Anda di halaman 1dari 8

Ada Apa Dengan Diriku?

Gevania Putri Adiwijaya,Seorang gadis berumur 17 tahun ia sangat suka menulis diary
dan melukis.Dia mempunyai paras yang sangat cantik tapi ia tak sepintar saudaranya Gracella
Putri Tifani,Gracella selalu dibangga-banggakan dan disayangi oleh Mamanya tapi kasih sayang
itu tidak dialami oleh Gevania.Bahkan,Gevania pikir ia bukan anak kandung mereka.ia selalu
dibenci dan dimaki oleh Mamanya,dibalik sisi itu gevania selalu dilindungi oleh kakak laki-
lakinya Gevandra Putra Adiwijaya,kakaknya selalu ada disisinya.
Pagi pukul 06:00
Mentari pagi menampar wajah cantik Vania,ia segera mengambil posisi duduk dan mulai
mengumpulkan rambutnya lalu mengikatnya dgn ikat rambut.Vania pergi mengambil
seragamnya dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
”Van..”panggil seseorang dari belakang pintu seraya mengetuk pintu
“iya Vandra,Vania lagi pake sepatu”ucap Gevania menalikan sepatunya terburu-buru
“Vandra tunggu dibawah”ujar Vandra-kakak laki-lakinya lalu meninggalkan kamar Vania.
Aku segera menuruni anak tangga sambil menenteng tas sekolahku.Aku melihat
keluargaku sudah berkumpul di ruang makan,aku duduk disebelah Gevandra dan menyiapkan
makanannya.Vania sekilas melirik Cella yang duduk disamping mamanya begitu dekat lalu Vania
mengalihkan pandangannya ,tanpa sadar tangan Vandra mengelus punggung Vania dengan
lembut yang membuat Vania tenang jika bersama Vandra.
‘’Cella berangkat bareng Kak vandra sama Vania ya ma’’pinta Cella pada Tifani-Mamanya.Tifani
melirik Vania dan Vandra Tajam.
‘’Gak!kamu berangkat sama pak sopir aja,gak usah ikut sama mereka.’’Tolak Tifani
membenarkan ramburnya.Vania tersenyum miring pada Cella
‘’Makanya,ga usah so-soan pengen berangkat bareng Vandra sama vania udah tau ga
boleh’’Vania membawa tasnya dan pergi meninggalkan ruang makan.
“Vandra berangkat dulu’’pamit Vandra meninggalkan ruang makan juga.
***
Sesampainya di sekolah seperti biasa masuk sekolah dan belajar layaknya remaja-remaja
lain.Vandra dgnnya beda kelas ia kelas XI-ipa dan Vandra XII-ipa.
“hai vania!”sapa teman sebangkunya yaitu Naya
‘’hai nay!”jawab Vania pada naya,”nanti istirahat kita ke kantin soalnya ada menu baru di kantin
tau”ujar Naya memukul-mukul meja “wah..kayaknya enak deh,pokoknya kita harus lebih awal
kesana nay”seru Vania dan diangguki Naya.
Jam pelajaran pun dimulai,pagi ini ia harus memperhatikan bu Mia si guru killer kimia
disekolahnya.
Sepulang sekolah ia menunggu Vandra keluar dari kelasnya,mereka berdua selalu
meninggalkan Cella dari sekolah Karena Cella Tidak diperbolehkan berangkat dgn
mereka.Vandra melihat adiknya sudah menunggu di parkiran,ia segera lari menghampiri
adiknya
‘’Ayo’’Ajak vandra menaiki motor besarnya dan diangguki Vania,Vania Menaiki motor dan
berpegangan pada Vandra.
Setelah sampai di rumah ia segera pergi ke kamar dan mengganti baju,Ia mulai
mengambil buku diarynya dan mengeluarkan isi hatinya hari ini.

