Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

STATISTIK INDUSTRI
PENELITIAN TENTANG PENJERNIH AIR ALAMI
DOSEN : WIRANTA,S.T.,M.M

Dibuat oleh :
DIMAS TRI HERNANDA
(352310022/IE.23.CB.1)

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


KARAWANG TAHUN 2023
PENDAHULUAN
Air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
ekosistem. Peningkatan aktivitas industri dan pertumbuhan populasi manusia telah
meningkatkan tekanan terhadap ketersediaan air bersih. Kualitas air yang baik menjadi
krusial untuk menjaga kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan. Dalam konteks ini,
penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efektivitas penjernihan air alami sebagai solusi
yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas air.
Penjernihan air alami merujuk pada proses alami di mana berbagai elemen dan
substansi yang dapat mencemari air dihilangkan melalui mekanisme alami tanpa campur
tangan manusia yang signifikan. Berbeda dengan metode penjernihan air konvensional yang
sering memerlukan teknologi canggih dan bahan kimia, penjernihan air alami lebih bersifat
ramah lingkungan dan berpotensi untuk diterapkan di berbagai konteks, terutama di daerah
yang sulit diakses atau memiliki sumber daya terbatas.
Melalui penelitian ini, kami akan mengevaluasi berbagai metode penjernihan air
alami yang telah diterapkan di berbagai lokasi. Faktor-faktor seperti jenis tanaman air,
metode sedimentasi alami, dan pengaruh faktor lingkungan terhadap efektivitas penjernihan
akan diidentifikasi dan dianalisis. Selain itu, penelitian ini akan melibatkan pemantauan
langsung terhadap parameter kualitas air sebelum dan sesudah penerapan penjernihan
alami untuk mengukur peningkatan yang terjadi.
Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru terkait
potensi pemanfaatan penjernihan air alami sebagai alternatif yang berkelanjutan dalam
menjaga kualitas air. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan strategi perlindungan lingkungan dan manajemen sumber daya air yang
lebih holistik. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memiliki dampak langsung pada
peningkatan kualitas air, tetapi juga pada upaya konservasi sumber daya alam yang semakin
kritis di era ini.

ii
Daftar isi

PENDAHULUAN......................................................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................iv
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................1
2.1 Pengertian...................................................................................................................................1
2.2 Percobaan....................................................................................................................................2
Gambar 2.3........................................................................................................................................2
Gambar 2.4........................................................................................................................................3
2.5 Korelasi........................................................................................................................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................4
3.2 Saran............................................................................................................................................4

BAB I
iii
1.1 Latar Belakang
Air merupakan aspek kritis bagi keberlangsungan hidup manusia, kehidupan hewan,
dan keberlanjutan ekosistem. Namun, peningkatan aktivitas manusia, pertumbuhan
populasi, dan perubahan iklim telah menyebabkan perburukan kualitas air di berbagai
wilayah. Pencemaran air oleh berbagai zat kimia, limbah industri, pertanian, dan pemukiman
perkotaan telah menimbulkan tantangan serius dalam menjaga ketersediaan air bersih.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, metode penjernihan air alami menonjol sebagai
solusi yang menjanjikan. Penjernihan air alami melibatkan pemanfaatan mekanisme alam
untuk membersihkan air dari zat-zat pencemar, tanpa campur tangan teknologi yang rumit
atau penggunaan bahan kimia sintetis. Berbagai penelitian dan aplikasi praktis menunjukkan
bahwa beberapa sistem penjernihan alami, seperti vegetasi air dan proses sedimentasi
alami, memiliki potensi untuk secara efektif menghilangkan kontaminan dari lingkungan air.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan penjernih air alami ?
2. Bagaimana pengaplikasian alat penjernih air alami ?
3. Bagaimana perbedaan alat penjernih air alami pertama dan alat pernjernih air alami
kedua?
4. Apa alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian air alami ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan penjernih air alami.
2. Mengetahui pengaplikasian alat penjernih air alami.
3. Mengetahui perbedaan alat penjernih air alami pertama dan alat penjernih air alami
kedua.
4. Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian penjernih air alami

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penjernih air alami merujuk pada berbagai metode atau proses yang menggunakan
mekanisme alam untuk membersihkan air dari zat-zat pencemar, kontaminan, dan partikel
lainnya tanpa atau dengan campur tangan manusia yang minimal. Metode ini memanfaatkan
sistem-sistem alamiah seperti tumbuhan, lahan basah, dan proses sedimentasi untuk
merestorasi atau meningkatkan kualitas air. Beberapa contoh penjernihan air alami
melibatkan :
Fitoremediasi adalah Penggunaan tanaman air tertentu, seperti eceng gondok,
keladi, atau tanaman air lainnya, untuk menyerap, mengakumulasi, atau menguraikan zat
pencemar dalam air. Tanaman ini dapat berperan dalam membersihkan air melalui proses
bioremediasi.
Lahan Basah Alami adalah Pemanfaatan lahan basah sebagai zona penyerapan alami
yang dapat menyaring sedimen, nutrien berlebih, dan zat pencemar lainnya dari air yang
mengalir melalui area tersebut.
Zona Riparian adalah Pemanfaatan daerah riparian, atau zona di sekitar sungai atau
sumber air, yang dapat menyaring air dan meredam aliran air sehingga zat-zat pencemar
dapat terperangkap atau dihilangkan sebelum mencapai sumber air utama.
Sedimentasi Alami adalah Proses di mana partikel-partikel padat, seperti lumpur dan
sedimen, mengendap secara alami dalam air. Proses ini dapat membantu menghilangkan
partikel-partikel pencemar dari air.
Mikroorganisme Alami adalah Penggunaan mikroorganisme alami, seperti bakteri
pengurai, untuk menguraikan zat-zat organik dan bahan pencemar lainnya dalam air.
Penjernihan air alami sering dianggap sebagai pendekatan yang lebih ramah
lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan metode konvensional yang
menggunakan teknologi tinggi atau bahan kimia sintetis. Meskipun demikian, efektivitasnya
dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan setempat dan jenis pencemar yang
harus diatasi. Dengan penelitian dan pengembangan yang terus berlanjut, penjernihan air
alami menjadi bagian penting dari upaya untuk menjaga kualitas air dan mendukung
keberlanjutan ekosistem air.

v
2.2 Percobaan.
Dalam penelitian kali ini menggunakan metode penjernih air sederhana yang menggunakan
botol minum.
Alat dan bahan yang di gunakan :
1. Botol bekas.
2. Air.
3. Kerikil.
4. Sabut kelapa.
5. Arang.
6. Ijuk.
7. Spons atau kapas.

Gambar 2.3
Hipotesis 1 :
Jika menggunakan arang terlalu banyak dalam sebuah pembuatan penjernih air alami, maka
kemungkinan besar kotoran dan partikel yang terdapat dalam air akan dapat disaring dengan
baik, karena media tersebut akan bertindak sebagai penyaring yang efektif.

vi
Gambar 2.4
Hipotesis 2 :
Jika menggunakan arang sedikit dalam sebuah pembuatan penjernih air alami, maka
kemungkinan besar kotoran dan partikel yang terdapat dalam air tidak dapat tersaring
dengan baik, karena kurangnya media penyaringnya.

2.5 Korelasi.
Sebagai contoh korelasi penjernih air sederhana, kita bisa mempertimbangkan
penggunaan bahan-bahan alami untuk membersihkan air. Salah satu contoh yang umum
adalah penggunaan arang sebagai penjernih air.
Korelasi yang bisa diamati adalah bahwa menggunakan lapisan-lapisan berbeda
dengan bahan-bahan tertentu, seperti arang, pasir, dan kerikil, dapat meningkatkan
kemampuan air untuk disaring dan membersihkan partikel-partikel yang tidak diinginkan.
Korelasi ini mungkin juga berkaitan dengan prinsip-prinsip kimia dan fisika di balik
proses penyaringan tersebut, di mana arang aktif memiliki sifat adsorpsi yang dapat menarik
dan menyimpan zat-zat kimia dari air.

vii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas bahwa peran arang sangat penting dalam penjernih air alami
tersebut. Jika penggunaan arang yang terlalu sedikit maka air yang di hasil kan tidak begitu
jernih karena kekurangan media penyaringnya sehingga kurang afektif dan jika penggunaan
arang yang terlalu banyak maka air yang di hasilkan sangat jernih.
3.2 Saran
1. Pemilihan Bahan:
 Pilih bahan-bahan yang mudah didapatkan dan terjangkau, seperti arang
aktif, pasir, dan kerikil. Pastikan bahan-bahan tersebut bersih dan bebas dari
zat-zat berbahaya.
2. Uji Efektivitas Media Penyaring:
 Lakukan uji laboratorium atau uji lapangan sederhana untuk mengukur
efektivitas media penyaring yang digunakan. Dengan melakukan pengujian
ini, Anda dapat menilai seberapa baik penjernih air bekerja dalam
menghilangkan partikel dan zat-zat tertentu.
3. Ukuran media penyaring
 Ukuran media dan banyak nya media penyaringnya harus di sesuaikan. Agar
air yang dihasilkan dalam proses penjernihan air sederhana bisa jernih

viii

Anda mungkin juga menyukai