Anda di halaman 1dari 4

Anggota kelompok 11: Cut Neisa Salsabila-20061030200890

Maulita Syafira-2006103020077

MATERI ISLAM YANG BERKAITAN DENGAN MATEMATIKA

PENDAHULUAN
MATEMATIKA, kata tersebut tidak asing lagi bagi kita semua. Bagaimana tidak ?
matematika merupakan pelajaran yang sudah kekal di dalam pendidikan. Sedari SD, SMP,
SMA bahkan sampai jenjang perguruan tinggi matematika tetap ada. Namun, walaupun
sudah kekal di dalam pendidikan, matematika masih menjadi salah satu pelajaran yang di
takuti. Bahkan, ketika orang mendengar kata-kata MATEMATIKA, orang akan beranggapan
bahwa ini menakutkan dan susah. Padahal apabila kita mengerti makna matematika itu yang
sesungguhnya, sungguh banyak sekali penerapan matematika di dalam kehidupan kita,
bahkan secara tersirat makna dari rumus matematika itu sendiri telah bercampur dengan
makna kehidupan kita.
Dalam kehidupan sehari-hari masa kini, hampir tidak ada bidang yang tidak menggunakan
matematika. Bahkan dalam praktik keagamaan, umat islam sudah dikenalkan dan dituntut
untuk memahami matematika.

PEMBAHASAN
Dalam ibadah shalat, umat Islam sudah dikenalkan dengan konsep bilangan misalnya,
5 shalat wajib, 17 rakaat di ulang 3 kali, dan shalat jemaah 27 kali lebih baik dari shalat
sendiri. Bahkan rumus dari matematika itu sendiri memiliki makna tersirat yang berhubungan
dengan islam, khususnya dalam kehidupan kita sehari-hari.
1. Angka 1 adalah sebuah angka yang sangat unik. Mengapa demikian ? karena angka ini
merupakan cikal bakal semua angka dalam matematika. Mari kita lihat:
0=1-1
1=1+0
2=1+1
3=1+2
4=1+3
5=1+4
6=1+5
7=1+6
Dan sebagainya ...
Angka ini terjadi begitu saja. Ia tidak berasal dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Angka berapapun namun angka 1 lah satu-satunya yang menciptakan semua
angka.
Angka 1 sebenarnya cerminan dari sifat Allah SWT. Allah SWT itu Esa, Tunggal. Tidak
berasal dari apapun, tidka memiliki anak dan Allah SWT tidak di peranakkan. Allah SWT
tidak diciptakan oleh siapapun, tetapi Allah-lah pencipta seagala sesuatu. Angka 1 sejatinya
adalah salah satu perwakilan Allah SWT di alam semesta.

2. Rumus Perkalian 
Rumus perkalian ini, memiliki makna dengan kehidupan kita yaitu yang ternyata rumus ini
mewakili sebuah Doa yang sering kita ucapkan dalam Shalat kita sehari-hari. Kita meminta
agar Allah SWT menunjukkan kepada kita bahwa yang benar adalah benar, dan yang salah
adalah salah. Rumus perkalian ini adalah:
A. + × - = -

B. - × + = -

C. + × + = +

D. - × - = +

di sini, dapat di beri perumpamaan yaitu:


+ = Benar / Kebenaran
- = Salah / Kesalahan
Keterkaitan antara rumus (+) dan ( - ) dengan makna setiap doa yang kita ialah:
A. Jika sesuatu yang BENAR kita MENGATAKAN nya SALAH maka perbuatan kita
SALAH
B. Jika sesuatu yang SALAH kita MENGATAKAN nya BENAR maka perbuatan kita
SALAH
C. Jika sesuatu yang BENAR kita MENGATAKAN nya BENAR maka perbuatan kita
BENAR
D.Jika sesuatu yang SALAH kita MENGATAKAN nya SALAH maka perbuatan kita
BENAR.

3. Kelipatan Bilangan
Di dalam matematika, kita tidak asing dengan salah satu materi yaitu KELIPATAN
BILANGAN.   Kelipatan suatu bilangan itu adalah merupakan sebuah hasil perkalian
bilangan dengan bilangan asli. Contoh :
Kelipatan 10 : 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, ...
Maka hasil dari kelipatan 10 yang ke 10 adalah 100, mengapa begitu ?, di lihat dari defenisi
kelipatan suatu bilangan, dapat kita realisasikan dalam mencari jawabannya, yaitu dengan
mengalikan bilangan dari kelipatan tersebut yaitu 10 dengan bilangan asli yang akan di cari
yaitu bilangan ke 10. Sehingga menjadi 10 x 10 = 100.
Selain di dalam matematika itu sendiri kelipatan di bahas, di dalam Al-qur’an juga ada
menyinggung mengenai kelipatan. Yaitu di dalam QS. Al-An’am: 160
ْ ‫َم ْن َجآ َء بِ ْال َح َسنَ ِة فَلَهُ َع ْش ُر َأ ْمثَالُهَا َو َم ْن َجآ َء بِال َّسيَِّئ ِة فَاَل يُجْ زَى ِإاَّل ِم ْثلُهَا َوهُ ْم اَل ي‬
َ‫ُظلَ ٌموْ ن‬
“ Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya;
dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya. Sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan) “.
Mari kita lihat bersama, bahwa di dalam ayat tersebut, ada menyinggung mengenai kelipatan,
yaitu “sepuluh kali lipat”. Dapat kita cermati betapa baiknya Allah SWT kepada ummatnya,
Allah SWT memberikan ganjaran berupa pahala kepada ummatnya barang siapa yang
membawa amal kebaikan. Bahkan Allah swt melipat gandakan berupa pahala kepada
ummatnya. Dan Allah Swt sayang kepada ummatnya.
Jadi, matematika bukan hanya sebagai sebuah mata pelajaran saja, namun matematika juga
memiliki makna yang  tersirat dengan kehidupan kita, di sekeliling kita bahkan sesuatu yang
tidak kita sadari pun mengandung unsur matematika.

PENUTUP
Matematika bukan hanya sebagai sebuah mata pelajaran saja, namun matematika juga
memiliki makna yang  tersirat dengan kehidupan kita, di sekeliling kita bahkan sesuatu yang
tidak kita sadari pun mengandung unsur matematika.
Pahamilah konsep pada matematika, bukan hanya mengenal sekedar rumus, sekedar angka,
mengenal hanya sebagai mata pelajaran saja. Tapi pahamilah makna beserta kegunaan
matematika itu sendiri di dalam kehidupan kita. Matematika ini ada, dikarenakan memang
sangat perlunya di gunakan dalam kehiupan kita, bahkan di dalam agama juga, matematika
ini digunakan. Sehingga tidak ada alasan lagi mengenai akan hal bencinya dengan
matematika. Selagi kita ikhlas untuk mempelajarinya dan menganalisis akan keterkaitan-
keterkaitan matematika itu sendiri dengan kehidupan kita. Marilah ubah mindsite kita
mengenai matematika, dengan mengklaim bahwa matematika itu susah, menakutkan. Karena
dengan mindsite yang salah akan membuat kita semakin salah mengenal matematika. Mulai
sekarang ubahlah mindsite dengan cinta matematika, matematika itu penting bagi kehidupan,
dan matematika itu mengasyikkan. Insya Allah kita akan mengenal baik apa itu matematika
yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA:
Abdussakir, Umat Islam Perlu Menguasai Matematika, UIN malang Muallimul Huda, Mutia,
Mengenal Matematika dalam Perspektif Islam, STAIN Kudus.

Anda mungkin juga menyukai