DOSEN PEMBIMBING :
1. DRA. HASMALENA, M.Pd
2. RINA RAHAYU SIREGAR, S.Pd, M.Psi
DI SUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4. LENA KESYA LUBIS (06141181924012)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2
PEDOMAN WAWANCARA
A. Tujuan :
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program pendidikan Autisme di SLB-B
Negeri Pembina Palembang
B. Pertanyaan panduan :
Guru SLB-B Negeri Pembina Palembang
a. Identitas Diri
1) Nama : Yulia Susanti, S.Pd
2) Jabatan : Guru Autis Kelas 2 dan 3
3) Agama : Islam
4) Pekerjaan : Guru
5) Alamat : Palembang, Talang Kelapa
6) Pendidikan Terahir : S1 PLB (UNP)
b. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana sistem pembelajaran yang dilakukan khusus untuk siswa
Autisme di SLB-B Negeri Pembina Palembang ini?
Jawab :
Berdasarkan hasil wawancara guru kelas dan observasi yang dilakukan
dalam sistem pembelajaran yang diterapkan di SLB-B Negeri Pembina
Palembang terkhusus pada kelas autisme menggunakan pendekatan
pembelajaran secara langsung dengan menggunakan media konkret dalam
membantu guru untuk memberikan materi pembelajaran pada anak.
Diantaranya seperti flash card (angka, kendaraan dan dll). Selain itu,
dalam pembelajarannya guru menerapkan pembelajaran secara individual
pada setiap anak hal ini dikarenakan kemampuan dan perkembangan
dalam belajar anak berbeda-beda.
2. Mengenai bimbingan pada anak Autisme, apa saja bimbingan yang
diberikan pada anak Autisme yang ada di SLB-B Negeri Pembina
Palembang ini?
Jawab :
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, untuk di kelas rendah autisme
bimbingan yang diberikan ialah pembelajaran individual pada masing-
masing anak.
3. Bagaimana alur yang dilakukan hingga anak-anak mendapatkan
bimbingan-bimbingan tersebut?
Jawab :
Berdasarkan keterangan dari guru dan observasi yang kami lakukan dalam
melakukan bimbingan ini, guru memberikan bimbingan belajar secara
individual pada setiap anak. Adapun dalam memberikan bimbingan
belajar secara individual ini, guru melakukan pendekatan pada masing-
masing anak secara bergantian. Namun, di awal bimbingan pembelajaran
guru mengajak anak untuk bernyanyi bersama terlebih dahulu setelah
berdo’a agar anak-anak lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Selanjutnya barulah masuk ke bimbingan pembelajaran pada anak. Materi
yang diberikan pada anak disesuaikan dengan tingkat kemampuan belajar
anak. Seperti misalnya pada kelas rendah khusus anak autisme pada
observasi yang kami lakukan pada hari senin, materi yang diberikan guru
ialah mengenal angka, nama-nama benda, mewarnai buah apel,
menghitung jumlah dari buah apel yang ada pada buku serta menulis
angka dari jumlahnya dan menulis angka di buku tugas anak. Dalam
pembelajaran tersebut guru secara bergantian mengajarkannya pada anak,
kemudian sembari menunggu guru memberikan materi pada satu anak,
anak yang lainnya diberikan beberapa permainan agar tidak bosan seperti
dengan permainan puzzle sederhana, dan juga meronce.
4. Bagaimana proses bimbingan untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi anak Autisme?
Jawab :
Dalam meningkatkan kemampuan komunikasi pada anak autisme, guru
juga melakukan pendekatan secara individual dengan anak secara
bergantian. Guru mengucapkan kata-kata dengan jelas dan dengan suara
yang jelas juga agar anak dapat fokus, sambil membimbing anak untuk
melihat ke arah mata guru dan perkataan dari guru serta guru juga sambil
memegang kedua tangan dari anak agar perhatiannya tetap tertuju pada
apa yang dikatakan oleh guru. Kemudian ketika anak bisa menjawab apa
4
yang ditanyakan oleh guru, guru memberikan pujian pada anak sambil
mengajaknya untuk melakukan gerakan tos yang memang telah biasa
dilakukan sebagai tanda apresiasi pada diri anak. Selain itu, untuk
meningkatkan komunikasi pada anak guru juga melakukan kegiatan
bernyanyi bersama-sama dengan anak.
5. Sarana dan prasarana atau alat bantu apa saja yang mendukung proses
bimbingan pada anak Autisme?
Jawab :
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, alat bantu
atau sarana dan prasarana yang digunakan dalam memberikan bimbingan
pada anak autisme selama di kelas ialah berupa flash card (seperti gambar
angka, gambar kendaraan, gambar buah, baju dll), permainan puzzle
(dengan bentuk hewan dan bentuk transportasi), permainan untuk
meronce, buku tulis yang berisi materi-materi pembelajaran bagi anak,
alat untuk menggambar dan menulis (seperti pensil, krayon, buku
gambar).
Kemudian untuk di area outdoornya terdapat prasarana berupa perosotan,
ayunan dan juga permainan putaran yang dapat digunakan anak jika
selesai pembelajaran.
6. Hambatan apa yang sering dihadapi dalam melakukan proses bimbingan
pada anak Autisme?
Jawab :
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada salah satu guru, yaitu ibu
Yulia untuk hambatan yang sering dihadapi dalam melakukan proses
bimbingan pada anak autisme ini, ialah ketika anak tidak fokus dalam
bimbingan atau pembelajaran yang dilakukan, seperti anak sering
berjalan-jalan di sekitar kelas dan sering juga anak ingin keluar kelas
sehingga dalam hal ini harus dilakukan dengan berulang-ulang dan
kesabaran untuk memberikan instruksi pada anak agar fokus kembali
dengan apa yang sedang dijelaskan oleh guru. Selain itu, hambatan yang
sering terjadi juga ialah ketika anak tantrum dimana anak tidak dapat
mengontrol emosinya sehingga dalam hal ini apabila memang emosi anak
tidak dapat diatasi maka bimbingan atau pembelajaran yang dilakukan
terpaksa dihentikan.
5
7. Seberapa jauh kemampuan konsentrasi siswa autis dalam mengikuti
berbagai aktivitas di sekolah?
Jawab :
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari guru kelas, kemampuan
konsentrasi siswa autis di kelas rendah paling lama 5 menit untuk fokus
terhadap bimbingan pembelajaran yang diberikan, sehingga dalam hal ini,
harus dilakukan secara berulang-ulang untuk memberikan instruksi dan
memusatkan perhatian anak agar fokus dan konsentrasi anak kembali
tertuju pada materi yang dijelaskan.
8. Bagaimana perubahan atau perkembangan yang terlihat setelah anak
diberikan bimbingan?
Jawab :
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada hari senin, perubahan
dan perkembangan yang terlihat setelah anak diberikan bimbingan ialah
kemampuan dan pengetahuan anak menjadi bertambah dan meningkat.
Menurut penjelasan, dari guru yang mengajar pun demikian terdapat
peningkatan dalam kemampuan akademik anak. Seperti contohnya Fariz
yang awalnya bisa mengetahui angka 1-10 setelah adanya bimbingan
pembelajaran yang dilakukan sudah mulai bisa mengenal angka dari 1-15,
yang pastinya dalam hal ini guru memberikan penjelasan secara berulang-
ulang hingga akhirnya Fariz bisa mengingat angka-angka yang ada pada
flash card yang digunakan.
9. Bagaimana kesadaran masing-masing siswa Autisme terhadap tata tertib
selama mengikuti proses belajar mengajar ?
Jawab :
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, dalam hal mengikuti tata
tertib proses belajar mengajar selama di kelas, memang masih harus
dibimbing oleh guru yang bersangkutan, terlebih lagi pada anak autis di
kelas rendah ini, yang memang masih dalam masa kanak-kanak. Sehingga
perlu adanya bimbingan, arahan dan perhatian yang lebih terutama dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
10. Apakah anak taat terhadap tata tertib dengan dipaksa dan diawasi?
Jawab :
6
Berdasarkan observasi yang kami lakukan, dalam mentaati tata tertib
terutama selama di kelas tidak ada paksaan dari guru. Bahkan, apabila
anak merasa tidak betah di tempat duduknya guru akan merangkul dan
memeluk anak sambil memberikan kata-kata positif pada anak seperti
“ayo anak pintar duduk dulu ya…kita belajar dulu”.
11. Bagaimana kemampuan masing-masing siswa Autisme dalam
menyelesaikan tugas yang guru berikan?
Jawab :
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dan juga wawancara pada
guru kelas, untuk kemampuan masing-masing anak autisme dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan tentunya berbeda-beda. Ada yang
bisa langsung memahami apa yang ditugaskan oleh guru dan ada juga
yang harus dibimbing secara berulang dan baru dapat memahami.
Contohnya, pada pengamatan yang kami lakukan pada hari senin, terdapat
2 anak yang ada pada kelas rendah autisme, yaitu Fariz dan Rizki. Dimana
Fariz ini memiliki kelebihan untuk memahami dan mengulang kembali
kata-kata benda dan menunjuk benda yang ada pada flash card yang
diberikan oleh guru dengan cukup baik. Namun, untuk menuliskan angka
pada buku tulis Fariz harus dibimbing dan dituntun dalam memegang
pensil untuk menuliskan angka sampai akhirnya ia bisa melanjutkan
secara mandiri. Selanjutnya, yaitu Rizki dimana dalam mengulangi
perkataan dari nama benda yang disebutkan oleh guru, Rizki cukup
kesusahan untuk menyebutkannya dan guru harus menyebutkannya
berulang kali baru ia bisa memahaminya. Namun, untuk kemampuan
dalam menulis, Rizki dapat melakukannya dengan baik dimana ia sudah
bisa menulis angka yang diperintahkan oleh guru secara mandiri.
12. Apakah anak mampu menyelesaikan tugas dengan paksaan dan
bimbingan?
Jawab :
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, anak dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru dengan baik. Dimana dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan guru tidak memberikan paksaan pada
anak, namun anak dibimbing secara perlahan-lahan dan dilakukan secara
7
berulang-ulang sampai anak memahami tugas yang diberikan, sehingga
hal ini membuat anak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
13. Apakah anak mampu menyelesaikan tugas dengan perintah berulang-
ulang dan bimbingan?
Jawab :
Iya anak dapat menyelesaikan tugas dengan bimbingan dan perintah atau
instruksi berulang-ulang. Dimana dalam pengamatan yang kami lakukan,
anak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru yang tentunya
hal ini dilakukan dengan adanya bimbingan, arahan serta perintah atau
instruksi berulang-ulang serta kesabaran sampai anak memahami tugas
atau materi pembelajaran yang diberikan.
8
HASIL DARI PENGAMATAN
ANAK AUTISME
1. Identitas
Nama : M. Alfariz Azkian
Kelas/ Kloter : 2 / Pagi
Kemampuan
9
Tanya “dimana” ?
10
berhubungan (ambil sapu lalu duduk)
Kesimpulan
Pada assesmen bahasa dan komunikasi di bidang verbal anak yang bernama Ais
ini merupakan anak yang menghidap autis yang memiliki kemampuan berbahasa
dan komunikasi yang cukup baik dimana di buktikan ketika anak dipanggil ia
merespon dengan cara menoleh, dan ketika diperinta dan diperingati gurunya
untuk berhenti berteriak dan memukul meja maka anak berhenti namun hanya
beberapa menit anak kembali berteriak, anak ini juga sudah dapat menunjukan
benda benda yang di tanyakan oleh gurunya seperti, transportasi, hewan, buah dll
menggunakan media flascard, dan untuk memahami ekpresi, anak ini sudah dapat
mengerti seperti ekspresi senang ketika di puji oleh gurunya, takut ketika di suruh
untuk berhenti berteriak dll. Namun anak ini belum dapat mengerti atau menjawab
dari setiap fungsi fungsi objek yang di tanyakan oleh gurunya, anak juga belum
bisa mengerti 2-3 kalimat perintah yang di pertanyakan oleh gurunya.
b. Verbal
Kemampuan
2. Menyebutkan nama
11
mobil, sapu, meja)
8. Mengucapkan salam
12
17. Mengucapkan kalimat yang dapat
dimengerti orang lain (yang masih
asing)
3. Assesmen Motorik
Kemampuan
13
5. Meniru membuat lingkaran
14
melakukannya dengan baik.
4. Assesmen Kognitif
Pada penilaian kognitif dari hasil observasi kami anak ini sudah dapat menyebutkan
bilangan 1-20 dan juga anak sudah dapat menunjukan lambang bilangan seperti angka
9, 13,16,11 anak sudah memahami lambang bilangan tersebut. Anak juga sudah dapat
mengerjakan soal bebentuk menghubungkan objek dan angka dan juga anak dapat
mengkelompokan benda berdasarkan bentuk,ukuran dan warna.
Pada penilaian sosial dan emosional dari hasil observasi kami anak ini sudah dapat
Menunjukan emosi yang wajar jika marah, sedih, senang, takut, cemas dan anak juga
Mengamati anak anak lain dan mau bergabung sebentar, dan anak Mengikuti kegiatan
kelompok yang sederhana (misalnya menyanyi, bertepuk tangan, menari)
6. Assesmen Seni
Pada penilaian aspek seni dari hasil observasi kami anak ini menunjukan
perkembangan seni yang cukup baik di buktikan dengan pengenalan warna, anak ini
sudah dapat membedakan warna warna dan juga anak sudah dapat mengisi pola disini
kami melihat guru memberikan media berupa gambar apel yang siap untuk di beri
warna, pada gambar tersebut terdapat titik warna dari setiap apel kemudian anak
diarahkan untuk mewarnai apel tersebut sesuai dengan titik warna tersebut.
1. Identitas
Nama : Rizki
Kelas/ Kloter : 2 / Pagi
15
2. Assesmen Bahasa dan Komunikasi
a. Non Verbal
Kemampuan
16
9. Mengerti kalimat sederhana terdiri dari
2 kata
Kesimpulan
17
Pada assesmen bahasa dan komunikasi di bidang non verbal anak yang bernama
riski ini merupakan anak yang menghidap autis yang memiliki kemampuan
berbahasa dan komunikasi yang kurang baik dimana di ketika anak ditanya oleh
gurunya mengenai media yang ditunjuk anak hanya diam saja, anak ini sering
menunjukan respon yang tidak aktif terlihat anak ini seperti lesu dan kurang
bersemangat namun anak ini jika dipanggil ia merespon dengan cara menoleh
yang berarti anak ini sudah mengenali namanya, dan ketika diperinta dan
diperingati gurunya untuk duduk anak ini lansung melaksanakan perintah dari
gurunya.
b. Verbal
Kemampuan
2. Menyebutkan nama
18
malam, dsb)
8. Mengucapkan salam
19
dan komunikasi karena anak ini lebih sering diam, bahkan ditanya objek yang
ditunjuk oleh gurunya anak ini juga hanya mengucapakan jika dibantu oleh
gurunya. Namun untuk menolak ketika tidak mau anak ini menunjukan gerakan
seperti memberontak.
3. Assesmen Motorik
20
Kemampuan
Pada penilaian sosial dan emosional dari hasil observasi kami anak ini sudah dapat
Menunjukan emosi yang wajar jika senang, takut, cemas dan anak juga Menunjukan
rasa ingin tahu yang tinggi, dan Mau berinteraksi dengan orang dewasa serta anak
ini Mengamati anak anak lain dan mau bergabung sebentar.
6. Assesmen Seni
Pada penilaian aspek seni dari hasil observasi kami anak ini menunjukan
perkembangan seni yang cukup baik di buktikan dengan pengenalan warna, anak ini
sudah dapat membedakan warna warna dan juga anak sudah dapat mengisi pola
disini kami melihat guru memberikan media berupa gambar apel yang siap untuk di
beri warna, pada gambar tersebut terdapat titik warna dari setiap apel kemudian anak
diarahkan untuk mewarnai apel tersebut sesuai dengan titik warna tersebut.
PEDOMAN WAWANCARA
C. Tujuan :
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program pendidikan Autisme di SLB-B
Negeri Pembina Palembang
22
D. Pertanyaan panduan :
Guru SLB-B Negeri Pembina Palembang
c. Identitas Diri
7) Nama : Desi
8) Jabatan : Guru kelas
9) Agama : Islam
10)Pekerjaan :Guru Kelas Autis (Kelas Q)
11)Alamat :Bukit Sentosa Residence 5
12)Pendidikan Terahir :S1 PLB
d. Pertanyaan penelitian
14. Bagaimana sistem pembelajaran yang dilakukan khusus untuk siswa
Autisme di SLB-B Negeri Pembina Palembang ini?
Jawaban: Disesuaikan dengan kebutuhan anak. Seperti yang tadi dia butuh
banyak komunikasi, dia banyak bertanya “ini apa? Ini apa?” walaupun dia
Cuma paham beberapa gambar. Sementara Zahra itu kebutuhannya
dominan menulis, jadi sudah bisa menulis. Kalau untuk berkomunikasi itu
tidak mau, kalau diajak komunikasi langsung kabur. Jadi untuk kepatuhan
sementara biarlah dia menulis dulu. Kalau Fatir itu baru bisa menunjuk,
belum bisa menulis, untuk komunikasi sudah lumayan bagus tapi memang
tipe anaknya pendiam. Jadi untuk sistem pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan anak, karakter anak, kemampuan dasar yang mereka miliki.
Jadi lima siswa tidak akan sama materi yang diberikan
23
17. Sarana dan prasarana atau alat bantu apa saja yang mendukung proses
bimbingan pada anak Autisme?
Jawaban: Menggunakan media bergambar, seperti yang sudah kalian lihat
anak mau berkomunikasi menggunakan kartu gambar. Pada awal
pembelajaran anak belum bisa berkomunikasi seperti “ini apa? Ini apa?”
tapi setelah dilatih dengan bertanya “ini apa? Ini apa?” akhirnya anak
merekam dimemori kata “ini apa? Ini apa?” dan anak dapat bertanya “ini
apa?” sesungguhnya anak belum paham mengenai pertanyaan “ini apa?”
namun dia merekam dimemorinya pertanyaan “ini apa?” karena itu
merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan. Disatu sisi dia baru dapat
menangkap beberapa gambar yang ada “sapi, ikan, durian” setelah
melakukan pengulangan yang sering.
18. Hambatan apa yang sering dihadapi dalam melakukan proses bimbingan
pada anak Autisme?
Jawaban: Emosi, tiba-tiba anak emosi, tidak mood, membanting, marah,
mau pulang.
19. Seberapa jauh kemampuan konsentrasi siswa autis dalam mengikuti
berbagai aktivitas di sekolah?
Jawaban: Kalau untuk konsentrasi tidak bisa kita ukur satu sama lain
karena apa? Setiap anak memiliki konsentrasi yang berbeda. Ada yang
konsentrasinya bagus, lumayan lama seperti tadi cukup lama mau
bertanya “ini apa? Ini apa?” tidak berhenti. Ada yang konsentrasinya
fokus pada menulis hingga selesai.
20. Bagaimana perubahan atau perkembangan yang terlihat setelah anak
diberikan bimbingan?
Jawaban: Mengalami peningkatan, karena yang namanya pembelajaran itu
bertahap, ada prosesnya. Tidak seriap diberikan materi langsung direspon,
kita sebagai guru harus sabar, saat tidak ada respon dari materi yang kita
berikan.
21. Bagaimana kesadaran masing-masing siswa Autisme terhadap tata tertib
selama mengikuti proses belajar mengajar ?
Jawaban: Kalau masalah kesadaran itu kan, anak autis emosinya labil,
kalau dia lagi mood tidak bisa kita paksa.
22. Apakah anak taat terhadap tata tertib dengan dipaksa dan diawasi?
24
Jawaban: Tidak dipaksa namun ditegaskan.
23. Bagaimana kemampuan masing-masing siswa Autisme dalam
menyelesaikan tugas yang guru berikan?
Jawaban: Berbeda, setiap anak berbeda. Ada yang mau menulis tidak mau
berkomunikasi, dan ada anak yang tidak mau menulis tapi komunikasinya
lumayan baik. Zahra ini sudah bisa menulis tanpa dikasih lingkaran atau
kotak yang membuat dia fokus menulis didalam lingkaran atau kotak. Dan
sebagai kontrol tulisan anak tidak terlalu besar.
24. Apakah anak mampu menyelesaikan tugas dengan paksaan dan
bimbingan?
Jawaban: Anak mampu menyelesaikan tugas, seperti tadi Zahra mampu
memnyelesaikan tugasnya menulis tanpa paksaan.
25. Apakah anak mampu menyelesaikan tugas dengan perintah berulang-
ulang dan bimbingan?
Jawaban: Ada beberapa anak yang perlu diulang-ulang untuk dibujuk agar
mau mengerjakan.
1. Identitas
Nama : Fatir
Tanggal Lahir : -
Kemampuan
25
(menoleh,tersenyum,dsb
26
sepatu, piring)
27
d. Verbal
Kemampuan
2. Menyebutkan nama ✔️
8. Mengucapkan salam ✔️
28
12. Mengunakan kata ukuran ( besar-kecil, ✔️
panjang-pendek dsb)
3. Assesmen Motorik
Berdasarkan hasil pengamatan pada Fatir dapat dilihat bahwa kemampuan
motorik halus Fatir cukup baik. Karena fatir mampu menunjuk menggunakan jari
telunjuknya tanpa hambatan ataupun kesulitan. Fatir mampu membolak-balikkan
kartu bergambar dengan baik, Fatir juga mampu menggenggam benda dengan baik
dan terlihat bahwa tidak ada masalah pada kemampuan Fatir pada motorik halusnya.
