Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KOMUNIKASI PADA WANITA KLIMAKTERIUM


(MENOPAUSE)

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK : 3

1. Anis Ardianti E.0106.21.039


2. Fathimah Az-Zahra E.0106.21.004
3. Intan Nuraeni E.0106.21.0
4. Marzita Wardany E.0106.21.039
5. Neng Nolis N.A E.0106.21.039
6. Rinjani K E.0106.21.039
7. Santi Susilawati E.0106.21.039
8. Syakirina A E.0106.21.039
9. Siti Muthoharoh E.0106.21.039
10. Yanyan E.0106.21.039

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya, sehingga
makalah yang berjudul tentang “Komunikasi Pada Wanita Klimakterium/Menopause” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini tidak luput dari kesalahan. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Kami mengucapkan terima kasih pada Ibu dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingannya selama kami mengikuti mata kuliah
tersebut. Sekian dan terima kasih.

Cimahi, 24 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menopause merupakan salah satu proses dalam siklus reproduksi alamiah yang akan dialami
setiap perempuan, selain pubertas, menstruasi, dan kehamilan. Bersamaan dengan bertambahnya usia
maka wanita mengalami berbagai perubahan dan penurunan fungsi aspek fisiologis dalam masa
menopause tersebut. Menopause umumnya terjadi pada usia 50 tahun (rentang usia 40-60 tahun).
Sekitar 1% perempuan mencapai menopause sebelum usia 40 tahun, sedangkan berhentinya
menstruasi antara usia 40-45 tahun disebut dengan menopause dini (early menopause) yang terjadi
pada 10% perempuan (Riajati, 2014). Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yaitu masa
peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium. Klimakterium dibagi menjadi 4 fase, yaitu
premenopause, perimenopause, menopause, dan pasca menopause. Sebelum seorang wanita
mengalami menopause, ia akan mengalami fase premenopause, dimana pada fase ini muncul berbagai
keluhan. Perkiraan rata-rata umur menopause di Indonesia adalah 50-52 tahun, sedangkan rata-rata
umur premenopause adalah 40-48 tahun (Ismiyati, 2011).

Pada masa premenopause, setiap wanita akan mengalami gejala yang menimbulkan masalah yang
dikenal dengan sindrome premenopause. Munculnya gejala yang menyertai sindrom premenopause
ini dapat menyebabkan berbagai keluhan pada wanita dan munculnya gejala ini ditanggapi berbeda-
beda pula. Gejala dan tanda psikologis dari sindrom premenopause adalah daya ingatan menurun,
kecemasan, mudah tersinggung, stress dan depresi. Sementara, keluhan pada masa premenopause
diantaranya adalah : hot flush, sakit kepala, mudah lelah (fatigue), kesemutan, sesak nafas, insomnia,
dan jantung berdebar-debar. Jika beberapa keluhan tersebut muncul bersamaan, bisa dibayangkan
betapa menurunnya kualitas hidup wanita tersebut (Riajati, 2014). Perubahan kejiwaan yang dialami
seorang wanita menjelang menopause meliputi merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena
takut menjadi tua, mudah tersinggung, mudah terkejut sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat
memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng, keinginan seksual
menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme). Mereka juga merasa sudah tidak berguna dan tidak
menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain (Manuaba, 2009). Berdasarkan
uraian diatas penulis tertarik untuk membahas tentang komunikasi pada wanita
klimakterium/menopause.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan menopause?


2. Bagaimana tahapan menopause ?
3. Bagaimana tanda dan gejala terjadinya menopause?
4. Apa saja factor yang mempengaruhi menopause?
5. Bagaimana cara mencegah dampak negative dari menopause?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Menopause

2.1.1 Definisi Menopause


Menopause adalah titik di mana menstruasi berhenti, dengan usia ratarata 51,4 tetapi 10% wanita
berhenti menstruasi pada usia 40 dan 5% tidak berhenti menstruasi sampai usia 60 tahun (Fatimah,
2010). Sedangkan menurut Sibagariang (2010) menyatakan bahwa menopuase adalah haid terakhir
atau saat terjadinya haid terakhir yang dialami oleh wanita. Menopause terhadap pada usia yang
bervariatif, terjadi rata-rata usia menopause 45-50 tahun, pada dewasa ini ada kecenderungan, untuk
terjadinya menopause pada umur yang lebih tua.

2.1.2 Tahap-Tahap Menopause


Menurut Manuaba dalam Sibagariang (2010), menopause terjadi dalam tiga tahap yaitu:
1. Pra menopause Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi
perubahan psikologis/kejiwaan, terjadi perubahan fisik berlangsung selama 4-5 tahun. Terjadi pada
usia antara 48 – 55 tahun.
2. Menopause Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin menojol.
Berlangsung sekitar 3-4 tahun. Pada usia antara 50-60 tahun.
3. Pasca menopause Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap perubahan
psikologis dan fisik. Keluhan makin berkurang.

2.1.3 Gejala Klinis yang Terjadi pada Masa Menopause


Menurut Sibagariang (2010), gejala klinis pada masa menopause yaitu:
a. Gangguan sistem vasomotor (saraf yang mempengaruhi penyempitan atau pelebaran pembuluh
darah) berupa hot flushes (gejolak panas), vertigo, keringat banyak, parestesia (gangguan perasaan
kulit seperti kesemutan).
b. Gangguan sistem konstitusional berupa berdebar, debar, nyeri tulang belakang, nyeri otot dan
migran serta rasa takut.
c. Gangguan sistem psikis dan neurotik berupa depresi, kelelahan fisik dan insomatik, susah tidur
serta rasa takut.
d. Sistem lainnya berupa keputihan, sakit saat bersenggama, terganggu libido, gangguan haid dan
pruritus vulva (gatal pada alat kelamin luar wanita).

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Menopause


Menurut Sibagariang (2010), beberapa faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita
mengalami menopause adalah:
a. Usia haid pertama kali (menarche) Beberapa ahli yang melakukan penelitian melakukan adanya
hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang wanita memasuki menopause.
Kesimpulan dari penelitian ini mengungkapkan, bahwa semakin muda seorang mengalami haid
pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause.
b. Paritas Beberapa peneliti menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan maka
semakin tua atau lama mereka memasuki menopause.
c. Faktor Psikis Menurut beberapa penelitian mereka akan mengalami masa menopause lebih muda,
dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerja/ bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja.
Selain fisik, perubahan psikis juga sempat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam
menjalani menopause.
d. Pemakaian kontrasepsi Kontrasepsi jenis hormona bekerja dengan cara menekan fungsi indung
telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi ini akan lebih
lama atau tua memasuki masa/usia menopause.
e. Merokok Ada dugaan bahwa wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause.
f. Nutrisi Wanita yang kesehatan dan asupan gizinya baik cenderung akan lebih lambat memasuki
masa menopause.

2.1.5 Perubahan/ Dampak Negatif Yang Terjadi Pada Masa Menopause


Menurut Kumalasari (2012), perubahan/ dampak yang terjadi dapat bersifat jangka pendek dan
jangka panjang.
a. Jangka pendek
1) Perubahan fisik Keadaan fisik seorang wanita menopause mengalami banyak perubahan akibat
perubahan organ reproduksi dan juga hormon tubuh. Keadaan ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan
dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut :
a) Perasaan panas (hot flushes)
b) Kelainan kulit, rambut, gigi dan keluhan sendi/ tulang
c) Vagina kering
d) Tidak dapat menahan air seni
e) Penambahan berat badan
f) Gangguan mata
g) Nyeri tulang dan sendi
2) Perubahan psikologis Perubahan psikis pada wanita menopause muncul karena perubahan fisik
dan hormonalnya yang berakibat pada peningkatan 7 sensitivitas seperti :
a) Mudah tersinggung
b) Mudah berubah suasana hati
c) Mudah marah
d) Kurang percaya diri
e) Sukar berkonsentrasi
f) Perubahan perilaku
g) Menurunnya daya ingat
h) Kehilangan gairah seksual
I) Depresi.

b. Jangka panjang
1) Osteoporosis
2) Penyakit jantung koroner
3) Kepikunan (deminsia tipe alzheimer).

2.1.6 Pencegahan Dampak Negatif Menopause


Upaya pencegahan terhadap keluhan/masalah menopause yang dapat dilakukan di tingkat dasar
dengan cara seperti berikut:
a. Pemeriksaan alat kelamin
b. Pap smear.
c. Perabaan payudara (sadari).
d. Makan makanan yang sehat, rendah lemak, tinggi serat, banyak mengandung vitamin dan mineral,
misalnya buah-buahan dan sayur berwarna hijau.
e. Penggunaan bahan makan yang mengandung unsur fitoestrogen seperti kedelai, tahu, tempe, kecap,
pepaya, dan semanggi merah.
f. Penggunaan bahan makan sumber kalsium susu, yogurt, keju, teri, dan lain-lain.
g. Menghindari rokok, kopi, dan alkohol.

2.1.7 Penatalaksanaan Menopause


Menurut Manuaba (2009), penatalaksanaan pada masa menopause antara lain.
a. Menghindari perubahan kejiwaan.
b. Menghindari penuaan kulit terlalu cepat.
c. Menyesuaikan pola makan.
d. Mempertahankan aktivitas fisik dengan berolahraga.
e. Mempertahankan aktivitas seksual.

2.1.8 Pelaksanaan konseling


1. Penjelasan bahwa menopause adalah suatu siklus kehidupan wanita.
2. Deteksi dini terhadap kelainan yang berhubungan dengan gangguan reproduksi pada usia subur
maupun klimakterium.
3. Memberikan informasi tempat-tempat pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan cek kesehatan
khususnya kesehatan reproduksi.
4. Membantu klien dalam pengambilan keputusan.
5. Komunikasi pada menopause harus memperhatikan sifat - sifat klien (menopause) agar pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik.
6. Menggunakan alat bantu untuk mempermudah memahami pesan yang disampaikan karena fungsi
organ tubuh mulai berkurang.
7. Kita perlu mengetahui bahwa banyak lansia merasa sedih dan kecewa tatkala mereka merasa tidak
mampu lagi melakukan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Untuk membantunya, kita perlu memberikan kesempatan berbicara tentang penurunan kemampuan,
menvalidasi apa yang mereka sampaikan, dan bersama-sama menemukan solusi untuk menurangi
kecemasanya.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menopuase adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang dialami oleh wanita.
Menopause terhadap pada usia yang bervariatif, terjadi rata-rata usia menopause 45-50 tahun, pada
dewasa ini ada kecenderungan, untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua.
Menurut Sibagariang (2010), beberapa faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita
mengalami menopause adalah usia haid pertama kali, paritas, faktor psikis, pemakaian kontrasepsi,
merokok dan nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai