Anda di halaman 1dari 10

1

OBAT NYAMUK CAIR HERBAL EKONOMIS, EFEKTIF, EFISIEN, RAMAH


LINGKUNGAN

Oleh:
Elena Rosita Nasution
Sayyidah Masfufa
SMPN 12 MUKOMUKO,KABUPATEN MUKOMUKO PROPINSI BENGKULU 38366

ABSTRAK
Obat nyamuk herbal dibuat dengan memadukan tiga kekuatan racun serangga alamiah yang dimiliki oleh
tumbuhan Lotus (teratai), serai wangi, dan kulit jeruk manis mampu mengusir nyamuk secara efektif, efisien,
ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu. Obat nyamuk bisa dibuat dalam tiga bentuk yaitu bakar,
cair, dan gas dengan tingkat efektifitas yang berbeda beda. Obat nyamuk herbal yang dibakar memiliki
kelemahan sisa abu namun lebih efektif dalam mengusir nyamuk. Obat nyamuk herbal cair memiliki
keunggulan tidak ada residu kemudian mampu membunuh nyamuk. Sedangkan dalam bentuk gas mampu
membunuh nyamuk secara lebih efektif namun memiliki kekurangan waktu aktifasi yang lebih pendek.
Kata Kunci : obat nyamuk,herbal

1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Lingkungan tempat tinggal di wilayah Mukomuko yang dikelilingi perkebunan karet dan sawit menjadi
habitat berbagai jenis nyamuk diantaranya Aedes Anopheles (Malaria), nyamuk Culex sp, Mansonia
sp, Aedes sp, Anopheles sp (kaki gajah atau filariasis), serta nyamuk Aedes Aegypti, dan Aedes
Albopictus.

Prefalensi penderita demam berdarah (DBD) dan malaria di Kabupaten Mukomuko terutama di
daerah Mekar Sari, Sidodadi, dan sekitarnya masih tinggi. Demam berdarah (DBD) atau malaria
menurunkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut.Upaya upaya untuk mencegah penyakit
penyakit tersebut telah banyak dilakukan, diantaranya dengan fogging ,pengendalian nyamuk itu
sendiri maupun perlindungan terhadap gigitan nyamuk. Upaya tersebut berwujud antara lain dengan
memasang kawat kasa atau jendela rumah, memasang kelambu tidur, menggunakan obat nyamuk
oles, semprot, bakar, dan elektrik.

Pembasmian nyamuk dengan obat nyamuk kimia buatan pabrik dirasa kurang efektif karena residu
yang dihasilkan bersifat racun yang merusak lingkungan.Selain itu biaya yang harus dikeluarkan
cukup besar tidak sebanding dengan resiko jangka panjang yang harus diterima para
pemakainya.Dan efek sampingnya dapat menyebabkan gangguan syaraf yang cukup serius.Namun
demikian kebanyakan masyarakat tetap memakainya karena minimnya pengetahuan mengenai efek
samping penggunaan insectisida tersebut.Jika dibiarkan,maka kemungkinan akan menimbulkan
dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.Oleh sebab itu perlu tindakan pencegahan dengan
mencari bahan-bahan alternatif alami yang mampu membasmi nyamuk secara efektif namun tetap
ramah lingkungan.

Bahan bahan alami yang tidak disukai nyamuk diantaranya Lavender (lavendula angustifolia), zodia
(evodia suaveolens), geranium (pelargonium citrosa), rosemary (rormarinus officinalis), serai, kulit
jeruk manis, akar kayu putih, dan lotus.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1) Sejauh mana efektifitas pengusiran nyamuk oleh obat nyamuk herbal buatan sendiri dibanding
dengan obat nyamuk pabrikan?
2) Bagaimana efektifitas pengusiran nyamuk oleh obat nyamuk herbal buatan sendiri dengan obat
nyamuk pabrikan?
3) Bagaimana komposisi bahan aktif herbal yang tepat agar efektifatasnya optimal?

