3. Manfaat dan kegunaan Landasan Psikologis dan landasan Yuridis terhadap implementasi Pendidikan dalam
rangka pembentukan Karakter/ kepribadian anak didik yaitu :
➢ Manfaat dan kegunaan Landasan Psikologis terhadap implementasi Pendidikan dalam rangka pembentukan
Karakter/ kepribadian anak didik yaitu membantu guru dalam memahami karakteristik siswa secara emosional
untuk memberikan proses belajar mengajar yang tepat, sehingga menghasilkan proses belajar yang efektif dan
efisien. landasan yang dijadikan sebagai titik tolak dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi
tentang jiwa atau psikis manusia yang selalu mengalami perkembangan dari bayi hingga usia lanjut sehingga
dapat memudahkan pelaksanaan proses pendidikan.
➢ Manfaat dan kegunaan Landasan Yuridis terhadap implementasi Pendidikan dalam rangka pembentukan
Karakter/ kepribadian anak didik yaitu pendidikan nasional adalah perwujudan dari kehendak UUD 1945 pasal
31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan, pasal 31: 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. 2.
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar pemerintah wajib membiyayainya. merupakan
pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan
hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah,
atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.
4. Ada tiga hal penting yang harus dilakukan guru yaitu menyiapkan siswa untuk mampu menciptakan pekerjaan
yang saat ini belum ada, menyiapkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang belum ada, dan menyiapkan anak
untuk mampu menggunakan teknologi. Untuk mempersiapkan siswa menghadapi Era Teknologi Strategi
pembelajaran berpengarauh terhadap pola pikir dan apa yang akan dihasilkan siswa kelak nanti. Pemilihan
strategi pembelajaran mempunyai peranan penting dalam menyiapkan siswa menghadapi Era teknologi Adapun
lima strategi yang bisa digunakan guru dalam pembelajaran yaitu:
➢ Membantu siswa dalam belajar
Proses pembelajaran yang terjadi adalah teacher center. Guru sebagai sumber informasi satu-satunya
di dalam kelas. Guru menjelaskan pembelajaran, siswa diberikan waktu untuk menyalin catatan di papan
tulis, siswa mengerjakan latihan soal, pembahasan, dan dilanjutkan dengan penilaian. Untuk anak yang
memperoleh nilai yang baik, mendapatkan apresiasi dari guru. Namun untuk siswa yang belum mendapat
nilai baik, belum ada tindakan khusus/ remedial dari guru. Adapun empat pilar pendidikan menurut Unesco
adalah:
1) Learning to do
Diharapkan siswa memahami pembelajaran, bukan hanya mengetahui.
2) Learning to know
Siswa diharapkan tidak hanya sebagai pendengar, namun juga mengimplementasikan informasi yang
diperoleh dengan praktik.
3) Learning to be
Setiap manusia diberikan bakat dan minat berbeda dengan orang lain. Siswa diharapkan mampu
menjadi diri sendiri. Mengucap syukur atas segala kelebihan dan kekurangan diri.
4) Learning to live together
Diharapkan hasil dari pembelajaran, siswa mampu hidup bersama dengan orang lain, mampu
menempatkan diri, saling menghormati, dan menghargai. Untuk membangun empat pilar pendidikan
tersebut, guru harus meningkatkan kualitasnya dengan memperkaya pengetahuan tentang metode
pembelajaran yang tepat. Pembelajaran teacher center belum memberikan konstribusi yang besar.
➢ Adanya kesempatan untuk berkembang dan berprestasi
Ukuran keberhasilan siswa biasa hanya dipandang dari angka yang diperoleh. Peringkat di kelas menandakan
prestasi yang didapatkan siswa. Tanpa disadari, manusia diciptakan Tuhan memiliki kecerdasan yang berbeda.
ada sembilan kecerdasan majemuk, meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis, kecerdasan ruang,
kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan
naturalis, dan kecerdasan eksistensial. Guru bisa mengembangkan kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa saat
pembelajaran di kelas. Pemberian stimulus dan pengarahan guru mampu merangsang kecerdasan siswa akan
meningkat sehingga siswa diberikan kesempatan uktuk berkembang dan berprestasi sesuai kecerdasan yang
dimilikinya.
➢ Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Pendidikan karakter harus dikembangkan sedini mungkin. Penanaman karakter tidaklah mudah dan
membutuhkan waktu yang lama. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kelanjutan dan
revitalisasi dari pendidikan karakter dari tahun 2010. PPK dinilai penting dikembangkan di dalam dunia
pendidikan. Hal ini dikarenakan, bahwa PPK memiliki peranan penting seperti ancaman keutuhan dan masa
depan bangsa, menghadapi tantangan global, dan membentuk etika pada siswa. Kunci penerapan PPK terletak
pada pembiasaan (habit) di sekolah. Guru memiliki peranan besar dalam penanaman pendidikan karakter.
➢ Melek teknologi
Era Revolusi Industri 4.0 menuntut sebagian besar orang memahami akan arti pentingnya teknologi.
Teknologi yang ada memberikan banyak pengaruh yang baik dalam kehidupan. Pemanfaatan teknologi yang
tepat dalam pembelajaran memberikan tambahan pengetahuan yang baik kepada guru untuk ditransfer ke
siswa. Sebaiknya guru mampu memanfaatkan fasilitas teknologi seperti dengan pencarian bahan ajar yang
lebih menarik sehingga siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Selain untuk pencarian bahan ajar, guru
bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mendukung pembelajaran dengan cara menjadi blogger.
Hal ini akan membantu siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan. Selain itu, siswa mampu
mengulang materi yang diberikan guru dimana saja siswa berada dan kapanpun siswa mau. Tentunya
didukung dengan fasilitas yang memadai. Guru harus memberikan pengertian kepada siswa untuk
menggunakan teknologi untuk hal yang baik.
➢ Menjadi guru efektif
Guru efektif adalah guru yang selalu berpikir bagaimana cara menjadi lebih baik. Guru efektif bukan
hanya mengetahui pelajaran, namun bagaimana guru mampu menyampaikan kepada siswa dengan baik.
Dengan cara pikir guru mau menjadi lebih baik, guru akan mencari solusi apabila dalam pembelajaran, ilmu
yang ditransfer ke siswa belum sepenuhnya dipahami. Adapun karakteristik guru efektif yaitu (1) memiliki
rasa simpati yang tinggi, melayani, dan menganggap bahwa siswa merupakan anak sendiri, (2) ikhlas dalam
memberikan ilmu dan tidak meminta balasan dalam bentuk apapun, (3) memberikan tanggung jawab kepada
siswa (tugas) berdasarkan porsi setiap siswa, (4) memberikan nasehat apabila siswa melakukan pelanggaran,
(5) semua ilmu memiliki kedudukan yang sama, (6) tidak memaksakan siswa untuk mencapai target yang
telah ditentukan, (7) pemberian bahan ajar yang lebih sederhana untuk anak yang belum bisa memahami
pelajaran dengan baik.
5. Pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kultural atau kebudayaan. Hal itu dikarenakan kultural
dapat berpengaruh terhadap proses pelaksanaan pendidikan. Pendidikan yang tidak didasari oleh kultural atau
kebudayan akan menyebabkan peserta didik kehilangan budaya atau ciri khasnya. Di zaman yang serba digital
seperti sekarang ini hal tersebut dapat menyebabkan remaja dapat terbawa oleh arus dari budaya luar yang dapat
menyebabkan budaya asli Indonesia sendiri menjadi terkikis atau bahkan hilang. Maka dari itu peran landasan
kultural sangat penting di dalam pelaksanaan pendidikan adalah menjadikan peserta didik yang memiliki
pemahaman yang luas akan budaya atau ciri khas bangsanya. Remaja merupakan suatu masa kehidupan manusia
yaitu peralihan dari anak anak menuju dewasa. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan fisik ataupun
perubahan mental yang dialami oleh remaja yang bersangkutan. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah
memberikan wawasan yang cukup dan luas bagi penulis tentang pentingnya peran landasan kultural terhadap
proses pelaksanaan pendidikan bagi remaja. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah metode
penelitian literatur. Semakin tinggi suatu pendidikan maka semakin tinggi pula nilai kebudayaannya dan
sebaliknya semakin tinggi budaya semakin tinggi pula pendidikannya. Kebudayaan dan pendidikan mempunyai
hubungan timbal balik, sehingga kebudayaan dapat dilestarikan/dikembang dengan jalan mewariskan kebudayaan
dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara informal maupan formal.
6. beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah pendidikan:
1) Membuat program wajib belajar.
2) Mengadakan pelatihan terhadap guru-guru agar memiliki kompetensi mengajar yang berkualitas.
3) Menerapkan kebiasaan gemar membaca di seluruh wilayah Indonesia.
4) Menciptakan perpustakaan gratis di seluruh wilayah Indonesia, terutama pada wilayah yang terisolasi.
5) Menciptakan sekolah gratis yang terstandarisasi internasional di seluruh wilayah Indonesia.
Pendidikan adalah salah satu hal penting yang ada pada suatu negara di mana pendidikan yang berkualitas akan
menghasilkan warga negara yang berkualitas. Hal ini bisa terjadi karena sumber daya manusia yang
berpendidikan diyakini memiliki keahlian, keterampilan, hingga etos kerja yang baik sehingga memiliki daya
saing tinggi di tengah persaingan global. Di Indonesia, salah satu masalah yang terjadi adalah adanya kesenjangan
pendidikan di mana pulau Jawa memiliki tingkat pendidikan yang tinggi namun daerah Indonesia Timur yang
cenderung lebih rendah. Maka dari itu, salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah mendirikan sekolah gratis
yang berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.
solusi dan upaya dalam mengatasi kualitas pendidikan di sekolah 3T (Terdepan, Terpencil, dan
Tertinggal). Salah satunya adalah memberikan dana BOS untuk sekolah di daerah yang tertinggal dan
memperioritaskan distribusi TIK ke daerah-daerah tesebut. untuk ke depannya Kemendikbud harus mengubah
sistem karier guru, sehingga nantinya guru-guru yang mengajar di daerah pelosok akan mendapat bonus dari sisi
karier. Bagaimana realisasinya? Solusi yang diberikan oleh pemerintah melalui dana BOS tidak begitu dirasakan
dampaknya oleh sekolah-sekolah di daerah terpencil. Seharusnya pemerintah tidak hanya memberi anggaran
untuk memperbaiki masalah, tetapi juga harus memperhatikan bahwa anggaran tersebut sudah tersebar dengan
merata sampai ke pelosok daerah serta memantau pengunaan dana tersebut agar semua sekolah yang ada di
Indonesia memiliki fasilitas yang cukup untuk menaikkan mutu Pendidikan Indonesia. Masalah mengenai
pendidikan harus diperbaiki di Indonesia. Baik dari pemerintah maupun masyarakat, serta peserta didik yang
menjadi tokoh penting untuk melakukan perubahan pendidikan di Indonesia. Hal ini dilakukan agar dapat
terciptanya sumber daya manusia yang unggul sehingga diharapkan dapat bersaing dalam skala internasional. Hal
yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan adalah memberikan sosialiasi terhadap
masyarakat mengenai urgensi pendidikan, mewajibkan menempuh pendidikan selama 12 tahun, memperbaiki
kualitas guru, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah terpencil, terutama di sekolah yang berada
di daerah pelosok yang sulit untuk mendapat perhatian.