DISUSUN OLEH :
I. TUJUAN
Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/amilum, protein, lemak, dan
glukosa) dari berbagai jenis bahan makanan.
Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan
yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh
kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat
tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat
berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung
dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas karbon (C), hydrogen (H), dan
oksigen (O).rumus umum karbohidrat adalah CnH2nOn. (Irnaningtyas, 2014)
Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau.Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang.Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda.Amilosa memberikan sifat keras sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket.Amilosa memberikan warna ungu pekat pada
tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.Penjelasan untuk gejala ini belum
pernah bisa tuntas dijelaskan.
Gula (glukosa)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram.Pemecahan karbohidrat
(misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui
glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi
lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran
pencernaan.Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen
(pati hewan) dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan
sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
Protein
Protein (berasal dari bahasa Yunani proteos artinya yang paling utama) adalah
makromolekul yang terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptide.Molekul protein mengandung karbon (C), hidrogen
(H), oksigen (O), nitrogen (N).pada beberapa jenis protein terdapat unsur-unsur
mineral seperti sulfur (S), fosfor (P), iodin (I), besi (Fe), dan kobalt (Co).
(Irnaningtyas, 2014)
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Lemak (lipid)
Istilah lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan
minyak.Lipid bersifat sukar larut dalam air, tetapi pada keadaan tertentu membentuk
emulsi (misalnya, saat dicerna di usus).Lipid larut dalam pelarut nonpolar (misalnya
etanol, eter, kloroform, dan benzene).Lemak dapat menjadi tengik (ransiditas) jika
terpapar oksigen dalam udara. (Irnaningtyas, 2014)
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
Biuret
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2NC(O)NHCO)NH 2 . Ini
adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang
bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.
Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus
fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-
NHCH 3.Uji biuretsebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini
didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak
dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-
benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan
protein memiliki respon yang sama untuk menguji.
Benedict
Reagen benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang
kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan
sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida, laktosa danmaltosa . Bahkan lebih umum,
kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik),
dan alpha-hydroxy-keton, termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi,
meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-
hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke
aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict biru
mengandung tembaga (II) ion (Cu 2+ ) yang berkurang menjadi tembaga (I)
(Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut
dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi
menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah
satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada
benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
Lugol
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat
pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam
air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. Larutan yodium Lugol sering
digunakan sebagai antiseptic dan desinfektan, untuk desinfektan darurat air
minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboraturium rutin dan tes medis.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium.Namun, Iodida
kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih
toksik, lebih disukai untuk tujuan ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI)
dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan
total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida
menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I-
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri
dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi
Lugol mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide);
Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol
diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan
mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai
bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa
organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.
III. ALAT DAN BAHAN
Rak tabung reaksi Kasa asbes
Pelat tetes Pembakar spirtus (bunsen)
Gelas beker 500 mL Penjepit tabung reaksi
B. Uji protein
1. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
2. Teteskan reagen Biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan.
Aduk dengan menggunakan tusuk gigi/potongan lidi.
3. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna ungu
(violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.
C. Uji karbohidrat/amilum
1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan kertas tisu.
2. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
3. Teteskan reagen lugol/iodium sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan
makanan. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi/potongan lidi.
4. Catatlah perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna
biru tua, berarti bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat.
D. Uji glukosa
1. Masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL.
tambahkan 5 tetes reagen Benedict (Fehling A+B), dan kocok hingga
bercampur merata.
2. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker dengan air panas
hingga setengahnya.
3. Masukkan semua tabung reaksi yang terlah berisi bahan makanan dan reagen
Benedict tersebut ke dalam gelas beker. Rebus hingga mendidih beberapa saat.
Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan
warna mulai daari hijau, kuning, dan akhirnya menjadi merah bata, berarti
bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
V. HASIL PERCOBAAN
Perubahan
Noda Kandungan zat makanan
Nama warna setelah diuji
transparan (+/-)
No Bahan dengan reagen Ket
(ada/tidak
makanan Karbohidrat/
Biuret Lugol Benedict ada) protein glukosa lemak
amilum
1. Nasi
Nasi yang
2 sudah
dikunyah
3 Wortel
4 Gula jawa
5 Pisang
6 Minyak
7 Mentega
8 Nasi
9 Pisang
10 Tahu
11 Putih telur
Kuning
12
telur
13 Tempe
14 Tahu
15 Kentang
16 Nasi
Tepung
17
terigu
18 Tepung
kanji
19 Tempe
20 Kentang
VI. PEMBAHASAN
1.
2. Kuning telur ,tahu,
3. Minyak,mentega.
4. Nasi,nasi yang dikunyah.
5.
6. Vitamin a: wortel
9. Asupan protein yang cukup juga dapat membantu dalam proses penyembuhan
luka, regenerasi sel hingga mengatur kerja hormon dan enzim dalam tubuh.
b. Karbohidrat
d. Lemak
VII. KESIMPULAN
Manusia memerlukan bergam jenis makanan untuk mencukupi nutrisi.Makanan tersebut
memiliki fungsi dan peranan yang penting bagi tubuh.
http://siebidhah911.blogspot.co.id/2012/06/gizi-untuk-kesehatan-
reproduksi-remaja.html