Vandra melihat adiknya mulai menulis diary pasti dia akan menangis jika sudah menulis
diarynya,Vandra mendekati Vania dan mendengar isakan gadis itu Vandra membawa adiknya
kepelukannya dan membiarkan adiknya mengeluarkan bebannya.
‘’Ndra,Aku capek gini terus’’Vania memeluk erat Kakanya.
“Vania ga sendiri,Ada Aku disini yang selalu ada buat kamu,van’’Vandra menenangkan Vania
dan mulai menghapus air mata adiknya.
‘’Emm bagus yaa,dikamar berduaan sambil nangis!’’Bentak Tifani-Mamanya membuka pintu
kamar Vania.Mereka berdua pun menoleh mendengar suara itu.
‘’Apa mama ga puas liat Vandra sama Vania menderita?’’tanya Vandra
‘’enggak!’’keras Mamanya
“Apasi ma! Tiap hari selalu aja marahin Vandra sama Vania!’’ucap keras Vania
‘’ohh..mulai berani ngebentak mama juga ya kamu Vania!’’Tifani mendekat lalu mendorong
Vania keras.
‘’Tifani!!’’suara bariton muncul dari balik pintu Adi-papanya ia muncul dgn amarah melihat anak
gadisnya didorong oleh istrinya.
Adi memopong tubuh kecil Gevania untuk berdiri,Adi mengepal tangannya kuat
‘’Kenapa kamu dorong dia,Tifani?’’dingin Adi pada Tifani ‘’dia ga sopan ke aku,mas!’’ucap Tifani
dengan nada keras ‘’Trus kenapa kamu harus dorong dia,kamu bisa bilang dia baik baik.’’Adi
menasihati istrinya ‘’Udahlah aku males!’’Tifani pergi meninggalkan kamar Vania.
‘’Kamu ga papa hm?’’tanya Adi pada anaknya sambil mengusap lemput rambut gadis itu.
‘’a-aku gapapa kok,pa’’Vania mengusap airmatanya yang turun.
‘’maafin mama kamu ya,papa janji bakal rubah sikap mama kamu’’Adi memeluk Vania dan
disusuli Vandra.
***
Malam hari pukul 19:15
‘’vandra,Papa kemana?’’tanya vania duduk disamping Vandra yang sedang berkutik dgn
handphonenya.’’Papa pergi ke kantor katanya sih mau pulang jam dua belas’’Vandra
memainkan anak rambut Vania,Vania menyandarkan kepalanya ke bahu Vandra ‘’Vania harus
gimana biar Mama Bangga punya Vania’’ucap Vania menatap dalam Vandra
Tiba-tiba Cella datang menghampiri mereka berdua,Vandra menoleh “mau
ngapain?’’tanya Vandra,”Kak Vandra dipanggil mama buat makan”ujarnya dan kembali keluar
dari kamar Vandra.”Kakak bawa makan dulu,kamu tunggu disini”suruh Vandra dan diangguki
Vania.Vandra menuruni anak tangga dan pergi ke ruang makan,”kamu makan dulu”Ujar
mamanya tersenyum,”Ngakak,cuma nawarin Vandra doang trus Vania ga ditawarin gitu?,segitu
bencinya mama sama Vania? Dia salah apa si ke mama?”emosi Vandra,karena ia tak mau
bercekcok dgn mamanya ia segera mengambil makan dengan porsi banyak untuknya dengan
Vania.
“Vandra kam-‘’
‘’udah ma…”cella menenangkan mamanya
“Van makan dulu nih,sama kakak suapin”Vandra duduk di pinggir Vania,Vania membuka
mulut dan disuapi Vandra “mama kenapa lagi?”Tanya vania sambil mengunyah makanan
dimulutnya “mama nawarin kakak doang,trus Kakak tanyain kenapa nawarin ke vandra doang
sedangkan vania engga” jelas Vandra.
‘’kak besok kita ke taman yu”bujuk vania menggoyangkan tangan Vandra
‘’Iya nanti kita pergi kesana”Vandra menatap adiknya.
“hiks..Vania lelah terus..”vania menutup wajahnya dgn tangan
“sttt…ga boleh ngerasa capek,masih ada kakak disini yang masih nyemangatin kamu”Vandra
memeluk vania dengan erat.
***
Hari ini sekolahnya libur 2 hari,jadi vania bisa tidur lebih lama tetapi ia mengurungkan
niatnya karena vandra mengajaknya untuk berbincang dgn papa.Kini vandra dan vania duduk
disofa seraya menatap papanya,”Pah,Papa ga mikirin perasaan Vandra sama Vania?”ucap
Vandra”Papa ga Kasian gitu sama anak Papa?”lanjut vandra
“Vania capek pa…”pelan Vania menahan air matanya agar tidak jatuh.
“Aku capek sama mama pah,Papa pikir Aku ga capek dirumah ini selalu dibanding bandingin
sama Cella?Malah Mama sering nyakitin hati Aku.Iya aku tau,aku ga sepintar Cella bahkan ga
serajin Cella”Ucapku penuh penekanan.
Adi terdiam mendengar curahan anak gadisnya,”Bukan cuma Aku yang dibandingin sama
Cella,Vandra juga sama pah…”ucapnya lagi
“Cuma aku yang nyemangatin Vania pah”ujar Vandra menatap papanya lalu beralih
memandang Vania.
“Ayo van”ajak Vandra membawa vania keluar dari ruang kerja Adi.Adi menatap kepergian
Anaknya dengan tatapan tajam.
‘’Arghh!!!”Adi melempar berkas-berkas kerjanya sembarangan.
Aku harus bagaimana tuhan,batin Adi

