Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SOAL UJIAN

MATA KULIAH BIOKIMIA


Dosen Pengampu Dr. Amalia Sp.A

DISUSUN OLEH :
CANDRA RISMAVIKA YADARI
NIM. P1337424422382

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


DAN PROFESI BIDAN SEMARANG
JURUSAN KEBIDANAN JALUR KERJASAMA GROBOGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023
SOAL UJIAN POLTEKKES
Petunjuk pengerjaan
-Ketikkan jawaban pada ms word
-Dikumpulkan seminggu setelah pemberitahuan tugas ujian ke pjj.dramallia@gmail.com

1. Jelaskan peranan karbohidrat?


Jawaban :
Karbohidrat berperan sebagai sumber utama energi bagi tubuh manusia dan hewan.
Karbohidrat disimpan dalam bentuk glikogen pada hati dan otot, yang dapat digunakan oleh
tubuh ketika energi dibutuhkan. Karbohidrat juga berperan dalam mempertahankan fungsi
otak, karena otak mengandalkan karbohidrat sebagai sumber energi utama.
Selain itu, karbohidrat juga membantu dalam menjaga keseimbangan nutrisi tubuh, karena
karbohidrat merupakan salah satu dari tiga jenis nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan
lemak) yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Karbohidrat juga membantu dalam
menjaga kesehatan sistem pencernaan dan dapat membantu dalam menurunkan risiko
penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi karbohidrat yang berlebihan, terutama dari jenis
karbohidrat sederhana seperti gula, dapat menyebabkan kenaikan berat badan, diabetes, dan
masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jumlah dan jenis
karbohidrat yang dikonsumsi dalam diet sehari-hari.

2. Jelaskan klasifikasi karbohidrat?


Jawaban :
Karbohidrat dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:
a) Jumlah unit monomer: Berdasarkan jumlah unit monomer (monosakarida) yang
membentuk struktur karbohidrat, karbohidrat dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
 Monosakarida: karbohidrat yang tersusun dari satu unit monomer, contohnya
glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
 Disakarida: karbohidrat yang tersusun dari dua unit monomer, contohnya sukrosa
(glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
 Polisakarida: karbohidrat yang tersusun dari tiga atau lebih unit monomer, contohnya
amilum, glikogen, selulosa, dan kitin.
b) Bentuk molekul: Berdasarkan bentuk molekulnya, karbohidrat dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
 Aldosa: karbohidrat yang memiliki gugus aldehida (-CHO) pada molekulnya,
contohnya glukosa dan galaktosa.
 Ketosa: karbohidrat yang memiliki gugus keton (-CO-) pada molekulnya, contohnya
fruktosa.
c) Sumber : Berdasarkan sumber asalnya, karbohidrat dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
 Karbohidrat sederhana: karbohidrat yang ditemukan dalam makanan seperti buah-
buahan, sayuran, madu, dan susu.
 Karbohidrat kompleks: karbohidrat yang ditemukan dalam makanan seperti biji-
bijian, roti, nasi, pasta, dan kentang. Karbohidrat kompleks biasanya mengandung
lebih banyak serat dan nutrisi lainnya dibandingkan karbohidrat sederhana.
3. Jelaskan peranan protein?
Jawaban :
Protein merupakan salah satu nutrisi makro penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Berikut ini adalah beberapa peran
penting protein dalam tubuh:
1. Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh: Protein merupakan bahan utama dalam
pembentukan jaringan tubuh, seperti otot, kulit, kuku, rambut, dan tulang. Selain itu,
protein juga berperan dalam proses penyembuhan luka dan perbaikan sel-sel yang rusak.
2. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh: Protein berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh, terutama dengan mengatur distribusi cairan antara
darah dan jaringan di dalam tubuh.
3. Mengatur fungsi hormon dan enzim: Protein juga berperan dalam mengatur fungsi
hormon dan enzim dalam tubuh. Hormon dan enzim merupakan senyawa kimia penting
yang berperan dalam mengatur berbagai proses biologis dalam tubuh.
4. Menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh: Protein berperan dalam menjaga
keseimbangan asam-basa dalam tubuh, terutama dengan melepaskan ion hidrogen (H+)
saat tubuh mengalami kondisi asam.
5. Menyediakan sumber energi: Protein dapat digunakan sebagai sumber energi jika asupan
karbohidrat dan lemak tidak mencukupi, terutama dalam kondisi kekurangan gizi atau
pada saat tubuh mengalami stres.
Karena peran pentingnya dalam tubuh, penting untuk memperhatikan asupan protein yang
cukup dalam diet sehari-hari. Sumber protein yang baik meliputi daging, ikan, telur, kacang-
kacangan, biji-bijian, dan produk susu

4. Jelaskan klasifikasi protein?


Jawaban :
Protein dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, seperti struktur, fungsi, dan
sumber asalnya. Berikut adalah beberapa klasifikasi protein yang umum:
1. Klasifikasi berdasarkan struktur:
 Protein primer: merupakan urutan asam amino dalam rantai polipeptida.
 Protein sekunder: merupakan susunan ulang rantai polipeptida menjadi bentuk heliks
alfa atau lembaran beta.
 Protein tersier: merupakan bentuk lipatan dan tiga dimensi yang dihasilkan dari
interaksi antara rantai polipeptida yang berbeda dan lingkungan sekitarnya.
 Protein kuartener: merupakan susunan beberapa rantai polipeptida tersier yang
membentuk satu struktur protein utuh.
2. Klasifikasi berdasarkan fungsi:
 Protein struktural: berperan dalam memberikan struktur dan dukungan pada sel dan
jaringan, seperti kolagen dalam kulit dan tulang.
 Protein enzim: berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologis di dalam tubuh,
seperti amilase dalam pencernaan.
 Protein transport: berperan dalam mengangkut molekul ke seluruh tubuh, seperti
hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
 Protein hormonal: berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti insulin
yang mengatur kadar gula darah.
 Protein pertahanan: berperan dalam sistem kekebalan tubuh, seperti antibodi yang
melindungi tubuh dari infeksi.
3. Klasifikasi berdasarkan sumber asal:
 Protein hewani: ditemukan pada produk-produk hewani seperti daging, ikan, dan
susu.
 Protein nabati: ditemukan pada produk-produk nabati seperti kacang-kacangan, biji-
bijian, dan sayuran.
 Protein mikroba: ditemukan pada mikroorganisme seperti bakteri dan ragi. Protein
mikroba sering digunakan dalam industri makanan dan minuman, seperti keju dan
bir.
Dengan memahami klasifikasi protein, kita dapat lebih memahami berbagai jenis protein
yang terdapat dalam makanan dan manfaatnya bagi tubuh. Penting untuk memperhatikan
asupan protein yang cukup dalam diet sehari-hari untuk menjaga kesehatan dan fungsi
tubuh yang optimal

5. Jelaskan pembagian kelas enzim berdasar IUBB?


Jawaban :
IUBB (International Union of Biochemistry and Molecular Biology) telah mengeluarkan
klasifikasi enzim yang menggolongkan enzim-enzim berdasarkan jenis reaksi kimia yang
dihasilkan, substrat yang diubah, dan nama sistematis enzim tersebut. Berikut adalah
pembagian kelas enzim berdasarkan IUBB:
1. Kelas Enzim Oxidoreductase (EC 1): Enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi dan
reduksi pada substrat tertentu.
2. Kelas Enzim Transferase (EC 2): Enzim yang mentransfer gugus fungsional dari satu
substrat ke substrat lain.
3. Kelas Enzim Hydrolase (EC 3): Enzim yang memecah ikatan dalam substrat dengan
menggunakan air.
4. Kelas Enzim Lyase (EC 4): Enzim yang memecah ikatan dalam substrat tanpa
menggunakan air, dan pada umumnya menghasilkan ikatan rangkap baru.
5. Kelas Enzim Isomerase (EC 5): Enzim yang mengkatalisis reaksi konversi isomerik
antara isomer dari suatu substrat.
6. Kelas Enzim Ligase (EC 6): Enzim yang menggabungkan dua molekul dengan
membentuk ikatan kovalen, seringkali dengan bantuan energi ATP.
Setiap enzim memiliki nomor EC (Enzyme Commission) yang terdiri dari empat angka
yang mewakili kelas, subkelas, sub-subkelas, dan nomor urut dari enzim tersebut.
Misalnya, nomor EC 1.1.1.1 mewakili enzim alkohol dehidrogenase, yang termasuk ke
dalam kelas Oxidoreductase, subkelas Aldehid dan Ketone, sub-subkelas Aldehid dan
Ketone yang bersifat spesifik, dan nomor urut 1.1.1.1.
Dengan klasifikasi ini, para ilmuwan dapat memahami lebih dalam tentang fungsi dan
karakteristik enzim tertentu, dan memudahkan dalam penelitian dan pengembangan
dalam berbagai bidang seperti bioteknologi dan farmasi.

