Anda di halaman 1dari 2

Nama: George Jeziersky Rieuwpassa

Kelas:IX(9)

Mapel:Bahasa Indonesia

Pro Dan Kontra Penghapusan PR

Muhadjir Effendy menginstruksikan larangan pemberian Pekerjaan Rumah (PR)kepada siswa.


Larangan pemberian PR kepada siswa inii dimaksudkan agar siswa tidak semakin terbebani oleh
tugas sekolah.

Intruksi Mendikbud ini menuaai Pro dan Konntra baik dari sekolah maupun orang tua siswa.
Pemberian PR kepada siswa memberikan manfaat dan tujuan, seperti siswa tumbuh menjadi pribadi
yang bertanggung jawab dan disiplin.

PR membuat siswa menjadi lebih rajin belajar karena harus membuka buku pelajaran, sehingga
pelajaran bisa tersimpan lebih lama di memori. PR yang diberikan membuat siswa memiliki sifat
inisiatif dan mengerjakan tugasnya secara maksimal tanpa mempedulikan hasilnya.

Mengerjakan PR bisa menjadi media latihan bagi siswa. Melalui PR, siswa mampu memberikan
penghargaan pada dirinya sendiri, apabila mendapat nilai yang bagus dari gurunya. Hal ini akan
semakin memotivasi semangat belajar siswa.

Variasi PR yang diberikan oleh guru bisa menambah keterampilan, kreativitas serta pengetahuan
bagi siswa. PR yang bisa dikerjakan sendiri mampu membuat siswa menjadi semakin percaya diri dan
ini menandakan bahwa pelajaran yang telah diterimanya di sekolah bisa dipahami dengan baik dan
benar.

Disisi lain, PR juga menjadi penyebab stress bagi siswa. Siswa jadi menyontek PR yang sudah
dikerjakan oleh temannya. Siswa cenderung mengerjkan PR di sekolah dengan berbagai alasan.
Lingkungan rumah yang tidak kondusif juga menjadi kendala tersendiri untuk menjadi tempat yang
nyaman untuk belajar.

Beban PR yang berlebihan pun bisa membuat siswa mulai bermalas-malasan dalam mengerjakan PR
dan tidak menyukai belajar bahkan Sekolah.

Jika memang larangan pemberian PR ini akan diberlakukan maka sebaiknya memperhitungkan
kemampuan siswa serta kondisi sekolah. Karena kondisi dan situasi masing-masing sekolah berbeda-
beda.

Pemerintah hendaknya memberikan intruksi yang bijaksana dan bisa dijalankan dengan
memepertimbangkan kondisi dan situasi siswa serta sekolah.

Dari pihak sekolah terutama guru, hendaknya menjalin kerja sama dan komunikasi dengan orang tua
agar dapat saling mendukung proses belajar siswa dan membimbing siswa saat belajar di rumah.
Guru tidak perlu terlalu banyak memberikan PR yang dapat membebani siswa namun cukup
mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah. Di lain hal, peran orang tua dalam memotivasi
siswa dalam belajar sangatlah penting. Dukungan para orang Tua dalam membimbing,
mendampingi, mengarahkan dan menjelaskan anaknya pada setiap persoalan yang dihadapi saat
mengerjakan PR serta tidak memanjakan anak dengan mengerjakan PR tersebut bisa memperkuat
hubungan antara anak dan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai