Anda di halaman 1dari 9

BAB V

PEMBAHASAN

1. Pola Interaksi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa selama Masa Pandemi Covid-

19

a. Pola Interaksi Pembelajaran Satu Arah dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa

Pandemi covid-19 mengakibatkan pembelajaran dalam kelas

beralih menjadi pembelajaran daring sesuai dengan anjuran dari

pemerintah yang mengharuskan siswa untuk belajar di rumah dan guru

yang bekerja dari rumah. Interaksi yang terjalin antara guru dengan

siswa menjadi terhambat dengan pembelajaran daring ini memberikan

dampak yang signifikan. Diantara dampak tersebut adalah

terhambatnya interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru. Di sini

yang bertindak dalam interaksi tersebut adalah seorang guru PAI, di

mana interaksi pembelajaran yang dilakukan secara daring atau online

melalui media sosial komunikasi whatsapp. Dalam media tersebut guru

membentuk grup forum kelas pembelajaran yang berisi beberapa siswa

dalam satu kelas. Dalam satu kelas masing-masing terdapat 30-35

siswa laki-laki dan perempuan. Artinya dalam satu grup forum tersebut

berisikan 30-35 siswa dengan beberapa guru pembelajaran termasuk

didalamnya guru PAI. Alasan dibentuknya grup forum kelas online ini

adalah sebaai sarana interaksi antara guru dengan siswa. Dengan

menggunakan grup ini, informasi-informasi terkait dengan

46
47

pembelajaran baik pemberian materi dan penugasan maupun informasi

mengenai sekolah dapat tersalurkan. Selain itu, dalam pembelajaran

yang dilakukan siswa juga dapat berdiskusi dengan memberikan

pertanyaan dan tanggapan sebagai bentuk keaktifan pembelajaran.

Sehingga dengan aktifnya siswa dalam berdiskusi, wawasan

pengetahuan siswa dapat bertambah luas dan siswa dapat melakukan

interaksi sosial yang baik meskipun tidak saling bertemu.

Akan tetapi, dalam grup tersebut nyatanya tidak berjalan sesuai

dengan harapan. Para siswa cenderung kurang percaya diri dalam

mengemukakan pendapat baik berupa pertanyaan maupun gagasan di

dalam forum kelas online tersebut. Hal demikianlah yang menjadikan

pola interaksi yang terjalin antara guru dengan siswa dalam

pembelajaran menjadi pola interaksi satu arah. Karena interaksi yang

dilakukan hanya dengan satu orang saja yaitu guru dan tidak adanya

tanggapan dari siswa dalam grup forum kelas online tersebut.

Pola interaksi pembelajaran satu arah merupakan interaksi

pembelajaran yang dilakukan hanya oleh satu orang saja1. Darmawan

menyatakan bahwa pola interaksi satu arah ini adalah pola yang

menempatkan guru sebagai pemberi aksi dan siswa seagai penerima aksi,

di mana guru yang aktif dan siswa yang pasif. Mengajar dipandang

sebagai kegiatan menyampaikan bahan pembelajaran2.

1
Sunhaji, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Grafindo Litera Media,2009),31.
2
Rany Widyastuti, “Pola Interaksi Guru dan Siswa Tunanetra SMPLB A Bina Insani Bandar
Lampung”, Al-Jabar:Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 7 No. 2,2016,259.
48

Dalam pola interaksi pembelajaran dengan satu arah ini guru PAI

memberikan materi-materi pembelajaran PAI serta tugas-tugas yang

harus siswa kerjakan. Dalam pola interaksi ini kegiatan pembelajaran

dilakukan oleh guru berupa kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Kegiatan pembuka dapat berupa salam sapa dan

mengingatkan siswa akan materi pembelajaran hari ini. Kegiatan inti

berupa pemberian materi atau tugas, guru juga menyampaikan kapan

penugasan itu harus dikerjakan dan dikumpulkan. Sementara kegiatan

penutup berupa pemberian motivasi seperti motivasi hidup sehat dan

semangat belajar. Selain itu pada kegiatan penutup ini guru juga

memberikan salam penutup.

b. Pola Interaksi Pembelajaran Dua Arah dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa

Pola interaksi pembelajaran dua arah memiki perbedaaan dengan

pola interaksi satu arah. Pola interaksi pembelajaran dua arah

merupakan pola interaksi pebelajaran yang dilakukan oleh seorang

guru dan siswa yang menanggapinya. Dalam interaksi pembelajaran ini

terdapat tibal balik sebagai tanggapannya, pola interaksi pembelajaran

dua arah ini menempatkan guru sebagai pemberi dan penerima aksi,

demikian juga siswa dapat menjadi pemberi dan penerima aksi3. Dalam

3
Rany Widyastuti, “Pola Interaksi Guru dan Siswa Tunanetra SMPLB A Bina Insani Bandar
Lampung”, Al-Jabar:Jurnal Pendidikan Matematika,259.
49

hal ini guru berperan sebagai pemberi aksi maupun penerima aksi dari

siswa4.

Pada pola interaksi pembelajaran dua arah ini guru mendapatkan

timbal bailk atau tanggapan dari siswa akan tetapi tidak langsung

dalam forum grup yang telah dibentuk. Namun siswa cenderung

melakukan kontak pribadi dengan guru melalui online. Siswa

melakukan interaksi ini dengan maksud menanyakan informasi terkait

dengan yang diberikan oleh guru di forum dan beberapa permasalahan

yang terjadi pada siswa. Dalam hal ini juga, siswa dan guru sering

melakukan diskusi.

2. Dampak dari Penerapan Pola Interaksi Pembelajaran Guru Pendidikan

Agama Islam dengan Siswa dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

pada Masa Pandemi Covid-19

a. Dampak penerapan pola interaksi pembelajaran satu arah guru PAI

dalam meningkatkan motivasi belajar

Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus

dapat menggunakan berbagai macam cara untuk motivasi belajar siswa.

Cara membangkitkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Sardiman A.M adalah

diantaranya: Memberi angka/nilai, Reword/hadiah, Saingan/kompetisi,

memberi ulangan sebagai evalasi siswa, mengetahuia hasil pembelajran

4
Efendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi-Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2006),32.
50

yang siswa lakukan, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, serta

tujuan yang diakui.5

Sesuai dengan penemuan dari penelitian peneliti ini bahwasannya,

pemebelajaran pada masa pandemic covid-19 ini guru memberikan

dorongan belajar siswa dengan cara memeberikan hukuman bagi mereka

yang tidak atau terlambat dalam pengumpulan penugasan yang telah

disepakati dengan cara pengurangan penilaian, pembelian tanaman hias

dan toga untuk sekolah, serta pemanggilan orang tua apabila sudah

sangat keterlaluan. Dengan begitu siswa dapat belajar dengan baik,

pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, serta siswa dapat

mendapat dorongan dan menghilangkan rasa cemas mereka dengan

melupakan masalah covid-19.

b. Dampak penerapan pola interaksi pembelajaran dua arah guru PAI

dalam meningkatkan motivasi belajar

Pola interaksi dua arah diharapkan dapat menumbuhkan motivasi

belajar siswa yang dirasakan kian menurun pada saat pandemi covid-19

ini. Motivasi sangat berperan dalam pembelajaran, di mana siswa dalam

pembelajaran memiliki motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan

menghasilkan hasil belajar yang sesuai dengan harapannya. Semakin

tepat motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil proses dan

tujuan pembelajaran yang terlaksana. Maka dari itu motivasi belajar

5
Masyuni Weka Hery Setiawan, “Skripsi: Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa sd Negeri 134 Kalumpang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba”, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar,2017.
51

senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Adapun

fungsi dari suatu motivasi belajar adalah sebagai berukut:

- Mendorong manusia untuk melakukan suatu perbuatan tertentu,

selayaknya menjadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

- Menentukan arah perbuatan pada suatu hal yang hendak dicapai

sebagai tujuannya.

- Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dijalankan secara selaras untuk mencapai tujuan

itu dengan meyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut. 6

Seperti yang telah ditemukan oleh peneliti dalam penelitiannya.

