Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum

Biologi

UJI ZAT MAKANAN

Disusun Oleh :

Kelompok II

Yasmin

Agnezia Tri Muliyana

Muhammad Aksa Syarief

LABORATORIUM BIOLOGI
MADRASAH ALIYAH YMPI RAPPANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup


memerlukan makanan. Tanpa makanan, Makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari harinya. Makanan dapat membantu kita
dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak.
(Saktiyono, 2008 )

Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, Makanan harus dipecah terlebih


dahulu. Zat zat makanan adalah substansi yang dalam makanannya
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses proses metabolisme. Zat
makanan terdiri dari amilum, glukosa, protein, dan lemak. Kita
memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan mengandung zat
nutrisi lengkap, seperti amilum, glukosa, protein, dan lemak.

Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang
cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya
kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh
dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Hal
tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan
makanan apa saja yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh
mereka. Oleh karena itu, diadakan praktikum untuk mengetahui
kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam berbagai macam
bahan makanan.

I.2 Maksud percobaan

Maksud percobaan adalah untuk melakukan uji kandungan


amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam 8 jenis bahan makanan.
I.3 Tujuan percobaan

Tujuan percobaan adalah:

1. Untuk mengetahui cara menguji kandungan amilum, glukosa, protein,


dan lemak.
2. Untuk mengetahui kandungan pada 8 jenis bahan makanan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. AMILUM

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air,berwujud bubuk putih,tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan
utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.( Wikipedia )

Pati tersusun dari duamacam karbohidrat,amilosa dan amilopektin, dalam


komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedanglan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

B. GLUKOSA

Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam
metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme
lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.( Dosen Pendidikan, 2021 )

Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalamm aliran


darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-
sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melaluui saluran
pencernaan.

Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel


otak,sedangkan yang lainnya menuju hati dan otak, yang menyimpangnya
sebagai glikogen (pati hewan) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai
lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi
kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun
lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak
pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan
galaktosa,gula ini yang dihasilakan dari pemecahan karbohidat,langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

C. PROTEIN
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino,yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas
unsur-yaitu intraseluler, ekstraseluler/intraseluler dan intravaskuler (Adriani
dan Wirjatma 2012).

Protein memiliki peran yang penting bagi tubuh, namun, terlalu banyak
mengkonsumsi protein hewani akan membuat sistem pencernaan sulit untuk
diuraikan dan diserap secara menyeluruh karena sia-sia makanan yang tidak
dapat diserap oleh tubuh akan menumpuk dan akhirnya membusuk didalam
usus. Racun yang dihasilkan oleh sisa-sisa makanan yang menumpuk akan
dinetralkan oleh hati. Kondisi inilah yang mengakibatkan sebagian besar
enzim didalam usus dan hati menguras energinya hanya untuk melindungi
tubuh dari racun-racun yang ada di dalam pencernaan. Kerugian yang
didapatkan oleh tubuh adalah protein akan terbuang sia-sia melalui urine.
(Kurniawan 2014)

D. LEMAK
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik non-polar.( Mayo Clinic, 2019 )

Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang
berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut
kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitostersol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Yang
merupakan sumber energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat
dan protein. Satu gram lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan
karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram.

Lemak memiliki fungsi sebagai perlindungan, lemak penting untuk


melindungi tubuh kita, untuk membantu mengatur suhu tubuh, dan melindungi
kita dari hawa yang sangat panas dan dingin.Fungsi tubuh, lemak tubuh
penting untuk menjalankan fungsi tubuh dengan sehat dan normal.

Penyerapan vitamin, lemak berfungsi sebagai pengangkut vitamin A, D, E,


dan K yang mudah larut dalam lemak. Tanpa lemak tubuh, anda bisa
kekurangan vitamin yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Unsur
karbon,hidrogen,oksogen,dan nitrogen. Ada beberapa asam amino
mengandung unsur-unsur fosfor,besi,iodium,dan cobalt.( Rakha Fahreza
Widyananda, 2020 )

Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam


semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak.
Unsur nitrogen merupakan 16 % dari berat protein. Molekul proteinlebih
kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan
keanekaragaman /unit-unit asam amino yang membentuknya. Molekul protein
mengandung pula posfor,belerang dan ada jenis protein yang mengandung
unsur logam seperti besi dan tembaga.

