Anda di halaman 1dari 7

LIFE

Perkenalan

“MA… MAMAAAA.” Teriak Viona dari kamarnya lantai 2 yang sedang repot mencari seragam
sekolahnya..

Dia berteriak memanggil mamanya yang sedang masak dilantai bawah..

Viona adalah anak Tunggal dari pasangan serasi Bernama Alex dan Reva, Keluarga kecil ini
hidup
dengan sangat Bahagia.. Alex yang berprofesi sebagai Pelayaran sehingga jarang pulang
membuat rumah yang besar ini terasa Sepi.. sedangkan Reva hanyalah seorang Ibu Rumah
Tangga yang sibuk menggurus Rumah dan Viona anaknya..

Saat ini Viona duduk di bangku SMP kelas 2 SMP SWASTA Terbaik di Kota Bandung. Hari –
harinya sibuk dengan Pendidikan.. Pagi ke Siang dia harus belajar di sekolahnya dan sepulang
sekolah lanjut untuk mengikuti kegiatan Bimbel di luar sekolah hingga Malam.

Rumah yang Luas dan besar ini membuat Reva sering merasa sepi dan sunyi.. Dia hanya
memiliki 1 Teman akrab untuk bisa menemani hari sunyinya di rumah, Aca tetangga samping
rumahnya yang sama-sama seorang Ibu Rumah Tangga.

Aca setiap hari meluangkan waktunya untuk berbincang Bersama Reva. 2 sahabat ini saling
bertemu untuk menghilangkan rasa bosan mereka yang sehari-hari hanya sibuk mengurus Rumah
saja.

Aca memiliki 2 Putra Bernama Candra dan Steven, Steven 1 kelas dengan Viona sementara
Chandra masih duduk di bangku SD, Aca menikah dengan Farel yang sibuk bekerja di kantoran
setiap harinya.

Aca dan Reva saling memiliki waktu senggang di rumah saat anak – anak sudah berangkat
bersekolah. Hal ini membuat mereka setiap harinya memiliki waktu untuk bertemu dan saling
membuang rasa sepi mereka dengan cara mengobrol hal random apa saja.

NAAS YANG TAK DISANGKA

Reva yang hari – harinya hanya dirumah dan hanya bisa menggobrol dengan suaminya melalui
Telpon seluler Ketika jaringan di laut sedang membaik. Suaminya yang seorang Pelayaran
membuat mereka memiliki Batasan komunikasi dikarenkan susahnya jaringan yang di dapat saat
berada di laut.
Reva seorang independent women yang harus menjaga anaknya seorang diri disaat Suaminya
sibuk bekerja untuk kebutuhan hidup mereka.
Namun naas suatu Ketika dia mendapatkan kabar bahwa kapal suaminya telah diserang oleh
kapal lain dan itu menyebabkan kapal-nya terbakar ditengah laut dan itu membuat hati reva
sangat khawatir.

Dia mendatangi Aca sabahat nya dan memberitahukan berita buruk tentang keadaan suaminya
Alex. Dia merasakan bawah dunia nya telah hancur akan kepergian suaminya.

“Aca... ACAAA!!!” Teriak Reva dirumah sahabat baiknya.

“Ehhh kenapa rev? Kok kamu teriak-teriak kayak orang kesetanan?? Ini juga kenapa kamu
nangis?? Apa yang terjadi rev??“ Ucap Aca kepada Reva

“Alex.....Alex dia jadi korban caa, kapalnya terbakar ditengah laut dan aku bingung harus
gimana caa, disatu sisi aku ingin turun tangan mencari suamiku caa tapi disatu sisi lagi aku gak
tega ninggalin anak semata wayang ku caa” Tangisan Reva pecah sejadi-jadinya dihadapan
sahabatnya .

Aca dengan sigap memeluk sahabatnya dan mengeluarkan kata-kata penenang terhadap Reva
“Aku turut prihatin atas musibah yang menimpa diri kamu Rev, kamu ga perlu khawatir akan
keberadaan Viona. Biar Aku yang mengurus Viona dan kamu.. Kamu bisa pergi mencari suami
mu bersama relawan yang telah dipilih pemerintah untuk mencari suami kamu”

Reva menggelengkan kepalanya dan kembali menangis dipelukan sahabatnya. “ Aku ga enak caa
sama kamuuu, kamu udh terlalu banyak membantu ku selama ini. Aku bakalan membawa Viona
bersama ku”

Aca menggelengkan kepalanya ” Heii wajar dong Aku membantu kamu? Aku sahabat kamu dan
sahabat harus bisa saling membantu satu lama lain bukan? Sekarang kamu packing barang-
barang kamu dan aku akan ngantar kamu ke bandara “

Reva akhirnya luluh akan ucapan sahabatnya, ia pun segera pulang kerumah nya dan menyusun
segala perlengkapannya dan tidak lupa juga Aca ikut serta dalam membantu menyusun barang-
barang Reva.

