0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan1 halaman
1. Tulisan ini membahas perlunya guru memberikan PR kepada siswa dengan alasan agar siswa lebih memahami materi pelajaran, meningkatkan praktek, dan mengurangi waktu siswa untuk melakukan hal-hal negatif.
2. PR dapat dikerjakan secara berkelompok untuk melatih keterampilan sosial siswa, tetapi guru harus bijak memberikan tugas agar tidak terlalu membebani siswa.
1. Tulisan ini membahas perlunya guru memberikan PR kepada siswa dengan alasan agar siswa lebih memahami materi pelajaran, meningkatkan praktek, dan mengurangi waktu siswa untuk melakukan hal-hal negatif.
2. PR dapat dikerjakan secara berkelompok untuk melatih keterampilan sosial siswa, tetapi guru harus bijak memberikan tugas agar tidak terlalu membebani siswa.
1. Tulisan ini membahas perlunya guru memberikan PR kepada siswa dengan alasan agar siswa lebih memahami materi pelajaran, meningkatkan praktek, dan mengurangi waktu siswa untuk melakukan hal-hal negatif.
2. PR dapat dikerjakan secara berkelompok untuk melatih keterampilan sosial siswa, tetapi guru harus bijak memberikan tugas agar tidak terlalu membebani siswa.
Ini penggalaman seorang saat membimbing seorang siswa yang bernama
Bagonk (nama samaran). Sang ibu mengeluh karena anaknya tidak pernah belajar. anaknya tidak belajar dengan alasan karena tidak ada PR dari gurunya. Jadi dengan diberikannya PR secara otomatis siswa akan belajar di rumah dan tidak keluyuran di jalan-jalan. Selain alasan tersebut, ada juga alasan-alasan yang lain perlunya seorang guru memberikan PR kepada anak didiknya. Alasan seorang pendidik (guru) memberikan PR buat anak didiknya adalah sebagai berikut. 1. PR diberikan untuk mengenalkan siswa terhadap topik atau latar belakang tema yang akan dipelajari, sehingga anak akan lebih siap untuk mempelajari materi secara lebih mendalam. 2. PR dapat untuk menakar tingkat pemahaman anak terhadap materi yang telah diajarkan. 3. PR diberikan agar anak praktek lebih banyak. Anak diberi latihan-latihan soal untuk dikerjakan di rumah. PR untuk memperbanyak praktek diyakini banyak guru sebagai cara yang ampuh agar anak benar-benar menguasai pelajaran. Asumsi dasarnya adalah, makin sering praktek makin makin hebat penguasaan anak terhadap pelajaran tersebut. PR juga ampuh untuk mengurangi dampak negatif dari lingkungan siswa. Asumsinya adalah dengan memberikan PR siswa akan sibuk dengan PRnya di rumah dan siswa tidak sempat keluyuran di jalan raya (kebut-kebutan), tawuran antar pelajar dan lain sebagainya yang merugikan siswa itu sendiri. Untuk masalah sosialisasi dengan lingkungannya atau bermain dengan teman- temannya, orang tua tidak perlu khawatir dengan hal itu. Sepulang dari sekolah suruh anaknya untuk mengerjakan PR terlebih dahulu (kurang lebih 2 jam), setelah PR selesai maka baru berikan anaknya untuk bersosialisasi atau bermain. Malamnya suruh anaknya untuk melanjutkan membuat PR yang belum selesai. Dengan itu anak tidak sempat melakukan hal-hal negatif.
Dalam mengerjakan PR siswa juga bisa bersosialisasi, yakni dengan cara
mengerjakan PR secara berkelompok dengan temannya. Siswa juga bisa saling berkerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Orang tua juga harus ikut mendampingi anaknya dalam mengerjakan PR tersebut tapi tidak ikut membuatkan PR anaknya. Berikan motivasi dan bimbinglah anak agar bisa menyelesaikan PR tersebut. Pendidik juga jangan terlalu memberatkan siswa dengan memberikan PR terlalu banyak, sehingga mengurangi jatah bermain dan sosialisasi anak dengan lingkungannya