BIOKIMIA
OLEH:
MARHAMAH SIAGIAN
(2110423007)
KELOMPOK 7
ASISTEN PENANGGUNGJAWAB
FADHILA CANTIKA
LABORATORIUM PENDIDIKAN II
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2022
Marhamah Siagian (2110423007)
I. Prinsip Kerja
Koagulasi dan denaturasi protein dapat terjadi melalui pengaruh khemis (cuka) dan
fisis thermis (pemanasan) pada suhu 100ºC.
2
Marhamah Siagian (2110423007)
telur ayam diangkat kemudian dibelah 2. Pada menit ke-15 telur itik diangkat dan
dibelah 2. Diamati perbedaan yang terjadi pada masing-masing telur, baik putih
maupun kuning telurnya.
3.1.2 Tabel Hasil Pengamatan Koagulasi Protein Melalui Pemanasan Air 100 oC.
N Waktu Jenis Telur Diameter Hasil Pengamatan
o. (menit) (cm)
1. 5 Menit Telur Puyuh 2,75 cm Tekstur putih dan kuning telurnya
matang, warna putih dan kuning telurnya
pucat, lebih cepat masak.
2. 10 Menit Telur Itik 4,9 cm Putih telurnya berwarna putih susu,
kuning telurnya berwarna orange
setengah matang.
3. 15 Menit Telur Ayam 5 cm Putih telurnya berwarna putih susu,
kuning telurnya berwarna cerah,
keseluruhan matang.
3
Marhamah Siagian (2110423007)
3.2 Pembahasan
3.2.1 Denaturasi Protein
Berdasarkan tabel hasil pengamatan denaturasi protein didapatkan kesimpulan objek
putih telur ayam ditambahkan cuka mengalami penggumpalan lebih sedikit terdapat
banyak busa dan berwarna bening berserat, kuning telur ayam ditambahkan cuka
mengalami penggumpalan sedikit mengental dan berwarna kuning cerah, putih telur
ayam ditambahkan alkohol mengalami penggumpalan lebih banyak terdapat lebih
banyak busa dan berwarna putih, kuning telur ayam ditambahkan alkohol mengalami
penggumpalan menyeluruh terdapat busa dan berwarna kuning pucat, putih telur
ayam ditambahkan air panas mengalami penggumpalan lebih sedikit terdapat sedikit
busa dan berwarna putih bening, kuning telur ayam ditambahkan air panas
mengalami penggumpalan sedikit mengental dan berwarna kuning, santan
ditambahkan air panas terjadi pengendapan dan heterogen, santan ditambahkan cuka
terjadi penggumpalan yang banyak dan heterogen, susu ditambahkan air panas
terjadi larutan homogen tanpa gumpalan, dan susu ditambahkan cuka terjadi
penggumpalan lebih banyak dan heterogen.
Denaturasi protein adalah perubahan struktur sekunder, tersier dan kuartener
tanpa mengubah struktur primernya (tanpa memotong ikatan peptida). Protein
merupakan sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O, dan N yang tidak
dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Selain itu, molekul protein juga mengandung
fosfor, belerang, besi atau tembaga. Protein dalam bahan makanan yang dikonsumsi
manusia akan mengalami siklus pemecahan. Protein dipecah menjadi komponen-
komponen yang lebih kecil, yaitu asam amino dan atau peptide (Chayati, 2014).
Denaturasi akibat pemanasan yang diikuti dengan agregrasi dan pembentukan gel
merupakan tahap penting untuk menjamin protein dalam suspensi menyatu (Zhao et
al., 2016).
Uji coba Pasteurisasi Santan dengan optimasi panas, pemanasan
menyebabkan terjadinya penurunan stabilitas emulsi. Analisis ragam dan uji lanjut
Duncan menunjukkan bahwa pemanasan berpengaruh nyata terhadap stabilitas
emulsi pada setiap perlakuan. Stabilitas emulsi pada santan yang belum dipanaskan
adalah 22,09%, setelah mengalami pemanasan stabilitas emulsi berada pada rentang
15,57-20,47%. Penurunan kestabilan emulsi disebabkan oleh denaturasi protein.
4
Marhamah Siagian (2110423007)
5
Marhamah Siagian (2110423007)
segmen polipeptida lalu berinteraksi pada titik tertentu untuk membentuk ikatan
silang tiga dimensi sehingga terbentuk gel (Fahmi, 2010).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi koagulasi dan denaturasi protein ada
beberapa cara yaitu oleh panas, tekanan, gaya mekanik, pH, bahan kimia, dan lain-
lain. Suhu denaturasi karena panas biasanya terjadi pada suhu 40-80°C. Stabilitas
protein terhadap panas tergantung dari komposisi asam amino, ikatan disulfida,
jembatan garam, waktu pemanasan, kadar air, bahan tambahan. Tekanan Hidrostatis
denaturasi karena protein dapat terjadi pada suhu 25°C apabila tekanan cukup besar.
Protein yang terdenaturasi karena tekanan (< 2 kbar) umumnya bersifat reversibel
setelah beberapa jam. Tekanan hidrostatis yang tinggi digunakan untuk inaktivasi
mikrobia, pembentukan gel, dan pelunak daging. Gaya mekanik (seperti
pengocokan) menyebabkan denaturasi protein. Hal ini disebabkan oleh pengikatan
gelembung udara dan adsorpsi molekul protein pada perbatasan (interface) udara-
cairan. Denaturasi karena pH bersifat reversibel, kecuali terjadi hidrolisis sebagian
pada ikatan peptida, rusaknya gugus sulfhidril, dan agregasi. Pada titik isoelektrik
(pl) kelarutan protein akan berkurang sehingga protein akan menggumpal dan
mengendap. Pelarut organik pada konsentrasi rendah akan menstabilkan protein
sedangkan pada konsentrasi tinggi pelarut organik akan mendenaturasi protein. Zat
terlarut (solut) organik dapat memecah ikatan hidrogen yang akhirnya menyebabkan
denaturasi protein. Deterjen akan membentuk jembatan antara gugus hidrofobik
dengan hidrofilik yang menyebabkan denaturasi protein. Garam jam-jam konsentrasi
rendah akan menstabilkan protein sedangkan pada konsentrasi tinggi garam akan
mendenaturasi protein (Chayati, 2014).
IV. Penutup
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilakukan adalah :
1. Faktor pemanasan dan suhu yang tinggi dapat memberikan pengaruh yang
nyata terhadap kadar air, protein, perubahan bentuk terhadap objek yang
mengandung protein.
6
Marhamah Siagian (2110423007)
4.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka disarankan para praktikan lebih
responsif saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh asisten, seluruh praktikan
agar dapat lebih mendisiplinkan diri saat menjalankan praktikum di laboratorium
seluruh praktikan agar dapat lebih mendisiplinkan diri saat menjalankan praktikum di
laboratorium, praktikan lebih memperhatikan bahan yang menjadi objek paktikum,
jangan sampai membawa bahan yang tidak sesuai dengan persyaratan objek
praktikum, praktikan diharapkan sebelum praktikum agar memahami materi yang
akan diujikan di laboratorium.
7
Marhamah Siagian (2110423007)
DAFTAR PUSTAKA
8
Marhamah Siagian (2110423007)
LAMPIRAN
a b
Gambar 1 : Alat dan Bahan Praktikum
Ket : (a) Bahan , (b) Alat
a b
Gambar 2 :.
Ket : (a) proses memisahkan kuning dan putih telur, (b) hasil putih dan kuning telur
yang sudah di pisahkan.
a b
Gambar 3 : proses pengadukan
9
Marhamah Siagian (2110423007)
Ket: (a) pengadukan pada kuning telur yang diberi alkohol, (b) pengadukan yang
diberi air panas
a b
Gambar 4: hasil pengadukan
Ket: (a) hasil denaturasi protein, (b) hasil denaturasi protein
a b c
d e f
Gambar 5 : Hasil denaturasi protein
Ket: (a) kuning telur diberi alkohol, (b) kuning telur diberi air panas, (c) kuning telur
yang diberi cuka, (d) putih telur diberi alkohol, (e) putih telur yang diberi air panas,
(f) putih telur yang diberi cuka.
10
Marhamah Siagian (2110423007)
a b c d
a b c
11