1.3 Batasan masalah


Penelitian ilmiah mengenai obat nyamuk ini dibatasi pada jenis obat nyamuk berbahan herbal dan
dibuat dalam bentuk cair, dan diujicobakan untuk membunuh nyamuk dengan cara mengembunkan
melalui spreyer pengembun.
2

1.4 Tujuan dan manfaat


Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menciptakan obat nyamuk semprotyang ramah lingkungan dari bahan herbal yang terdapat di
lingkungan sekitar
2. Mencegah penyebaran nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dan malaria di
lingkungan peneliti dengan cara yang mudah murah namun efektif dan ramah lingkungan.

2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tempat dan waktu penelitian
2.1. 1 Tempat Penelitian
a) Penelitian dilakukan di Lab IPA SMPN 12 Mukomuko .
b) Desa Mekar sari
c) Kebun Karet desa Mekar sari
d) Kebun sawit desa Sidodadi
e) Rawa-rawa desa Mekar sari

2.1.2 Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan mulai bulan Maret sampai Mei 2018 dan diulang dengan uji coba penyemprotan
pada bulan Februari sampai maret 2019 .

2.2. Metoda penelitian


Metoda yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Studi pustaka sebagai landasan dalam merancang atau merencanakan dan membuat obat
nyamuk herbal
2. Observasi lapangan. observasi dilakukan untuk mendapatkan data pengamanan secara
langsung di daerah daerah yang menjadi sarang nyamukk dan berpotensi menjadi sumber
penyebaran penyakit DBD dan malaria
3. Studi Laboratorium dengan melakukan Eksperimen dan uji coba produk di lab. Eksperimen
dilakukan dengan variabel variabel:
a) Variabel bebas adalah perbandingan volume bahan aktif
b) Variabel responsive adalah banyaknya nyamuk yang mati
c) Variabel control obat nyamuk cair HIT
Diperkirakan variabel pengganggunya adalah cuaca, angin, dan kelembaban udara.

2.3.Alur Kegiatan
Dalam melakkukan penelitian ini ditempuh tindakan dengan tahapan sebagai berikut :
1.Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan membuat rencana kerja,setelah itu menetapkan peralatan-
peralatan yang diperlukan seperti kamera/HP untuk dokumentasi,membuat alat pemanas
elektronik,menyediakan alat penyemprot ,perang kat destilator dan ekstraktor(dari lab IPA),buku
agenda kerja,buku-buku referensi dan majalah serta jurnal-jurnal ilmiah tentang nyamuk dan racun
nyamuk.
2.Observasi Awal
Setelah tahap persiapan ini selesai,maka dilakukan observasi awal yang dilakukan untuk
membuktikan adanya pengaruh repelan atau toksisitas bunga teratai terhadap keberadaan nyamuk di
daerah sekitar rawa dan di perkebunan karet.Data-data yang didapat kemudian dibandingkan secara
kualitatif sebagai pertimbangan untuk menentukan bunga teratai sebagai unsur utama pembuatan
obat nyamuk herbal.Pada tahapan ini juga dilakukan pengumpulan bahan-bahan yang diperlukan
dalam penelitian nantinya yaitu : rumpun serai dan kulit jeruk keprok.
3.Studi Laboratorium(Pembiakan nyamuk di aquarium dan Pembuatan Destilat Bunga Teratai
dan Ekstrak Serai serta kulit jeruk keprok
Pada tahap ini dilakukan destilasi serai dan kulit jeruk keprok secara terpisah,kemudian diberi label
dan ditambahi dengan alkohol(etanol) encer dan disaring hingga diperoleh destilat jernih yang larut
3

dalam etanol .Juga dilakukan ekstraksi bunga teratai dengan menambahkan aquades dan etanol 50
% sebagai pelarutnya.Selain itu dilakukan pembiakan nyamuk di dua buah aquarium lab dengan cara
mengisinya dengan air dan membiarkannya terbuka selama 5-6 hari.Pada Hari ke 7 setelah nampak
ada jentik-jentik nyamuk akuarium kemudian ditutup rapat dan dibiarkan berkembang.
4.Formulasi racun nyamuk
Pada tahap ini dilakukan pencampuran bahan-bahan yang telah disiapkan pada tahap sebelumnya
dan mengatur perbandingan volume dan kepekatan bahan-bahan .Kemudian dilakukan pengenceran
dan penambahan asam bikarbonat untuk menjaga kestabilan campuran.
5.Uji coba lab
Tahap ini dilakukan dengan menguji coba beberapa formulasi campuran obat nyamuk pada nyamuk
dan larva yang dibiakkan sebelumnya di aquarium.Hasil uji coba dicatat dan didokumen tasikan
untuk kemudian dianalisa dan ditulis laporan hasil penelitian dalam format jurnal ilmiah( publikasi
ilmiah )