Protein mempunyai beberapa fungsi protein:


1) Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2) Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang
rusak atau mati.
3) Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim
pencernaan dan metabolisme serta antibodi yang diperlukan.
4) Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen.
E. BAHAN UJI YANG DIGUNAKAN
Dalam suatu pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

1. Iodine
Iodin lugol, dikenal juga sebagai iodium cair, larutan lugol, atau
cukup lugol, adalah larutan yang merupakan gabungan dari senyawa
kalium iodida dengan iodin dalam air. Ini adalah obat dan desinfektan
yang digunakan untuk sejumlah penggunaan tertentu. Pengobatan pada
mulut digunakan untuk mengobati tirotoksikosis sampai operasi dapat
dilakukan, melindungi kelenjar tiroid dari iodium radioaktif, dan untuk
mengobati kekurangan iodium. Pengobatan pada leher rahim digunakan
sebagai zat bantu dalam skrining untuk mengidentifikasi kanker serviks.
Sebagai desinfektan, dapat digunakan untuk luka kecil seperti cedera
akibat jarum suntik. Sejumlah kecil larutan ini juga dapat digunakan untuk
desinfeksi darurat terhadap air minum.(Wikipedia)

2. Biuret
Biuret merupakan reagen campuran antara NaOH dan CuSO4 yang
digunakan untuk menguji adanya kandungan protein. Bahan makanan
yang mengandung protein akan berubah warna menjadi ungu setelah
ditetesi biuret. Uji Biuret merupakan salah satu uji bahan makanan yang
mengandung protein. Fungsi uji biuret adalah untuk mengetahui adanya
ikatan peptida pada sampel. Reaksi biuret adalah reaksi warna yang umum
untuk gugus peptida (-CO-NH-) dan protein. Rekasi positif ditandai
dengan terbentuknya warna ungu untuk zat yang mengandung dua atau
lebih ikatan peptida.(Among Guru)

3. Benedict
Reagen Benedict adalah reagen kimia yang biasa digunakan untuk
mendeteksi adanya gula pereduksi, tapi bahan pereduksi lainnya juga
dapat memberikan hasil positif. Gula pereduksi mencakup monosakarida
dan beberapa disakarida, termasuk laktosa dan maltosa. Larutan Benedict
dapat digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam urine. Beberapa
gula seperti glukosa disebut gula pereduksi karena mereka mampu
mentransfer hidrogen (elektron) ke senyawa lain, proses yang disebut
reduksi. Ketika gula pereduksi dicampur dengan reagen benedicts dan
dipanaskan maka akan menyebabkan reagen benedicts berubah warna.
Warna ini bervariasi dari hijau sampai merah bata, tergantung pada jumlah
dan jenis gula.(Indonesian Medical Laboratory)

4. Kertas Koran
Salah satu metode pengujian zat makanan yang bertujuan untuk
melihat adanya kandungan lipid (lemak) adalah dengan menggunakan
metode Grease Spot Test dengan cara meneteskan atau mengoleskan
bahan makanan pada kertas koran, dan menunggu hingga tetesan atau
olesan tersebut kering. Apabila bekas tetesan atau olesan yang sudah
kering tersebut terlihat tampak bening dan tembus cahaya, maka dapat
disimpulkan bahwa zat makanan yang diteteskan atau dioleskan tadi
mengandung lemak.(Roboguru)

F. KANDUNGAN ZAT PADA MAKANAN


1. Roti
Menurut teori, roti mengandung amilum, glukosa, protein dan lemak.

2. Santan
Menurut teori, santan mengandung amilum, protein, dan lemak.
3. Tahu
Menurut teori, tahu mengandung amilum, protein dan lemak.
4. Ikan
Menurut teori, ikan mengandung protein dan lemak.
5. Kacang Tanah
Menurut teori kacang tanah mengandung protein.
6. Susu
Menurut teori, susu mengandung amilum, glukosa, protein dan lemak.
7. Ubi Jalar
Menurut teori, ubi jalar mengandung amilum, lemak, dan protein.
8. Telur
Menurut teori, telur mengandung protein dan lemak.(Kompas, 2021)
BAB III
METODOLOGI

