Anda di halaman 1dari 6

Cinta Masa SMA

Pertama kali Kristina melihat Dani, disaat itu juga mata Kristina dan Dani saling bertatapan. Dan
tiba-tiba rasa itu muncul di hati Kristina, bisa jadi perasaan itu disebut dengan cinta. Waktu itu,
waktu terakhir ujian, Dani tiba-tiba bikin Kristina galau. Dan itu pertama kalinya Kristina dibikin
galau sama seorang cowok.

Setelah ujian selesai, tiba-tiba Wenda datang menghampiri Kristina.

“Kristina, ada kabar buruk nih buat kamu!”

“Kabar apaan tu?” tanya Kristina yang sangat penasaran.

“Itu kamuh, si Dani. Katanya, dia mau nembak cewek. Denger-denger sih cewek yang mau dia
tembak anak sekolah ini juga.” jawab Wenda.

Dan tanpa disadari, air mata Kristina jatuh dan Kristina nggak bisa berkata apa-apa lagi, selain
menahan amarah dan menitikan air mata mendengar kabar itu.

Disaat Kristina sedang menangis, Angel tiba-tiba nyamperin Kristina.

“Kristina, kamu kenapa? Kok kamu nangis?” tanya Angel yang kebingungan.

Kristina pun nggak ngejawab pertanyaan Angel tadi, dan Angel terus mendesak menanyakan
pertanyaan tadi pada Kristina. Chaca pun datang menghampiri Kristina, Chaca adalah salah satu
sahabat Kristina dan Angel.

“Angel, si Kristina kenapa? Kok dia nangis?” tanya Chaca yang ikut-ikutan bingung.

“Nggak tau juga Cha, dianya nggak mau ngejawab pertanyaan aku. aku datang tadi, dianya udah
nangis.” jawab Angel.

“Kristina, kamu kenapa? Cerita dong ke aku sama Angel. kamu ada masalah apa?” tanya Chaca.

“aku nggak kenapa-kenapa kok, aku cuma sedih dan kecewa aja. Ternyata Dani mau nembak
cewek lain.” jawab Kristina yang masih menangis.

“Ha! kamu jangan bercanda deh. Masa iya Dani mau nembak cewek lain, setau aku dia suka
sama kamu. Emang siapa yang ngomong sama kamu?” tanya kedua sahabatnya.

“Iya, tadi Wenda yang ngomong ke aku.” jawab Kristina.

Angel dan Chaca langsung pergi ke luar kelas dan mencari Wenda.

“Wen, beneran si Dani mau nembak cewek?” tanya Angel.

“Iya, Dani mau nembak cewek dan ceweknya itu si Kristina. aku sama Dani udah sepakat mau
ngerjain Kristina dulu. kamu jangan bilang-bilang sama Kristina ya.” jawab Wenda.

“Oh, jadi kamu mau ngerjain si Kristina. aku kirain Dani beneran mau nembak cewek lain, untung
aja aku nggak ngelabrak Dani duluan. Haha.” ujar Chaca.

Setelah Angel dan Chaca menemui Wenda, mereka berdua kembali ke kelas untuk nenangin
Kristina yang masih nangis tadi. Dan tiba-tiba Dani menghampiri Kristina dan menarik tangannya.

“Pulang bareng aku yuk?” ajak Dani.

“Nggak! Lepasin tangan aku! aku bisa pulang sendiri!” bentak Kristina.

“Udah, kamu jangan bandel deh! Ayo pulang bareng aku.” Dani pun menarik tangan Kristina.

Angel, Wenda, dan Chaca pun juga menyuruh Kristina pulang bareng Dani.

“Udah, kamu pulang bareng dia aja, Kristina.” ujar Wenda.

Dan akhirnya, Kristina pun nggak bisa menolak karena Dani terus memaksa Kristina.

Di tengah perjalanan pulang, Dani memulai pembicaraan.

“kamu kenapa nangis, Kristina?” tanya Dani.

“aku nggak kenapa-kenapa kok! Emang penting ya buat kamu aku kenapa! Nggak kan.” jawab
Kristina dengan jutek.

“Kalau kamu nggak kenapa-kenapa, trus kamu kok nangis sampe segitunya. kamu jutek amet sih,
aku kan nanya baik-baik sama kamu. Emang Wenda tadi ngomong apaan sih? Tadi aku liat kamu
abis ngobrol sama Wenda, kamu langsung nangis.” tanya Dani.

“terserah aku dong mau jutek sama siapa! Nggak ada yang ngelarang kan! Wenda bilang kalau
kamu mau nembak cewek trus ceweknya juga satu sekolahan sama kita.” jawab Kristina.

“Trus, kenapa kamu yang nangis? kamu cemburu ya sama aku.” tanya Dani sambil ngeledek
Kristina.

Kristina hanya terdiam, dia nggak ngejawab pertanyaan Dani tadi. Di perjalanan, Dani ngajakin
Kristina untuk makan di kafe dulu.

“Sebelum pulang, kita mampir dulu ya ke kafe. Soalnya aku lapar nih, aku yang traktir deh. Oke!”
ajak Dani.

“Terserah kamu aja deh.” jawab Kristina.

Sesampainya Kristina dan Dani di kafe, mereka berdua memesan makanan terlebih dahulu. Dan
pada saat menunggu pesanan datang, Dani mengulangi pertanyaannya tadi.

“Kristina, kamu jawab dong pertanyaan aku tadi. aku pengen tau, kenapa kamu nangis waktu
Wenda bilang kalau aku mau nembak cewek lain?” tanya Dani dengan wajah yang serius.

“kamu jadi cowok bego banget sih! Nggak peka sama perasaan cewek! aku nangis gara-gara aku
tu cemburu kalau kamu mau nembak cewek lain. aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu.
Tapi kamu nya aja yang nggak nyadar-nyadar dari dulu.” jawab Kristina.

“Oh gitu, sebelumnya aku mau nanya dulu sama kamu. kamu tau nggak siapa cewek yang aku
sayang dan mau aku tembak itu?” tanya Dani sambil menatap mata Kristina.

“Ngaak! aku nggak tau. Lagian nggak penting banget!” jawab Kristina dengan wajah sinisnya.
“kamu yakin nggak mau tau siapa cewek yang mau aku tembak itu?” tanya Dani.

“Hmm, sebenarnya sih aku emang pengen tau. Emang siapa sih cewek nya?” tanya Kristina
dengan jutek.

“Cewek yang mau aku tembak itu ada di hadapan aku sekarang dan nama cewek itu Kristina.”
jawab Dani.

Kristina pun tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Dani tadi. Kristina belum
sepenuhnya percaya sama omongan Dani tadi.

“Kristina, kok kamu diam sih! kamu emang nggak ngerasa ya kalau sebenarnya aku juga suka
sama kamu. aku udah jatuh cinta sama kamu semenjak kita pertama kali ketemu. aku sayang
banget sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku?” Dani pun memegang tangan Kristina.

Kristina kembali terdiam, karena dia masih nggak nyangka kalau cowok yang disukainya juga suka
padanya.

“kamu serius? kamu nggak lagi bercanda kan, Dani? Trus yang dibilang Wenda tadi apa?” tanya
Kristina.

“Iya, aku serius. aku nggak bercanda kok. Kalau soal Wenda tu, sebenarnya aku sama Wenda
udah ngerencanain hal ini dari tadi malam, buat ngerjain kamu sebelum aku nyatain perasaan
aku sama kamu.” jawab Dani dengan senyumannya.

“kamu berdua iseng banget sih sama aku sampai bikin aku nangis kayak tadi, aku kan jadi malu.”
jawab Kristina yang tersipu malu.

“Haha, iya iya maaf deh. Trus sekarang gimana? kamu terima nggak aku jadi pacar kamu?” tanya
Dani.

“Hmm, gimana ya? aku fikir-fikir lagi ya. Haha.” jawab Kristina sambil tertawa.

“Ah, kamu serius dong. aku kan nggak lagi bercanda.” ujar Dani.

“Haha, iya iya aku serius nih. Hmm, iya aku mau kok.” jawab Kristina.

“Mau apa?” tanya Dani.

“Iya aku mau jadi pacar kamu, Dani.” jawab Kristina sambil tersenyum.

Setelah Kristina dan Dani makan, mereka berdua langsung pulang. Dani mengantarkan Kristina
pulang karena hari sudah menunjukan pukul 14.00 WIB.

Tiba-tiba hp Kristina berdering, ada pesan masuk dari salah seorang sahabatnya yang bernama
Debby. Debby dan sahabatnya yang lain berniat untuk main ke rumah Kristina.

***

Setibanya di rumah, Dani langsung pergi karena dia sudah ditelfon oleh orangtua nya. Dan
sahabat-sahabat Kristina pun sudah menunggu di gerbang rumah Kristina.

“Cie, cie, cie. Ada yang baru jadian nih.” ledek semua sahabatnya.
“Hahaha, kalian tau dari mana?” tanya Kristina.

“Ya iya lah, kan tadi Wenda yang cerita di sekolah.” jawab sahabatnya sambil tertawa.

“Akhirnya, kamu jadian juga ya sama pangeran kodok kamu itu. Haha.” ledek Ghina.

Ghina juga termasuk sahabat Kristina.

“Haha, kamu bisa aja na.” jawab Kristina.

Kristina pun tersenyum-senyum sendiri karena merasa sangat senang sudah bisa memiliki Dani.

***

Keesokan harinya, saat di kelas Wenda nyamperin Kristina yang kebetulan lagi ngumpul bareng
kelima sahabatnya itu.

“Kristina, gimana kamu sama Dani? kamu udah tau siapa cewek yang mau ditembak Dani?”
tanya Wenda sambil tertawa.

“Haha, kamu jail banget ya Wenda. Ngerjain aku nyampe aku nangis kayak gitu. Awas kamu ya,
aku bales kamu besok.” jawab Kristina.

“Hahaha, damai dong? aku kan Cuma mau ngetes kamu aja, seberapa besar cinta kamu ke Dani.”
ledek Wenda.

“Haha, sialan kamu Wen!” jawab Kristina.

Dani pun datang dan Dani langsung mengahampiri Kristina. Wenda dan sahabat-sahabt Kristina
yang lain langsung ngeledek Dani.

“Cie, cie, cie. Yang baru jadian nih.” ledeknya.

karena tak mau diledek oleh teman-temannya, Dani mengajak Kristina ke kantin.

“Oh iya, mbib kamu ikut jalan-jalan itu kan?” tanya Kristina yang memulai pembicaraan.

Mbib adaah panggilan sayang dari Kristina untuk Dani, dan Dani pun juga mempunya panggilan
sayang untuk Kristina yaitu Mbeb.

“Hmm, liat dulu deh. Soalnya aku males pergi, kamu pergi mbeb?” jawab Dani.

“kamuh, kok kamu gitu sih mbib. kamu pergi aja, kalau kamu nggak pergi aku males ikut ah.” ujar
Kristina.

“aku males mbeb.” jawab Dani.

“Ya udah deh, aku juga nggak ikut.” ujar Kristina.

***

Keesokan harinya saat Kristina dan Dani makan di kafe tempat mereka jadian, tiba-tiba hp Dani
berbunyi. Dani pun mengambil hp nya.
“Pesan dari siapa, mbib?” tanya Kristina.

“Hmm, ini dari orang mbeb.” jawab Dani dengan gugup.

karena melihat Dani gugup menjawab pertanyaan dari Kristina tadi, Kristina pun curiga dan
langsung mengambil hp nya Dani dan membaca pesan di hp Dani. Dan ternyata yang ngirim
pesan adalah, mantan Dani yang bernama Aulia.

“Oh, jadi kamu nggak mau ikut jalan-jalan, gara-gara kamu mau pergi sama nih orang! Oke deh
kalau mau kamu kayak gitu!” ujar Kristina yang kesal membaca pesan di hp Dani.

“Bukannya gitu, aku bisa jelasin kok. Lagian aku mau pergi jalan-jalan, aku Cuma mau ngerjain
kamu aja mbeb. kamu jangan ngambekan gitu dong mbeb.” jawab Dani yang berusaha
menjelasakan masalahnya pada Kristina.

“Bodoh amat! Alasan kamu banyak banget! aku mau pulang aja deh! Mood makan aku udah
ilang.” ujar Kristina.

Kristina pun langsung keluar dari kafe dan mencari taksi. Dani segera menyusul Kristina, tapi
Kristina udah keburu naik taksi.

***

Saat malam harinya, Dani berusaha untuk menghubungi Kristina. Tapi, Kristina tidak
menghiraukannya sama sekali. Kristina kesal sama Dani yang masih berhubungan sama
mantannya. Sedangkan dia dilarang dekat-dekat sama cowok lain dan sama mantannya. Kristina
menganggap Dani sangat egois.

***

Pagi harinya, saat Dani nyampe di sekolah. Dani langsung mencari Kristina.

“Mbeb, kamu masih marah ya sama aku?” tanya Dani.

“Menurut kamu?” jawab Kristina dengan jutek.

Dani pun langsung memegang tangan Kristina tanpa ragu di hadapan sahabat-sahabatnya itu.

“Cie, cie, cie. kamu so sweet banget sama Kristina.” ledek sahabat-sahabatnya Kristina.

“Mbeb, aku minta maaf ya sama kamu. Bukan maksud aku buat bohong sama kamu, aku sama
Aulia itu Cuma sekedar teman biasa doang kok mbeb. Plis, percaya sama aku.” ujar Dani.

“Kenapa kamu nggak bilang sama aku kalau kamu masih berhubungan sama mantan kamu itu?
Giliran aku, kamu larang buat dekat-dekat atau komunikasian sama mantan aku. Tapi kamu aja
masih komunikasian sama mantan kamu. kamu egois banget.” jawab Kristina.

“Iya, iya aku tau kalau aku egois. aku minta maaf sama kamu, aku janji nggak bakalan kayak gitu
lagi sama kamu. aku nggak bakalan bohong-bohong atau nutup-nutupin sesusatu lagi sama
kamu. Maafin aku mbeb, aku sayang banget sama kamu mbeb. Plis, kasih aku kesempatan lagi.”
ujar Dani.
“Beneran kamu mau janji nggak bakalan ngulangin hal kayak gini lagi? aku nggak ngelarang kamu
kok buat smsan sama mantan kamu, tapi asalkan kamu mau jujur dan nunjukin apa isi smsan
kamu sama mantan kamu itu. Jangan ada yang ditutupin dari aku.” jawab Kristina.

“Iya aku janji, maafin aku ya sayang. aku cinta dan sayang banget sama kamu.”

“Oke deh, aku maafin kamu. aku juga sayang banget sama kamu mbib, aku marah gara-gara aku
nggak mau kehilangan kamu.” jawab Kristina.

Akhirnya masalah Kristina dan Dani pun selesai, dan mereka kembali damai lagi. Dani sudah
berjanji pada Kristina untuk tidak berbohong lagi.

Sahabat-sahabat Kristina pun juga merasa lega dan senang karena sahabat nya sudah kembali
damai dengan Dani.

***

Anda mungkin juga menyukai