6. Jelaskan perbedaan, enzim, koenzim, dan kofaktor?


Jawaban :
Enzim, koenzim, dan kofaktor adalah komponen-komponen yang berperan dalam
katalisis reaksi biokimia dalam tubuh. Berikut adalah penjelasan perbedaan antara enzim,
koenzim, dan kofaktor:
1. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia di
dalam tubuh. Enzim bekerja dengan mengurangi energi aktivasi reaksi, sehingga dapat
mempercepat laju reaksi tersebut. Enzim memiliki struktur tiga dimensi yang khusus
dan sangat spesifik, sehingga hanya dapat mengkatalisis reaksi tertentu dengan
substrat tertentu.
2. Koenzim adalah senyawa organik yang diperlukan untuk aktivitas enzim. Koenzim
berperan sebagai kofaktor yang membantu enzim dalam katalisis reaksi biokimia.
Koenzim seringkali berupa molekul kecil seperti vitamin atau coenzyme A, dan
biasanya terikat pada enzim secara longgar dan dapat dilepaskan setelah reaksi selesai.
3. Kofaktor adalah molekul non-protein yang membantu enzim dalam katalisis reaksi
biokimia. Kofaktor terdiri dari ion logam seperti besi, seng, atau magnesium, dan
dapat membentuk ikatan dengan enzim secara kuat atau lemah. Kofaktor juga dapat
berfungsi sebagai katalisator yang membantu enzim dalam membentuk kompleks
substrat-enzim.
Dalam ringkasannya, enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator,
koenzim adalah senyawa organik yang dibutuhkan untuk aktivitas enzim, dan kofaktor
adalah molekul non-protein yang membantu enzim dalam katalisis reaksi biokimia.
Keberadaan koenzim dan kofaktor sangat penting bagi aktivitas enzim, karena mereka
dapat memperbaiki efisiensi katalitik enzim dan mengaktifkan enzim yang tidak aktif

7. Jelaskan tahapan siklus Krebs?


Jawaban :
Siklus Krebs, juga dikenal sebagai siklus asam sitrat atau siklus asam tricarboxylic, adalah
proses metabolisme yang terjadi dalam mitokondria sel eukariotik, di mana molekul asetil
koenzim A (acetyl-CoA) dioksidasi menjadi karbon dioksida (CO2), dan sekaligus
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Berikut adalah tahapan siklus Krebs secara rinci:
1. Pembentukan asetil-CoA: Molekul asetil-CoA dibentuk dari asam piruvat hasil glikolisis
dan diangkut ke dalam mitokondria, di mana ia bergabung dengan oksaloasetat (OAA)
dan membentuk senyawa citrat.
2. Oksidasi isositrat: Citrat kemudian dioksidasi menjadi isositrat dengan melepaskan CO2
dan menghasilkan NADH.
3. Oksidasi alfa-ketoglutarat: Isositrat dioksidasi menjadi alfa-ketoglutarat dengan
melepaskan CO2 dan menghasilkan NADH.
4. Oksidasi suksinil-CoA: Alfa-ketoglutarat dioksidasi menjadi suksinil-CoA dengan
melepaskan CO2 dan menghasilkan NADH.
5. Pembentukan ATP: Suksinil-CoA kemudian mengalami reaksi substrat-tingkat dengan
guanosin trifosfat (GTP) atau ATP, sehingga menghasilkan suksinat dan ATP/GTP.
6. Oksidasi suksinat: Suksinat dioksidasi menjadi fumarat dan menghasilkan FADH2.
7. Hidrasi fumarat: Fumarat dihidrasi menjadi malat.
8. Oksidasi malat: Malat dioksidasi menjadi oksaloasetat dengan melepaskan NADH.
Setelah tahapan-tahapan di atas, siklus Krebs kembali ke titik awal, yaitu oksaloasetat yang
akan bergabung kembali dengan asetil-CoA, dan siklus akan berulang terus menerus selama
asetil-CoA tersedia. Selama proses ini, energi yang dihasilkan dalam bentuk ATP dan
molekul reduktor seperti NADH dan FADH2 akan digunakan dalam fosforilasi oksidatif
untuk menghasilkan lebih banyak ATP di mitokondria.

9. Jelaskan definisi oksidasi Biologi?


Jawaban :
Oksidasi adalah proses kimia di mana suatu zat kehilangan elektron dalam reaksi redoks.
Dalam konteks biologi, oksidasi mengacu pada proses di mana suatu molekul atau senyawa
kehilangan elektron dan sering kali juga mengalami peningkatan jumlah atom oksigen atau
penurunan jumlah atom hidrogen. Oksidasi adalah proses penting dalam metabolisme seluler,
di mana makanan dan nutrisi diubah menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel. Salah satu
contoh oksidasi dalam metabolisme adalah oksidasi glukosa melalui glikolisis dan siklus
Krebs, yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan CO2 sebagai produk sampingan.
Proses oksidasi juga dapat terjadi pada senyawa lain, seperti lipid dan protein, di mana
mereka dioksidasi menjadi asam lemak dan asam amino, masing-masing. Prosedur oksidasi
juga seringkali disertai dengan reaksi reduksi di mana suatu zat menerima elektron dari zat
lain, sehingga proses tersebut dikenal sebagai reaksi redoks.

10. Jelaskan interkonversi metabolism lipid?


Jawaban :
Interkonversi metabolisme lipid adalah serangkaian reaksi biokimia yang terlibat dalam
transformasi dan pengaturan metabolisme lipid dalam tubuh. Lipid adalah senyawa organik
kompleks yang terdiri dari asam lemak dan gliserol, dan memiliki banyak fungsi penting
dalam tubuh, termasuk sebagai sumber energi, penyimpanan energi, membran seluler, dan
sinyal seluler.
Beberapa jenis interkonversi metabolisme lipid meliputi:
1. Beta-oksidaasi: Reaksi ini terjadi dalam mitokondria dan bertanggung jawab untuk
mengubah asam lemak menjadi asetil-KoA yang dapat masuk ke siklus Krebs dan
menghasilkan energi.
2. Lipogenesis: Ini adalah proses pembentukan lemak baru dari asam lemak dan gliserol.
Proses ini terutama terjadi di hati dan adiposit dan biasanya terjadi ketika tubuh
memiliki kelebihan kalori dan membutuhkan penimbunan energi.
3. Lipolisis: Ini adalah proses pembongkaran lemak yang terjadi ketika tubuh membutuhkan
sumber energi tambahan. Asam lemak dilepaskan dari adiposit dan dioksidasi untuk
menghasilkan energi.
4. Beta-oksidasi terbalik: Ini adalah proses penggunaan asam lemak untuk mensintesis
glukosa dan glikogen. Ini terutama terjadi dalam hati dan sel otot dan dapat terjadi
ketika pasokan glukosa rendah.
5. Ketogenesis: Ini adalah proses produksi keton dari asam lemak ketika pasokan glukosa
rendah atau ketika pasokan asam lemak tinggi. Keton dapat digunakan sebagai sumber
energi alternatif oleh otak dan jantung.
Interkonversi metabolisme lipid adalah proses kompleks yang teratur oleh berbagai hormon
dan enzim. Pengaturan metabolisme lipid penting dalam menjaga keseimbangan energi
dan dapat berperan dalam perkembangan berbagai penyakit, termasuk obesitas,
diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

11. Jelaskan oksidasi lipid?


Jawaban :
Oksidasi lipid adalah proses biokimia di mana asam lemak, yang merupakan komponen
utama dari lipid, dioksidasi untuk menghasilkan energi. Proses ini terutama terjadi di dalam
mitokondria sel. Pada umumnya, oksidasi lipid terjadi dalam dua tahap: beta-oksidaasi dan
siklus asam sitrat.

Beta-oksidaasi: Beta-oksidaasi adalah reaksi biokimia yang terjadi di dalam mitokondria sel
dimana molekul asam lemak dipecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang
kemudian dioksidasi menjadi asetil-KoA. Asetil-KoA kemudian memasuki siklus asam sitrat
untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.

Siklus asam sitrat: Siklus asam sitrat (juga dikenal sebagai siklus Krebs) terjadi di dalam
mitokondria sel dan melibatkan oksidasi asetil-KoA dari beta-oksidaasi. Proses ini
menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan molekul CO2. Selain itu, siklus asam sitrat juga
memainkan peran penting dalam menghasilkan senyawa yang diperlukan untuk sintesis
asam amino, gula, dan lipid.