Dalam penelitian tersebut peneliti menemukan bahwa Guru dapat

memahami siswa dengan baik, begitu pula sebaliknya. Kemudian

terjadinya sikap saling menghargai dan terjalinnya kerja sama yang

baik antara guru dengan siswa. Selain itu motivasi belajar siswa

semakin meningkat karena rasa cemas yang telah teratasi. Kemudian

siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang dialaminya dengan

menyeleksi apa saja yang harus dilakukan dan diambil dalam

permasalahan serta apa saja yang tidak harus dilakukan. Selain itu

siswa menjadi individu yang aktif dan komunikatif.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam Pola Interaksi Pembelajaran

6
Sardiman A.M, Interkasi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
28.
52

yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Selama Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus

SMP Negeri 2 Kunjang

a. Faktor Penghambat

a) Faktor Penghambat Pola Interaksi Satu Arah

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik secara individual

maupun kelompok pastilah akan menemui suatu hambatan, baik dari

dalam maupun dari luar. Seperti halnya dalam pembelajaran,

kegiatan ini melibatkan beberapa orang baik langsung maupun tidak

langsung. Dalam hal ini pola interaksi satu arah dalam pembelajaran

memiliki hambatan seperti banyak siswa yang belum memiliki

smartphone karena kekurangan biaya. Mayoritas penduduk sekitar

SMP N 2 Kunjang merupakan penduduk yang bermata pencaharian

sebagai petani, baik itu petani yang memiliki sawah maupun hanya

sebagai buruh tani atau petani yang tidak memilki sawah. Sebagian

besar dari mereka juga merupakan masyarakat penerima BANSOS

baik sembako maupun uang tunai. Maka dari itu pengahasilan

mereka dapat dikatan pas-pasan untuk digunakan makan setiap

harinya. Mereka tidak dapat langsung membeli kebutuhan

pendukung seperti halnya smartphone untuk kebutuhan sekolah yang

saat itu dapat dikatakan mendadak karena dampak covid-19.

Selain itu siswa juga sering melupakan bahwa sekarang mereka

di rumah memiliki tugas tambahan yaitu belajar, sehingga seringkali

siswa mengabaikan dan lalai akan materi dan tugas yang diberikan
53

guru pada grup forum kelas pembelajaran karena keterbiasaan

mereka apabila di rumah digunakan untuk istirahat. Siswa menjadi

kurang aktif dalam pembelajaran, karena mereka merasa malu untuk

menanggapi dalam forum grup.

b) Faktor Penghambat Pola Interaksi Dua Arah

Dalam interaksi pembelajran dua arah juga memilki hambatan

diantaranya adalah kurangnya rasa percaya diri mengungkapkan

pendapat di dalam grup forum kelas yang telah disediakan sering kali

mereka melakukan kontak secara pribadi dengan guru, sehingga

sering kali terjadi chat yang tenggelam karena terlalu menumpuk

pada handphone milik guru. Akibat dari hal itu sering terjadi

keterlambatan tanggapan dari guru.

b. Faktor Pendukung

a) Faktor Pendukung Pola Interaksi Satu Arah

Selain hambatan yang terjadi terdapat pendukung yang dapat

mengatasi masalah yang timbul. Diantara faktor pendukung di

gunakan dalam mengatasi masalah yang terjadi pihak sekolah

memberikan siswa layanan fasilitas pinjaman smartphone bagi

mereka yang belum dapat memilikinya untuk mempermudahkan

interaksi pembelajaran. Kemudian pemerintah juga memberikan

kuota internet gratis sebagai salah satu vasilitas siswa untuk

mendukung belajar mereka. Keterlibatan media sosial yang canggih

dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini

peran orang tua di rumah juga sangat membantu dalam mendorong


54

belajar siswa. Selain itu guru juga memberikan dorongan kepada

siswa untuk terus belajar sebagai penyemangat siswa dalam belajar.

Motivasi dalam diri siswa terhadap pentingnya belajar.

b) Faktor Pendukung Pola Interaksi Dua Arah

Pola interaksi pembelajaran dua arah juga mendapatkan

dukungan dan manfaat diantaranya adalah aktifnya siswa dalam

pembelajaran secara online, rasa ingin tahuan siswa yang tinggi

menjadi dorongan siswa untuk tanggap dan aktif, media sosial yang

canggih dalam membantu menjalin interaksi guru dengan siswa.

Anda mungkin juga menyukai