Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016 Jilid 1: 278-282 ISBN: 978-602-6483-33-1

DAYA PROTEKSI MINYAK ATSIRI ZODIA (Euvodia suaveolens) DALAM


BENTUK SPRAY TERHADAP TEMPAT HINGGAP NYAMUK Aedes aegypti L.
DAN Culex quinquefasciatus

Protection from Essential Oil of Zodia (Euvodia suaveolens) in Spray Type to


Perch of Aedes aegypti L. and Culex quinquefasciatus Mosquitos

Muhamat 1*, Tri Wahyuni 1, Rusmiati 1, Jumar 2


1 Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat,
Jalan A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
2 Progam Studi Agriteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat.

Jalan A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tel. +62-511-4773112, Fax. +62-511-4782899


*Surel korespondensi: muhamatbjbr@gmail.com

Abstract. The aims of study are to determine the length of time and power protection from essential oils contained in
the leaves of Zodia (Euvodia suaveolens) against Aedes aegypti and Culex quinquefasciatus L. This study used a
completely randomized design of four treatments and three repetitions. The concentration of essential oils used were
5%, 10%, 15%, and 20%. Testing is done by inserting 25 mosquitoes into a cage containing used fabric, then the cloth
subsequently sprayed by essential oils. The mosquitoes exposed into cage for 8 hours and counted how many
mosquitoes can landing on the cloth. The results showed that for a long time effective use of essential oils from Zodia as
a mosquito of A. aegypti dan C. quinquefasciatus repellent material is ± 8 hours. While overall power protection (100%)
against mosquito A. aegypti dan C. quinquefasciatus bites by essential oils from plant Zodia obtained at concentrations
of 15% and 20%.

Keywords: Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus, protective, essential oil, zodia

1. PENDAHULUAN nyamuk. Banyak sekali jenis produk pestisida


rumah tangga atau lebih dikenal sebagai obat
Nyamuk merupakan vektor penyakit nyamuk, seperti produk pengusir nyamuk dalam
berbahaya, diantaranya adalah nyamuk Anopheles bentuk semprotan, bakar, elektrik dan lain-lain
berperan sebagai vektor penyakit malaria; Culex (Dinata, 2005).
sebagai vektor Japanese enchepalitis dan filariasis; Prinsip utama yang harus diingat dalam
Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai vektor menyikapi penggunaan pestisida rumah tangga
penyakit demam berdarah dengue (DEPKES, adalah semua pestisida merupakan racun dan
1999). Penyebab penyakit demam berdarah ini semua racun pasti berbahaya. Oleh karena itu,
adalah virus dengue dan ditularkan melalui gigitan perlu dicari cara lain untuk mengendalikan nyamuk
nyamuk A. aegypti (Mustanir et al., 2009). yang aman bagi manusia dan lingkungan. Salah
Nyamuk betina memerlukan darah untuk satu alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan
merangsang pembentukan dan pematangan telur. memanfaatkan bahan alami dari tumbuhan.
Nyamuk jantan tidak memerlukan darah dalam Tumbuhan zodia (Euvodia suaveolens) mempunyai
hidupnya. A. Aegypti bersifat antrofilik dalam komponen zat aktif yang dapat digunakan untuk
menghisap darah yaitu lebih menyukai darah mengendalikan nyamuk. Zodia mengandung bahan
manusia dari pada darah hewan (Gunandini, 2006). aktif (komponen utama) evodiamine dan
Culex sp. sering ditemukan di dalam rumah rutaecarpine, komponen zat tersebut merupakan
dan nyamuk betina merupakan nyamuk yang aktif bahan aktif yang sangat tidak disukai nyamuk. Hal
pada malam hari (Lestari, 2009). Culex sp. adalah ini seperti yang telah diungkapkan oleh Kardinan
genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor (2004), bahwa zodia khususnya pada daun mampu
penyakit yang penting diantaranya West Nile Virus, memberikan proteksi terhadap nyamuk selama 6
Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis jam dengan daya proteksi sebesar lebih dari 70%.
encephalitis, malaria pada burung (P. relictum) Menurut Luluk (2006), pemberian ekstrak
ditularkan oleh nyamuk Culex (DEPKES, 1999). minyak atsiri daun zodia berpengaruh sebagai
Berbagai cara telah ditempuh dalam pengendalian repellen nyamuk. Repellen dikenal sebagai salah

© 2017. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 278
Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016 Jilid 1: 278-282 ISBN: 978-602-6483-33-1

satu jenis pestisida rumah tangga yang digunakan pakai dan buku kunci identifikasi Supriadi &
untuk melindungi tubuh (kulit) dari gigitan nyamuk. Efansyah. (2007). Bahan yang digunakan adalah
Sekarang ini, orang lebih mengenalnya sebagai nyamuk A. aegypti dan C. quinquefasciatus, daun
lotion anti nyamuk. Sebenarnya produk repellen zodia, kapas, kertas saring, darah marmut
tidak hanya berbentuk lotion, ada juga yang digunakan sebagai makanan nyamuk betina, cairan
berbentuk spray (semprot). Sehingga cara gula digunakan sebagai makanan nyamuk jantan,
penggunaannya adalah dengan mengoleskan atau kertas label, aquades dan Zhamber 96.
menyemprotkan bahan tersebut ke kulit (Dinata,
2005). 2.1 Penyediaan Larva Nyamuk
Obat nyamuk semprot merupakan obat
nyamuk dalam bentuk cair yang penggunaannya Larva nyamuk Aedes aegypti didapat dengan
dengan cara disemprotkan. Kelebihan obat nyamuk membuat ovitrap dari gelas plastik yang dicat hitam
semprot dibandingkan dengan obat nyamuk yang pada bagian luarnya. Sebelum ovitrap digunakan
lain adalah lebih mudah dalam pembuatannya dan untuk pengkoleksian, terlebih dahulu ovitrap
praktis, tidak menimbulkan polusi udara karena direndam dengan air selama satu minggu untuk
tidak menimbulkan asap, hemat listrik. Selain itu menghilangkan bau cat. Setiap gelas diisi air sumur
obat nyamuk semprot mampu menjangkau tempat- sebanyak 100 mL, pada bagian pinggir gelas
tempat yang tersembunyi seperti bawah kolong dipasang kertas saring yang berfungsi sebagai
tempat tidur, dibalik tirai jendela dan kain-kain yang tempat bertelur nyamuk, 1/3 kertas saring harus
tergantung. Obat nyamuk jenis lain belum tentu bisa menyentuh air, sedangkan untuk nyamuk C.
menjangkau tempat-tempat tersebut, karena obat quinquefasciatus menggunakan air yang
nyamuk semprot bisa disemprotkan langsung ke mengandung bahan organik (air rendaman jerami).
tempat yang diduga sebagai tempat hinggap Ovitrap ditempatkan di luar rumah yang
nyamuk (Widiarti et al., 1996). memiliki kondisi lembab. Jangan sampai ovitrap
Penelitian mengenai zodia sebagai anti berisi air terkena matahari secara langsung dan air
nyamuk sebelumnya telah diteliti oleh Muhamat, et hujan. Peletakan ovitrap dilakukan selama 2-4 hari,
al. (2013) dalam bentuk matt elektrik yang hal ini dilakukan karena masa perkembangan telur
menyatakan rendemen minyak atsiri daun zodia sampai larva instar I nyamuk A, aegypti dan C.
sebesar 0,1%. Pada penelitian tersebut disimpulkan quinquefasciatus umumnya memakan waktu 2-4
minyak atsiri daun zodia berpotensi sebagai hari (Chatterjee, 2008).
pembunuh nyamuk A. aegypti. Pada pengujian Identifikasi nyamuk mengacu pada buku
dengan konsentrasi 0,125 diketahui tingkat identifikasi dari Supriadi & Efansyah (2007).
kematian nyamuk 16%, pada konsentrasi 0,375 ml Pengidentifikasian dapat menggunakan loop dan
tingkat kematian 27%, sedangkan pada konsentrasi untuk menegaskan pengamatan dapat
tertinggi 0,50 ml tingkat kematian semakin besar menggunakan mikroskop, nyamuk ditaruh di atas
hingga 47%. Berdasarkan uraian di atas, maka kaca objek dan diamati di bawah mikroskop.
perlu dilakukan penelitian mengenai bahan anti Pelaksanaan rearing dilakukan di laboratorium
nyamuk A. aegypti dan Culex sp. yang ramah dasar nyamuk A. aegypti dan Culex
lingkungan untuk dikembangkan sebagai tindakan quinquefasciatus setelah diidentifikasi kemudian
preventif, dengan menggunakan minyak atsiri daun dibiarkan berkembang menjadi nyamuk. Nyamuk
zodia dalam bentuk spray. Sekaligus merupakan dipelihara di dalam kandang nyamuk dan diberi
pengetahuan lokal masyarakat memanfaatkan makan berupa cairan gula yang diletakkan pada
tanaman sebagai bahan anti nyamuk alami. kapas serta kapas tersebut diganti setiap 1 hari
ditunggu hingga nyamuk tersebut bertelur. Telur
2. METODE yang didapat selanjutnya akan ditetaskan secara
serentak untuk keperluan uji.
Penelitian dilakukan bulan Agustus – Oktober
2016 di Laboratorium Dasar FMIPA Universitas 2.2 Penyediaan Minyak Atsiri
Lambung Mangkurat Banjarbaru. Alat yang
digunakan meliputi ovitrap sebagai tempat Tanaman zodia yang sudah berwarna hijau
perindukan nyamuk, loop (kaca pembesar), pipet tua dipersiapkan usia 1 tahun, kemudian dipisahkan
tetes, gunting, alat tulis, kaca objek, mikroskop, dengan batangnya dengan menggunakan pisau.
saringan, baki, kandang nyamuk, alat destilasi uap Daun zodia selanjutnya dibersihkan menggunakan
dan air, gelas beker yang digunakan untuk air mengalir. Daun zodia dikeringanginkan di udara
pembuatan konsentrasi minyak atsiri, kain bekas terbuka dan tidak terkena sinar matahari langsung.

© 2017. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 279
Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016 Jilid 1: 278-282 ISBN: 978-602-6483-33-1

Minyak atsiri daun zodia disuling mengunakan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


metode destilasi uap dan air. Daun zodia 3.1 Hasil
dikeringanginkan, selanjutnya daun kering
didestilasi uap dan air selama 4 jam. Destilat Daya proteksi minyak atsiri zodia yang
diambil, air yang tercampur dipisahkan. Minyak disemprotkan pada kain bekas pakai terhadap
atsiri dipisahkan dari air dengan cara titrasi aktivitas hinggap nyamuk A. aegypti dengan
menggunakan tabung titrasi. Minyak atsiri yang konsentrasi 5% mampu menunjukkan daya proteksi
diperoleh masih berupa campuran minyak dan air, 100% selama 4 jam pengujian dan pada
kemudian dipisahkan dengan corong pemisah, konsentrasi 10% selama 6 jam pengujian, daya
didapatkanlah minyak atsiri daun zodia. proteksinya menurun bersamaan dengan waktu
Konsentrasi minyak atsiri yang diambil adalah lama pengujian. Daya proteksi dari minyak atsiri
5%, 10%, 15%, dan 20% didasarkan atas penelitian zodia dengan konsentrasi 15% dan 20% mampu
Yunita, (2011) mengenai uji daya tahan pemberian bertahan hingga 8 jam. Penurunan daya proteksi
minyak atsiri daun kemangi untuk perlindungan minyak atsiri zodia terhadap nyamuk A. aegypti
terhadap aktivitas menghisap nyamuk A. aegypti disajikan pada Gambar 1.
Pembuatan konsentrasi 5% sebagai berikut, 0,5 mL Daya proteksi minyak atsiri zodia yang
minyak atsri daun zodia dengan pengencer sampai disemprotkan pada kain bekas pakai terhadap
batas 10 mL. Pembuatan konsentrasi 10% sebagai akticitas hinggap nyamuk C. quinquefasciatus pada
berikut, 1 mL minyak atsri daun zodia dengan konsentrasi 5% dan 10% dapat melindungi kain
pengencer sampai batas 10 mL. Pembuatan bekas pakai selama 2 jam. Pada konsentrasi 15%
konsentrasi 15%, 1,5mL minyak atsri daun zodia dan 20% mampu melindungi kain bekas pakai
dengan pengencer sampai batas 10 mL. selama lebih dari 8 jam dari nyamuk hinggap untuk
Pembuatan konsentrasi 20%, 2 mL minyak atsri beristirahat. Sedangkan pada pelakuaan Kontrol 0%
daun zodia dengan pengencer sampai batas 10 mL. (tanpa minyak atsiri) daya proteksinya 0%.

2.3 Pengujian terhadap Objek Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana efek penolak


serangga minyak atsiri dari daun zodia melalui
proses berikut. Disiapkan 1 kandang untuk
pengujian. Kandang tersebut berisi kain bekas pakai
(keringat) dan 25 ekor nyamuk. Disemprot kain di
dalam kandang yang berisi nyamuk tadi melalui
lubang yang telah disediakan dengan semprotan
anti nyamuk minyak atsiri dengan bahan dan
konsentrasi yang berbeda. Diamati selama 8 jam
untuk bahan dan masing-masing konsentrasi.
Gambar 1. Daya proteksi minyak atsiri zodia terhadap
Pengamatan diulang sampai 3 kali. Diamati jumlah jumlah hinggap nyamuk A. aegypti pada kain
nyamuk yang bertahan hinggap pada kain dalam bekas pakai.
waktu yang ditentukan pada saat pengamatan.
Nyamuk C. quinquefasciatus merupakan
2.4 Pengumpulan data nyamuk yang aktif pada malam hari. Pengujian
pada ulangan kedua, 2 jam kedua nyamuk pada
Rancangan percobaan adalah rancangan konsentrasi 5% dan 10%. Nyamuk mulai aktif
acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan serta 3 kali beraktivitas terbang di sekitar kain kaos kaki kotor
pengulangan. Data dikumpulkan kemudian dihitung namun hanya 2 nyamuk yang hinggap dan banyak
daya proteksinya dengan rumus berikut. yang terbang menjauhi kain. Jam-jam berikutnya
nyamuk mulai terbang-terbang mendekati kain, dan
Dp = ((K-P)/K) x 100% hinggap di kain. Nyamuk yang berada dalam
kandang pada konsentrasi 15% dan 20% mulai
Keterangan:
Dp = Daya proteksi
awal pengujian hingga akhir hanya terbang
K = Jumlah nyamuk yang hinggap pada kontrol menjauhi kain dan lebih suka hinggap di dinding-
P = Jumlah nyamuk yang hinggap pada perlakuan (Kardinan dinding kandang. Aktivitas hinggap nyamuk C.
2010) quinquefasciatus dapat dilihat pada Gambar 2.

© 2017. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 280
Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016 Jilid 1: 278-282 ISBN: 978-602-6483-33-1

