Dosen Pengampu :
Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes.
Disusun Oleh:
1. Shinta Fina Setiyani (P27824423210)
2. Sintia Dyah Kinanty (P27824423211)
3. Siti Masulah (P27824423212)
4. Sitti Nurain Vidyanti M. (P27824423213)
5. Suci Zulyani Putri (P27824423214)
6. Sulistianingsih (P27824423215)
7. Tiara Pia Amelia (P27824423216)
8. Wella Surya Permata (P27824423217)
9. Widya Rahmadhani (P27824423218)
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Menopause”
dan saran dari berbagai pihak,. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
Kemenkes Surabaya
3. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes., selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
i
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3. Tujuan...............................................................................................................3
2.6 Patofisiologis....................................................................................................10
2.7 Penatalaksanaan...............................................................................................12
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................8
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena akan mengalami
Data dari WHO (World Health Organization) tahun 2017 jumlah wanita di
juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 mendatang jumlah perempuan
di dunia yang memasuki masa menopause akan mencapai 1,2 miliar orang,
artinya sebanyak 1,2 miliar perempuan akan memasuki usia lebih 50 tahun,
dan angka itu merupakan tiga kali lipat dari angka sensus tahun 2000 jumlah
dialami oleh banyak wanita hampir diseluruh dunia, sekitar 70-80% wanita
Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang
1
kecemasan (61,9%), gangguan berat yang mempengaruhi kualitas hidup
Penelitian lain yang dilakukan oleh Li-Yu Hu et al. (2016) dari Taiwan
orang (57,1 %), mudah merasa tegang sebanyak 38 orang (54,3%), mudah
terjadi kenaikan hormon FSH dan LH. Peningkatan hormon FSH ini
2
semua wanita. Perubahan fisik ini dapat berupa hot flushes, keringat malam
yang banyak, menstruasi tidak teratur sampai tidak terjadi lagi, mudah
tersinggung, mudah lelah, daya ingat menurun, serta nyeri saat senggama.
suasana hati yang tidak menentu, mudah lupa dan sulit berkonsentrasi.
(Prawirohardjo, 2018).
1.2 Tujuan
menopause.
1.3 Manfaat
menopause
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
spontan yang terakhir. Dengan kata lain fase ini merupakan akhir proses
pada saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Menopause bukan hanya
berhenti menstruasi, banyak perubahan lain yang akan terjadi dalam tubuh
1) Perubahan Mood
Perubahan mood atau yang disebut mood swing merupakan suatu kondisi
4
yang umum terjadi pada wanita menopause seperti mudah marah, cemas,
2) Munculnya Kecemasan
respon alamiah terhadap suatu hal yang akan atau sudah dihadapi seperti
3) Kehilangan Kesenangan
dan depresi.
4) Stres
5) Gangguan Panik
terjadi baik jangka pendek (short term memory) maupun jangka panjang
5
Sebanyak 42,2% wanita menopause mengalami gangguan tidur. Insomnia
8) Depresi
anak – anaknya sudah tumbuh dewasa dan biasanya sibuk dengan urusan
Gejala depresi meliputi lelah terus menerus, murung, sedih, sulit tidur
yakni mengurangi hot flashes, mengurangi gejala pada vagina dan uretra,
6
fitoestrogren yang berasal dari tumbuhan. Terapi ini bisa didapatkan dari
dengan reseptor estrogen. Saat kadar hormon estrogen menurun akan ada
2020).
3. Terapi komplementer
pada menopause.
7
tidak rutin akan mempengaruhi adaptasi fisik maupun psikis wanita
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan
140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg penderita
stroke dan penyakit kardiovaskula. Hipertensi menjadi salah satu silent killer
Indonesia, berdasarkan hasil riset Kesehatan dasar tahun 2018 didapati bahwa
Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala, jika tidak segera
dislipedemia, asupan alcohol, yang berlebih, aktifitas fisik yang kurang dan
8
hiperaldosteronisme primer, fekromonistoma, stenosis arteri renalis, koarktasi
Keluhan ini khususnya dirasakan oleh pasien dalam tahap krisis, Dimana
tekanan darah berada di angka 180/120 mmHg atau bahkan lebih tinggi
lagi.
2. Gangguan pengelihatan
Merupakan salah satu komplikasi dari tekanan darah tinggi. Tanda yang
satu ini dapat terjadi secara mendadak atau perlahan. Salah satu gangguan
hal ini yang menyebabkan penurunan pengelihatan mata secara tajam dan
mendadak.
Mual dan muntah merupakan gejala darah tinggi yang dapat terjadi bila
peningkatan tekanan didalam kepala, hal ini terjadi akibat beberapa hal
9
dalam kepala adalah hipertensi. Seseorang dengan perdarahan otak dapat
4. Nyeri dada
dada juga dapat menjadi pertanda gejala dari serangan jantung yang juga
5. Sesak napas
darah.
yang sering ditemukan pada individu dengan diabetes atau tekanan darah
tinggi.
7. Rasa pusing
8. Mimisan
10
simpatik
Hipertensi
hydroxylase, seperti sitokrom P450 4A2 dan 4A8 didalam pembuluh darah.
11
menyebabkan peningkatan asupan makanan dan adipose viseral sehingga
2.7 Penatalaksanaan
Pola hidup sehat dapat mencegah ataupun memperlambat hipertensi dan dapat
drajat 1. Pola hidup sehat telah terbukti menurunkan tekanan darah yaitu
buah, penurunan berat badan dan menjaga berat badan idela (IMT 18,5 – 22,
sehari, contohnya : mengepel lantai, menyapu lantai, dan mencuci mobil serta
menghindari rokok.)
1. Olahraga teratur
12
penderita hipertensi sebaiknya melakukan olahraga ringan seperti
1.500 mg/hari.
dan kalium. Ditambah dengan sayur dan buah – buahan yang kaya akan
4. Kurangi stress
5. Kebiasaan
13
22,9 kg/m²), serta lingkar pinggang <90 pada laki-laki dan <80 cm
b. Berhenti merokok
proses pemulihan, jika kedua hal tersebut dilakukan maka akan memberi
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
15
dilibatkan dalam konsul bersama dengan petugas kesehatan sehingga
mendapatkan informasi yang benar dan cukup, sehingga mampu menerima
istri yang sudah manaopose dan mendukung upaya kesehatan secara optimal.
16
DAFTAR PUSTAKA
17