Fatir juga mampu berjalan dengan baik.
4. Assesmen Kognitif
Berdasarkan hasil pengamatan pada Fatir untuk kemampuan kognitifnya
lumayan baik. Walaupun butuh waktu lama untuk menanamkan dimemorinya kalimat
“ini apa?” dan gambar dari “sapi, ikan, dan durian” yang terdapat pada kartu
bergambar. Fatir merupakan anak yang aktif belajar melalui komunikasi, dan tidak
mau jika diminta untuk menulis.
5. Assesmen Sosial emosional
Berdasarkan hasil pengamatan pada Fatir untuk kemampuan sosial nya
menunjukkan bahwa tidak terlalu ada hambatan, karena Fatir merupakan anak yang
cukup ramah pada orang baru terlihat saat kami melakukan pengamatan Fatir tidak
menunjukkan ketakutan dan malu pada orang yang baru ditemuinya. Fatir juga tidak
memiliki hambatan dalam bergaul dengan teman-temannya. namun untuk
kemampuan Fatir dalam aspek emosional sedikit kurang baik, karena Fatir kurang
sabar dalam mengontrol emosinya, Fathir juga akan marah jika keinginannya tidak
dipenuhi oleh guru, juga menunjukkan kemarahan dengan memukul mukul meja dan
29
berteriak jika hal yang dia inginkan tidak terpenuhi atau apa yang dia inginkan tidak
dimengerti oleh gurunya.
6. Assesmen Seni
Berdasarkan hasil pengamatan pada Fatir untuk kemampuan seninya Fathir
menunjukkan kemampuan yang cukup baik karena Fatir dapat mengenali warna dan
pola dari suatu gambar. Fathir mampu membedakan warna dan gambar yang terdapat
pada kartu bergambar yang disediakan oleh guru, Fathir juga menunjukkan bahwa dia
mengerti mengenai suara yang dikeluarkan oleh berbagai binatang.
30
Instrument Penilaian Anak Autism Di SLB-B Negeri Pembina Palembang
7. Identitas
Nama : Alif
Tanggal Lahir : -
Kemampuan
31
Tanya “dimana” ?
32
berhubungan (ambil sapu lalu duduk)
f. Verbal
Kemampuan
2. Menyebutkan nama ✔️
33
7. Mengucapkan konsep waktu (pagi, ✔️
malam, dsb)
8. Mengucapkan salam ✔️
3. Assesmen Motorik
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai aspek perkembangan motorik halus Alif
sedikit mengalami kesulitan. Karena dapat dilihat ketika guru meminta Alif untuk menjepit
dan melepaskan jepitan baju pada keranjang Alif mampu melakukannya tanpa hambatan
ataupun kesulitan. Namun saat diminta guru untuk menulis dan memegang pensil Alif sedikit
kesulitan memegang pensil. alif sedikit kesulitan untuk menunjuk dan memegang suatu benda
karena ketika guru memerintahkan untuk “pegang mata” Alif tidak dapat melakukannya. alif
sedikit kesulitan untuk menggerakkan jari-jari nya dan merespon perintah yang diberikan
guru.
34
4. Assesmen Kognitif
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai aspek perkembangan kognitif pada Alif
menunjukkan bahwa Alif dapat menulis angka dan mampu mengenali angka yang disebutkan
oleh guru dan mampu menulis kembali contoh angka yang telah diberikan guru pada bukunya
sendiri. namun alih mengalami kesulitan dalam mengerti dan memahami perintah yang
diberikan oleh guru Alif perlu berulang-ulang kali diminta untuk menulis dan fokus pada
kegiatan menulisnya.
6. Assesmen Seni
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai aspek perkembangan seni pada Alif, Alif
menunjukkan bahwa dia cukup paham dan tahu mengenai warna. Karena saat
diminta guru untuk mencabut jepitan baju warna biru Alif mengerti dan
mencabutnya lalu diberikan kepada guru, juga mengerti ketika diminta untuk
mencabut jepitan baju yang berwarna.
35