III. 1 ALAT
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :

1. Piring...................................................................................................8 Buah
2. Gelas ukur...........................................................................................2 Buah
3. Pipet tetes............................................................................................2 Buah
4.Tabung reaksi......................................................................................16 Buah
5.Rak tabung............................................................................................2 Buah
6.Sendok tanduk......................................................................................8 Buah
7.Plat tetes................................................................................................1 Buah
8.Jepit tabung...........................................................................................1 Buah
9.Bunsen..................................................................................................1 Buah
10.Korek gas............................................................................................1 Buah
11.Tusuk gigi...........................................................................................4 Buah
12. Lumpang dan mortar........................................................................3 Pasang
14. Kertas koran....................................................................................1 Lembar

III. 2 BAHAN
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :

1. Telur....................................................................................................1 Butir
2. Ikan..................................................................................................1 Potong
3. Roti Beta.............................................................................................1 Buah
4. Santan............................................................................................1 Bungkus
5. Ubi Jalar............................................................................................1Potong
6. Tahu.................................................................................................1 Potong
7. Kacang tanah.....................................................................................10 Butir
8. Susu.....................................................................................................±50 ml
9. Air aquades.........................................................................................650 ml
10. Iodine..................................................................................................8 Tetes
11. Benedict................................................................................................16 ml
12. Biuret............................ ........................................................................16 ml
13. Spiritus..............................................................................................±150 ml

III. 3 CARA KERJA

Cara kerja yang dilakukan yaitu :

1. Menyiapkan 8 piring plastik dan sendok tanduk.


2. Memberi label roti, santan, tahu, ikan, kacang tanah, susu, ubi jalar, dan
telur pada 8 piring plastik.
3. Mengencerkan bahan makanan dengan cara menumbuk roti, tahu, ikan,
kacang tanah, ubi jalar menggunakan mortar dan lumpang. Tambahkan
secukupnya air untuk memudahkan proses pengenceran.
4. Mengocok telur pada piring plastik yang telah diberi label telur.
5. Menuang santan dan susu ke piring plastik sesuai labelnya.
6. Memindahkan bahan makanan yang telah ditumbuk tadi ke piring plastik
sesuai dengan labelnya.
7. Mengaduk bahan makanan tersebut sampai rata.

Cara kerja pengujian amilum

1. Memberi label pada plat tetes 8 jenis bahan makanan.


2. Memasukkan masing-masing 1 sendok tanduk bahan makanan pada plat
tetes sesuai label yang tertera.
3. Menetesi masing-masing 1 tetes larutan iodine pada bahan makanan.
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan makanan. Jika
berubah warna dari biru menjadi hijau sampai kehitaman maka bahan
makanan tersebut mengandung amilum.
Cara kerja pengujian glukosa

1. Memberi label pada masing-masing tabung reaksi 8 jenis makanan.


2. Memasukkan masing-masing 2 sendok bahan makanan pada tabung
reaksi.
3. Menambahkan masing-masing 2 ml benedict ke dalam tiap tabung reaksi.
4. Memanaskan semua bahan makanan pada bunsen dengan menggunakan
penjepit tabung.
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan makanan. Jika
berubah warna dari biru menjadi merah bata atau orange maka bahan
makanan tersebut mengandung glukosa.

Cara kerja pengujian protein

1. Memberi label pada masing-masing tabung reaksi 8 jenis makanan.


2. Menambahkan masing-masing bahan makanan 2 ml larutan biuret.
3. Mengocok tabung reaksi yang berisi bahan makanan.
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan makanan. Jika
berubah warna dari biru menjadi ungu maka bahan makanan tersebut
mengandung protein.

Cara kerja pengujian lemak

1. Memberi label pada masing-masing kertas koran 8 jenis makanan.


2. Mengoleskan bahan makanan pada koran sesuai dengan labelnya.
3. Mengamati perubahan yang terjadi. Jika kertas koran tampak berkas
minyak maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 HASIL

A. Gambar hasil percobaan

Gambar hasil pengujian amilum Gambar hasil pengujian glukosa

Gambar hasil pengujian protein Gambar hasil pengujian lemak


B. Tabel hasil percobaan
No. Bahan Amilum Glukosa Protein Lemak
makanan ( Iodine ) ( Benedict ) ( Biuret ) ( Koran )
1 Roti   × ×