3.Studi pustaka

3.1. Nyamuk

Keberadan nyamuk yang memang sangat mengganggu dan menjengkelkan kenyamanan hidup
manusia. Karena gigitan nyamuk dapat berpotensi timbulnya beberapan macam penyakit seperti
malaria dan demam berdarah.

Nyamuk malaria atau anopheles merupakan nyamuk penyebar parasit Plasmodium, parasit inilah
yang menyebabkan manusia terjangkit malaria.
Ada 4 jenis plasmodium vivax yang sering menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:
1. Plasmodium ovalen
2. Plasmodium malariae
3. Plasmodium falciparum
4. Plasmodium vivax
Namun dari hasil penyebarannya hanya jenis Plasmodium vivax yang sering menginfeksi manusia.
Nyamuk demam berdarah atau Aedes Aegypti merupakanjenis nyamuk yang dapat membawa virus
dengue A dan virus demam kuning (yellow fever). Penyebaran nyamuk Aedes aegyepti meliputi
semua wilayah tropis di dunia. Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari.
Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina.
Obat nyamuk yang terbuat dari bahan kimia memang sangat suskes mengusir nyhamuk dengan
waktu tertentu, namun residu kimia yang tertinggal di ruangan bisa membahayakan keberadaan
manusia yang ada di ruangan tersebut.
Tanpa disadari obat nyamuk berbahan yang lebih aman bisa dibuat sendiri tanpa beresiko bagi
manusia dan lingkungan.
Ada beberapa bahan yang tidak disukai nyamuk diantaranya kukit jeruk keprok, bunga teratai, dan
serai.

3.2.Teratai (Seroja)

Teratai(seroja),telah diketahui memiliiki efektivitas tinggi dalam mengusir nyamuk seperti yang
dinyatakan oleh penelitian dalam Asian Pacifik Journal Of Tropical Medicine. Tidak hanya berfungsi
sebagai pengusir nyamuk, bahkan senyawa yang dikeluarkan oleh bunga teratai pun bisa membunuh
nyamuk hanya dengan menanamnya di bagian halaman rumah. Bila ingin membuat sebuah obat
yang bisadigunakan untuk menyemprot ruangan, Ekstrak teratai bisa dijadikan solusi terbaik.
Serojaatau lotus(NelumbonuciferaGaertn.) adalah spesies tumbuhanairtahunan dari
genusNelumboyang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini sering kali disebut
teratai(Nymphaea)walaupun sebenarnya keduanya tidak berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga
tegak dan bunganya tidak mengapung di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah
dikenal dengan nama binomial Nelumbiumspeciosum(Willd.) atau Nymphaeanelumbo
.(Ismuhajaroh et al,2016)
4

Tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di
permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar
kolam, sungai, atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga satu setengah meter.

3.3..Kulit Jeruk

Jeruk keprok merupakan sebuah jeruk yang dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Pohon
jeruk ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan jeruk lainnya. Bunganya dapat diserbuki
dengan bantuan lebah, penyerbukan sendiri, atau secara partenokarpi (khusus pada jeruk varietas
satsuma yang tanpa biji).Jeruk ini merupakan leluhur dari berbagai jenis spesies dan varietas jeruk di
dunia.
Citrusreticulatamemiliki beberapa varietas diantaranya adalah satsuma atau mikan (Citrusunshiu),
clementine, clemenule, atau nules (Citrus×clementina), dan tangerine (Citrustangerina).
Di Indonesia, jeruk keprok mudah dijumpai karena penyebarannya yang merata .Kulit jeruk ini
mengandung senyawa atsiri aromatik yang diketahui efektif dalam mengusir nyamuk.

3.4.SERAI

Seraiatau serehadalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu
dapur untuk mengharumkan makanan.

Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan
tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman
ataupun berupa minyaknya. Kandungan serai antara lain adalah sitronela, yang tidak disukai oleh
nyamuk. Maka dari itu, serai dapat dibuat menjadi obat nyamuk dan serangga lainnya.

4.HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.Perlakuan I,
Ekstrasi bahan utama yaitu bunga teratai melalui pelarutan senyawa bunga teratai dengan pelarut
orgaik berupa etanol encer 50 % pada volume total 250 cc.Diendapkan selama 24 jam dan
ditambahkan larutan asam bisulfit encer 0,01 gram per liter,hingga diperoleh cairan ekstrak terlarut
sebanyak 500 cc.Sifat-sifat fisik dan kimia dicatat dalam tabel 1

Dari tabel hasil pengamatan di atas ,maka dapat diketahui perlakuan terhadap bunga teratai dengan
menambahkan larutan asam bisulfit encer 0,001 M sebagai penstabil menghasilkan larutan bahan
utama yang bersifat asam dengan rata-rata PH sekitar 5,5.

Ekstrak bunga teratai itu sendiri dalam etanol ersifat asam lemah.Hal itu ditandai dengan warna
ekstrak ketika ditetesi fenoftalin.Penambahan asam bisulfit encer menambah derajad keasaman yang
stabil.

Gambar 1. Gambar 2
bunga teratai diiris-iris agar lebih mudah diekstrak. Formulasi bahan-bahan obat nyamuk
5

4.2.Perlakuan II
Destilasi senyawa yang terkandung dalam serai dan kulit jeruk keprok.Sebelum destilasi dilakukan
lebih dulu bahan-bahan di potong kecil-kecil kemudian dimasukkan dalam larutan etanol encer 10 %
dan dibiarkan selama 24 jam,baru kemudian campuran didestilasi dalam tabung destilator.Hasil
destilat beserta sifat fisik dan kimianya dicatat dalam tabel 2 (lampiran)

Dari tabel 2 hasil ekstraksi kulit jeruk nampak bahwa destilasi kulit jeruk dengan bantuan pelarut
etanol encer 10% menghasilkan cairan asam lemah dengan PH mantap sebesar 6,8.
Senyawa yang terkadung dalam kulit jeruk berupa linaliol,eugenol,dan geraniol.Linalol merupakan
senyawa bersifat racun kontak yang mempunyai efek melumpuhkan saraf sensorik pada serangga.(
Rusli.2010).Sedangkan eugenol merupakan senyawa aromatik yang bersifat racun pada pernapasan
serangga.Penambahan etanol encer pada destilat kulit jeruk mampu menstabilkan kekuatan racun
pada destilat.Sedangkan geraniol memiliki efek racun mematikan bila kontak dengan usus
serangga.(Kardinan,2007).

Dari table 3 hasil ekstraksi daun serai maka dapat diketahui bahwa destilasi serai menghasilkan
senyawa basa lemah dengan rata-rata PH 8,2.Terlihat bahwa semakin banyak massa serai yang
didestilasi,semakin bertambah PH nya.Dengan demikian kandungan sitronela sebagai zat aktif
pengusir nyamuk (repelen) dapat ditingkatkan dengan memperbe sar masa destilasi
.
4.3.Perlakuan III
Dengan memperhatikan hasil perlakuan bahan herbal di atas,maka dilakukan formulasi dan uji coba
penyemprotan nyamuk yang dibiakkan dalam akuarium di laboratorium IPA SMPN 12
Mukomuko.Hasil pengamatan terhadap formulasi dan ujicoba tercantum dalam tabel 4.
Dari tabel Komposisi 1 bahan aktif obat nyamuk herbal tersebut nampak bahwa perubahan volume
destilat serai baru efektif membunuh nyamuk pada perbandingan 60:20:20 atau 3:1:1,namun
komposisi ini hanya efektif sebagai pembunuh nyamuk bukan sebagai larvasida.Terbukti pada semua
perbandingan bahan larva nyamuk di aquarium masih hidup,tidak terpengaruh.

Dari tabel formulasi 2 dengan Komposisi 2 bahan aktif obat nyamuk herbal pada nampak bahwa
penambahan volume ekatrak teratai mampu meningkatkan efektifitas pembasmian nyamuk dan larva.
Komposisi efektif minimal sebagai pembunuh nyamuk maupun larva diperoleh pada perbandingan
20:20:50 atau 2:2:5.Pada komposisi ini campuran berfungsi secara efektif sebagai racun nyamuk
maupun larvasida.

foto 1 a foto 1 b
keadaan larva nyamuk yang airnya tercemar campuran destilat serai,kulit jeruk keprok ,ekstrak bunga
teratai
Tabel 4.
Komposisi 3 bahan aktif obat nyamuk herbal
Vol destilat Vol destilat Volum Kondisi nyamuk
no Vol etanol serai kulit jeruk ekstrak teratai Di aquarium
1 100cc 20 cc 20 cc 20 cc Nyamuk masih terbang,larva
masih hidup
2 100 cc 20 cc 30 cc 20 cc Nyamuk mati,larva masih
hidup
3 100 cc 20 cc 40 cc 20 cc Nyamuk mati,larva masih
bergerak pelan
4 100 cc 20 cc 50 cc 20 cc Nyamuk mati,larva mati
5 100 cc 20 cc 60 cc 20 cc Nyamuk mati,larva mati
6

Dari tabel 4.di atas nampak bahwa penambahan destilat kulit jeruk efektif sebagai pembunuh nyamuk
maupun larva pada komposisi perbandi -ngan bahan pada campuran 2:5:2.

5.PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Dari apa yang telah dipaparkan di atas,maka dapat disimpulkan bahwa :
1.campuran ekstrak teratai,destilat kulit jeruk keprok dan destilat serai dengan komposisi 20:20:50
mempunyai kemampuan membunuh baik nyamuk maupun larva nyamuk,
2.penambahan ekstrak teratai dalam campuran meningkatkan daya bunuh nyamuk,namun campuran
baru efektif sebagai larvasida jika memenuhi komposisi minimal 2:1:1,jika kurang dari itu,maka
campuran hanya mampu sebagai pembasmi nyamuk,dengan waktu aktif terbatas kurang dari 3 jam.
3.aplikasi campuran ekstrak bunga teratai,destilat kulit jeruk dan serai pada lingkungan rumah telah
mampu mengurangi jumlah nyamuk secara kualitatif.

5.2.Saran

Dengan memperhatikan komposisi efektif campuran ekstrak bunga teratai,destilat serai dan kulit jeruk
keprok serta umur aktif dalam membasmi nyamuk yang pendek maka peneliti menyarankan agar
formulasi tersebut diterapkan sebagai obat nyamuk cair di lingkungan pemukiman yang terdapat
banyak rawa atau air tergenang.Sedangkan kemampuan campuran dalam membunuh larva
nyamuk,peneliti menyarankan kepada lembaga-lembaga penelitian agar melakukan kajian dampak
ekologi yang lebih teliti mengingat terlarutnya bahan-bahan campuran menyebabkan air bersifat
asam.

DAFTAR PUSTAKA
1. Nyoman Budiwati, Gusti Ayu;Eniek Kriswiyanti.2014.MANFAAT TANAMAN
TERATAI(Nymphea.sp)di DESA ADAT SUMAMPAN,KECAMATAN
SUKAWATI,KABUPATEN GIANYAR BALI.FMIPA Universitas Udayana,Bali.
2. Ismuhajaroh,Bakti Nur.2016.PERBANDINGAN MORFOLOGI DAN BIOLOGI BUNGA PADA
DUA SPESIES TERATAI(Nymphea)di KABUPATEN BANJAR,KALIMANTAN
SELATAN.Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.Kalimantan Selatan.
3. Lukman,Achmad.2010.IDENTIFIKASIFREKUENSISUARANYAMUK BETINA
MENGGUNAKANALGORITMAFASTFOURIER TRANSFORM.Stemik El Rahma Yogyakarta.
4. Suwito, A., 2007,Keanekaragaman jenis nyamuk (Diptera: Culicidae) yangdikoleksi dari tunggul
5. bambu Taman Nasional Gn. Gede-Pangrango dan Taman Nasional Gn. Halimun. ZooIndonesia.
Vol. 16 (1): 31-47
6. Kusumaningrum,Ria ;Agus Supriadi;Siti Hanggita. 2013.KARAKTERISTIK DAN KUALITAS
THE BUNGA LOTUS (Nelumbo Nuciefera)
7. www.wikipedia.com .SERAI unduh tanggal 20 April 2018 pukul 10.10
8. www.wikipedia.com .JERUK KEPROK unduh tanggal 20 April 2018 pukul 10.20
9. www.wikiepedia.com TERATAI unduh tanggal 11 April 2018 pukul 12.10
7

