Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PENELITIAN KERJASAMA ANTAR


PERGURUAN TINGGI (PEKERTI)
Daya Repelan Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut,
Daun Kemangi dan Seledri dalam Sediaan
Losion Terhadap Nyamuk Aedes aegypti

TIM PENGUSUL DAN MITRA

Lenie Marlinae, SKM, MKL DR. Ririh Yudhastuti, drh., M.Sc


NIDN: 00-1204-7702 NIDN: 00-2412-5905

Laily Khairiyati, SKM, MPH DR. Hari Basuki, dr., M.Kes


NIDN: 00-2503-8401 NIDN: 00-2506-6504

Musafaah, SKM, MKM
NIDN: 00-2004-8106

PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit virus,
dapat menimbulkan kematian penderita dalam waktu hanya
beberapa hari dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Repelan (zat penolak nyamuk) yang beredar di pasaran saat


ini adalah merupakan repelan kimia sintetik yang
menggunakan bahan aktif DEET karena efektif dan aman.

Kekurangannya adalah dapat menyebabkan iritasi kulit serta


dampak toksik apabila tertelan seperti kejang ataupun
kelainan pada kulit yang lebih sering terjadi pada anak-
anak. Selain itu, meninggalkan bau yang kurang sedap dan
menyebabkan kulit terasa kering
PENDAHULUAN
Kondisi diatas mendorong beberapa peneliti
berpaling pada tanaman tradisional sebagai
repelan botani, sehingga dapat meminimalkan
efek toksik bagi manusia, serta memudahkan
proses degradasi biologis dari produk tersebut.

Repelan botani merupakan salah satu bahan


yang digunakan untuk mengurangi gigitan
nyamuk, diantaranya adalah daun jeruk purut,
daun kemangi dan seledri.
PENELITIAN TERKAIT
Martini, et al.,2004; Susilowati, et al., 2009; dan Korneliani, 2011:
penelitian mengenai ekstrak daun jeruk purut sebagai repelan

Dika (2009) dan Indriyati (2005): penelitian tentang efektifitas


ekstrak daun kemangi dapat berfungsi sebagai repelan terhadap
nyamuk Aedes albopictus.

Ardiansyah (2012): penelitian mengenai Effective Dose 50 (ED50)


repelan minyak atsiri seledri 12,06% dalam sediaan losion dengan
Effective Time 50 (ET50) mampu memberikan perlindungan
terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti selama 1 jam 58 menit.

Mutaqin, 2012: penelitian mengenai uji potensi insektisida ekstrak


seledri terhadapkecoak (Periplaneta sp) dengan metode semprotan.
PERANAN TIM PENELITI MITRA
(TPM)
Laboratorium Kesehatan Lingkungan Universitas
Airlangga sebagai wadah Tim Peneliti Mitra (TPM)
memiliki kemampuan dan pengalaman dalam penelitian
minyak atsiri dari berbagai tanaman/ simplisia.

Laboratorium ini pernah menjadi wadah untuk penelitian


berkaitan dengan minyak atsiri sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi Tim Peneliti Pengusul (TPP)
untuk penelitian Daya Repelan Minyak Atsiri Daun Jeruk
Purut, Daun Kemangi dan Seledri dalam Sediaan Losion
Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui potensi minyak atsiri beberapa jenis tanaman
sebagai repelan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti.

TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui adanya daya repelan minyak atsiri Daun Jeruk Purut,
Daun Kemangi dan Seledri terhadap nyamuk Aedes aegypti.

2. Mengetahui Effective Dose (ED) dan Effective Time (ET) minyak


atsiri Daun Jeruk Purut, DaunKemangi dan terhadap nyamuk
Aedes aegypti.

3. Membandingkan daya proteksi yang dimiliki minyak Daun Jeruk


Purut,DaunKemangi dan Seledri terhadap nyamuk Aedes aegypti.
KEUTAMAAN DAN
LUARAN
KEUTAMAAN :
1. Memberikan informasi tentang daya repelan minyak atsiri daun
jeruk purut, kemangi dan seledri terhadap nyamuk Aedes aegypti,
2. Mencari alternatif pencegahan penyakit yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti dengan memanfaatkan tanaman
tradisional.

.LUARAN:
1. Terciptanya repelan (zat penolak) nyamuk dalam bentuk losion
yang terbuat dari bahan dasar alami yaitu minyak atsiri yang di
ekstrak dari daun jeruk purut, daun kemangi dan seledri yang
murah dan mudah didapat
2. Terbangunnya kerjasama penelitian antar perguruan tinggi,
publikasi (ilmiah, populer, booklet, leaflet, lainnya)
3. Hak kekayaan Intelektual (HKI) dan/atau bahan ajar.
TINJAUAN PUSTAKA
Minyak atsiri
Jeruk purut
Kemangi
Seledri
Nyamuk Aedes aegypty
Repelan
ROADMAP PENELITIAN
Penelitian yg Penelitian yang Penelitian
sudah pernah akan dilakukan: pengembangan
dilakukan : 1. Mengetahui (masa yang akan
1. Minyak atsiri efek repelan datang):
dari ekstrak minyak atsiri 1. Penyempurna
daun jeruk daun jeruk an produk
purut purut,daun repelan dari
2. Minyak atsiri kemangi dan lotion ekstrak
dari kemangi Seledri daun jeruk
3. Minyak atsiri terhadap purut,
dari seledri nyamuk Aedes kemangi dan
aegypti. seledri
2. Mengetahui 2. Pengembanga
Effective Dose n dan
(ED) dan perkenalan
Effective Time produk ke
(ET) masyakarat
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni (true experiment). Karena penentuan
subyek secara acak serta variabel yang berpengaruh dalam penelitian dikendalikan
dengan dengan desain penelitian posttest-only control group design (Hidayat, 2010).

Populasi dan sampel penelitian


1. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh nyamuk Aedes aegypti hasil pembiakan
di Laboratorium Kesehatan Lingkungan FKM Unair, Surabaya.
2. Sampel diambil secara acak, yaitu diambil nyamuk Aedes aegypti dari semua
populasi dengan umur 3 hari dan telah dilaparkan selama 24 jam.
3. Nyamuk Aedes aegypti yang digunakan dalam penelitian ini untuk uji kontrol
negatif, uji pendahuluan dan uji sebenarnya.
4. Besar sampel setiap perlakuan adalah 50 ekor dengan kriteria inklusi spesies
nyamuk Aedes aegypti, betina, umur 3 hari.
5. Rangkaian konsentrasi minyak atsiri dan replikasi yang diuji masing-masing 6
konsentrasi pada uji pendahuluan tanpa ulangan dan 1 konsentrasi pada uji
sebenarnya dengan 4 ulangan.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan: daun jeruk purut, daun kemangi,
seledri, Bahan pembuat losion (propilen glikol,
carmellose calcium (CMC), akuades) dan
Nyamuk Aedes aegypti (koloni laboratorium,
umur 3-4 hari, kondisi lapar).
2. Alat: Sangkar nyamuk (2 lubang) dengan
ukuran (p x l x t): 50 x 40 x 35 cm, alat
pencatat waktu, tangan naracoba dari
pergelangan sampai ujung jari, pipet ukur dan
gelas ukur, tabung reaksi dan timbangan.
METODE PENELITIAN
Jalannya Penelitian
1. Penyulingan Minyak atsiri
Bahan baku pembuatan minyak atsiri tanaman diperoleh dari berbagai
sumber. Tanaman diidentifikasi untuk menentukan jenisnya.Sebelum
dilakukan penyulingan, daun jeruk purut, daun kemangi dan daun seledri
dihaluskan dengan menggunakan mesin penghalus. Metode penyulingan
yang digunakan adalah destilasi uap air.

2. Pembuatan bahan losion


Bahan baku pembuatan losion adalah propilen glikol, CMC (carmellose
calcium), dan aquades. Propilen glikol digunakan karena fungsinya
sebagai penghambat pertumbuhan jamur (Sutanto, 2004), CMC
digunakan untuk peningkatan kekentalan sediaan (Kurniaty, 2006).
Aquades digunakan karena fungsinya sebagai pelarut.