minyak atsiri daun zodia pada konsentrasi 5% dan


10% hanya mampu memberikan proteksi 100%
selama 4 jam. Perlakuan terbaik yang mampu
memberikan proteksi kain bekas pakai yang
disemprot dengan minyak atsiri pada konsentrasi
15% dan 20% dengan waktu efisien 0 sampai
dengan 8 jam proteksi. Masing-masing
pengulangan tidak ada satupun nyamuk yang
hinggap karena aromanya dapat mengganggu
sistem saraf.
Penelitian yang dilakukan oleh Kardinan
(2010) tentang potensi adas (Foeniculum vulgare)
sebagai bahan aktif lotion anti nyamuk demam
Gambar 2. Daya proteksi minyak atsiri zodia terhadap berdarah (A. aegypti) yang dilakukan selama 4 jam
jumlah hinggap nyamuk C. quinquefasciatus pengujian dengan konsentrasi 1,25% dan 2,5%
pada kain bekas pakai mampu memberikan proteksi diatas 50% selama 1
jam dan konsentrasi 5% dan 10% selama 2 jam.
Daya proteksi kain bekas pakai yang Berdasarkan 2 jenis tanaman tersebut minyak atsiri
disemprot minyak atsiri daun zodia terhadap zodia lebih lama memberikan daya proteksi.
nyamuk C. quinquefasciatus digambarkan pada Penelitian yang dilakukan oleh Widiani (2009)
grafik 2. Minyak atsiri zodia mampu memberikan tentang formulasi dan uji aktivitas minyak legundi
proteksi penuh terhadap aktivitas hinggap nyamuk (Vitex trifolia L.) sebagai sediaan anti nyamuk
pada 2 jam pertama. Namun, minyak atsiri zodia dengan konsentrasi 13%; 15% dan 17% yang
dengan konsentrasi 5% dan 10% mampu diujikan pada kain selama 1 jam. Hasil penelitian
menunjukkan daya proteksi 100% hanya pada 2 tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi minyak
jam pertama pengujian. selanjutnya pada jam-jam Legundi 17% yang efektif sebagai sediaan anti
pengujian berikutnya daya proteksinya menurun. nyamuk. Hal ini ditunjukkan dengan sediaan yang
Daya proteksi dari minyak atsiri zodia dengan disemprotkan pada kain dihinggapi 5 ekor nyamuk,
konsentrasi 15% dan 20% mampu bertahan hingga sedangkan pada konsentrasi 13% dihinggapi 8 ekor
8 jam. nyamuk dan 15% dihinggapi 6 ekor nyamuk selama
1 jam.
3.2 Pembahasan Penelitian lain oleh Yuliami (2006) uji potensi
ekstrak etanol bawang merah (Allium cepa L.)
Penelitian daya proteksi minyak atsiri zodia sebagai penolak hinggapan (repellent ) terhadap
(Eu. suaveolens) dalam bentuk spray terhadap nyamuk Culex sp dengan metode gelang anti
nyamuk A. aegypti dan C. quinquefasciatus ini nyamuk dengan konsentrasi 20% daya proteksinya
dipilih nyamuk yang dewasa. Umur nyamuk 2-5 hari sebesar 60%; konsentrasi 35% daya proteksinya
karena pada umur tersebut ketahanan tubuh sebesar 70% dan konsentrasi 50% sebesar 80%
nyamuk masih kuat dan sudah produktif. Hal ini selama 6 jam. Minyak atsiri zodia masih yang paling
sesuai dengan Pedoman Uji Hayati Insektisida baik dibandingkan dengan daun legundi dan
Rumah Tangga, bahwa umur nyamuk yang bawang merah dalam memberikan daya proteksi.
digunakan untuk uji insektisida rumah tangga Menurut Shinta (2010) minyak atsiri yang
adalah 2-5 hari (Damar, 2003). dipakai akan menguap ke udara. Bau ini akan
Minyak atsiri daun zodia mengandung bahan terdeteksi oleh reseptor kimia (chemoreceptor) yang
aktif (komponen utama) Euvodiamine dan terdapat pada antena nyamuk dan diteruskan ke
rutaecarpine. Bahan aktif ini yang membuat impuls saraf. Bau dari minyak atsiri ini tidak disukai
nyamuk tidak suka. Minyak yang disuling dari daun nyamuk. Hal itulah yang kemudian diterjemahkan ke
tanaman ini mengandung linalool (46%) dan a- dalam otak nyamuk sehingga nyamuk akan
pinene (13,26%). Menurut Kardinan, 2004 linalool mengekspresikan untuk menghindar dari sumber
sudah sangat dikenal sebagai pengusir (repellent) bau. Minyak atsiri zodia ini paling efektif terhadap
nyamuk. Linalool adalah racun kontak yang nyamuk A. aegypti dibandingkan dengan nyamuk
meningkatkan aktivitas saraf sensorik pada C. quenquifasciatus. Hal ini terlihat jelas pada
serangga, yang menyebabkan kejang dan konsentrasi 5% minyak atsiri terhadap tempat
kelumpuhan beberapa serangga. hinggap nyamuk A. aegypti bertahan selama 4 jam
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dan pada C. quenquifasciatus hanya 2 jam

© 2017. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 281
Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah Tahun 2016 Jilid 1: 278-282 ISBN: 978-602-6483-33-1

perlindungan. Nyamuk C. quenquifasciatus lebih Kardinan, A & Azmi, D. (2010). Potensi Adas
resisten karena adanya seleksi yang terus- (Foeniculum vulgare) Sebagai Bahan Aktiv Lotion
menerus, jumlah individu yang peka dalam suatu Anti Nyamuk demam Berdarah (Aedes aegypti).
populasi semakin sedikit dan meninggalkan Bul. Littro.
Lestari. (2009). Identifikasi Nyamuk di Kelurahan
individu-individu resisten. Individu resisten ini akan
Sawojajar Kota Malang.
kawin satu dengan lainnya sehingga menghasilkan Luluk, Z. (2006). Uji Daya Repellen Minyak Atsiri Zodia
keturunan C. quenquifasciatus yang resisten pula. (Euvodia suaveolens, Scheff), Selasih (Ocimum,
Spp.) dan Lavender (Lavandula latifolia, Chaix)
4. SIMPULAN Pada Nyamuk. Malang: Jurusan Biologi. Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Lama penggunaan minyak atsiri zodia sebagai Malang.
bahan anti nyamuk A. aegypti dan C. Mustanir, Marianne & Harifsyah, I. (2004). Aktifitas
quinquefasciatus selama 8 jam dengan daya repellen nyamuk lotion Kombinasi ekstrak batang
vitex trifolia l. dan N,n-dietil-meta-toluamida.
proteksi minyak atsiri daun zodia pada konsentrasi
Medan: Dept. Farmakologi Fakultas Farmasi
15% dan 20%. Universitas Sumatera Utara.
Shinta. (2010). Potensi minyak atsiri daun nilam
5. UCAPAN TERIMA KASIH (Pogestemon cablin B.), daun babadotan
(Ageratum conyzoides L), bunga kenanga
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada (Cananga odorata hook F & Thoms) dan daun
Universitas Lambung Mangkurat yang telah rosemarry (Rosmarinus officinalis L) sebagai
membiayai penelitian ini repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti. Artikel
pada Simposium Nasional Litbangkes Ke-6.
Supriadi, Y.J. & Efansyah, N. (2007). Buku Pedoman
6. DAFTAR PUSTAKA Praktikummata Kuliah Pengendalian Vektor
Penyakit (PVP) Mahasiswa Diploma III Jurusan
Damar, T.B. (2003). Pedoman Uji Hayati Insektisida Kesehatan Lingkungan. Banjarbaru: Jurusan
Rumah-Tangga (Household Insecticides). Salatiga: Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan
BPVRP. [Depkes] Banjarmasin.
Departemen Kesehatan. (1999). Entomologi Malaria, Widiani, N. P. (2009). Formulasi Dan Uji Aktivitas Minyak
Modul I. Jakarta: Ditjen. PPM & PLP. Legundi (Vitex trifolia L) Sebagai Sediaan Anti
Dinata, A. (2005). Tanaman Sebagai Pengusir Nyamuk. Nyamuk. Malang: Akademi Farmasi Putra
http://www.pikiran- Indonesia Malang.
rakyat.com/cetak/2005/0205/17/cakrawala/penelitia Yuliami, P.T. (2006). Uji Potensi Ekstrak Etanol Bawang
n 01.htm. Merah ( Allium Cepa L ) sebagai Penolak
Gunandini, D.J. (2006). Bioekologi dan pengendalian Hinggapan (Repellent ) Terhadap Nyamuk Culex
nyamuk sebagai vector penyakit. Prosiding Sem. sp dengan Metode Gelang Anti Nyamuk. Malang:
Nasional Pestisida Nabati III, Balai Penelitian Universitas Brawijaya.
Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor. Yunita, I. (2011). Upaya daya tahan pemberian minyak
Muhamat, Hasbiannor, and Hidayaturrahmah. (2013). atsiri daun kemangi (Ocimum sanctum L.) untuk
Efektivitas Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti perlindungan terhadap aktivitas menghisap
dengan Mat Elektrik dari Minyak Atsiri Zodia. nyamuk (Aedes aegypti). Skripsi. Banjarbaru:
Seminar Nasional Perhimbunana Biologi Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
di Purwokerto. 30 Agustus-1 September 2013. Universitas Lambung Mangkurat.
Kardinan, A. (2004). Tanaman Pengusir Nyamuk, Tabloid
Sinar Tani. www.litbang.deptan.go.id

-----

© 2017. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat 282

Anda mungkin juga menyukai