2 Santan × ×  
3 Tahu × ×  ×

4 Ikan × ×  
5 Kacang  ×  
tanah
6 Susu ×   ×

7 Ubi jalar   × ×

8 Telur × ×  

IV.2 PEMBAHASAN

Iodine adalah reagen yang digunakan untuk menguji apakah suatu


makanan mengandung amilum. Bila makanan yang ditetesi iodine akan
berubah menjadi biru sampai hitam, maka makanan tersebut mengandung
amilum. Semakin gelap warnanya maka makanan tersebut banyak
mengandung amilum. Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji
kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka
setelah beraksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu. Benedict
adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa. Bila
bahan makanan itu mengandung glukosa maka setelah bereaksi dengan
benedict akan menghasilkan warna merah bata atau orange. Kertas koran
digunakan untuk menguji kandungan lemak. Bila bahan makanan itu
mengandung lemak maka kertas koran akan tampak berkas minyak.
Dari percobaan yang kami lakukan, kami berhasil membuktikan
bahwa roti mengandung amilum dan glukosa. Santan mengandung protein
dan lemak. Tahu mengandung protein. Ikan mengandung protein dan
lemak. Kacang tanah mengandung amilum, protein, dan lemak. Susu
mengandung glukosa dan protein. Ubi jalar mengandung amilum dan
glukosa, dan susu mengandung protein dan lemak.

Kami gagal membuktikan bahwa roti mengandung lemak dan


protein, karena roti yang kami uji adalah roti beta, jadi tidak semua roti
mengandung lemak dan protein. Kami gagal membuktikan bahwa santan
mengandung amilum dan glukosa, tahu mengandung amilum dan lemak,
susu mengandung amilum dan lemak. Mungkin karena kandungan
amilum, glukosa, protein dan lemak dalam bahan makanan yang kami uji
sangat sedikit sehingga tidak dapat terdeteksi.
BAB V
PENUTUP

V.1 SIMPULAN

Setelah kami melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa


untuk menguji kandungan suatu bahan makanan, kita dapat menggunakan
reagen iodine untuk mengetahui makanan yang mengandung amilum.
Reagen benedict digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung
glukosa. Reagen biuret digunakan untuk mengetahui makanan yang
mengandung protein. Sedangkan kertas koran digunakan untuk
mengetahui makanan yang mengandung lemak.

Jika bahan makanan positif mengandung amilum, maka akan berubah


warna dari biru menjadi hijau sampai kehitaman. Jika bahan makanan
positif mengandung glukosa, maka akan berubah dari warna biru menjadi
warna merah bata atau orange. Jika bahan makanan positif mengandung
protein, maka akan berubah dari warna biru menjadi warna ungu. Dan jika
bahan makanan mengandung lemak, maka kertas koran akan tampak
buram atau transparan.

V.2 Saran
Saat memilih bahan makan yang ingin digunakan untuk
pengujian, sebaiknya memilih bahan makanan yang bagus dan masih baru
supaya saat melakukan pengujian amilum, glukosa, protein dan lemak
tidak ada kegagalan. Takaran atau komposisi dalam pengetesan uji zat
makanan lebih spesifik lagi agar terlihat lebih jelas lagi. Makanan yang
dihaluskan harus benar-benar halus dan lembut supaya pada saat uji
makanan, larutan yang dipakai untuk mengetahui kandungan zat dapat
tercampur dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis Teori,

Konsep, dan Praktik Penelitian Bisnis.Bandung: L Alfabeta.

Saktiyo. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta: Erlangga

Wirjatma, Adriani. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan.

Jakarta: Kencana Media Group.

Among Guru

https://www.amongguru.com/pengertian-uji-biuret-fungsi-manfaat-dan-
prosedurnya/

Clinic, Mayo, 2019,

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/26/180500765/mengenal-
lemak-dari-fungsi-hingga-bahayanya-?page=1

Fahreza, Rakha Widyananda. 2020,

https://m.merdeka.com/jatim/protein-adalah-senyawa-organik-yang-
diperlukan-oleh-tubuh-ketahui-8-manfaatnya-kln.html

Indonesian Medical Laboratory

https://medlab.id/reagen-benedict/

Kompas

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2021/08/01/2100006
23/4-jenis-roti-yang-paling-sehat-untuk-dikonsumsi

Pendidikan Dosen. 2021,

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-glukosa/
Roboguru

https://roboguru.ruangguru.com/question/dalam-percobaan-uji-
makanan-jika-kertas-koran-diolesi-bahan-makanan-dan-setelah_QU-
UMY4HWQ5

Wikipedia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Amilum

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Iodin_lugol

Anda mungkin juga menyukai