Lampiran
tabel 1
1.sifat kimia dan fisika ekstrak bunga teratai 2.sifat fisik dan kimia ekstrak kulit jeruk
keprok

Warna no Massa kulit Volum Warna PH


Campuran jeruk keprok etanol destilat
Massa Volum Warna ekstrak,eta
no bunga etanol ekstrak nol dan PH 1 100 gr 150 cc Kuning 6,8
teratai asam kehijauan
bisulfit
encer Kuning
2 150 gr 150 cc kehijauan 6,8
1 100 gr 250 cc Merah Merah tua 5,9
muda Kuning
3. 200 gr 150 cc kehijauan 6,8
2 150 gr 250 cc Merah Merah tua 5,7
muda Kuning
4 250 gr 150 cc kehijauan 6,8
3 200 gr 250 cc Merah Merah tua 5,5
Kuning
muda
5 300 gr 150 cc kehijauan 6,8
Merah
4 250 gr 250 cc muda Merah tua 5,4
pekat
Merah
5 300 gr 250 cc muda Merah tua 5,2
pekat

3.sifat fisik dan kimia ekstrak serai 4.Formulasi 1.

no Massa serai Volum Warna PH Vol Vol Volum Kondisi


etanol destilat no Vol des destilat ekstrak nyamuk
eta tilat kulit teratai Di aquarium
1 100 gr 150 cc Hijau 8,0 nol ser jeruk
ai
1 100 10 20 cc 20 cc Nyamuk
cc cc masih
2 150 gr 150 cc hijau 8,2 terbang,larva
masih hidup
2 100 30 20 cc 20 cc Nyamuk
3. 200 gr 150 cc hijau 8,3 cc cc masih
terbang,larva
masih hidup
4 250 gr 150 cc hijau 8,3 3 100 40 20 cc 20 cc Nyamuk
cc cc masih
terbang,larva
5 300 gr 150 cc Hijau 8,4 masih hidup
4 100 50 20 cc 20 cc Nyamuk
cc cc masih
5.tabel Formulasi 2 terbang,larva
masih hidup
5 100 60 20 cc 20 cc Nyamuk
Vol Vol Volum Kondisi cc cc mati,larva
no Vol des destilat ekstrak nyamuk masih hidup
eta tilat kulit teratai Di aquarium
nol ser jeruk
ai
1 100 20 20 cc 10 cc Nyamuk masih
cc cc terbang,larva
masih hidup
2 100 20 20 cc 20 cc Nyamuk
cc cc mati,larva
masih hidup
3 100 20 20 cc 30 cc Nyamuk
cc cc mati,larva
masih bergerak
pelan
4 100 20 20 cc 40 cc Nyamuk
cc cc mati,larva mati
5 100 20 20 cc 50 cc Nyamuk
cc cc mati,larva mati
8

LAMPIRAN
Foto –foto
Foto 1 hasil penyemprotan nyamuk pada aquarium pembiakan di lab IPA

Gambar 1.kondisi nyamuk di aquarium pembiakan gambar 2.kondisi larva nyamuk

Gambar 3.a gambar 3.b


kondisi larva setelah di semprot dengan formula 1 masih bergerak-gerak aktif

Gambar 4 gambar 5. Destilat bunga teratai dan Ekstrak kulit jeruk


.kondisi nyamuk di aquarium pembiakan
disemprot formula 2

Kondisi nyamuk dan larfanya disemprot dengan cairan formulasi 3


9

Lampiran scan daftar riwayat hidup Peneliti utama


10

Scan daftar riwayat hidup Anggota

Anda mungkin juga menyukai