KELAS : XI MIPA 4
1. TUJUAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.
Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/amilum, protein, lemak, dan glukosa) dari
berbagai jenis bahan makanan.
Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.
B. DASAR TEORI
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara
yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama
bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula
dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah
CnH2nOn.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang
banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula
alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang
banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil
menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan
otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan
manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena
pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga
untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran
pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel
lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa
pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber
energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan
galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN
Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein.
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan.
Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena
ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan
tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan
tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler
dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang
esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa
juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam
ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan,
mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari
hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna
karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan,
susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino
esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari
kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-
kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai
cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof)
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri
atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak
dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan
dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim,
susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang
setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas
minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak menghasilkan
9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya
lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan
yaitu :
Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak
sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada
suhu kamar).
Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak
seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan
antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan
fosfat.
Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya
kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada
membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat
hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol
digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu
untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang
merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak jenuh
tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud padat
pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih.
Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati,
misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan
bahan makanan lain,
Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
Pelindung alat tubuh yang lunak,
Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
Bahan penyusun membran sel,
Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
Cara Kerja :
A. Uji Lemak
1. Gunakan pensil/ballpoint dan penggaris untuk membuat kotak-kotak pada kertas
minyak sebanyak jenis bahan makanan yang akan diuji. Tuliskan nama jenis
bahan makanan pada setiap kotak.
2. Teteskan 3 tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak.
3. Jemur kertas minyak tersebut hingga kering. Amati adanya noda transparan pada
kertas minyak. Jika terdapat noda transparan,berarti bahan makanan tersebut
mengandung lemak.
B. Uji Protein
1. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
2. Teteskan reagen Biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan.
Aduk dengan menggunakan tusuk gigi.
3. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna ungu
(violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.
C. Uji Karbohidrat/Amilum
1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan kertas tisu.
2. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.
3. Teteskan reagen lugol/iodium sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan
makanan. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi.
4. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna biru tua,
berarti bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat.
D. Uji Glukosa
1. Masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak
2mL.Tambahkan 5 tetes reagen Benedict ( Fehling A+B), dan kocok hingga
bercampur merata.
2. Siapkan pembakar spiritus. Isi gelas beker dengan air panas hingga setengahnya.
3. Masukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan dan reagen
Benedict tersebut kedalam gelas beker. Rebus hingga mendidih beberapa saat.
Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan
warna mulai dari hijau,kuning,dan akhirnya menjadi merah bata, berarti bahan
makanan tersebut mengandung glukosa.
BAB IV
TABEL HASIL PENGAMATAN
Hijau
4. Tempe Biru Coklat Tidak ada
lumut
Hijau
5. Pisang Abu-Abu Tidak ada
lumut
Hijau
6. Bengkoang Coklat Tidak ada
tosca
Hijau
11. Tepung terigu Ungu ada endapan Hitam +
tosca
Hijau
12. Tepung tapioka Hitam +
tosca
Pertanyaan :
Jawaban :
1. Jenis bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, nasi yang sudah
dikunyah, tepung terigu, tepung tapioka dan putih telur.
2. Jenis bahan makanan yang mengandung protein susu dan putih telur.
4. Jenis bahan makanan yang mengandung glukosa nasi, nasi yang sudah dikunyah, susu dan
glukosa.
5. Ada , sebelum dikunyah glukosanya belum tampak sehingga warna yang dihasilkan hanya
kekuningan tidak pekat. Setelah dikunyah, warna yang dihasilkan kekuningan yang
lumayan pekat. Hal ini dikarenakan pada saat nasi dikunyah di dalam mulut, enzim ptialin
yang terdapat dalam air liur mengubah amilum menjadi maltosa/glukosa. Sedangkan pada
nasi yang belum dikunyah,amilum belum dirombak menjadi glukosa.
6. Ada, yaitu vitamin dan mineral. Sumber bahan makanan vitamin adalah biji-bijian, beras,
susu, keju, daging, hati, roti, ikan,kacang tanah, ayam, kuning telur dan masih banyak
lagi. Sumber bahan makanan mineral adalah garam dapur, buah-buahan, sayuran, kacang
merah, kacang hijau, kedelai, daging, ayam, ikan, telur, susu dan masih banyak lagi.
7. Fungsi Protein :
Menghasilkan jaringan baru
Menggantikan protein yang hilang
Pembuatan protein baru dengan fungsi khusus
Sebagai sumber energi
Mengatur keseimbangan air
Memelihara kenetralan tubuh
Pembentukan antibodi
Mengangkut zat-zat gizi
Fungsi Karbohidrat :
Sebagai sumber energi
Pengatur metabolisme lemak
Menghemat protein
Membantu pengeluaran feses
Fungsi Lemak :
Sebagai sumber energi yang lebih efektif
Perlindungan
Penyekatan/isolasi
Perasaan kenyang
Ikut serta membangun jaringan tubuh
Penyedia vitamin larut lemak
Menghemat protein
Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan makanan
Memberi kelezatan pada makanan
8. Makanan mengandung zat gizi (nutrisi) dengan jumlah yang mencukupi sesuai dengan
yang diperlukan tubuh, seperti mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam-
garam mineral, dan air. Setiap bahan makanan mengandung zat gizi yang berbeda-beda,
tidak ada jenis bahan makanan yang mengandung semua zat gizi secara lengkap, sehingga
kita perlu mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan agar dapat memenuhi kebutuhan
tubuh.
BAB VI
DOKUMENTASI