Anda di halaman 1dari 4

DASAR PEMAHAMAN ANAK BERBAKAT

CRITICAL JURNAL REVIEW

Dosen Pengampu : Khairina Ulfa Syaimi, S.Pd, M.Pd

OLEH :

LENI YUNITA (201414011)

BIMBINGAN KONSELING 5A

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH MEDAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT.karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya sebagai penulis dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dasar Pemahaman Anak Berbakat.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Khairina Ulfa Syaimi, S.Pd, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Dasar Pemahaman Anak Berbakat karena sudah memberikan saya materi
pembelajaran yang bersangkutan dengan ini sesbelumnya sehingga saya lebih mudah dalam
menyelesaikan Critical Jurnal Review ini.

Dalam Critical Jurnal Review yang berjudul “STRATEGI PENGAJARAN INTERAKSI


SOSIAL KEPADA ANAK AUTIS” saya berharap semoga bermanfaat bagi yang
membutuhkan dan dapat diterapkan di dalam kehidupan.

Rabu,16 November 2022

Leni Yunita

Judul STRATEGI PENGAJARAN INTERAKSI SOSIAL KEPADA


ANAK AUTIS
Jurnal Jurnal Ilmiah Psikolog
Download file:///C:/Users/lenovo/Downloads/5703-13310-1-PB.pdf
Volume Vol. 2 No. 2
Tahun Publikasi 2017
Penulis Aisti Rahayu Kharisma Siwi, Nisa Rachmah Nur Anganti
Reviewer Leni Yunita
Tanggal Mereview 16 November 2022
Tujuan Penelitian Untuk memahami strategi orang tua dalam mengajarkan interaksi
sosial pada anak penyandang autis
Subjek Penelitan Para orang tua,terutama orang tua yang mempunyai anak autis
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan studi
kasus dengan melalui proses wawancara dan angket
Analisa Pembahasan Menurut Walgito (2003) interaksi sosial adalah hubungan antara
individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat
mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. Jadi, terdapat
adanya hubungan timbal balik antar keduanya.
Orang tua pastinya ingin bahwa anaknya tidak berbeda dengan anak
yang lainnya, namun ternyata berbeda dengan anak lainnya. Orang tua
dalam penelitian ini menghendaki bahwa anaknya dapat sembuh total,
namun harus rutin dalam melakukan terapi.Orang tua merasa khawatir
jika anaknya suatu saat akan berbuat apa yang tidak diinginkan
olehnya, maka dari itu sesekali orang tua menasehati anaknya dengan
pelan-pelan, satu atau dua kata. Salah satu yang diinginkan oleh orang
tua kepada anaknya yaitu dapat berinteraksi sosial dengan baik.
Interaksi sosial sendiri dapat memudahkan anak dalam memahami
lingkungan sekitar.
Hasil Penelitian Terdapat beberapa strategi orang tua dalam mengajarkan interaksi
sosial yaitu menirukan apa yang diucapkan oleh informan,
menempelkan tulisan di atas meja belajar, mengajak anak untuk
bermain di luar rumah, mengenalkan anak kepada teman orang tua
jika bertamu di rumah, mencoba untuk menitipkan anak pada
neneknya jika informan ke luar rumah, menirukan apa yang dia lihat
misalnya membuang sampah di tempatnya, mengajak anak untuk
bermain di halaman rumah, mengajak jalan-jalan anaknya di alam
bebas misalnya di sawah ataupun di kebun, tanya jawab antara
informan dengan anak, melatih untuk tetap fokus pada apa yang
diperintahkan oleh informan, mengulang-ulang apa yang diajarkan
oleh informan, serta melatih disiplin dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Strategi tersebut dilakukan supaya anak mau berinteraksi
dengan orang lain.
Kelebihan Penelitian Isi dari jurnal penelitian ini disusun dengan baik,Kaidah kebahasaan
dan penulisan di dalam jurnal tersebut sudah sehingga memudhkan
pembaca dalam memahaminya.
Kelemahan Tidak terdapat kajian teori di dalam jurnal tersebut.
Penelitian
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis terdapat beberapa strategi
pendampingan orang tua dalam mengajarkan interaksi sosial kepada
anak autis yaitu strategi yang dilakukan oleh orang tua pada aspek
bahasa dan komunikasi yaitu menggunakan strategi menirukan apa
yang diucapkan oleh informan serta menempelkan tulisan di atas meja
belajar.
Strategi yang dilakukan oleh orang tua pada aspek hubungan dengan
orang lain menggunakan strategi mengajak anak untuk bermain di luar
rumah, mengenalkan anak kepada teman orang tua jika bertamu di
rumah, serta menggunakan strategi mencoba untuk menitipkan anak
pada neneknya jika informan ke luar rumah.
Strategi yang dilakukan oleh orang tua pada aspek hubungan dengan
lingkungan yaitu menggunakan strategi menirukan apa yang dia lihat
misalnya membuang sampah di tempatnya, mengajak anak untuk
bermain di halaman rumah, serta mengajak jalan-jalan anaknya di
alam bebas misalnya di sawah ataupun di kebun.
Strategi yang dilakukan oleh orang tua pada aspek respon terhadap
rangsang indera yaitu, pada menggunkan strategi tanya jawab antara
informan dengan anak. Strategi yang dilakukan oleh orang tua pada
aspek kesenjangan sosial yaitu, pada menggunakan strategi melatih
untuk tetap fokus pada apa yang diperintahkan oleh informan
mengulang-ulang apa yang diajarkan oleh informan, serta mengulang-
ulang apa yang diajarkan oleh informan serta melatih disiplin dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Strategi tersebut dilakukan oleh orang
tua supaya anak mereka mau berinteraksi dengan orang lain.
Saran 1). Sarannya ditujukan terutama untuk orang tua yaitu,untuk lebih
menggunakan strategi yang dapat dilakukan dengan mudah sehingga
anak juga dapat dengan mudah memehaminya.Contohnya,dengan cara
menempelkan huruf atau gambar pada dinding kamar tidurnya dengan
tujuan agar dapat langsung melihat huruf /gambar ketika bangun tidur
sehingga dapat cepat paham tentang huruf dan gambar.
2). Orang tua juga diharapkan untuk mengajarkan anak dalam
berinteraksi di luar rumah,contohnya dengan tetangga dan teman
sebaya nya agar ia tidak takut dalam berinteraksi.
3). Selain itu,orang tua juga harus mengajarkan kedisipinan agar anak
tersebut senantiasa tepat waktu dalam menjalankan kegiatan sehari-
hari,contohnya dengan membuat jadwal harian.
4). Selanjutnya saran untuk Pusat Layanan Autis sebaiknya dibuat
tempelan berupa huruf atau gambar di setiap meja belajar sebagai
terapi mereka agar lebih mudah dalam mengenal huruf mapun gambar
dan lebih cepat dalam berbicara.
5). Pusat Layanan Autisseharusnya juga bisa membuat belajar secara
berkelompok agarmereka lebih terbiasa dalam berinteraksi dengan
teman temannya .

Anda mungkin juga menyukai