Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

“PERAWATAN KAMBING DAN DOMBA”

Oleh :

Nama : Eggy Irman Maulana

NPM : 19741025

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PERAWATAN KAMBING DAN DOMBA” tepat pada
waktunya. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
dosen dan asisten dosen yang telah membantu dan mengarahkan kami dalam
pelaksanaan praktikum dan tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu untuk kesempurnaan isi daripada
laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang penulis buat tentunya


masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon maaf dan mengharapkan
saran dan kritik bersifat membangun untuk kesempurnaan quis ini. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
setiap urusan kita. Amin

Bandar Lampung, 04 Desember 2020

Penulis,

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Praktikum...............................................................................................2
C. Manfaat Praktikum.................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Persiapan Kandang Kambing dan Domba..............................................................3
B. Perawatan...............................................................................................................3
C. Sanitasi kandang kambing dan domba....................................................................5
BAB III.............................................................................................................................6
PENUTUP........................................................................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................1

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan konsumsi daging di Indonesia dari tahun ke tahun


semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah
penduduk dan rata-rata kualitas hidup masyarakat serta semakin kurangnya
kesadaran jujur, amanah terhadap tugas dari masyarakat untuk mengerjakan
konsumsi pangan dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup. (Rustam,
2011). Sejalan dengan meningkatnya penduduk, kebutuhan akan konsumsi
daging di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Peluang usaha
penggemukan sapi potong sangat menjanjikan karena melihat meningkatnya
permintaan bahan makanan yang berasal dari hewan sebagai sumber protein
hewani khususnya daging. Usaha penggemukan kambing dan juga relevan
dengan upaya pelestarian sumber daya lahan.

Penggemukan kambing dan domba adalah usaha pemeliharaan ternak


dengan cara mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu
yang bertujuan meningkatkan produksi daging dengan mutu yang lebih baik
sebelum ternak dipotong. Kebutuhan nutrien dari ternak tersebut harus
terpenuhi dengan baik, sehingga mampu memacu peningkatan bobot badan
sapi dalam waktu singkat. Usaha penggemukan sapi potong merupakan salah
satu mata pencaharian masyarakat peternakan yang mempunyai prospek yang
cerah untuk dikembangkan dimasa depan. Hal ini terbukti dengan semakin
banyak diminati masyarakat baik dari kalangan peternak kecil, menengah,
maupun swasta atau komersial.

1
Usaha penggemukan bertujuan untuk menghasilkan pertambahan bobot
sapi semaksimal mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin. Selain
pertimbangan biaya juga hal yang penting dalam usaha penggemukan. Dalam
usaha penggemukan peternak dituntut untuk meminimalkan pengeluaran.
Salah satu penyebabnya peternak tidak mendapatkan keuntungan maksimal
adalah adalah kurang memiliki strategi untuk mendapatkan untung yang besar,
dan banyak penyelubung dari bahan hasil peternakan untuk sampai pada
konsumen atau disebut juga kerangnya ilmu peternak tentang manajemen
pemeliharaan.

B. Rumusan Praktikum
Praktikum dapat disumuskan dalam persiapan kandang kambing dan
domba, perawatan dan sanitasi kandang.

C. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum adalah untuk mengetahui persiapan kandang kambing dan
domba, perawatan dan sanitasi kandang.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Persiapan Kandang Kambing dan Domba
Konsep Kandang = Hit to hit ( Kepada bertemu kepada) yaitu suatu sistem
kandang terkoleksi (yang memanfatkan seluruh potensi yang ada diternak
kususnya domba dapat memisahkan kotoran feses dan urine). Fungsinya
adalah sebagai berikut :
- Ternak lebih sehat dan gemuk
- Bagian atas kandang penampung kotoran insechet (jaringan)
- Bagian bawah kandang fyber gelombang
- Dapat dengan mudah mengolah limbah karena gampang dipisahkan
- Bersihakan pagi dan sore
- Fyber gelombang dan jarring bersihkan 1 minggu sekali
- Pemberian pakan 2 kali sehari (pagi dan sore)
- Ternak yang baru dating dikarantina 2 pekanuntuk menghindari
kontaminasi penyakit
- Penanganan penyakit harus bekerjasama dengan puskesmas hewan
setempat

B. Perawatan
Adapun perawatan pada domba meliputi pada Pencukuran bulu domba,
Permotongan kuku, dan Pemotongan tanduk.
1. Pencukuran Bulu Domba
pencukuran bulu dilakukan 3-2 minggu setelah adaptasi, adapun fungsi
pencukuran bulu padaa domba adalah sebagai berikut :
- Untuk antisipasi menghilangkan parasit yang ada diluar tubuh
domba
- Mempercepat pertumbuhan tubuh domba
- Agar domba selalu sehat dan tidak mudah terserang penyakit.

Cara pencukuran bulu yang baik sesuai video praktikum yang saya
perhatikan adalah sebagai berikut :

3
- Domba diambil dan sebaaiknya cari tempat yang strategis
- Kemudian rebahkan domba yang akan dipotong bulunya
- Cukur bulu domba mulai dari bulu bagian leher sampai ekor dengan
menggunakan alat pencukur bulu (dalam video lebih disarankan
dengan alat pencukur bulu anjing)
- Gunakan alat yang tidak membuat ternak domba menjadi stress
- Setelah bagian perut selesai, maka tali ke empat kaki domba agar
lebih mudah
- Jikalau perlu beri cairan sunlight agar pemotongan lebih licin

2. Pemotongan Kuku
Kuku ternak tidak boleh panjang karena jika kuku ternak kususnya
domba dibiarkan panjang maka kaki akan membentuk huruf X, dan
dengan adanya hal terebut tentu akan membuat aktivitas domba akan
terhambat/ terganggu (Makan, berkembang biak, dll.) dan hal tersebut
juga akan menghambat produktivitas domba.
Cara yang terbaik saat melakukan pemotongan kuku yaitu dengan
tahapan sebagai berikut :
- Ambil domba yang akan dipotong kukunya
- Rebahkan domba tersebut
- Ikat ke empat kaki domba
- Potong kuku dengan perlahan dan tiidak langsung banyak dan
apabila langsung banyak akan mengakibatkan rasa saakit pada
domba
- Jika sudah terpotong kukunya dengan rapi, maka lepaskan ikatan
kembali.

Keuntungan dari memotong kuku adalah untuk menjaga postur pada


domba kususnya domba yang tidak digembala karena domba yang tidak
digembala pertumbuhan kuku akan jauh lebih cepat panjang karena tidak
mendapat gesekan oleh ternak itu sendiri.

3. Pemotongan tanduk

4
Dalam pemeliharaan domba, faktor lain yang harus diperhatikan adalah
perawatan tanduk, jangan biarkan tanduk domba panjang karena jika
tanduk dibiarkan terus panjang akan mengakibatkan tanduk menancap di
tengkorak domba yang nantinya akan berakibat fatal yaitu kematian pada
domba. Untuk cara pemotongan tanduk domba yaitu sebagai berikut :
- Ambil domba yang akan dieksekusi pemotongan tanduk
- Rebahkan domba tersebut
- Ikat ke empat kakinya
- Potong tanduk domba dengan menggunakan alat gergaji besi pada
bagian tanduk yang dihawatirkan menancap dikepala
- Semprot cairan gunasekk pada bagian yang terluka akibat
panjangnya tanduk agar tidak muncul bakteri berupa belatung..

C. Sanitasi kandang kambing dan domba.


Agar proses kegiatan sanitasi kandang dapat berhasil sesuai dengan
harapan, maka bahan untuk sanitasi harus dipilih yang mempunyai sifat
efektif, murah dan tidak mempunyai efek yang buruk. Efektif yang dimaksud
adalah bahwa bahan sanitasi tersebut harus benar-benar dipilih yang dapat
membunuh mikroorganuisme atau sumber penyakit yang tidak dikendaki. Jadi
tidak asal menggunakan bahan sanitasi yang tidak jelas sifat kegunaannya.
Selain efektif harganya juga harus murah, karena kalau harganya mahal akan
menambahkan pengeluaran anggaran, sehingga nantinya dapat mengurangi
keuntungan yang didapat.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan masalah diatas, maka laporan praktikum dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Dalam Persiapan Kandang Kambing dan Domba, Konsep Kandang = Hit
to hit ( Kepada bertemu kepada) yaitu suatu sistem kandang terkoleksi
(yang memanfatkan seluruh potensi yang ada diternak kususnya domba
dapat memisahkan kotoran feses dan urine).
2. Perawatan pada domba merupakan suatu upaya yang dilakukan guna
pencegahan suatu penyakit dan untuk membuat domba selalu sehat.
Adapun perawatan pada domba dalam praktikum yang saya amati meliputi
pada Pencukuran bulu domba, Permotongan kuku, dan Pemotongan
tanduk.
3. Sanitasi kandang domba diperlukan terutama untuk memenuhi standar
manajemen yang telah ditentukan, untuk memenuhi peraturan
perundangan yang berlaku dan standar produk perusahaan serta untuk
mengurangi resiko penyakit pada ternak dan manusia akibat dari
kontaminasi mikroorganisme

6
DAFTAR PUSTAKA

Purnomoadi Agung. 2003. Ilmu Ternak Potong & Kerja. http://eprints.undip-

.ac.id/21200/1/1061-ki-fp-05.pdf. Diakses pada tanggal 28 November


2020.

Luh Gde Sri Astiti. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Pencegahan Dan

Pengendalian Penyakit Pada Ternak Domba. http://ntb.litbang.


pertanian.go.id/pu/psds/Penyakit.pdf. Diakses pada tanggal 28 November
2020

Anonimous. 2013. Budidaya Ternak Domba. Makalah dalam Hasil Penelitian

Budidaya Ternak Domba. www.ristek.go.id. Diakses pada tanggal 2


Desember 2020.

Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta. http://penyuluhthl.word-press.com/2011/01/02/mengelola-
kesehatan-ternak-kambing/. Diakses pada tanggal 1 Desember 2020.

Williamson and Payne. 1993. Makalah dalam Hasil Penelitian Budidaya Ternak

Domba. Respitory.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2020.

Murtidjo. 1992. Ternak Budidaya Domba. Makalah dalam Hasil Penelitian

Budidaya Ternak Domba. Respitory.usu.ac.id. Diakses pada tangggal 1


Desember 2020.

Tomaszeweska, et al., 1993. Makalah dalam Hasil Penelitian Budidaya Ternak

Domba. Respitory.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai