Anda di halaman 1dari 22

Identifikasi Jamur Rhizopus sp Pada Swab Sela-Sela

Jari Tukang Angkot R.15A Jurusan Terminal Cimone-


Kota bumi

TLM 3B
1. ANNIDA ZAHRANI
2. AY U G U S T I N A
3. HARTINI
4. I C H A K H O F I FA H
5. M O N I C A A N N A S TA S YA
6. N U R I AT U L F A D H I L A H
7. WA N D A N U R S A K I N A H
8. W I N D Y A J E N G C A H YA N I
A. LATAR BELAKANG
Fungi atau jamur ialah organisme yang bersifat
heterotof, dinding sel berbentuk spora dan
mengandung kitin, umumnya memiliki hifa yang berinti
banyak atau tunggal. Sebagian besar tubuh fungi terdiri
dari beberapa hifa yang disebut miselium dan
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu miselium vegetatif
BAB I
untuk menyerap nutrisi dan miselium fertul untuk
PENDAHULUAN reproduksi. (Ganjar, 2006 ;69)
Jamur Rhizopus sp memiliki ciri khas hifa yang
membentuk rhizoid untuk menempel ke substrat.
Rhizopus sp bereproduksi secara aseksual.
(Monruw,2011)
Kulit merupakan lapisan jaringan bagian luar yang
menutupi serta melindungi tubuh dengan cara eksresi
mengeluarkan keringat. Pada umumnya jamur tumbuh
pada tempat yang lembab, Pada tubuh manusia, jamur
bisa tumbuh di area yang lembap, misalnya di lipatan
kulit (contohnya ketiak), sela-sela jari, dan organ intim
B. Rumusan Masalah

Apakah jamur Rhizopus sp dapat ditemukan pada


swab sela sela jari tukang angkot R.15A jurusan
terminal cimone-kotabumi?
c. Tujuan

Mengetahui jamur
Tujuan umum kontaminan pada sela-
sela jari tukang angkot
jurusan terminal
cimone-kota bumi

Mengidentifikasi jamur
Rhizopus sp yang
Tujuan khusus tumbuh pada sela-sela
jari tukang angkot
jurusan terminal
cimone-kota bumi
D. Manfaat

Peneliti :
Membuktikan bahwa jamur Masyarakat :
Rhizopus sp dapat tumbuh pada Memberikan informasi terkait jamur
sela-sela jari tukang angkot Rhizopus sp sehingga dapat
jurusan terminal cimone-kota menerapkan PHBS
bumi

Institusi :
Untuk menambah
referensi dan bahan
pustaka pada
perpustakaan Poltekkes
Kemenkes Banten
A. Tinjauan Teori

Jamur adalah mikroorganisme golongan


eukariotik. Jamur mempunyai protoplasma yang
mengandung satu atau lebih inti namun tidak
memiliki klorofil dan bereproduksi secara seksual,
BAB II aseksual atau keduanya. (FKUI, 2008:307)

TINJAUAN Beberapa jamur kontaminan yaitu :


PUSTAKA Mucor sp, Rhizopus sp, Aspergilus sp, Penicilium
sp, Hormodendrum sp. (Wahyu,2004 ; 257)

Rhizopus sp merupakan genus jamur benang


yang termasuk filum zygomycota ordo mucorales.
Jamur Rhizopus sp memiliki hifa coenositik
sehingga tidak bersepta atau bersekat.
(Postlethwait dan hopson,2006)
B. Kerangka Pemikiran
Jamur Rhizopus sp. • Tempe
Makanan
• Roti

Tubuh manusia Sela-sela jari


Pertumbuhan jamur

Isolasi jamur
• Metode
Keterangan perangkap
• Metode
: yang di teliti pengencer
• Metode
: tidak diteliti hendrikil
• Pada kulit
Media SGA (Saboroud • Metode tanam
Glukosa Agar) langsung
C. Kerangka Konsep
Swab sela sela
Pemeriksaan
jari tukang
langsung
angkot

Faktor yang Presentase


mempengaruhi Rhizopus sp
pertumbuhan
pertumbuhan jamur Mucor sp
Rhizopus sp Aspergilus sp
1. Kurang menjaga
kebersihan tubuh
2. Tidak menerapkan
PHBS
Faktor yang
3. Tidak cuci tangan
mempengaruhi
sebelum dan Keterangan
pertumbuhan jamur
sesudah
1. Substrat
beraktivitas : yang di teliti
2. Ph
3. Kelembaban
4. suhu : tidak diteliti
D. Hipotesis

