Anda di halaman 1dari 5

MIKROSKOP

i. Tujuan Percobaan
a. Membuat preparat mikroorganisme untuk dapat diamati dengan baik dan
benar.
b. Menggunakan mikroskop binokuler dengan baik dan benar sesuai SOP.
c. Mengamati macam-macam mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.
d. Membedakan morfologi bermacam-macam mikroorganisme.
ii. Prosedur Percobaan
a. Pembuatan preparat jamur

b. Pembuatan preparat bakteri


iii. Hasil Percobaan
a. Jamur

Jamur 100x perbesaran Keterangan

Nama: rhizopus Oryzae


Perbesaran: 100x
Jamur 400x perbesaran Keterangan

Nama: rhizopus Oryzae


Perbesaran: 400x

b. Bakteri

Bakteri 400x perbesaran Keterangan

Nama: lactobacillus bulgaricus


Perbesaran: 400x

Bakteri 1000x perbesaran Keterangan

Nama: lactobacillus bulgaricus


Perbesaran: 1000x
iv. Pembahasan
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat secara kasat mata. Kata mikoskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micros
yang artinya kecil. dan scopein yang artinya melihat. Mikroskop merupakan alat
bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati
organisme berukuran kecil (mikroskopis). Mikroskop ditemukan oleh Antonie Van
Leeuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi
yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Lalu Antony Van
Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat
mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu pada
sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal
dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Van Leuwenhoek (Anonymous, 2017).
L. bulgaricus merupakan bakteri yang tergolong gram positif berbentuk
batang, tidak membentuk endospora, bersifat homofermentatif (dalam fermentasi
menghasilkan asam laktat sebagai produk utama), mikroaerofilik, tidak mencerna
kasein, tidak memproduksi indol dan H2S, tidak memproduksi enzim katalase dan
bukan patogen. Kondisi optimum untuk pertumbuhannya adalah pH 5,5 dengan suhu
37°C.
Rhizopus termasuk jamur berfilamen. Jamur berfilamen sering disebut kapang.
Rhizopus merupakan anggota Zygomycetes. Anggota Rhizopus yang sering dipakai
dalam proses fermentasi makanan adalah Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae.
Kedua kapang ini sering digunakan dalam produk fermentasi di Indonesia. Rhizopus
oryzae memiliki karakteristik, yaitu miselia berwarna putih, ketika dewasa maka
miselia putih akan tertutup oleh sporangium yang berwarna abu-abu kecoklatan. Hifa
kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid, sporangiofor, dan sporangium.
Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai akar (tumbuh ke bawah).
Sporangiofor adalah hifa yang menyerupai batang (tumbuh ke atas). Sporangium
adalah hifa pembentuk spora dan berbentuk bulat. Suhu pertumbuhan optimum adalah
30°C.
Pada pengamatan kali ini kami mengamati bentuk morfologi dari jamur
rhizopus oryzae dan bakteri lactobacillus bulgaricus secara mikroskopis. Kami
mengamati jamur pada perbesaran 100x dan 400x dan juga kami mengamati bakteri
pada perbesaran 400x dan 1000x. Jamur rhizopus memiliki bentuk bulat dan berwarna
hijau. Sedangkan bakteri lactobacillus bulgaricus memiiki bentuk memanjang.

v. Kesimpulan
L. bulgaricus merupakan bakteri yang tergolong gram positif berbentuk
batang, tidak membentuk endospora. Rhizopus termasuk jamur berfilamen. Jamur
berfilamen sering disebut kapang. Rhizopus merupakan anggota Zygomycetes.
Anggota Rhizopus yang sering dipakai dalam proses fermentasi makanan adalah
Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Jamur rhizopus memiliki bentuk bulat
dan berwarna hijau. Sedangkan bakteri lactobacillus bulgaricus memiiki bentuk
memanjang.

vi. Daftar Pustaka


Maryanti, Y., Dwina, M., Sri, Rulianah, Nanik, H., Khalimatus, S., Mutia, D., Noor,
I., Dyah, R. (2020). Buku Ajar Praktikum Bioproses. Malang: Polinema Press.
Anonymous. 2017. Mikoskop. [cited 16 Oktober 2022]' Available from URL :
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop
Sneath, P.H.A., Mair, N.S., Sharpe, M.E. & Holt, J.G. (1986). Bergey’s Manual of
Systematic Bacteriology, vol. 2. Baltimore: Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai