PENDEKATAN FORMULA
III.1 Bahan Pensuspensi
1. Veegum
Nama Resmi : Magnesium Aluminium Silikat
Alasan Penambahan : Veegum digunakan sebagai bahan pensuspensi
karena dapat meningkatkan viskositas sediaan
sehingga memperlambat laju pengendapan
penggumpalan partikel (Rowe, 2009).
Veegum digunakan karena tidak beracun, tidak
menimbulkan iritasi dan dapat menstabilkan
suspensi karena PH yang luas (Rowe, 2009).
Veegum digunakan karena veegum stabil tanpa
batas saat disimpan dalam kondisi kering
(Rowe, 2009).
Veegum stabil dalam PH 3,5-11sehingga cocok
dikombinasikan dengan zat aktif ampicillin yang
memilki PH asam yaitu 3,5-6,0 (FI III, 1979).
Pemerian : putih untuk krimputih, tidak berbau, tidak
berasa, lembut, serpih kecil licin, atau sebagai
denda, bubuk micronized
RM/BM : Al2Mg2O15Si5/32.000-200.000
Rumus Struktur :
3. PGA
Alasan Penambahan : Gom akasia mudah larut dalam dalam air,
menghasilkan larutan yang kental dan tembus
cahaya (Dirjen POM, 1979).
Gom akasia tidak merubah struktur kimia,
bersifat alami dan dapat menhindari
pengendapan serta memberikan struktur yang
homogen (Rowe, 2009).
Gom akasia tunggal dalam suspensi
siproflaksin yang dihasilkan memiliki daya
antibakteri pada konsentrasi 7,5% dan
stabilitas 10% (Rowe, 2009).
RM / BM : 250.000-1.000.000
Rumus Struktur :
2. Asam Sorbat
Alasan Penambahan : Pengawet asam sorbat banyak digunakan
sebagai antimikroba dan anti jamur (Rowe,
2009).
Konsentrasinya 0,05-0,2% (Rowe, 2009).
Dalam formulasi sediaan farmasi oral dan
topikal (Rowe, 2009).
Pemerian : Hambar, putih bubuk kristal kuning-putih
dengan bau yang khas samar.
RM/BM : C6H8O2 / 112.13
Rumus struktur :
C
Inkompatibilitas : Asam sorbat inkom dengan basa, oksidator,
dan pereduksi
III.4 Bahan Pemanis
1. Aspartam
Alasan Penambahan : Aspartam digunakan karena dapat menutupi
beberapa karakteristik rasa obat menjadi
lebih menyenangkan (Rowe, 2009).
Memiliki kekuatan pemanis 180-200 kali dari
sukrosa (Rowe, 2009).
Satbil dalam keadaan kering (Rowe, 2009).
Lebih digunakan dari pada jenis pemanis
alami karena pemanis alami bersifat
higroskopis (Eka, 2014). Dapat menimbulkan
rasa manis 30-1300 kali melebihi sukrosa
tanpa kalori / rendah kalori karena berikatan
dengan reseptor rasa (Reviva, 2014).
Pemerian : putih, kristal hampir tidak berbau off bubuk
dengan rasa sangat manis.
RM/BM : C14H18N2O5 / 294.30
Rumus struktur :
Rumus struktur :
2. Gelatin
Alasan Penambahan : Gelatin digunakan karena memilki kekuatan
pengikat yang tinggi, menghasilkan granul
yang seragam dan bagus ( et all, 2004).
Gelatin digunakan sebagai pengikat dalam
konsentrasi 2-10% (Bandell, 1986).
Pemerian ; Rapuh padat. Praktis tidak berbau dan tidak
berasa, dan tersedia sebagai lembar tembus,
serpih, dan butiran, atau sebagai bubuk kasar,
rapuh padat.
RM/BM : 20000/100000
Rumus struktur :
Kelarutan : Jika direndam dalam air mengembangdan
menjadi lunak,berangsur-angsur menyerap air
5 sampai 10 kali bobotnya;larut dalam air
panas dan jika didinginkan terbentuk
gudir;praktis tidak larut dalam etanol (95%)
P,dalam kloroform P dan dalam eter P;larut
dalam campuran gliserol P dan air,jika
dipanaskan lebih mudah larut;larut dalam
asam asetat P
Stabilitas : Kering dan stabil diudara, larutan gelatin
stabil untuk waktu lama jika disimpan dalam
kondisi sejuk dan steril pada suhu diatas 500
C, larutan gelatin mengalami depolimerisasi
Dan dapat terjadi penurunan kekuatan
sediaan. Harus disimpan dalam wadah kedap
udara pada tempat kering dan sejuk.
Inkompabilitas : Beraksi dengan asam dan basa aldehid dan
gula aldehid pelimer anionik dan kationik
elektrolit ion logam plastisizer pengawet dan
surfaktan mengndap dengan adanya alkohol
kloroform eter garam merkuri, dan asam
tanat.
III.8 Bahan Adsorben
1. Aerosil
Alasan penambahan : Digunakan kalau dapat mencegah garanul
basah
Pemerian : Sub microscopic fumed silica dengan ukuran
partikel 15nm, serbuk amat ringan, putih
kebiruan, tidak berbau, tidak berasa
RM/BM : SiO2 / -
Rumus Struktur :
berpori; higroskopis
RM/BM : C6H10O5/36000
Rumus struktur :