Ho : Jamur Rhizopus sp tidak dapat tumbuh pada


sela-sela jari
H1: Jamur Rhizopus sp dapat tumbuh pada sela-sela
jari
E. Definis Oprasional

Variabel Definisi Cara ukur Alat Hasil Skala


Jamur Merupakan Metode • Media SGA Gambar Nominal
Rhizopus sp jamur tanam • Mikroskop
kontaminan langsung
yang
normalnya
hidup
ditempat
yang
lembab
A. Jenis Penelitian
Menggunakan metode observasi
eksperimental

BAB III B. Waktu dan Tempat


METODELOGI
PENELITIAN Waktu : Bulan januari- Maret 2020
Tempat Penelitian: Laboratorium
Poltekkes Kemenkes Banten
Tempat pengambilan sampel :
sepanjang jalan Cimone-Kuta bumi
dan di terimal Cimone
C. Populasi dan Sampel

 Populasi
Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah Tukang Angkot
R.15A Jurusan Terminal Cimone-Kota bumi Mojoroto Kota Kediri

 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 swab
Tukang Angkot R.15A yang di daerah cimone dan kotabumi
D. Instrumen Penelitian

Alat Bahan
1. Obyek glass 1. Larutan Phisiologis Zort
2. Cover glass steril (PZ steril).
3. Kapas atau swab steril 2. Cat Lactophenol Cotton
4. Tabung reaksi Blue (LCB).
5. Lampu spiritus 3. Media Sabouraud
Glukosa Agar (SGA).
6. Mikroskop
E. Cara Pengumpulan Data

Dalam karya tulis ini Menggunakan metode


observasi eksperimental dengan cara dicoba atau
dimasukkan kedalam suatu kondisi atau situasi
tertentu.
E. Cara Pengumpulan Data (2)

1. Pengambilan sampel
a) Pasien dipersilahkan duduk
b) Diusap bagian sela-sela jari tangan dengan swab steril
c) Kemudian swab di masukkan ke dalam tabung yang
berisi PZ Steril
2. Isolasi Sampel
a) Pemeriksaan direct ( 1 tetes sampel + 1 tetes KOH 30%)
b) Pemeriksaan mikroskop dengan pembesaran 45x
c) Hasil + dilakukan penanaman ke media SGA
d) Inkubsi selama 5 hari pada suhu kamar
E. Cara Pengumpulan Data (3)

• Cara kerja identifikasi sampel


a. Pemeriksaan makroskopis dengan mengamati
warna dan koloni jamur pada media Saburoud
Glukosa Agar ( SGA ) yang telah diinkubasi pada
suhu kamar selama 5 hari
b. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan pengecatan
dengan Lactopenol Cotton Blue (LCB) dari koloni
yang tumbuh pada media SGA lalu diamati pada
mikroskop dengan perbearan objektif 45 x
E. Cara Pengumpulan Data (4)

Skema kerja Pemeriksaan Mikroskopis


Pengambilan isolat Dilakukan pewarnaan jamur
jamur pada media dengan Lactopenil Cotton Blue
Saboroud Glukosa Agar (LCB), di tutup dengan cover
(SGA) glass.

Identifikasi jamur
menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 45x.
F. Rencana pengolahan dan analisa data

Setelah data terkumpul, diperiksa kelengkapannya


maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan
menganalisa data. Pengolahan analisa data dilakukan
secara manual.
G. Jadwal penelitian

Kegiatan penelitian Januari 2020 Februari 2020 Maret 2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengambilan sampel √ √
Pemeriksan sampel √ √ √ √ √
Pengumpulan data √ √ √ √ √
Pengolahan data √ √
Analisis data √ √ √
Penyusunan laporan √ √ √ √
KESIMPULAN

Dari pembahasan sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian


terhadap 30 sampel yang berasal dari sela jari tukang angkot lalu akan
dilihat dominasi jamur yang didapat pada sela jari tersebut.
SARAN

1. Bagi Tukang angkot hal yang perlu diperhatikan


untuk mencegah timbulnya jamur pada sela jari
antara lain :

a. Manjaga kebersihan tubuh


b. Mandi minimal 2x sehari menggunakan sabun anti
septic
c. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
2. Bagi peneliti
a. Agar hasil yang diperoleh lebih akurat, alat dan
bahan yang dipakai harus steril
b. Prosedur penelitian harus sesuai SOP ( Standar
Operasional Prosedur ) yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai