Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PEMBIBITAN TERNAK

OLEH

NAMA : Ayu Astuti


NIM : O12119191
KELAS : Int-class

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sudah umum diketahui bahwa dalam usaha ternak unggas modern, biaya pakan dapat

mencapai 70% dari biaya produksi. Usaha ternak unggas secara intensif ditandai dengan

produktivitas yang tinggi (broiler mencapai berat badan 1,5 kg dalam waktu 32 hari

sedangkan petelur menghasilkan lebih dari 300 butir dalam 1 tahun), seiring dengan input

produksi yang memadai untuk menunjang hasil yang tinggi tersebut. Input produksi

mencakup bibit, pakan, pencegahan penyakit dan termasuk manajemen pemeliharaan

yang seksama. Usaha ternak unggas intensif umumnya menggunakan jenis-jenis unggul

yang telah mengalami seleksi terus menerus seperti broiler, ayam petelur, kalkun dan itik.

Berbagai strain unggas telah tersedia di pasaran dunia yang dihasilkan oleh berbagai

perusahaan multinasional seperti Aviagen, Hubbard, Lohmann untuk broiler dan Isa,

Hyline, Hendrix Poultry untuk petelur. Hampir semua negara di dunia penghasil broiler

maupun petelur akan menggunakan salah satu atau lebih dari ayam-ayam yang dihasilkan

dari perusahaan tersebut, baik dari parent maupun grand parent, bahkan sampai tingkat

great grand parent.

Faktor-faktor yang berperan penting dalam keberhasilan usaha pembibitan yaitu

breeding, feeding, dan management. Bibit yang berkualitas harus diimbangi

dengan pakan dan manajemen pemeliharaan yang baik agar didapatkan performa

ayam yang baik. Manajemen pemberian pakan merupakan faktor yang penting

dalam menunjang keberhasilan suatu usaha pembibitan. Manajemen pemberianpakan

yang baik dapat


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Breeding

Bibit merupakan unsur yang berpengaruh dalam budidaya ternak unggas, karena bibit

yang baik akan tumbuh dengan sempurna sesuai dengan yang diharapkan oleh peternak,

jika bibit kurang baik malah akan menghambat pertumbuhan ternak tsb.

jadi kita harus mengetahui dari mana bibit itu berasal, serta ciri-ciri bibit yang baik.

Berikut adalah ciri-ciri bibit yang baik:

● Aktif & lincah

● bulu & kaki mengkilap

● Mata cerah

● dubur & pusar tidak berpasta/kotor/basah

● kaki kering

● Bersuara nyaring (identik dengan suara unggas yang nyaring)

Selain memiliki ciri-ciri diatas, bibit yang baik akan tercipta dari indukan yang baik pula

yang menghasilkan telur yang akan ditetaskan untuk menghasilkan bibit yang baik serta

keadaan telur juga berpengaruh pada bibit yang dihasilkan (memilih telur untuk

ditetaskan).

2.2 Feding

Selain bibit yang baik, jika tidak diselaraskan dengan pakan yang baik pula

maka pertumbuhan ternak tidak akan optimal, bahkan malah menghambat

pertumbuhan ternak tersebut. Pakan yang tepat sesuai dengan ternak yang dipelihara

akan membuat pertumbuhan ternak akan optimal bahkan dapat menekan angka

pengeluaran sehingga peternak mendapat keuntungan.

Pakan yang tepat adalah pakan yang sesuai dengan ternak yang dipelihara yang dapat
memenuhi kebutuhan asupan gizi dan energi ternak tersebut selama 24 jam. Ternak

unggas memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan jenis lainnya, hal yang

membedakan terletak pada kebutuhan protein kasar (PK) dan energi metabolisme

(EM).

Saat ini banyak sekali perusahaan di bidang peternakan yang memproduksi pakan jadi

untuk berbagai jenis unggas seperti ayam broiler, ayam pedaging, ayam jago, ayam

hias, itik, puyuh, dll. Tentunya disetiap jenis memiliki PK dan EM yang berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhan setiap jenisnya. Selain pakan jadi, kita juga dapat

memproduksi sendiri pakan untuk ternak kita, tentunya tidak dilakukan asal-asalan,

tapi dengan metode yang ada seperti metode penyusunan ransum ayam dengan

metode square, trial & error, aljabar, dll sehingga ransum yang kita hasilkan sesuai.

Jika pemberian pakan/ransum dilakukan secara asal-asalan maka akan menghambat

pertumbuhan ternak dan akan merugikan peternak.

2.3 Manajement pemeliharaan

Setelah memperhatikan bibit yang baik serta pakan yang sesuai, hal berikutnya adalah

pemeliharaan yang tepat. Pemeliharaan yang tepat akan semakin berpengaruh baik pada

pakan dan ternak, seperti efisiensi pakan, pertambahan bobot badan dan mortalitas (angka

kematian) dengan tujuan menghasilkan produksi yang tinggi dengan konsumsi pakan

seminimmungkin.dalam proses pemeliharaan terdiri dari berbagai tahap, setiap tahap

memiliki penanganan yang berbeda beda, mulai dari penanganan bibit datang, fase starter,

fase layer, dan fase finishing.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.smkn1boneraya.sch.id/agribisnis-ternak-unggas-atu

t https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jspi/index DOI:

https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.4.431-439

Anda mungkin juga menyukai