“Caa alangkah baiknya aku izin kepada anak ku secara langsung bukan? Viona pasti bakalan
mencari keberadaan ibunya ketika dia pulang nanti. “ Ucapan Reva ketika teringat kembali
kepada putri kecilnya.

Aca pun tersenyum kepada sahabatnya “Aku ikut apa kemauan kamu saja Rev.... Aku pun
berpikir alangkah baiknya kamu izin kepada anak mu dia juga berhak tau akan keadaan ayahnya“
Reva pun menunggu kepulangan putri kecilnya dan menyiapkan rangkaian kata untuk
menguatkan putrinya berserta dirinya sendiri.

Setelah menunggu kepulangan putrinya, akhirnya putrinya pun sampai kerumah dengan
senyuman manis dan Viona dengan semangat ingin menceritakan kejadian apa saja yang akan
dia alamin ketika disekolah tadi.
“MAMAAA VIONA PULANGG “ Teriakan viona dari arah pintu dia pun dengan semangat
memeluk dan mencium mamanya dengan rasa kasih sayang kepada mamanya.

Reva pun membalas pelukan hangat putrinya dan seketika dia menangis dipelukan putrinya..

Viona yang menyadari mamanya yang sedang menangis pun bertanya “mama, mama kenapa
menangis?? Apa Viona ada salah sama mama? Kalau ada Viona minta maaf maa, mamaa jangan
nangis “ ucapan Viona kepada mamanya sambil mencium pipi mamanya

Reva pun tersenyum “ gakk sayang kamu ga salah mama yang salah, maaf maaf mama gak bisa
menjaga kamu sementara waktu mama harus mencari keberadaan ayah mu yang telah menjadi
korban, maaf mama bakalan menitipkan kamu ke teman mama maaf kan mama”

Viona pun masih kebingungan dengan maksud mamanya “ maksud mama apa?? Ayah kenapa
maa? Dan kenapa Aku harus dititipkan? Kenapa Aku ga ikut sama mama?”
Viona pun menangis sejadi-jadinya dia bingung harus bagaimana, dia merasa seperti sedang
diambang kehancuran. Bagaimana tidak hancur? Ayah yang sangat dia sayangin sedang tidak
baik-baik saja. Dan mungkin lebih dari kata tidak baik-baik saja.

Viona pun memeluk ibunya Dan dengan sekuat tenaga di menahan mamanya “ga gakk mama ga
boleh pergi, Aku ga mau kehilangan orang yang aku sayang lagi maa , kalau mama pergi ajak
viona, viona juga mau lihat keberadaan ayah juga” Ucap viona kepada Reva.

Reva pun menggelengkan kepalanya “maaf sayang mama tidak bisa mengajak kamu pergi ini
terlalu berbahaya buat kamu jadi mama harap kamu memahami mama”

Reva pun berdiri dari sofa dan mengambil barang-barangnya dibantu sama Aca. Yah Aca
menjadi saksi antara perdebatan seorang ibu bersama putri kecilnya.

Viona pun menangis sejadi-jadinya “mama jahat kenapa mama egois? Kenapa mama melarang
aku mencari keberadaan ayah? Kenapa maa” ucap Viona kepada mamanya

Reva pun dengan berat hati melangkahkan kakinya keluar rumah dan memasuki barang-
barangnya ke dalam mobil berserta dirinya sindir.

Viona yang melihat itu merasa hancur dan membuat kepalanya menjadi sakit sekali dia bahkan
berpikir “Apakah ibunya sengaja meninggalkan dia? Tapi mengapa? Mengapa ibunya
meninggalkan nya? Apakah ibunya tidak sayang dia? Apakah ibunya sengaja membuang dia
begitu saja? Dan mengapa Tuhan membuat banyak cobaan kepada dia? “ucapan itu selalu
terbayang-bayang dikepalanya sampai dia beranjak dewasa.

Life Goes On

“MAMAAA PAPAAA JANGAN PERGI, JANGAN TINGGALIN VIONA. VIONA TAKUT


SENDIRI MAA.... PAAA....” Teriakan viona yang berhasil membangunkan ibu angkatnya Aca
Aca berlari ke kamar viona dengan terburu-buru, Demi Tuhan Aca sangat khawatir dengan
teriakan anak sahabatnya. Dia merasa bersalah akan keputusannya yang telah memberikan izin
kepada sahabatnya untuk mencari suaminya tersebut. Dia merasakan penyesalan yang sangat
amat mendalam atas segala keputusannya tepat pada 3tahun lalu.

“VIONA, VIONA BUKA PINTUNYA SAYANG INI MAMA ACA MAU MASUK” teriakan
Aca yang terdengar khawatir terhadap viona

Tidak ada suara bahkan teriakan lagi dikamar viona, yang Aca dengar sekarang suara isakan dan
tangisan dari seorang anak yang telah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya untuk selamanya...

Dengan terburu-buru Aca memanggil suami dan kedua anaknya untuk mendobrak pintu kamar
viona dan ya pintu itu terbuka dan menampilkan seorang ganis kecil yang menangis sejadi-
jadinya, dengan cepat aca memeluk viona dia mengeluarkan kata-kata penenang untuk anak
sahabatnya tersebut.

“Sayangnya mama aca jangan nangis lagi yahh, mama aca ada disini buat Viona”ucapan demi
ucapan terus dikeluarkan aca untuk menenangkan anak sahabatnya tersebut.

“Mama acaa, viona kangen maa sama mama Reva dan ayah Alex, viona kangen mereka berdua
maa.. Andaikan viona dengan sekuat tenaga nahan mama Reva buat tidak pergi untuk mencari
ayah Alex, mungkin mana Reva bakalan ada disini maa” Ucapan demi ucapan dikeluarkan dari
mulut viona. Sungguh itu sangat menyakiti hati aca dia merasa bersalah kepada anak
sahabatnya... Semua ini terjadi bermula dari dia dan dia sangat amat menyesalin perbuatannya
tersebut.....

Suami dan kedua anaknya mentap Aca dan viona dengan tatapan yang sulit di artikan mereka
merasakan kesedihan yang dialami oleh kedua perempuan tersebut sampai ahkirnya Farel
memutuskan untuk bersuara “sayang, mas sama anak-anak izin ke kamar yah kami lanjut tidur”

Aca yang mendengar perkataan suaminya pun menganggukkan kepalanya tanda dia setuju
dengan omongan suaminya.

Beberapa jam kemudian viona sudah tertidur lelap dipelukan hangat aca, aca pun memindahkan
viona ke tempat tidur dan aca pun memilih keluar kamar supaya tidak mengganggu tidur viona.
Pagi hari pun tiba dan viona bangun dengan mata sembab dan juga hidung yang merah kemudian
dia memutuskan untuk membereskan kamar tidurnya dan juga mandi untuk berangkat sekolah.

Selepas mandi dan menyiapkan diri viona memutuskan untuk sarapan dan menyapa keluarga
angkatnya

“Mama aca selamat pagii” sapa viona kepada mama aca sambil mencium pipi mama angkat nya

“SElamat pagi sayang mama, ayok nak kita sarapan” Senyum mana aca kepada viona
“Ayokkk maaa, Omong-omong ayah Farel sama Steven dan adek Chandra pada kemana yah ma?

“Ucap viona sambil mencari keberadaan ayah dan kedua saudara nya.
“Mereka mah jam segini masih tidur, kamu kayak gak tau aja kelakuan ayah dan juga saudara
kamu” ucap aca sambil ketawa

“Hahahaha mama bisa aja sih, kalau gituh aca berangkat duluan aja maa habis sarapan” ucap
Viona

“Kenapa gituh nak? Kamu tunggu saja ayah dan kedua saudara kamu nak supaya sama berangkat

“Ucap aca sambil menyiapkan sarapan kepada viona

“Ehhhh ga usah maa, viona ada piket pagi jadi viona duluan aja yahh maa” ucap viona sambil
memakan masakan aca.

Sarapan viona pun sudah habis dan dia memutuskan untuk mengambil tas di kamarnya..

“MAAA KALAU GITU VIONA DULUAN YAHH BABAYYY”teriak viona sambil turun dari
tangga rumahnya dan kembali menemui ibu berserta ayahnya berserta kedua saudaranya yang
sedang sarapan.

“Iya sayang hati-hati yah” ucap mama aca kepada viona

“Lah viona? Kamu cepat sekali berangkat nya? Ini masih jam 06:20 bukanya itu terlalu cepat? “
ucap Steven selaku teman masa kecil sekaligus saudara angkatnya

“Hehee pengen aja stev soalnya aku juga ada piket pagi jadi harus datang pagi” ucap viona
sambil tersenyum kepada saudaranya

“Olah gituh toh, kalau gituh hati-hati yah dijalan” ucap Farel

“Iya ayahhh kalau gituh vio pergi dulu yahh babay” ucap viona sambil menyalam kedua orang
tua angkatnya.

Kebohongan Yang Begitu Menyakitkan.

Hidup dengan kebohongan? Yah itulah yang dilakukan oleh Viona. Hidup nya penuh dengan
kebohongan yang selama ini dia simpan. Dia selalu berbohong kepada orang lain bahwa
hidupnya penuh dengan rasa kasih sayang oleh kedua orang tuanya bahkan dia berbohong
kepada semua orang bahwa dia selalu bahagia dimanapun dia berada. Entah sudah berapa banyak
luka yang telah disimpan oleh Viona, hanya dia dan Tuhan lah yang tau itu.

Dan sekarang apakah kalian ingat bahwa Viona telah berangkat sekolah? Nyatanya tidak dia
tidak benar-benar pergi kesekolah sekarang dia ada di laut. Iya laut, laut tempat dimana dia bisa
merasakan kehadiran orang tuanya, laut tempat dia bisa menangis sepuasnya Dan juga laut
adalah tempat dimana dia bisa merasakan kehangatan tersendiri dengan deretan ombak kecil
yang membasahi kakinya.

Yah gadis kecil itu sekarang menangis sejadi-jadinya karna sekarang adalah hari dimana kedua
orang tuanya telah tiada. Ayah nya yang pergi dikarnakan pekerjaan nya dan juga ibunya yang
pergi ingin mencari jasat ayahnya. Viona selalu menyesali semua perbuatannya kepada kedua
orang tuanya, ia menyesal kenapa ia tidak bisa menjadi anak yang baik disaat hari terakhir ayah
dan ibunya telah tiada. Ia benar-benar menyesalin segala perbuatannya itu dia juga menyesal
kenapa dia tidak menahan ibunya dengan sekuat tenaga. Sekarang Dua orang yang dia sayangin
telah pergi... Pergi sejauh-jauhnya sampai Viona tidak bisa melihat mereka lagi.

Viona berdiri dan mulai menghapus air mata yang telah membasahi pipinya dia mulai tersenyum
dan perlahan mulai berteriak Sekencang-kencangnya

“VIONA KANGEN KALIAN MAA PAA” Sehabis berteriak viona kembali duduk dan bermain
dengan hpnya dan memutuskan mendengar lagu yang berjudul “Lekas” lagu tersebut adalah lagu
kesukaan viona yang dinyanyikan oleh idola kesukaanya yah itu *TULUS* Yang dimana lirik
lagunya

LEKAS(TULUS)

Saat larut dalam sedih


Tak berhenti putari bumi
Saat gentar hela nafas
Tak berhenti cepatkan laju masa
Lekas hentikan tangismu
Lekas berbinar matamu
Lekas waktumu sangat terbatas
Lekas hentikan tangismu
Lekas hargai nafasmu
Lekas waktumu sangat terbatas
Yang dicinta datang pergi
Tak terhindari tekanan hati
Lirih ajarkan kau bahagi
Waktu-waktu kian terasa berharga

Jam telah menunjukkan pukul 17:40 yang dimana artinya viona sudah telalu lama untuk
menenangkan pikirannya, ia pun bersumpah akan mulai mengikhlaskan atas kepergia kedua
orang tuanya dan dia berharap semoga kedua orang tuanya dapat hidup tenang disisi TUHAN
YANG MAHA ESA.

“Tuhan hari ini aku ahkirin segala penyesalan dan rasa bersalah yang telah menghantui diriku
selama 3tahun ini dan aku harap dikehidupan yang akan datang tolong izinkan aku menjadi anak
mereka yah Tuhan. Aku juga berharap dikehidupan yang akan datang Aku bisa menjadi anak
mereka dan menjadi versi yang lebih bahagia”
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai