Anda di halaman 1dari 6

PERMASALAHAN

Dalam Pemberian PR Di Era Pandemi


(Pembelajaran
Gabungan Daring+Luring)

Oleh
Sri Mulyaningsih, SPd
Pengawas SMK Provinsi Kalimantan Selatan

https://gurukreatif.wordpress.com/2021/08/17/5-prinsip-strategi-efektif-penugasan-atau-pemberian-pr-kepada-siswa-di-era-pembelajaran-campuran/
Proses pembelajaran jarak jauh atau
PERMASALAHAN pembelajaran campuran (blended
PEMBERIAN PR atau learning) 
TUGAS
1 3
2
Menyebabkan KESAN Orang tua diminta
KESAN Pemberian tugas
komunikasi antara rumah mengajar sendiri anaknya
kepada siswa yang terlalu
dan sekolah menjadi tanpa panduan yang jelas
berat dan cukup.
tidak nyaman

4
5 6
Guru berpikir SEPERTI Komunikasi antara orang Cara konvensional
sebelum pandemi yaitu tua siswa dan guru adalah menghabiskan
menghabiskan target dimediasi buku teks yang target buku teks.
kurikulum belum tentu dimengerti
orang tua siswa.
Dari sisi guru, PR adalah sebagai cara guru melengkapi
pembelajaran yang tidak tuntas

Dari sisi orang tua mengenai PR ini biasanya sikapnya netral.


PR ditinjau dari Mereka sebenarnya dengan senang hati membantu mengenai PR ini
asalkan saja komunikasi antara sekolah ke rumah jernih dan jelas.
tiga sisi yaitu guru, Orang tua pun senang jika dirinya terupdate atau tersampaikan materi apa
yang sedang anaknya pelajari saat ini.
orang tua siswa dan Jika anak merasa asik dan fokus saat mengerjakan PR biasanya orang tua
siswa sebagai akan tidak berkeberatan dan ada kebanggaan saat anaknya fokus

subyek
pembelajaran.
Dari sisi siswa, mereka senang mengerjakan sesuatu yang
membuat dirinya mengetahui sebuah hal baru dan makin
dihargai oleh orang orang disekitarnya.
Kekeliruan Terbesar Guru
saat memberikan PR atau penugasan kepada siswa dalam
Guru situasi PJJ Ini?
BERASUMSI

1. Siswa punya orang tua yang support dan selalu ada untuk membantu siswa.
2. Siswa punya kemampuan mengerjakannya sendiri.
3. Siswa punya waktu, tempat, kesempatan dan kebiasaan untuk mengerjakan tugas dari
sekolah.
4. Hanya dia sebagai guru yang memberikan PR kepada siswa

Lalu bagaimana dengan siswa yang kurang beruntung.


Siswa yang mesti bekerja, mungkin harus menjaga adik atau mempunyai
orang tua yang awam mengenai pendidikan.
Bagaimana jalan keluar agar guru bisa tetap menyelesaikan target kurikulum
dan siswa bisa mengerjakan PR yang bermakna dan tidak sekedar
membuatnya sibuk. Berikut ini adalah 5 prinsip yang bisa digunakan
1

Prinsip diferensiasi: Berikan waktu mengerjakan penugasan dengan berbeda beda (boleh
mengacu pada kecerdasan majemuk). Waktu penugasan lebih dari sehari. Menggabungkan
antara HOTS dan LOTS. Siswa bisa memilih mana yang lebih dulu ia ingin kerjakan. Jika siswa
selesai lebih dahulu ia boleh mengajar temannya. Guru terbuka akan masukan orang tua siswa

2
Prinsip komunikasi. Guru membekali orang tua siswa dengan materi ajar yang sudah disesuaikan
dalam bahasa mudah dan sederhana agar ortu siswa tahu apa yang anaknya sedang pelajari. Siswa
dibolehkan dan diberikan waktu seluas luasnya bertanya dan berdiskusi online dengan rekannya. Siswa
diberikan penugasan yang simple, ringkas namun membuat ia berpikir mengenai pembelajaran yang
dilakukan.

3 Prinsip eksplorasi. Siswa boleh mencari tahu dan berefleksi mengenai topik yang diajarkan oleh
guru dari berbagai sumber bahkan dari orang orang terdekatnya di rumah. Siswa digali
ketertarikannya pada topik yang guru ajarkan.
4
Prinsip inovasi dan kreativitas. Guru melibatkan teknologi dalam memberikan tugas kepada
siswa. Google classroom, LMS, Google drive, Padlet dll. Guru berinovasi lewat jenis tugas, media
tugas sampai cara menyampaikan sebuah materi yang baru kepada siswa. Guru memberikan
kesempatan siswa untuk mempunyai portfolio digital lewat media seperti canva yang kemudian di
upload di media sosial. Siswa punya kesempatan diapresiasi oleh audiens diluar lingkup sekolahnya.
 

5 Prinsip latihan. Gunakan PR untuk memperkuat aspek yang penting dalam kapasitas sebagai
pembelajar atau keterampilan dalam belajar (study skills) dan bukan untuk menguasai materi dan
mengejar target kurikulum atau pembelajaran yang kurang waktunya karena PJJ Ini. Berikanlah
siswa PR terkait dengan penguatan aspek aspek yang bermanfaat. Aspek literasi membaca dan
literasi informasi, matematika dasar, aspek TIK dan banyak lagi keterampilan yang jika siswa
pelajari maka akan membantu skill dasar bagi masa depannya.
 

Anda mungkin juga menyukai