Anda di halaman 1dari 4

JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES BANTEN
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Waktu : 60 Menit
Dosen Pengampu : Cecep Dani Sucipto, SKM, M.Sc

JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI

Berikut ini latar belakang suatu penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Analis
Kesehatan.

Kasus DBD di Indonesia pada tahun 2014 hingga pertengahan Desember, tercatat
penderita DBD di 34 Provinsi di Indonesia ada 71.668 orang. Sebanyak 641 diantaranya
meninggal.(3)DiProvinsi Banten sendiri masih terbilang tinggi, semua kota yang berada di Banten
termasuk daerah Endemis. Berdasarkan data Dinkes Banten, pada tahun 2014 tercatat sebanyak
2.660 kasus DBD. Kasus di kota tangerang sebanyak 472 kasus DBD. (4)

Untuk mengurangi resiko resistensi pada nyamuk vektor dapat mengganti insektisida
bahan Kimia dengan menggunakan bahan Nabati ( bioinsektisida). Salah satunya adalah
penggunaan biji mahoni sebagai bahan pembunuh jentik di tempat perindukan nyamuk
(breedingplaces). Selain itu biji mahoni juga mudah didapatkantumbuh liar di hutan jati dan tempat-
tempat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung.
Biji mahoni mengandung senyawa alkaloid, saponin, dan flavonoid yang dapat berfungsi
sebagai racun perut terhadap larva Aedes aegypt.i Apabila senyawa tersebut masuk ke dalam
tubuh larva maka alat pencernaannya akan terganggu. Selain itu, senyawa tersebut juga
menghambat reseptor perasa pada mulut larva yang menyebabkan larva gagal mendapatkan
stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanan. Juga menghambat kerja hormon pada
larva yaitu hormon otak, hormon ekdison dan hormon pertumbuhan. Fungsi lain dari senyawa
tersebut yaitu menghambat fungsi saraf ( enzim kolinesterase) sehingga akan terjadi gangguan
transmisi rangsang yang menyebabkan menurunnya koordinasi otot, konvulsi dan kematian pada
larva.(6)

Berdasarkan latar belakang di atas, saudara diminta menyusun sebagai berikut:

a. Rumusan masalah
b. Tujuan penelitiannnya
c. Kerangka teoritisnya
d. Kerangka konsep
e. Variabel penelitiannya
f. Hipotesinya
g. Jenis penelitian
h. Rancangan percobaannya

Jawaban :
a. Rumusan masalah :
apakah Biji mahoni efektif dapat digunakan sebagai pembunuh jentik terhadap larva
Aedes aegypt.i ?
berapakah dosis yang diberikan
b. Tujuan penelitian :
Tujuan umum : untuk mengetahui konsentrasi yang efektif pada serbuk buji mahoni pada
kematian larva Aedes aegypt.i
Tujuan khusus : mengetahui efektifitas serbuk biji mahoni pada konsentrasi 4%, 6%, 8%,
10%, 20%, 30%,40%, 50% pada kematian larva Aedes aegypt.i
c. Kerangaka teoritis :

Nyamuk Aedes sp merupakan vektor penyebar virus Dengue penyebab penyakit


Demam Berdarah Dangue (DBD) yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus, namun dalam
penuluran virus dangue nyamuk Aedes aegypti lebih berperan dari pada nyamuk Aedes
albopictus karena habitat Aedes aegypti lebih dekat dengan lingkungan hidup manusia
daripada habitat nyamuk Aedes albopictus yang berada di kebun-kebun dan rawa-rawa,
salah satu upaya untuk memutus siklus perkembangan nyamuk dapat menggunakan
ovitrap yang digunakan untuk perangkap telur nyamuk khususnya untuk telur Aedes Sp.
Ovitrap digunakan juga untuk mendeteksi adanya Aedes Sp dimana kepadatan
populasinya dan survey jentik nyamuk kebanyakan tidak produktif. Ovitrap dapat
digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan pengendalian vektor dan memperkirakan
kepadatan pupulasi nyamuk.
Pengendalian terhadap Aedes Sp dengan insektisida alami dan ramah lingkungan
yaitu dengan biji mahoni (Swietenia mahagoni) yang terkenal pengobatan tradisional yang
sifat pahit, dingin, antipiretik (penurun panas), anti jamur dan menurunkan tekanan darah
tinggi. Untuk mengetahui efektifitas serbuk biji mahoni pada kematian larva Aedes Sp
maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengambilan telur nyamuk dari air yang tenang dan
jernih menggunakan ovitrap kemudian di diamkan selama 1-2 hari untuk menjadi larva
Aedes Sp instar III, larva Aedes Sp selanjutnya di lakukan pengujian mengunakan serbuk
biji mahoni pada konsentrasi 4%, 6%, 8%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% selama 24 jam,
apabila nyamuk mati lebih dar 50% selama 24 jam maka perlakuan dinyatakan efektif.
d. Kerangka konsep :
Pemasangan

Telur Aedes Sp

Diamkan Dalam Air 1-2 Hari

Larva Aedes Sp Instar III

Bahan Uji Serbuk Biji Mahoni

Di Buat Konsentrasi 4%, 6%, 8%,


10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%

Senyawa Saponin Dan Flavonoid Dari Biji Mahoni Sebagai


Racun Perut Terhadap Larva Maka Alat Pencernaannya
Akan Terganggu.

Efek Lavasida

24 jam

Mati > 50% Mati < 50%

Efektif Tidak Efektif

e. Variabel Penelitian :
Variabel independen : Variable independen (variabel bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat, dimana variabel bebas yang diteliti yaitu serbuk biji mahoni.
Variabel dependen : Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas, dimana variabel dalam penelitian ini yaitu kematian larva nyamuk Aedes Sp.
f. Hipotesis :
Ho : Biji mahoni efektif dapat digunakan sebagai pembunuh jentik terhadap larva Aedes
aegypt.i
H1 : Biji mahoni tidak efektif dapat digunakan sebagai pembunuh jentik terhadap larva
Aedes aegypt.i
g. Jenis penelitian : penelitian eksperimental laboratorium
h. Rancangan percobaan :
1. Larva Aedes Sp yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah larva yang menjadi
vektor utama penularan DBD. Dimana larva ini dapat ditemukan pada air bersih seperti :
bak madi, wadah bekas yang berisi air, tempayan dengan ciri memiliki sifon yang pendek.
2. Kematian larva nyamuk adalah apabila larva dari Aedes Sp disentuh tidak bergerak
dengan kriteria objektif sebagai berikut :
Hidup : Apabila larva disentuh dan masih mengalami pergerakan
Mati : Apabila larva disentuh dan tidak bergerak lagi
3. Larva yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah larva instar III karena pada
stadium ini larva masih aktif mengkonsumsi makanan pada air.
4. Serbuk biji mahoni yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biji mahoni yang sudah
tua kemudian dikeringkan dan dihaluskan menggunakan blender sehingga menghasilkan
serbuk.
5. Konsentrasi serbuk biji mahoni adalah jika serbuk biji mahoni yang dilarutkan dalam
aquades dinyatakan dalam mL ( 4%, 6%, 8%, 10%, 20%,
30%, 40% dan 50%).
Kriteria Objektif :
a) Serbuk biji mahoni konsentrasi 4%, 6%, 8%, 10%, 20%, 30%, 50%.
1) Dinyatakan efektif jika kematian larva lebih dari 50%.
2) Dinyatakan tidak efektif jika kematian larva kurang dari 50%.

Anda mungkin juga menyukai