Aku terduduk diam seraya mengemil snack yang ada dipangkuannya begitupun dengan
Vandra yang sedang asyik bermain game di handphonenya,”Hai kak vandra,Vania”Sapa Cella
menghampiri mereka berdua dan duduk disamping Vandra,Vandra menoleh pada Cella ‘’Gak
belajar cell?”Tanya Vandra mengambil snack yang ada dipangkuan Vania,”engga,soalnya guru
lesnya juga ga datang kerumah”ujar cella dan diangguki Vandra.
“Mama kemana cell?”Tanyaku pada Cella
“Mama tadi keluar ga tau kemana,katanya sih mau ke temennya”jawab Cella antusias,Aku
mengangguk mengerti.
Adi menuruni anak tangga seraya melihat anak-anaknya sedang berkumpul,Adi berniat pergi ke
kantor karena ada urusan mendadak dari kantornya.”Hai papa”sapa Cella melambaikan
tangannya dan disenyumi Adi,Vania menoleh bersamaan dengan Vandra melihat Adi berjalan
menuju arahnya.
“Kalian mau nitip apa ke papa?”tawar Adi
“Cella mau es krim aja,Vania sama kak Vandra mau apa?”Tanya Cella
“Vandra mau ramen sama kopi aja,kamu mau apa Van?”Vandra menoleh pada Adiknya.
“Aku minta aja ke Vandra”ucapku seraya menatap malas Papanya.
“Yaudah Papa pergi dulu ya,nanti kalo ada Mama kasih tau kalo papa pergi ke kantor”Kata Adi
pada anak-anaknya dan diangguki Cella dan Vandra,Aku tidak menganggukinya karena ia malas
jika mendengar kata “Mama”
Aku iri melihat anak seperti umuranku disemangati jika ingin pergi sekolah,aku juga iri
melihat anak seumuranku disayangi dan dibanggai oleh mamanya,karena aku tidak merasakan
itu.Jadi,aku benci jika mendengar kata Mama,dan aku akan membuktikan bahwa diriku pantas
diperlakukan seperti anak anak lain dan aku pastikan Mama akan bangga dengan Adanya
Diriku.
***
Prang!!

Aku tidak sengaja menyenggol guci yang terdapat di pinggir jendela dan membuatnya terjatuh,
Aku menatap Mama yang sudah menyiapkan amarahnya,satu…dua…tiga…,gumamku
menghitung”Vania kamu apakan guci itu hah!”marah Tifani menghampiri Vania “aku ga sengaja
ma..”ucap vania menatap mamanya ‘’Halah alasan bersihkan sekarang atau kamu Mama
potong uang jajan kamu.”suruh Tifani seraya pergi meninggalkan Vania sendirian,Vania
membereskan kepingan guci tak sengaja kepingan guci tergores pada telapak tangannya
“aww”ringis Vania,jika vandra tau ia terluka pasti vandra akan memarahinya,karena Vandra
sedang keluar rumah jadi vania merasa tenang.
Perlahan tanganku dengan telaten mengobati tanganku sambil meringis karena perih,ia
harus cepat-cepat membersihkannya karena sebentar lagi Vandra akan pulang.Aku mulai
membereskan obat-obat yang ia pakai tadi.
Klek!
Pintu kamarku terbuka lebar menampakkan sosok Vandra dengan mengenakan kaos hitam
yang melekat ditubuhnya,Aku segera menyembunyikan kotak obat kebelakangku.Vandra
menghampiriku dan kemudian duduk disebelahku,”Kamu abis ngapain?”Tanya Vandra padaku
“Aku abis beresin buku tadi kak”ucapku bohong
“Nih kakak bawa cheese cake buat kamu”Vandra memberikan totebag berisikan cheese cake
itu,Aku mengambilnya dan tak sengaja memperlihatkan tanganku yang terbalut perban.Vandra
menarik tanganku “ini kenapa Vania?”panik Vandra menatap marah padaku “Aku gapapa
kak,ini tadi ga sengaja kena pisau kok”ucapku bohong lagi “makanya hati-hati Vania”ujar vandra
padaku “m-maaf kak”Aku tertunduk tanpa menatap Vandra “kalo kenapa-kenapa bilang
Van,kakak gamau kamu kenapa-kenapa”Vandra menarik tubuhku dan memeluk erat tubuh
kecilku.
***
Hari ini aku akan pergi kesekolah karena ulangan akhir semester di sekolahku akan
segera dilaksanakan,Aku menggendong tasku seraya menuruni tangga.Aku melihat mereka
sedang menikmati sarapan pagi akupun melangkahkan kakiku untuk menghampiri mereka “Pagi
semua”sapaku pada mereka ‘’Pagi sayang”jawab Papa tersenyum,aku sangat senang
mendengar sapaan pertama yang dilontarkan oleh papaku.
Aku duduk disamping mama dengan perasaan takut,”Pagi Ma”sapaku tersenyum pada
mama,Mama menoleh dan tersenyum paksa padaku Aku mengalihkan pandanganku dan
segera memakan nasi goreng yang ada dihadapanku.
“Pa,Aku sama Vania Mau ulangan hari ini lho”ucap Cella pada Papa
“wah,Papa kasih uang jajan lebih deh biar kalian tambah semangat”ucap Adi padaku dan Cella
“loh Aku ga dikasih?Aku juga ulangan”kesal Vandra dan ditertawai oleh papa
“oh iya maaf,Papa lupa kalo Vandra satu sekolah sama kalian”Papa terkekeh.
“Mama juga bakal turutin apa yang kalian mau kalo diantara kalian nilainya besar”Ucap Tifani
tersenyum.Aku tersenyum senang karena Aku harus mendapatkan nilai besar tahun ini,”yaudah
kalian cepet-cepet berangkat bentar lagi jam 7 nanti kesiangan”Suruh Papa menunjuk arlogi
yang menempel di tangannya.Aku,Vandra dan cella pergi menuju luar rumah untuk pergi ke
sekolah.
Sesampainya di sekolah aku bergegas memasuki kelas karena ulangan akan dimulai lima
menit lagi.
“baik anak-anak hari ini kita akan melaksanakan ulangan akhir semester, Ibu harap nilai kalian
tidak kurang dari KKM”Ucap lembut bu guru pada murid-murid dikelasku.Bu guru membagikan
kertas ujian,hari ini mata pelajaran dikelasku ialah Matematika.Semoga aku bisa mendapatkan
nilai tinggi dalam pelajaran ini ,batinku.
‘’Waktu Ujian 30 menit dari sekarang” Bu guru memberi aba-aba, semua murid mengerjakan
soalnya masing-masing.
Aku menghela nafas berat karena telah menyelesaikan ulangan tadi. Aku melihat Naya
yang terdiam dari tadi “kamu kenapa nay?” tanyaku pada Naya, Naya menoleh menatapku
“Aku takut nilai ku dibawah KKM,nanti Mama bisa marah”ujar pelan Naya “Gapapa,kitakan
sama-sama belajar jadi gapapa kalo nilai kita kecil yang penting hasil usaha sendiri”Ucapku
memberi semangat Naya “Makasi ya Vania,kamu selalu semangatin aku kalo aku lagi ga baik
baik aja”Naya memelukku Akupun membalas pelukan Naya.
Setelah selesai ulangan, murid-murid diperbolehkan untuk pulang.Aku mencari-cari
keberadaan Vandra,dan akhirnya mataku menangkap Vandra yang baru saja turun dari tangga
kelasnya.Aku melambaikan tanganku agar vandra mengetahui keberadaanku.Vandra
menghampiriku dan mangajakku untuk pulang.
Sesampainya dirumah, aku segera pergi ke kamar untuk mengganti pakaian
seragamku.Aku mendudukan tubuhku di kuri meja belajar,aku baru saja ingat kalau aku belum
menulis diaryku.Aku mulai menulis bagaimana keadaanku hari ini,dan menulis keinginanku
bulan ini.Aku tertawa kecil ketika melihat gambar buatan Vandra yang tertempel dikertas diary
ku,Aku mengusap foto berukuran kecil yang berisikanku dan keluargaku.
Aku menulis kembali curahan hatiku selama ini.

“Hari ini aku ga dimarahin sama Mama,Tapi dia kayaknya ga suka deh sama aku.Aku capek tau
ga pernah dapet kasih sayang sama Mama,aku juga gapernah dapet senyuman tulus dari
Mama,Kenapa Cella selalu dapetin apa aja yang dia mau?Kenapa Vania engga?Vania juga
pengen dapetin itu semua,aku pengen kayak Cella Ma…
Kapan Vania dapetin apa yang aku mau?Kapan Ma…,aku berdoa ke Tuhan biar aku dapet nilai
bagus tahun ini,biar mama bangga punya Vania.Biar mama tuh tahu kalo dengan adanya
keberadaan Vania Mama pasti seneng terus bangga punya Vania…”

Vania sayang Mama….


Aku menghapus air mataku yang membanjiri pipiku,aku menutup buku diary ku dan
menyimpannya di laci meja.

***

Selama dua minggu menghadapi ulangan akhir semester,hari inilah diumumkannya nilai
rapor di sekolahku.Aku dan Cella duduk disamping Mamaku,Aku sedari tadi berdoa kepada
Tuhan agar doa yang aku panjatkan selama ini dikabulkan oleh-Nya.Wali kelasku sudah siap
untuk mengumumkan peringkat tertinggi di kelasku.
“Oke,ibu akan mengumumkan peringkat di kelas ini”ucap bu guru didepan,Hatiku berdebar
kencang menantikan ucapan bu guru.
“peringkat ke tiga diraih oleh…”bu guru menggantungkan ucapannya.
“Gracella putri Tifani!”seru bu guru dan disusuli tepuk tangan dari wali murid lainnya.
“peringkat ke dua diraih oleh Raffael Adnanta Putra”seru bu guru disusuli tepuk tangan
juga.Aku terus berdoa berharap namaku terpanggil.
“dan yang kita tunggu-tunggu”ucap bu guru tersenyum senang,Aku menatap bu guru lekat.
“Peringkat pertama diraih oleh Gevania Putri Adiwijaya!”ujar bu guru tersenyum bahagia
menatapku.
Aku tersenyum bahagia mendengar namaku terpanggil.”Vania kamu peringkat satu
sayang”Mama segera menarik tubuhku ke dalam pelukannya,Aku terharu ketika Mama ku
memelukku erat.Aku menahan air mataku agar tidak jatuh,akupun merasakan Mamaku
mencium pipiku singkat.Aku sangat bahagia sekarang,bisa merasakan kasih sayang sebenarnya
dari Mama,Aku merasakannya Tuhan.
“Mama bangga punya kamu Vania, maafkan Mama ya nak? Mama selalu nyakitin hati
kamu.”Mamaku menatap tulus padaku,akupun mengangguk semangat “Aku selalu memaafkan
Mama kok”ucapku tersenyum.
“Mama ga akan ngelakuin kesalahan yang Mama buat selama ini…” ucap Mamaku menyesal.
Aku dan keluargaku berada dilapangan sekolah “Papa bangga punya kamu ,kamu bisa
bekerja keras apa yang kamu mau Vania”kata papa mengelus kepalaku.Papa memelukku dan
disusuli Mama,Vandra dan Cella.
Kini Aku tau kalau ingin mendapatkan sesuatu ,kita harus berusaha untuk
mendapatkannya.Aku bisa merasakan kasih sayang sebenarnya,Aku bisa merasakan pelukan
dari orang tuaku.Akhirnya Aku bisa merasakan semuanya.
Terima kasih Tuhan….
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai