MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM RISET EKSAKTA
Diusulkan oleh:
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Nyamuk
Seperti yang diketahui, nyamuk merupakan vektor
mekanik dari berbagai jenis penyakit. Berdasarkan
klasifikasi familinya, nyamuk dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu Anophelinae dan Culicinae. Pada iklim di
Indonesia, yaitu beriklim tropis, nyamuk dengan
famili Culicinae yang paling banyak populasinya dan
sering ditemukan (Agustin, 2017). Genus dalam famili
Culicidae yang banyak ditemukan di Indonesia
diantaranya Aedes, Anopheles, Culex, Mansonia,
Caquillettidia, dan Culiseta (Cheng, 2012).
Pada bagian morfologi nyamuk, dapat dibagi
berdasarkan jenis kelaminnya. Ada betina yang
memiliki mulut dengan bentuk memanjang yang dapat
menembus kulit untuk menghisap darah dan diberikan
ke anak-anaknya, ada pula yang jantan dengan fungsi
mulutnya untuk menghisap cairan pada tumbuhan
maupun buah-buahan (Umniyati, 2003).
BAB 3
METODE PENELITIAN
base) 75 ml
• Alkohol 70% 900 ml
• Fiber stick 9 buah
• Botol kaca 50 ml 3 buah
• Sarung tangan latex 6 buah
3. Bahan yang digunakan saat proses pengujian
produk
• Ovitrap 2 buah
• Kertas lakmus 3 lembar
3.2.2 Alat
1. Alat yang digunakan saat proses ekstraksi bunga
sukun meliputi :
a. Blender : 1 buah
b. Ayakan : 1 buah
c. Botol kaca dilapisi aluminium foil :2
buah
2. Alat yang digunakan saat proses pembuatan reed
diffuser antinyamuk minyak atsiri bunga sukun dan
aromaterapi dari bunga cempaka meliputi :
a. Pipet : 4 buah
b. Corong kecil :1
buah
c. Gelas beker : 1 buah
d. Sendok spatula : 1 buah
3. Alat yang digunakan saat proses pengujian produk
a. Ember 2 buah
b. Kandang
nyamuk 12 buah
antinyamuk.
3. Pengemasan bahan
Setelah dilakukan pencampuran bahan, produk akan
dituangkan dalam pengemasan primer berupa botol
kaca 50ml. Selanjutnya akan dilakukan pengemasan
sekunder berupa karton yang di dalamnya selain botol
kaca berisi cairan produk, terdapat pula fiber stick
yang terbuat dari kayu atau bambu guna menyebarkan
manfaatnya ke seluruh ruangan sebanyak 3 batang per
botolnya.
3.5.2 Uji pH
Uji pH merupakan pengujian yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki
oleh suatu zat, larutan, atau benda. Uji pH dilakukan
dengan tujuan mengetahui tingkat keasaman atau basa
yang dimiliki oleh produk. pH normal memiliki nilai 7
sementara untuk pH bersifat asam memiliki pH <7 dan
pH bersifat basa >7. Persyaratan pH untuk sediaan
topikal reed diffuser aromaterapi antinyamuk berkisar
antara 4,5 - 6,5 atau bersifat basa (Wulandari, 2022).
Pengujian pH larutan air diffuser “Leguroma”
dilakukan dengan menggunakan metode kertas
lakmus. Umumnya indikator kertas lakmus dapat
dilihat dari perubahan warna yang terjadi. Kertas
lakmus yang berubah warna menjadi merah
menandakan tingkat keasaman yang tinggi dan biru
bila tingkat keasamannya rendah.
3.5.3 Uji Pembunuhan Nyamuk
Uji pembunuhan nyamuk dilakukan dengan
memanfaatkan uap yang dihasilkan oleh air diffuser
yang telah berisi cairan produk. Kemudian diletakkan
di dalam wadah perkembangbiakan nyamuk.