3. Pemeliharaan dan kolonisasi Aedes aegypti.


Pada proses ini telur ditetaskan hingga menjadi larva (jentik) diberi
makan. Larva dibiarkan menjadi pupa hingga menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk diberi makan larutan gula 20% yang diserapkan pada kapas.
Nyamuk yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah
nyamuk betina yang berumur 3 hari, dan telah dilaparkan selam 24 jam.
METODE PENELITIAN
Langkah-langkah pengujian
1. Uji kontrol negatif
Uji kontrol negatif dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya efek repelan dari bahan-
bahan pembuat losion. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan jumlah
gigitan nyamuk antara kontrol negatif I (tanpa diolesi apapun) dan kontrol negatif II
(diolesi formula losion, tanpa penambahan ekstrak). Hasil pengujian ini akan
dianalisis kemaknaannya secara statistik.

2. Uji pendahuluan
Uji ini merupakan rangkaian kegiatan pengujian tanpa pengulangan untuk
menetapkan kisaran konsentrasi minyak atsiri daun jeruk purut, daun kemangi dan
seledri yang akan dibuat pada uji sebenarnya. Adapun konsentrasi yang diuji yakni
minyak atsiri mengunakan konsentrasi 1%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%.

3. Uji repelan (uji sebenarnya)


Pada uji lanjut konsentrasi minyak atsiri yang digunakan adalah konsentrasi yang
ditetapkan dari hasil uji pendahuluan, dengan cara menetapkan 1 konsentrasi baru.
Pada uji ini dilakukan dengan 4 kali replikasi (pengulangan).
ANALISIS DATA
Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik, serta akan dianalisis dengan uji statistik.
Untuk menghitung daya proteksi repelan masing-
masing ekstrak, yaitu menggunakan metode WHO
(2009):
p = 1-(T/C) = (C-T)/C
Keterangan :
p = daya proteksi
T = jumlah nyamuk yang hinggap / menggigit pada uji
repelan
C = jumlah nyamuk hinggap / menggigit pada uji
kontrol
BIAYA PENELITIAN
Biaya yang Diusulkan (Rp)
No. Jenis Pengeluaran
Tahun 1 Tahun 2

1 Gaji dan upah 25.200.000 25.200.000

2 Bahan habis pakai dan peralatan 13.450.000 13.450.000

3 Perjalanan 16.100.000 16.100.000

4 Lain-lain 11.250.000 11.250.000

Jumlah 75.000.000 75.000.000


JADWAL PENELITIAN
Time Frame (bulan)

Kegiatan Tahun 1 Tahun 1

I II III IV V VI I II III IV V VI
V
1. Pembuatan Proposal
V
1. Perbaikan Proposal / Pendampingan
V
1. Protokol Perizinan
V V V
1. Observasi Lapangan
V V V V V V V V
1. Pelaksanaan kegiatan di laboratorium
V V
1. Pengolahan dan analisis data
V V
1. Pelaporan
V V
1. Diseminasi hasil penelitian
PELAKSANAAN KERJASAMA PENELITIAN
Tim Peneliti Pengusul (TPP) memiliki pertimbangan dalam menentukan
Tim Peneliti Mitra (TPM) karena TPM memiliki kemampuan dan
pengalaman penelitian mengenai minyak atsiri.

Adapun sebagai wadah TPM dalam melaksanakan penelitian adalah di


Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, Surabaya

Di laboratorium ini akan dilakukan pembuatan minyak atsiri dari ekstrak


daun jeruk purut, daun kemangi dan seledri. Selain itu juga dilakukan
pembuatan lotionnya dan uji coba daya repelan terhadap nyamuk Aedes
aegypti.

lAboratorium FKM Unair ini dipilih karena menjadi Pusat Penelitian


Penyakit Tropis atau Tropical Disease Center (TDC) di Indonesia.
PELAKSANAAN KERJASAMA
PENELITIAN
Dalam penelitian ini TPP dan TPM memiliki masing-masing hak
dan tanggungjawab yakni:
1.TPP berhak untuk melakukan penelitian bersama dengan TPM,
sedangkan tanggung jawabnya adalah menjaga agar penelitian
tetap dalam koridor yang telah ditentukan.
2.TPM berhak untuk mendapatkan kontribusi dan penghargaan
dari TPP. Sedangkan tanggung jawabnya adalah membantu
pelaksanaan penelitian TPP mulai dari tahap awal sampai akhir
penelitian, khususnya dimulai sejak pembuatan ekstrak sampai
uji coba di laboratorium.

.Adapun rencana penelitian selanjutnya di TPP setelah kerjasama


selesai adalah melanjutkan pengembangan penelitian dan
penyempurnaan produk agar dapat digunakan oleh masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai