Anda di halaman 1dari 1

HARUSKAH ANAK DI BERI PR

Ini penggalaman seorang saat membimbing seorang siswa yang bernama


Bagonk (nama samaran). Sang ibu mengeluh karena anaknya tidak pernah belajar.
anaknya tidak belajar dengan alasan karena tidak ada PR dari gurunya. Jadi dengan
diberikannya PR secara otomatis siswa akan belajar di rumah dan tidak keluyuran di
jalan-jalan.
Selain alasan tersebut, ada juga alasan-alasan yang lain perlunya seorang guru
memberikan PR kepada anak didiknya. Alasan seorang pendidik (guru) memberikan
PR buat anak didiknya adalah sebagai berikut.
1.    PR diberikan untuk mengenalkan siswa terhadap topik atau latar belakang tema yang
akan dipelajari, sehingga anak akan lebih siap untuk mempelajari materi secara lebih
mendalam.
2.    PR dapat untuk menakar tingkat pemahaman anak terhadap materi yang telah
diajarkan.
3.  PR diberikan agar anak praktek lebih banyak. Anak diberi latihan-latihan soal untuk
dikerjakan di rumah. PR untuk memperbanyak praktek diyakini banyak guru sebagai
cara yang ampuh agar anak benar-benar menguasai pelajaran. Asumsi dasarnya
adalah, makin sering praktek makin makin hebat penguasaan anak terhadap pelajaran
tersebut.
PR juga ampuh untuk mengurangi dampak negatif dari lingkungan siswa.
Asumsinya adalah dengan memberikan PR siswa akan sibuk dengan PRnya di rumah
dan siswa tidak sempat keluyuran di jalan raya (kebut-kebutan), tawuran antar pelajar
dan lain sebagainya yang merugikan siswa itu sendiri.
Untuk masalah sosialisasi dengan lingkungannya atau bermain dengan teman-
temannya, orang tua tidak perlu khawatir dengan hal itu. Sepulang dari sekolah suruh
anaknya untuk mengerjakan PR terlebih dahulu (kurang lebih 2 jam), setelah PR
selesai maka baru berikan anaknya untuk bersosialisasi atau bermain. Malamnya
suruh anaknya untuk melanjutkan membuat PR yang belum selesai. Dengan itu anak
tidak sempat melakukan hal-hal negatif.

Dalam mengerjakan PR siswa juga bisa bersosialisasi, yakni dengan cara


mengerjakan PR secara berkelompok dengan temannya. Siswa juga bisa saling
berkerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Orang tua juga harus ikut
mendampingi anaknya dalam mengerjakan PR tersebut tapi tidak ikut membuatkan
PR anaknya. Berikan motivasi dan bimbinglah anak agar bisa menyelesaikan PR
tersebut. Pendidik juga jangan terlalu memberatkan siswa dengan memberikan PR
terlalu banyak, sehingga mengurangi jatah bermain dan sosialisasi anak dengan
lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai