Anda di halaman 1dari 13

HASRINA

105441102416
ETOLOGI 6.A
Perilaku adalah aktivitas yang timbul
kaena adanya stimulus dan respon
atau tanggapan
perilaku stereotipe tindakan berulang – ulang dan
perilaku itu tidak ada fungsinya. Sebagian besar
perilaku stereotip terjadi ketika satwa telah gagal
untuk mengatasi atau mengalihkan dirinya dari
keadaan yang menyebabkan stress.
“Pengulangan secara relatif kelangsungan
gerakannya tidak bervariasi dan tidak punya
tujuan yang jelas” (Broom).
“Bentuk perilaku yang biasa dialami oleh satwa
dalam hampir semua aktifitasnya tanpa
menunjukkan adanya rangsangan normal yang
akhirnya membawanya dalam keadaan
stereotipe” (Jordan dan Ormod).
gerakan berayun yang dilakukan dengan berdiri
pada satu tempat, kemudian mengayun-
ayunkan kepala, bahu, belalai, atau bahkan
seluruh tubuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain.
Gerakan swaying ini seringkali ditemukan
terjadi pada gajah.
Kegiatan menghisap atau
mengigit-gigiti kandang jeruji
besi secara berulang-ulang.
Gerakan bar biting dapat
ditemukan pada jenis-jenis
primata maupun hewan ternak
seperti kuda.
Gerakan mondar-mandir dari satu
tempat ke tempat lain secara
berulang-ulang tanpa tujuan yang
jelas. Gerakan pacing mudah
teramati pada jenis-jenis kucing
besar seperti macan dan harimau.
kondisi dimana satwa sangat pasif
dan tidak bereaksi terhadap
rangsangan lingkungan di
sekitarnya. Hal ini dapat dijumpai
pada hampir semua hewan yang
stress atau tertekan.
Gerakan sambil bergoyang ke depan
dan ke belakang, terkadang sambil
duduk, dan dilakukan secara
berulang-ulang. Gerakan ini dapat
mudah diamati pada beruang madu
dan kera besar.
Perilaku tidak stereotipe yaitu suatu
perilaku yang terjadi dialam
bebas,tindakannya tidak berulang-
ulang dan bergerak secara normal
Keong mas bersifat herbivor yaitu pemakan
tumbuhan, keong mas memakan tumbuhan
bagian yang muda. Cara makan keong mas
diawali dengan bekerjanya alat sensor yang
terdapat pada masing-masng sisi mulut untuk
mencari makanan. Kemudiaan dilakukan
pelubangan dan penyobekan daun oleh radula
dan rahang. Keong mas makan dengan
menggunakan lidah bergerigi yang disebut
radula. Daun tumbuhan dipegang dengan kaki
dilabial palps yang dijulurkan.
Labial palps yaitu alat sensor yang berfungsi untuk
mengetahui apakah itu makanan atau bukan. Bagian
daun digerogoti dengan gigi sentral atau radula lalu
diteruskan ke rongga mulut dan gigi lateral atau gigi
samping bekerja membuat sederatan lubang pada daun
tersebut. Rahang bergerak kedepan kebawah seolah-
olah sebagai gunting yang memotong makanan dan
ketika rahang yang bergerak mundur daun sobek
sepanjang lubang-lubang tadi. Potongan –potongan
daun didorong oleh radula kerongga mulut kadang-
kadang keong mas makan sepanjang tepian daun
kadang-kadang pula dimakan dipermukaan daun. Hal
ini lebih sulit dilakukan dan daun tidak dapat ditelan
secara sempurna dengan satu kali parutan radula.

Anda mungkin juga menyukai