Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat allah SWT yang selalu memberi rahmat yang tidak
terhingga kepada hamba hambanya.
Dalam menyusun makalah ini, kami akan membahas tentang “ kebutuhan dasar manusia tidur
dan istirahat” yang di tulis dengan bahasa yang jelas dan mempermudah untuk memahami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dari kesempurnaan baik
mengenai isi maupun hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan, meskipun penulistelah berusaha
semaksimal mungkin.
KATA PENGANTAR…………………….……………………………………1
DAFTAR ISI……………………….…………………………………………. 2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………..……………………………..
B. Tujuan……………………………………………………………..
BAB II : PEMBAHASAN
B. Fisiologi Tidur……………..……………………………………..
C. Fungsi Ridur………………………………………………………..
F. Gangguan Tidur………………………………………………….
G. Proses Keperawatan……………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan yang baik dengan nutrisi
yang baik dan olahraga yang cukup. Tiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk
istirahat dan tidur. Kesehatan fisik dan emosi tergantung pada kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat dan tidur yang cukup, kemampuan untuk
berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpartisipasi dalam aktivitas hari-hari akan
menurun, dan meningkatkan iritabilitas.
Satu teori fungsi tidur adalah berhubungan dengan penyembuhan (Evans dan French, 1995).
Memperoleh kualitas tidur terbaik adalah penting untuk peningkatan kesehatan yang baik dan
pemulihan individu yang sakit Perawat memperhatikan klien yang seringkali mengalami gangguan
tidur yang ada 'sebelumnya dan klien yang mengalami masalah tidur karena penyakit atau
hospitalsasi.
B. TUJUAN
PEMBAHASAN
Istirahat dan tidur mutlak dibutuhkan oleh setiap orang untuk menjaga
status pada tingkat yang optimal.orang yang sakit membutuhkan banyak
istirahat dan tidur agar dapat memperbaiki kerusakan sel. Selain itu,orang
yang kelelahan juga membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan
kondisi tubuh.
Sejumlah faktor mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur. Seringkali faktor tunggal tidak hanya
menjadi penyebab masalah tidur. Faktor fisiologis, psikologis, lingkungan dapat mengubah kualitas dan
kuantitas tidur.
1. Penyakit Fisik
Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik (misal kesulitan bernapas), atau
masalah suasana hati. Penyakit juga dapat memaksa klien untuk tidur dalam posisi yang tidak biasa.
Sebagai contoh meperoleh posisi yang aneh saat tangan atau lengan di mobilisasi pada traksi dapat
menganggu tidur.
Penyakit pernapasan seringkali mempengaruhi tidur. Klien yang berpenyakit paru kronik seperti
emfisema dengan napas pendek dan seringkali tidak dapat tidur tanpa dua atau tiga bantal untuk
meninggikan kepala mereka.
Penyakit jantung koroner sering dikarakteristikan dengan episode nyeri dada yang tiba-tiba dari denyut
jantung yang tidak teratur.
Hipertensi seringkali menyebabkan terbangun pada pagi hari dan kelemahan nokturia, atau berkemih
pada malam hari, mengganggu tidur dan siklus tidur. Lansia seringkali mengalami “sindrom kaki tak
berdaya” yang terjadi pada saat sebelum tidur.
Seseorang yang berpenyakit tukak peptik seringkali terbangun pada tengah malam. Kadar asm lambung
mencapai puncak sekitar pukul 1 sampai 3 ( McNeil dkk, 1986) menyebabkan nyeri lambung.
Hipnotik
Diuretik
· Menyebabkan nokturia
Alkohol
Kafein
3. Pola tidur yang biasa dan mengantuk yang berlebihan pda siang hari (EDS) Pada abad lampau
jumlah tidur yang diperoleh pada malam hari penduduk AS telah menurun lebih dari 20% ( National
Commission on Sleep Disorder Research, 1993)., menunjukan bahwa banyak orang Amerika kehilangan
ftidur dan mengalami mengantuk yang berlebihan pada siang hari.
F. GANGGUAN TIDUR
Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati, secar umum akan menyebabkan gangguan tidur
malam yang mengakibatkan munculnya salah satu dari ketiga masalah berikut : insomnia; gerakan atau
sensai abnormal dikala tidur atau ketika terjaga ditengah malam atu rasa mengantuk yang berlebihan
disiang hari ( Naylor dan Aldrich, 1994).
1. Insomnia
Adalah gejala yang dialami oleh klien yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari
tidur, dan atau tidur singkat atau tidur nonrestoratif ( Zorick, 1994 ).
Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat strea situasional seperti masalah keluarga, kerja
atau sekolah, jet lag, penyakit atau kehilangan orang yang dicintai.
2. Apnea tidur
Adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut selama
periode 10 detik atau lebih pada saat tidur.
3. Narkolepsi
Adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur. EDS adalah keluhan utama
paling sering yang berkaitan dengan gangguan ini.
4. Parasomnia
Adalah masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak daripad orang dewasa. Sindrom
kematian bayi mendadak dihipotesis berkaitan dengan apnea, hipoksia, dan aritmia jantung yang
disebabkan oleh abnormalitas dalam sistem saraf otonom yang dimanifestasikan selama tidur ( Gilis dan
Flemons, 1994).