PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara agraris yang terkenal dengan industri pertanian
dalam bidang pangan. Penulis memilih tema industri peternakan sapi pada karya
tulis ilmiah ini karena melihat banyaknya peluang yang lebih bisa dikembangkan
pada industri peternakan sapi itu sendiri dibandingkan industri peternakan lainnya.
besar yaitu perlu adanya pengelolaan yang baik dan tepat pada industri peternakan
sapi itu sendiri. Perlunya pengelolaan industri peternakan sapi ini sangatlah
penting jika dilihat dari keadaan Negara Indonesia yang saat ini masih mengimpor
pasokan daging sapi dari negara-negara lain. Hal tersebut mungkin terjadi karena
kurangnya kualitas pengelolaan industri peternakan sapi. Banyak hal yang dapat
sapi menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Penulis akan mengkaji dan meneliti
mengetahui bagaimana pengelolaan yang baik dan tepat pada industri peternakan
sapi, penulis dan pembaca akan mendapatkan ilmu untuk mengelola industri
Selain itu, penulis juga mencoba memberikan alternatif lain dalam pengelolaan
Rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah bagaimana cara
Aspek-aspek yang akan penulis kaji pada karya ilmiah ini meliputi industri ternak
sapi, jenis-jenis ternak sapi, criteria lahan ternak sapi, pemelihan ternak sapi,
pengolahan hasil tenak sapi, distribusi hasil ternak sapi, dan pengelolaan lahan
peternakan sapi.
Peternakan di Indonesia sampai saat ini sudah semakin berkembang dan telah mencapai
kemajuan yang cukup pesat. Tetapi, pada umumnya peternakan sapi hanya dipergunakan
untuk menghasilkan susu segar ataupun daging potong. Padahal, sebenarnya masih
banyak potensi lain yang bisa dimanfaatkan para peternak untuk bisa
tersebut menjadi barang konsumsi yang bernilai tinggi seperti keju atau yogurt. Dengan
perkembanghan ini, tentu saja harus diimbangi dengan pengelolaan yang professional
dan disertai denga tata laksana yang baik. Tanpa pengelolaan dan tata laksana yang
baik, produksi ternak yang dihasilkan tidak akan sesuai harapan dan peternak bisa
bermaksud untuk melakukan penelitian ini agar bisa memberikan solusi pengelolaan
peternakan sapi yang lebih baik, dalam hal pengelolaan pengolahan hasil ternak sapi,
maupun pengelolaan secara managerial agar diperoleh hasil yang optimal, dan
ternak sapi dengan cara pengelolaan ternak sapi yang baik agar anggapan tersebut
tercapai.
2
3
1.6.1 Metode
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis karena penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan maupun dari
1. Studi kepustakaan
2. Observasi lapangan
3. Wawancara
Penulisan laporan penelitian ini terbagi atas empat bab. Pengkajian dimulai
dengan pendahuluan sebagai bab pertama yang memuat latar belakang, rumusan
masalah, ruang lingkup kajian, tujuan yang hendak dicapai, anggapan dasar,
Bab dua, berisi definisi industri peternakan sapi, jenis-jenis sapi, kriteria lahan
peternakan sapi, pemilihan dan penilaian ternak sapi, penanganan ternak sapi,
penanganan karkas dan daging sapi, macam-macam pengelolaan hasil ternak sapi,
mencakup pemilihan dan penilaian ternak sapi, penangan ternak sapi, panandaan
ternak sapi, pendugaan dan pengukuran ternak sapi, pemeliharaan ternak sapi,
4
sapi, pengolahan hasil ternak sapi berupa susu, pemanfaatan kotoran sapi,
Menurut Undang Santosa (2010: 2) industri adalah suatu usaha atau kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang
assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya
Jadi, industri peternakan adalah suatu kegiatan pemeliharaan dan pembiakan ternak
serta pengolahan hasil ternak hingga pemanfaatan lahan ternak agar memiliki
Karena bahan kajian artikel ilmiah ini berupa industri peternakan sapi, maka kajian
6
7
Ciri-ciri sapi tipe pedaging adalah bertubuh dalam, besar, dan berbentuk persegi
empat atau balok, kualitas dagingnya maksimum dan mudah untuk dipasarkan dan
Ciri-ciri sapi tipe perah adalah bertubuh luas ke belakang seperti baji atau gergaji,
sistem dan bentuk perambingannya baik dan putingnya simetris, efisiensi pakan yang
Ciri-ciri sapi tipe pekerja adalah bertubuh besar dan kuat dengan perototan yang kuat,
gerakan anggota tubuhnya bebas, sifatnya tenang dan patuh, kakinya panjang dan
kuat
Tipe ini mempunyai cirri di antara dua tipe. Bila penggunaan sapi untuk penghasil
susu dan daging, cirinya harus berada di antara tipe perah dan tipe pedaging. Contoh:
Tipe ini merupakan perpaduan lebih dari dua tipe, bahkan mungkin di luar tipe yang
telah ditentukan. Pada peternakan sapi tradisional di Indonesia, kebanyakan sapi yang
dipelihara adalah sapi tipe multiguna karena selain untuk memanfaatkan daging, susu,
Menurut Undang Santosa (2010: 10) Keahlian dan keterampilan peternak merupakan
perangkat lunak dalam aspek pemeliharaan ternak sapi. Selain perangkat lunak,
beberapa perangkat keras pun turut berperan penting dalam menunjang pengelolaan
peternakan sapi. Perangkat keras yang dimaksud antara lain berupa bangunan,
mengelola ternak sapi, terutama ketika akan ditandai, ditimbang, disuntik, diobati,
maupun ketika diseleksi untuk dijual. Pada yard inilah segala macam tata laksana
Tempat pemuatan berguna untuk menaikkan sapi ke atas truk atau menurunkan sapi
dari truk. Oleh karena itu, tempat pemuatan biasanya dibuat dengan bentuk portable,
(ranch), tempat gerak jalan ini tidak diperlukan karena di areal tersebut sudah
Lapang ternak adalah suatu tempat pemeliharaan ternak sapi dalam areal terbatas atau
sesuai dengan daya tampungnya yang dilengkapi dengan padang rumput, tempat
5. Kandang
Kandang diperlukan untuk melindungi ternak sapi dari keadaan lingkungan yang
pemeliharaan sapi potong tidak terlalu penting seperti pada pemeliharaan sapi perah
karena pemeliharaan sapi potong dapat dilakukan dengan system ladang ternak.
akurat. Keberhasilan pemilihan ternak sapi yang akan di pelihara akan sangat
perlu mengetahui kriteria pemilihan sapi dan pengukuran sapi, sebab pada saat
10
10
Kita telah mengetahui bahwa setiap bangsa sapi memiliki sifat genetik yang berbeda
satu dengan yang lain, baik mengenai daging ataupun kemampuan dalam beradaptasi
terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal beradaptasi dengan lingkungan ini antara
lain penyesuaian iklim dan pakan. Berpangkal dari sifat genetik suatu bangsa sapi
yang biasa diwariskan kepada keturunannya, maka bangsa sapi tertentu harus dipilih
oleh setiap peternak sesuai dengan tujuan dan kondisi setempat, pemilihan ini
memang cukup beralasan sebab peternak tidak akan mau menderita kerugian akibat
Calon bibit ataupun sebagai penghasil daging harus di pilih dari sapi yang benar-
benar sehat. Untuk mengetahui kesehatan sapi secara umum, peternak bisa
memperhatikan keadaan tubuh, sikap dan tingkah laku, pernapasan, denyut jantung,
pencernaan dan pandangan sapi dan keadaan tubuh sapi. Sapi yang sehat mempunyai
ciri-ciri keadaan tubuh bulat berisi, kulit lemas, tidak adanya eksternal parasit pada
kulit dan bulunya, tidak ada tanda-tanda kerusakan dan kerontokan pada bulu (licin
dan mengkilat), selaput lendir dan gusi berwarna merah muda, lebih mudah bergerak
bebas, ujung hidung basah dan dingin, kuku tidak terasa panas dan bengkak bila
diraba, bernafas dengan tenang dan teratur, dan mempunyai pandangan mata cerah
dan tajam.
11
11
Seleksi calon bibit berdasarkan pengamatan penampilan fisik. Bentuk atau ciri luar
sapi berkorelasi positif terhadap faktor genetik seperti laju pertumbuhan, mutu dan
hasil akhir. Bentuk atau ciri sapi yang baik antara lain ukuran badan panjang dan
dalam, rusuk tumbuh panjang yang memungkinkan sapi mampu menampung jumlah
makanan yang banyak, bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan,
tengah dan belakang serasi, garis badan atas dan bawah sejajar.
menjadi hewan yang berbahaya. Terlebih bila anda sedang menangani sapi baru yang
belum terbiasa dengan kondisi kandang barunya. Untuk mengurangi resiko cedera
dan menjadikan kerja lebih efisien, perlu dibuat sistem penanganan sapi yang baik.
yang memisahkan antara peternak dan sapi pada saat pemeliharaan, pastikan peternak
mempunyai ruang yang cukup untuk melarikan diri, dan perlakukan sapi dengan
memperhatikan cara pemeliharaan sapi. Mulai dari pemeliharaan sapi itu senduri,
hingga pakan dan kandang. Cara pemeliharaan sapi berbeda-beda sesuai dengan
umurnya, dan juga ada tata cara pemeliharaan sapi jantan tersendiri, antara lain
sebagai berikut :
setiap hari. Selanjutnya sapi-sapi tersebut digiring ke kandang terbuka (kandang tanpa
2) Semi intensif, yaitu sapi diikat dan ditambatkan di ladang, kebun atau pekarangan
pada siang hari, kemudian sore harinya sapi-sapi tadi dimasukkan ke dalam kandang
sederhana, yang dibuat dari bahan bambu, kayu, atap genteng atau rumbia dan
lantainya dari tanah yang dipadatkan. Pada malam hari sapi-sapi tersebut diberi pakan
13
13
tambahan berupa hijauan rumput atau daun-daunan, atau pakan penguat penguat
3) Intensif, yaitu sapi hampir sepanjang hari berada di dalam kandang. Sapi tersebut
diberi pakan sebanyak dan sebaik mungkin sehingga cepat menjadi gemuk dan
kotorannya cepat terkumpul dalam jumlah yang lebih banyak untuk digunakan
sebagai pupuk.
3. Kandang Sapi
1) Kandang pakai seng atau deklit yg bisa dibuka tutup, tanpa dinding.
karpet sapi.
4. Pakan
1) Komboran
Komboran diberikan kepada sapi dua kali sehari, jam 8.00 dan 16.00. Setiap
komboran terdiri dari dedak 1 kg, ampas bir 2 kg, brand polar (dedak gandum) kg,
ampas tahu basah 2 kg, ampas tempe kg, parutan telo afkir 3kg, air tempe 5 liter,
air 15 liter.
2) Hijauan
14
14
Pakan hijauan yang berasalah dari tumbuhan bisa diberikan ke tenak sapi dengan
(2) Jerami yang difermentasikan dengan caustic soda, soda ash, chemical, 100 liter
air. Jerami ditumpuk 20 cm, di perciki dengan air chemical, setelah itu ditutup dengan
dihasilkan oleh ternak sapi tanpa melalui proses pengolahan. Ternak sapi
1. Daging
Daging adalah sekumpulan otot yang menempel pada kerangka. Istilah daging
dibedakan dengan karkas. Daging adalah bagian yang sudah tidak mengandung
tulang, sedangkan karkas adalah bagian yang belum dipisahkan dari tulang atau
adalah genertik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan, dan bahan
asitif, serta keadaan stres. Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas
daging adalah metode pelayuan, metode pemasakan, tingkat keasaman (pH) daging,
(marbling), metode penyimpanan dan pengawetan, macam otot daging, serta lokasi
15
15
otot dalam daging. Daging sapi yang dipotong pada umur sangat muda (3-14 minggu)
2. Susu
Susu merupakan sekresi dari kelenjar ambing mamalia dari ternak sapi. Tujuan
produksi susu adalah sebagai bahan pakan untuk anak ternak sapi. Kelebihan susu
sebagai bahan pakan anak sapi nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
manusia. Susu memiliki nilai gizi yang tinggi, tersusun dari sejumlah zat gizi yang
lengkap, mempunyai perbandingan zat gizi yang ideal dibanding jenis makanan lain
gizi di dalam susu terhitung lengkap. Susu mengandung kalsium yang tinggi, fosfor,
Menurut Undang Santosa (2010: 25) Telah dibahas pada subbab sebelumnya
mengenai macam-macam hasil ternak. Seperti yang ditulis pada subbab sebelumnya,
peternakan sapi menghasilkan dua produk peternakan, yaitu daging dan susu. Kedua
produk peternakan sapi ini, nantinya bisa diolah menjadi berbagai produk makanan
lainnya.
Pengolahan pada susu bertujuan untuk diversifikasi produk susu, meningkatkan nilai
1) Penyaringan
tidak masuk ke dalam susu. Penyaringan dilakukan dengan kain flanel atau kertas
saring. Jika tidak akan segera dijual maka susu setelah disaring sebaiknya
didinginkan.
2). Pendinginan
dalam susu. Pendinginan yang biasa dilakukan adalah pada temperatur 10C atau
lebih rendah lagi. Penyimpanan susu pada keadaan dingin hanyalah bersifat
3) Pateurisasi
Pasteurisasi adalah pemanasan susu dengan suhu sekitar 60 70C dalam waktu
tertentu (biasanya tidak lebih dari 30 menit) dengan maksud agar bakteri patogen
mati. Akan tetapi bakteri-bakteri tertentu yang bisa menumbuhkan spora dan tahan
panas tidak akan mati pada suhu pasteurisasi. Oleh karenanya susu yang diperoleh
pada pemerahan yang kotor, pasteurisasi kurang memberi arti apa-apa bagi susu.
Dari penenganan tersebut, susu kemudian diolah menjadi produk. Berikut adalah
tambahkan gula. Susu tersebut tidak steril tetapi pertumbuhan bakteri dihambat oleh
2) Susu Bubuk
Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain
dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer. Umur simpan susu
bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk
dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak, susu bubuk
3) Yoghurt
Yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah di pasteurisasi kemudian
di fermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang
khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang di 14 izinkan. Bakteri yang di
gunakan untuk kultur starter tidak lebih dari 5 jenis saja. Yang termasuk dalam jenis
bakteri asam laktat dan digunakan sebagai kultur starter adalah Enterococcus,
1) Sosis
Sosis atau sausage berasal dari bahasa latin salsulus yang berarti digarami. Jadi sosis
prosedurnya, sosis merupakan makanan yang dibuat dari daging (atau ikan) yang
digiling dan dibumbui dan kemudian dimasukkan ke dalam selongsong bulat panjang.
Selongsong dapat berupa usus sapi ataupun buatan. Proses pembuatan sosis melalui
(untuk sosis asap) dan perebusan. Bakso Bakso merupakan produk olahan daging
2) Kornet
3) Abon
Abon merupakan produk olahan daging dengan cara disuwir. Prosesnya: daging
bumbu-bumbu yang telah dihaluskan . Tambahkan santan dan direbus dalam pada api
4) Nugget
19
19
Nugget biasanya dibuat dari daging ayam tetapi semua daging bisa dibuat nugget.
Bahan untuk membuat nugget adalah daging, garam, bumbu-bumbu, tepung, kuning
telur, bisa ditambahkan susu full cream dan lain-lain. Proses pembuatannya meliputi
tahap penggilingan daging, pembentukan adonan (campur dengan bumbu dan bahan
penggorengan.
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien. Dari kedua definisi tersebut, dapat didefinisikan bahwa
manajemen adalah sebuah proses pengaturan dan pengarahan orang lain untuk
menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan
organisasi.
Tentunya dalam industri peternakan sapi juga butuh sebuah manajemen yang baik.
pemilihan ternak sapi, pemeliharaan ternak sapi, manajemen pasokan pakan sapi,
manajemen perkakas dan peralatan untuk industri ternak sapi, serta manajemen
20
20
pengolahan hasil ternak sapi dan pemasaran hasil olahan ternak sapi. Manajemen ini
ini tentunya sangat berpengaruh terhadap jalannya industri dan hasil akhir pencapaian
sebuah industri.
Menurut Undang Santosa (2010: 34) perlu dibedakan pengertian antara karkas
dengan daging. Daging adalah sekumpulan otot yang menempel pada kerangka.
Sedangkan karkas adalah bagian yang belum dipisahkan dari tulang atau
1) Warna merah khas daging sapi: warna gelap, warna keungu-unguan dan akan
terbatas.
2) Serat daging halus dan sedikit berlemak tergantung letak daging dalam karkas
3) Konsistensi padat.
saluran pada leher, yaitu saluran esofagus, arteri karotis dan vena jugularis. Selain
21
21
penyembelihan, cara mematikan ternak bisa juga dilakukan dengan cara lain,
Karkas-karkas dari ternak besar, misalnya sapi, kerbau, kuda dan lain-lain biasanya
karkas dengan cara menggantung atau menyimpan pada tempat tertentu dan pada
temperatur di bawah temperatur kamar dan di atas temperatur beku daging (-1,5C).
Selama pelayuan ini, akan terjadi peningkatan keempukan dan flavor daging dan
fisiologis ini yang pasti terjadi adalah rigor mortis, yaitu suatu kekakuan otot yang
terjadi setelah penyembelihan. Proses kekakuan ini merupakan kontraksi otot yang
ireversibel. Bila daging diperoleh dari karkas yang masih rigor mortis maka daging
akan terasa lebih alot/keras. Oleh karena itu proses rigor mortis harus dilalui.
Pelayuan dengan cara menggantung karkas akan mengurangi pemendekan otot akibat
rigor mortis karena secara fisik, penggantungan menyebabkan gaya berat karkas
menahan proses kontraksi otot. Selain itu dengan adanya pelayuan maka memberikan
DI LEMBANG
Pada awalnya, setiap peternakan sapi memulai suatu usaha peternakannya dengan
memilih dan menilai calon sapi ternak yang akan mereka biakkan nantinya.
Manfaat dari pemilihan dan penilaian ternak sapi ini diantaranya adalah calon
penernak bisa mengetahui potensi apa saja yang dimiliki oleh calon ternak
sapinya nanti. Selain itu, ini juga berguna untuk mengetahui seberapa besar
produktivitas sapi di masa ternak nanti. Berikut adalah penuturan dari salah
SP) di Cikole, Lembang. Pak Ade menuturkan bahwa dalam pemilihan dan
perah yang bagus bisa diperoleh dari Negara Jepang, maka dari itu sapi yang
berasal dari sana disebut sapi jepang. Sapi jepang memiliki ciri khusus
dibandingkan dengan sapi lokal. Sapi jepang tidak memiliki tanduk seperti yang
sapi lokal miliki. Untuk sapi lokal umumnya, sapi yang berpotensi tinggi adalah
sapi yang berasal dari Jawa Barat. Sapi perah dari Jawa Barat ini memiliki potensi
22
23
23
Selain itu, indukan sapi juga berpengaruh terhadap kualitas anakannya nanti. Bila kita
mengaharapkan anakan sapi atau biasa disebut pedet bisa berpotensi kedepannya,
pemilihan dan penilaian calon indukan adalah berpengaruh terhadap potensi sapi itu
sendiri.
Setelah melewati tahap pemilihan dan penilaian ternak sapi, tentunya kita telah
memiliki calon anakan sapi yang berpotensi besar dalma produktivitasnya. Tidak
lepas dari itu, dibutuhkan penanganan yang cermat dalam menyikapi anakan sapi
tersebut. Percuma saja bila kita memiliki calon anakan yang bagus tetapi kita tidak
bisa menanganinya dengan baik. Calon anakan tersebut hanya akan berproduktivitas
rendah bahkan mati. Untuk mencermati hal itu, penanganan ternak sapi
sumber, penanganan ternak sapi mencakup hal pemberian pakan, perawatan prakawin
dan pascakawin.
24
24
Dalam pemberian pakan, satu ekor sapi membutuhkan 60 kilogram pakan per
harinya. Pemberian pakan itu dilakukan di pagi, siang, dan sore hari. Di BPPT-SP
sendiri, jenis pakan yang diberikan bervariatif. Untuk pagi dan sore hari, pemberian
pakan menggunakan rumput kering. Sementara siang harinya, sapi diberi pakan
dengan menggunakan konsentrat. Untuk jenis rumput sendiri, tidak boleh rumput
mencakup rumput dengan jenis king grass, Taiwan, dan rumput gajah. Rumput yang
paling diandalkan adalah rumput berjenis Taiwan. Rumput itu pun sebaiknya tidak
diberikan secara langsung ke ternak sapi. Lebih baik rumput tersebut dikeringkan
terlebih dahulu. Selain rumput, adapun jenis pakan ternak sapi yang lainnya, seperti
Untuk masa prakawin, sapi belum bisa diperah karena belum berpotensi untuk
memiliki air susu. Dalam masa ini, sapi masih dirawat secara intensif. Dimulai dari
sapi yang baru berumur 4 hari, sapi tersebut hanya bisa diberi susu. Cara memberikan
susu pun tidaklah sesepele seperti ternak kucing. Susu yang diberikan tidak boleh
langsung melalui induknya, tapi dengan bantuan manusia. Hal itu deikarenakan,
indukan sapi nantinya akan memiliki produktivitas yang kurang dari sebelumnya.
Sapi yang sudah berumur satu tahun bisa mulai dikawinkan. Ingat bahwa calon
indukan dalam proses perkawinan sapi tidak boleh asal-asalan karena calon indukan
tersebut berpotensi menurunkan sifat gentisnya. Masa kandungan sapi itu sendiri
selama 9 bulan. Dari saat itulah, sapi betina baru bisa diperah dan diambil susunya
untuk konsumsi. Dalam masa perkawinan, sapi betina dan sapi jantan tidak dilepas di
25
25
ladang luas. Karena proses terbut akan membutuhkan waktu yang lama. Perkawinan
sapi membutuhkan bantuan manusia. Cara yang biasa dilakukan adalah inseminasi
buatan, yaitu dengan cara menyuntikkan sel jantan ke sel telur sapi yang sedang
dalam tahap birahi. Cara ini dipandang lebih efisien dan tidak terlalu repot.
Sapi dalam masa pasca kawin memiliki masa produktivitasnya yang baik. Namun
sapi yang sudah memiliki masa anakan sebanyak 4 kali, produktivitasnya sudah
semakin menurun. Dari saat itulah, sapi akan dilelang di pelelangan. Sapi yang
sedang hamil seumur 6-7 bulan, tidak boleh diperah susunya karena akan berkurang
produktivitasnya.
Cara yang BPPT-SP lakukan dalam penandaan ternak sapi adalah cara ear tag. Cara
ini tidak boleh asal-asalan. Penandaan telinga dengan ear tag harus dilakukan dengan
hati-hati. Penandaan harus ditusukkan pada daerah telingan yang tidak dialui saluran
Penandaan sebaiknya dilakukan pada saat tidak ada lalat yang berkeliaran. Ear tag
terbuat dari plastik atau logam aluminium. Cara ini lebih menguntungkan karena
dapat mencegah terjadinya kesalahan atau tertukarnya nomor penandaan antara sapi
yang satu dengan sapi yang lainnya. Namun, risikonya dalah ear tag mudah hilang
atau jatuh dan bisa berkarat apabila bahannya terbuat dari logam.
Dalam pemeliharaan ternak sapi, pendugaan dan pengukuran ternak sapi sangat
dibutuhkan agar sikap pengelolaan bisa dengan cermat dan tepat pada saat
pelaksanaannya. Pendugaan usia ternak sapi dilakukan dengan cara pengamatan tali
pusar, tanduknya, bahkan bisa dilihat dari gigi yang tumbuh dalam mulutnya.
27
27
Pendugaan bobot sapi dilakukan dengan teknik khusus, tidak serta merta di timbang
pengukuran bobot ternak sapi. Diantaranya adalah dengan membagi bagian tubuh
sapi dengan sketsa alat tulis lalu memasukkannya ke dalam rumus perhitungan. Cara
ternak sapi di Balai Pelatihan Peternakan, Cikole Lembang, pemeliharaan ternak sapi
yang dilakukan untuk mendapatkan sapi yang sehat dan berkualitas tinggi adalah
sebagai berikut :
Pemeliharaan sapi dewasa ada tiga yaitu ekstensif, yaitu sapi dilepaskan di padang
ke kandang terbuka (kandang tanpa atap) dan sapi tidak diberi pakan tambahan lagi.
Yang kedua yaitu semi intensif, yaitu sapi diikat dan ditambatkan di ladang, kebun
atau pekarangan pada siang hari, kemudian sore harinya sapi-sapi tadi dimasukkan ke
dalam kandang sederhana, yang dibuat dari bahan bambu, kayu, atap genteng atau
28
28
rumbia dan lantainya dari tanah yang dipadatkan. Pada malam hari sapi-sapi tersebut
diberi pakan tambahan berupa hijauan rumput atau daun-daunan, atau pakan penguat
penguat berupa dedak halus yang dicampur dengan sedikit garam. Dan jenis
pemeliharaan yang terakhir adalah Intensif, yaitu sapi hampir sepanjang hari berada
di dalam kandang. Sapi tersebut diberi pakan sebanyak dan sebaik mungkin sehingga
cepat menjadi gemuk dan kotorannya cepat terkumpul dalam jumlah yang lebih
Pemeliharaan yang dilakukan oleh badan Balai Peternakan Sapi adalah pemeliharaan
dengan intensif, yaitu sapi hampir sepanjang hari berada di dalam kandang. Sapi
tersebut diberi pakan sebanyak dan sebaik mungkin. Pakan yang diberikan sebanyak
tiga kali sehari dengan jenis yang berbeda-beda yaitu rumput kering, ampas bir, dan
komboran sehingga cepat menjadi gemuk dan sehat. Kandang dibersihkan dengan
intensif, dengan selang 2 jam sekali. Karena dalam kandang terus menerus,
kotorannya cepat terkumpul dalam jumlah yang lebih banyak untuk digunakan
3. Kandang Sapi
Kadang sapi yang digunakan di Balai Pelatihan Peternakan adalah sebagai berikut:
1) Kandang memakai seng yang bisa di buka dan tutup, tanpa dinding.
2) Lantai bawah terbuat dari semen agar mudah dibersihkan. Setiap sekat kandang
4) Tempat pakan tidak diletakkan secara berhadapan, jadi setiap sapi mempunyai
pakannya sendiri.
5) Disetiap slot ada saluran untuk pemerahan susu. Di peternakan ini pemerahan susu
menggunakan alat. Susu yang diperah oleh alat tersebut disalurkan secara langsung
4. Pakan
1) Komboran
Komboran diberikan kepada sapi dua kali sehari, jam 8.00 dan 16.00. Setiap
komboran terdiri dari dedak 1 kg, ampas bir 2 kg, brand polar (dedak gandum) kg,
ampas tahu basah 2 kg, ampas tempe kg, parutan telo afkir 3kg, air tempe 5 liter,
air 15 liter.
2) Hijauan
Pakan hijauan yang berasalah dari tumbuhan yang di berikan pada sapi di Balai
Peternakan Sapi adalah yang berjenis rumput gajah. Rumput ini di budidayakan
kemarau, terkadang rumput yang di suplai dari lain tempat. Rumput tersebut dipotong
kecil-keci menggunakan alat tertentu. Dan untuk satu sapi setiap pemberian rumput,
salah satu hal yang penting, tentunya karena pengelolaan pakan akan sangat
menentukan kualitas hasil produk ternak sapi yaitu susu sapi. Pengelolaan pakan ini
sebaiknya ditangani oleh tim bagian pengelolaan pakan secara khusus. Seperti survey
kami pada BBPT di Lembang, pakan sapi dikelola setiap hari, setiap harinya sapi-sapi
Setiap harinya kurang lebih sebanyak 50 kg per sekali makan yang dihabiskan oleh
sapi. Tentunya industri peternakan sapi harus siap dengan perencanaan dan
seperti pemenuhan stok bahan pembuatan pakan sapi, proses pembuatan pakan,
Satu hal yang biasanya terbayang jika membayangkan sebuah industri adalah
terdapatnya peralatan dan perlengkapan yang banyak dan besar-besar dalam industri
tersebut. Tentunya industri peternakan sapi pun memiliki banyak peralatan dan
pemeliharaan sapi:
1. Kandang sapi
Kandang sapi ini dibagi kembali menjadi beberapa kelompok, disesuaikan dengan
produktivitas dan usia sapi. Berbagai alat terdapat di sini yaitu tempat pakan sapi,
31
31
tempat minum sapi, saluran pembuangan kotoran sapi, dan mesin perah sapi. Berikut
1) Kandang anak sapi, pada kandang ini anak sapi semua dikumpulkan, dipisahkan
dari induknya selama beberapa bulan dan diberikan penanganan khusus dalam
2) Kandang induk sapi yang sedang hamil lebih dari 7 bulan, di kandang ini induk
sapi yang sedang hamil lebih dari 7 bulan juga diberikan penanganan khusus,
kandang ini diusahakan jauh dari kebisingan agar tidak mengganggu induk sapi.
3) Kandang induk sapi yang sedang hamil kurang dari 7 bulan, pada kandang ini sapi
juga diberikan penanganan khusus, kandang ini juga diusahakan jauh dari
kebisingan. Pada masa-masa inilah sapi mulai tidak diperah lagi susunya.
2. Gudang Pakan, ditempat ini rumpu-rumput untuk bahan pakan dipotong oleh
mesin yang nantinya akan diolah sebagai pakan sapi. Di gudang ini pun diolah
pembuatan pakan sapi dan sebagai tempat penyimpanan pakan sapi pula.
4. Gudang alat, gudang alat biasanya berisi mesin pemerahan sapi,selang, sikat,
Ladang rumput, dalam pemeliharaan sapi ladang rumput adalah tempat yang perlu
diperhatikan, karena pada ladang inilah bahan pembuatan pakan sapi dapat terpenuhi.
32
32
Perlengkapan peyediaan pakan sapi tidaklah banyak. Perlengkapan ini hanya terdiri
dari bahan pakan, dan mesin pengolahan pakan. Bahan pakan sapi di BPPT Lembang
terdiri rumput, jerami, dan komboran. Bahan tersebut diolah menjadi pakan sapi.
manual dengan kata lain masih dibuat dengan menggunakan tangan manusia.
Seperti yang telah dibahas pada bab II dalam karya ilmiah ini, karkas adalah bagian
dari daging sapi yang masih menempel pada tulang. Penilaian dan penanganan karkas
sapi ini biasanya dilakukan pada industri ternak sapi potong, yaitu sapi yang memang
Pada survey tim kami di BPPT Lembang, kami tidak mendapatkan data empiris yang
relevan untuk penilaian dan penanganan karkas sapi ini karena BPPT Lembang hanya
menernak sapi perah dan memproduksi susu, bukan karkas sapi ataupun daging.
BPPT Lembang, yang merupakan industri peternakan sapi dan juga badan penelitian
tentang ternak sapi hanya menghasilkan hasil ternak berupa susu. Susu-susu ini
diperah dari sapi ternak sebanyak dua kali setiap harinya. Hasil ternak sapi berupa
susu ini sebagian akan dijual langsung berupa susu murni dan sebagian lainnya akan
diolah.
Dalam proses pemerahannya, industri ternak sapi sekarang ini telah menggunakan
mesin pemerah. Mesin-mesin ini akan memerah secara otomatis dari sapi-sapi. Mesin
pemerah ini terhubung juga dengan pipa-pipa yang menjadi jalur dari susu perahan
ini untuk ditampung di suatu tempat. Tempat penampungan ini tentunya satu tempat
Proses pengolahan susu di BPPT terdapat di sebuah ruangan yang bernama Small
Scale Milk Processing Unit. Di ruangan ini susu perahan tadi diproses menjadi susu
kemasan untuk dikonsumsi. Ruangan pemrosesan susu haruslah steril agar tidak
Susu yang sudah diperah ditampung pada penampungan 1, kemudian susu tersebut
dialirkan ke penampungan kedua setelah itu susu diolah dan kemudian dikemas
dalam kemasan gelas. Kriteria susu perahan yang baik yaitu susu berwarna putih
Balai Pelatihan Peternakan mempunyai jumlah sapi yang cukup banyak yaitu lebih
dari 100 ekor. Hal ini berarti makin banyak limbah kotoran yang dihasilkan setiap
harinya. Kotoran sapi di dapatkan dari kandang sapi dewasa yang secara rutin
menjadi kompos. Limbah kotoran dialirkan dari kandang sapi melalui suatu saluran
Proses yang digunakan adalah proses pengubahan limbah organik menjadi pupuk
organik melalui aktivitas biologis pada kondisi yang terkontrol. Tempat pembuatan
ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung.
35
35
Prosesing pembuatannya adalah pertama kotoran sapi diambil dari kandang dan
ditiriskan selama satu minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai kurang lebih
60%, kemudian kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut dipindahkan ke lokasi 1
tempat pembuatan kompos dan diberi serbuk gergaji atau bahan yang sejenis seperti
sekam, jerami padi dll, serta abu, kalsit/kapur dan stardec sesuai dosis, selanjutnya
seluruh bahan campuran diaduk secara merata. Setelah satu minggu di lokasi 1,
menambah suplai oksigen dan meningkatkan homogenitas bahan. Pada tahap ini
mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos yang dihasilkan dapat bebas
Lahan peternakan terletak di dataran tinggi, karena sapi lebih cepat berkembang di
iklim yang cukup dingin. Lahan yang dipakai oleh Balai Pelatihan Ternak sapi yaitu
sekitar lahan peternakan sebagian besar digunakan untuk menanam rumput untuk
pakan sapi. Bagian lainnya digunakan untuk kandang dsapi yang dibedakan untuk
beberapa keadaan, yaitu utuk pedet, untuk sapi dewasa, untuk sapi yang sedang
hamil, sapi jantan, dan sapi yang sedang menyusui. Terdapat juga tempat pemasaran
susu, tempat pemrosesan susu menjadi siap minum, tempat pemrosesan kotoran sapi
Sebenarnya agar dapat memaksimalkan lahan peternakan sapi, lahan yang tidak
terpakai, bisa digunakan untuk menanam tumbuhan atau sayuran lain yang produktif
Alternatif lain untuk memanfaatkan lahan ternak adalah dengan memuka peternakan
untuk umum, sehingga publik bisa datang untuk mengatahui bagaimana proses
pemeliharaan, proses pemberian pakan, hingga proses pemerahan sapi. Kegiatan ini
bisa membantu dalam meningkatkan pemasukan yang ada. Dan jika peternakan itu
mempunyai sedikit lahan yang dipakai untuk menanam beberapa jenis sayuran, para
Hasil yang merupakan produk utama di Balai Pelatihan Peternakan adalah berupa
susu murni. Susu ini sehari-harinya dihasilkan dan diproses menjadi susu segar yang
bisa dikonsumsi. Balai Pelatihan Peternakan megemas susu segar dalam botol-botol
kecil dengan berbagi rasa, seperti coklat dan strawberi. Selain itu, hasil susu murni
lPeternakan mempunyai satu label khusus yang diberi nama cikomilk. Kantor
pemasaran dan gudang produk berada didalam kawasan balai tersebut. Untuk
ini dilakukan ke berbagai restoran dan arena rekreasi yang berada di sekitar Lembang.
Selain itu, sebagian besar hasil susu sapi disuplai ke pabrik susu kaleng kental manis
atau pabrik susu bubuk yang merupakan konsumen tetap dari hasil susu di Balai
Pelatihan Peternakan ini. Dan beberapa saat juga terdapat konsumen yang memesan
dari luar Kota Bandung seperti dari Kota Jakarta. Sebenernya jika target pasar yang
dicakup lebih luas lagi, maka peternakan sapi pun akan lebih mudah untuk
berkembang.
4.1 Simpulan
dapat menjadi industri yang lebih maju antara lain adalah dengan
mengembangkan hasil ternak sapi baik berupa susu maupun daging menjadi
produk yang bernilai ekonomi tinggi dengan cara memproses secara lebih lanjut,
peternakan untuk publik serta pemanfaatan lahan untuk penanaman sayuran, dan
solusi yang terakhir adalah harus adanya pengelolaan yang profesional dalam
menjaga kuantitas dan kualitas hasil ternak dan bisa terus bersaing dengan industri
ternak lainnya.
4.2 Saran
Setelah menganalisis data dari observasi lapangan yang kami lakukan di Badan
peternakan sapi di Jawa Barat khususnya. Ada beberapa hal yang sebaiknya
38
38
39
Lahan peternakan sapi yang luas yang terutama berada di dataran tinggi cocok
keluarga yang mencari liburan di akhir pekan. Bahkan, lahan yang strategis itupun
bisa dijadikan sebagai tempat untuk belajar sambil bermain bagi anak-anak
sekolah yang sedang menjalai studytour. Maka dari itu, peternakan sapi bisa
dijadikan sebagai industri pariwisata skala menengah. Susu hasil perahan sapi-
sapi yang mereka ternakan bisa dijadikan sebagai minuman yang siap dikonsumsi
yang sebaiknya langsung mereka proses dan jual dengan menambahkan ciri khas
dari peternakan itu sendiri. Bahkan dengan teknologi yang semakin maju sekarang
ini, mereka bisa mengolahnya ke dalam bentuk yang lain, bukan hanya susu.
Daging yang mereka peroleh dari sapi jantan yang mereka ternakkan, bisa mereka
kotoran sapi yang setiap harinya berjubel, bisa mereka manfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan listrik yang meskipun tidak terlalu besar dalam efisiensinya.
Bila saja lahan peternakan sapi yang di rancang sedemikian rupa hingga bisa
menjadi industri peternakan sapi itu di galakan, maka muncul kemungkinan yang
besar untuk memaksimalkan potensi yang lahan ternak itu miliki dan bisa
Penebar Swadaya.
_SMK_teknik_ternak_ruminansia_caturto.pdf
www.sigit.blog.ugm.ac.id
www.usahateraksapi.blogspot.com
www.scribd.com/doc/17020980/Pemeliharaan-Sapi
www.infoternak.com
www.anneheria.com
LAMPIRAN
A. TABEL KANDUNGAN NUTRISI BAHAN PAKAN TERNAK
B. KOMPOSISI BAHAN PAKAN TERNAK
abon, 18
20 komboran, 13, penandaan ternak sapi perah, 7, 22
sapi, 26
B
29 kornet, 18 sapi multiguna, 8
bangsa dan sifat
penanganan
genetik, 10
kotoran sapi, 34 ternak sapi, 11, 23 seleksi calon bibit,
11
D
L pengelolaan
daging, 14, 20
lahan ternak sapi, pakan, 30 sosis, 18
8, 35
distribusi hasil
pengolahan hasil susu, 14
ternak, 37
loading chute, 8 ternak daging, 17
susu bubuk, 17
E
M penilaian ternak
exercise yard, 9
manajemen, 19 sapi, 9, 22 susu kental manis,
16
H
manajemen pengolahan hasil
hasil ternak sapi,
peternakan sapi, ternak, 15 Y
14
19 yard, 8
pengolahan susu,
hijauan, 13, 29
N 15, 33 yoghurt, 17
nugget, 18
I
peralatan dan
industri, 6
P perlengkapan, 30
paddock, 9
industri
perlengkapan
peternakan sapi, 6
pakan sapi, 13, 29 penyediaan pakan,
31
J
pasteurisasi, 16
jenis sapi, 7
S
pedet, 12 sapi dewasa, 12
jerami, 13
sapi dwiguna, 7
pemeliharaan
K
ternak sapi, 12, 27 sapi jepang, 22
kandang sapi, 9,
pemilihan ternak
13, 28, 31
sapi pedaging, 7
kesehatan bibit