Proses oksidasi lipid teratur oleh berbagai hormon dan enzim. Hormon seperti insulin dan
glukagon dapat mempengaruhi oksidasi lipid dengan mengatur akses asam lemak ke
mitokondria dan mengaktifkan atau menonaktifkan enzim yang terlibat dalam proses
oksidasi lipid. Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan obesitas, dapat mempengaruhi
oksidasi lipid dan menyebabkan ketidakseimbangan energi dalam tubuh. Oleh karena itu,
pemahaman tentang oksidasi lipid sangat penting dalam menjaga keseimbangan energi
tubuh dan kesehatan metabolisme lipid
12. Jelaskan metabolism porfirin?
Jawaban :
Metabolisme porfirin adalah serangkaian reaksi biokimia yang terjadi dalam tubuh untuk
memproduksi heme, yang merupakan molekul yang ditemukan di dalam hemoglobin,
mioglobin, dan berbagai enzim yang mengandung besi. Heme dibuat dari porfirin, suatu
senyawa organik berstruktur cincin yang terdiri dari empat unit pirrol yang dihubungkan oleh
ikatan metilena. Metabolisme porfirin melibatkan sejumlah enzim dan jalur reaksi kompleks
yang terjadi di dalam sel darah merah, hati, dan sumsum tulang belakang.
Berikut adalah tahapan utama dari metabolisme porfirin:
1. Sintesis aminolevulinat: Sintesis aminolevulinat (ALA) adalah tahap pertama dalam
pembentukan heme. ALA dibuat dari asam amino glutamat melalui jalur heme. Enzim
ALA sintase bertanggung jawab untuk mengkatalisis reaksi ini.
2. Sintesis porfirinogen: ALA kemudian dikombinasikan dengan enzim ALA dehidratase
untuk membentuk porfirinogen, suatu senyawa organik yang terdiri dari cincin porfirin
dengan rantai samping asetat dan propionat.
3. Konversi porfirinogen menjadi porfirin: Porfirinogen kemudian diubah menjadi porfirin
melalui beberapa tahap reaksi oksidatif, termasuk pembentukan ikatan rangkap dan
hilangnya molekul air.
4. Pembentukan heme: Porfirin kemudian diubah menjadi heme melalui sejumlah tahap
reaksi, termasuk penambahan besi dan pengurangan molekul oksigen. Heme kemudian
dapat digunakan untuk membuat berbagai macam molekul penting seperti hemoglobin,
mioglobin, dan enzim sitokrom.
Gangguan pada metabolisme porfirin dapat menyebabkan sejumlah kondisi medis yang
dikenal sebagai porfiria, yang ditandai dengan penumpukan porfirinogen atau produk
intermediate lainnya dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri abdominal,
kelemahan otot, kejang, dan sensitivitas terhadap cahaya matahari. Penanganan dan
pengobatan porfiria melibatkan penggunaan terapi infus hemin, yang dapat membantu
memperbaiki metabolisme porfirin dan mencegah terjadinya serangan porfiria.

13. Jelaskan metabolism asam amino?


Jawaban :
Metabolisme asam amino adalah serangkaian reaksi biokimia yang terjadi dalam tubuh
untuk menguraikan asam amino menjadi senyawa yang dapat digunakan untuk
membangun protein, memproduksi energi, atau disimpan dalam tubuh. Proses ini terdiri
dari tiga tahap utama: deaminasi, transaminasi, dan siklus asam sitrat.
1. Deaminasi: Tahap pertama dalam metabolisme asam amino adalah deaminasi, di
mana gugus amina dihilangkan dari asam amino. Deaminasi ini menghasilkan
amonia dan asam keto. Amonia kemudian diubah menjadi urea oleh hati dan
diekskresikan melalui urin.
2. Transaminasi: Setelah deaminasi, asam keto dihasilkan dan dapat masuk ke dalam
siklus asam sitrat untuk diubah menjadi energi atau digunakan untuk membangun
glukosa atau lemak. Namun, sebelum dapat dimasukkan ke dalam siklus asam sitrat,
asam keto harus diubah kembali menjadi asam amino. Proses ini terjadi melalui
reaksi transaminasi, di mana grup amina ditransfer dari satu asam amino ke asam
keto lainnya.
3. Siklus asam sitrat: Asam amino yang telah diubah kembali menjadi asam keto
kemudian dapat dimasukkan ke dalam siklus asam sitrat. Dalam siklus ini, asam keto
diubah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti CO2 dan H2O, dan
menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh sel. Selain itu, senyawa-senyawa
yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat juga dapat digunakan untuk membangun
glukosa atau lemak.
Metabolisme asam amino sangat penting untuk kesehatan tubuh karena asam amino
merupakan bahan bangunan protein yang vital untuk tubuh. Selain itu, beberapa
asam amino juga penting untuk sintesis neurotransmiter dan molekul biologis
lainnya. Gangguan pada metabolisme asam amino dapat menyebabkan berbagai
kondisi medis seperti fenilketonuria, asidemia metilmalonat, dan hiperamonia.
Pengobatan untuk gangguan metabolisme asam amino dapat melibatkan diet khusus,
suplemen nutrisi, dan obat-obatan untuk membantu mengatur kadar asam amino
dalam tubuh

Anda mungkin juga menyukai