Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 11

 Cut Neisa Salsabila (2006103020080)


 Maulita Syafira (2006103020077)

Pendidikan Karakter (02)

PERILAKU HORMAT, SANTUN, DAN PEDULI KEPADA SESAMA

PENDAHULUAN

Dewasa ini, kita melihat banyaknya gejala sosial yang berlaku di segenap lapisan masyarakat
kita.Terlalu banyak sebab yang dapat dikaitkan sebagai punca berlakunya gejala-gejala
tersebut.Salah satu dari sebab-sebab ini ialah terkikisnya nilai-nilai murni kesopanan dan rasa
hormat-menghormati antar sesama yang disemaikan agama dan budaya sejagat. Makalah ini
akan menyentuh hanya satu aspek budaya dan agama yang semakin hari semakin luput yaitu
sikap saling menghormati sesama manusia. Dalam suatu negara yang multikultur seperti
Indonesia, saling hormat-menghormati antara sesama warga dalam masyarakat mutlat sangat
diperlukan. Perbedaan suku, ras, bahasa, agama, status sosial, dan letak geografis
menyebabkan perbedaan budaya, tradisi, dan bahkan cara pandang sering menjadi masalah
jika tidak menjunjung tinggi rasa hormat di antara sesama. Namun, menjadi kekuatan yang
luar biasa ketika keberagaman tersebut diolah dan dikembangkan dengan penuh hormat.
Nilai-nilai pancasila khususnya sila kedua dan ketiga kemanusiaan yang adil dan beradab dan
persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi terjewantahkan dalam suatu kehidupan yang
harmonis.

PEMBAHASAN

A. Pengertian  
1. Perilaku hormat
Secara umum, rasa hormat (respect) merupakan cara merasakan dan berperilaku.
Kamus Merriam Webster Collegiate menawarkan dua sinonim untuk kata benda hormat atau
menghormati yakni pertimbangan (yang berarti suatu tindakan memberi perhatian khusus)
dan penghargaan (perhatian yang tinggi dan khusus tinggi atau khusus). Jadi, istilah istilah
rasa hormat merujuk pada cara berperilaku dan berperasaan. Rasa hormat adalah suatu sikap
penghargaan, kekaguman, atau penghormatan kepada pihak lain. Rasa hormat sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak biasa diajarkan untuk menghormati orang tua,
saudara, guru, orang dewasa, aturan sekolah, peraturan lalu lintas, keluarga, dan budaya serta
tradisi yang dianut dalam masyarakat. Begitu pula, penghargaan terhadap perasaan dan hak-
hak orang lain, pimpinan, bendera, negara, kebenaran, dan pandangan orang lain sekalipun
mungkin berbeda dengan pandangan kita.
2. Santun
santun artinya halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya); sopan, sabar; tenang.
santun adalah norma, bahasa yang taklim (amat hormat), kelakuan, tindakan, perbuatan.
Sedangkan santun adalah tata krama di dalam pergaulan antara manusia dan manusia,
sehingga manusia itu dalam pergaulan setiap harinya memiliki kesopansantunan, saling
hormat menghormati dan saling sayang menyayangi.

3. Peduli Terhadap sesama


Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita
untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.
Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka
memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat
suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak
melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu
kondisi di sekitarnya. Sikap peduli adalah sikap keterpanggilan untuk membantu mereka
yang lemah, miskin, membantu mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi orang
lain. Orang-orang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam menyaksikan
penderitaan orang lain. Sikap peduli adalah sikap yang terpanggil untuk mengajak dan
mengingatkan orang-orang kaya yang selama ini lalai terhadap penderitaan orang-orang
miskin yang ada di sekitarnya.

B. Bentuk- bentuk penghormatan pada orang lain


Menurut Thomas lickona (2013:96) bentuk-bentuk Penghormatan:
1. Hormatilah diri sendiri.
Oleh karena Anda harus menghormati orang lain seperti Anda ingin dihormati,
sangatlah penting bahwa Anda menghormati diri Anda sendiri sama seperti Anda
bersikap hormat dan baik kepada orang lain.
· Jika Anda mempunyai pemikiran yang sepertinya mengatakan bahwa "Saya akan
menjadi orang yang mementingkan diri sendiri jika saya tidak memberikan seluruh
waktu saya untuk membantu orang lain" cobalah Anda bentuk lagi pemikiran ini agar
kalimatnya menjadi seperti ini "Dengan memberikan waktu kepada diri sendiri, saya
akan bisa memperhatikan orang lain dengan lebih baik."
· Jika seseorang tidak menghormati Anda, pertanyakanlah nilai hakiki Anda
sebagai manusia, Anda berhak untuk mempertanyakannya. Jika seseorang membuat
pernyataan yang sifatnya mendiskriminasi atau kejam, bicaralah. Katakan kepada
mereka apa yang membuat Anda merasa tidak dihormati dan apa sebabnya.
2. Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh.
Banyak orang yang tidak mampu mendengarkan dengan baik, karena mereka mudah
terganggu, selalu memeriksa ponsel mereka, atau sibuk memikirkan apa yang
selanjutnya ingin mereka katakan. Belajarlah untuk bisa sungguh-sungguh
mendengarkan pada saat orang lain sedang berbicara.
· Tataplah mata orang yang sedang berbicara. Jangan biarkan pandangan Anda
berkeliaran ke seluruh ruangan, atau mereka akan merasa bahwa Anda tidak
memperhatikan apa yang sedang mereka katakan,
· Berikanlah perhatian selama mereka berbicara. Matikan dulu ponsel Anda, atau
matikan nada deringnya, dan jika Anda menyadari bahwa pikiran Anda teralihkan,
mintalah mereka mengulang apa yang baru saja mereka katakan agar Anda bisa kembali
melanjutkan percakapan.
3. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.
Di jaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi jika
Anda sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain, pastikanlah bahwa hal
ini memang benar-benar harus Anda lakukan (misalnya karena rumahnya terbakar, atau
ada kecelakaan).
· Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum, seperti di
kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka sedang memakai
penyuara telinga.
· Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu sebelum
Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah, dan mintalah
persetujuannya.
4. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian.
Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat dari orang lain dengan pikiran yang terbuka.
Anda tidak harus setuju dengan mereka, tetapi berikanlah kesediaan Anda untuk
memikirkan apa yang mereka katakan.
· Contohnya, jika seorang rekan kerja menyampaikan kepada Anda sebuah
gagasan yang menurut Anda sangat aneh, atau tidak bisa diterapkan, berikanlah
kesediaan untuk mendengarkan gagasannya dan pertimbangkanlah pro dan kontranya.
Anda mungkin akan terkejut.
· Jika seseorang menyampaikan gagasan yang tidak sopan atau menyakiti perasaan
orang lain (misalnya mereka membahas tentang ras atau seksisme) Anda tidak
mempunyai kewajiban untuk mendengarkan ucapan mereka dan jika Anda bisa, Anda
harus menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka katakan adalah pandangan-
pandangan yang tidak pantas untuk dibahas.
5. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.
Di jaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi jika
Anda sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain, pastikanlah bahwa hal
ini memang benar-benar harus Anda lakukan (misalnya karena rumahnya terbakar, atau
ada kecelakaan).
· Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum, seperti di
kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka sedang memakai
penyuara telinga.
· Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu sebelum
Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah, dan mintalah
persetujuannya.
6. Budayakanlah perilaku yang baik.
Caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" pada saat Anda meminta
sesuatu dari orang lain. Cara ini menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan
usaha yang orang lain berikan untuk menolong Anda dan membuat mereka merasa
dihormati.
· Contoh lain dari perilaku yang baik misalnya dengan tidak menyela sebuah
pembicaraan. Jika ada yang harus Anda sampaikan, tunggulah sampai Anda bisa
menemukan waktu yang tepat untuk mulai berbicara.
Menurut Zubaedim (2012:28) mengemukakan bagaimana cara menghormati orang lain
yaitu sebagai berikut:
1. Hargai perbedaan
Ada banyak perbedaan pada setiap manusia, seperti kondisi sosial ekonomi, pekerjaan
dan peran. Misalnya, anak melihat tukang sampah di depannya, kemudian ia merasa
jijik dengan hal tersebut. Anak bisa saja mengeluarkan kata-kata yang tidak baik.Nah,
Mom bisa mengajaknya berdiskusi mengenai profesi orang tersebut.Beri pandangan
pada anak bahwa mengelola sampah merupakan tugas mulia yang dijalankan oleh
tukang sampah. Minta anak untuk membayangkan apa yang terjadi jika tidak ada
seorang pun yang mau menangani sampah. Dengan demikian, diharapkan anak mampu
berperilaku yang tepat saat melihat tukang sampah
2. Tumbuhkan rasa empati anak
Rumus sederhananya: jika orangtua berempati pada anak, maka anak akan lebih mudah
berempati pada orang lain. Hal-hal kecil yang bisa Mom lakukan, ketika anak sedang
belajar kemudian ia mengantuk, Mom sebagai orangtua bisa memberikannya pengertian
dengan berkata pada anak untuk melanjutkan belajarnya esok hari. Mendengar hal itu,
anak akan merasa dimengerti dan dihormati sebagai pribadi
3. Jangan lupa bilang “tolong” dan “terima kasih”
Sering kali kita meminta anak untuk mengucapkan kata “tolong” saat membutuhkan
bantuan dan mengucapkan “terima kasih” saat sudah diberikan bantuan. Sayangnya,
kita kerap lupa mengucapkan kata-kata ‘sakti’ tersebut . Kata “tolong” dan “terima
kasih” adalah kata-kata singkat, namun penting untuk menunjukkan sikap hormat pada
orang lain
4. Biasakan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan
Jika berjanji pada seseorang untuk mengajak ke arena bermain atau nonton bioskop, ia
tentunya berharap janji itu akan ditepati. Namun, suatu ketika orang tua
membatalkannya dan tidak jadi pergi karena sedang tidak enak badan misalnya.Hal
yang dapat kita lakukan adalah meminta maaf.kitaharus jujur mengakui bahwa diri kita
tidak bisa menepati janji akan menjadi ‘obat’ penghilang rasa kecewa.

C. Menunjukkan Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli Sesama


1. Perilaku hormat
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh sopan, memandang tinggi
kepadanya dan menghargai kebaikannya. Sikap sebegini telah lama digariskan di dalam
syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan melalui contoh-contoh sikap Rasulullah
SAW yang ditonjolkan kepada kita sejajar dengan maksud sebuah hadis yang berbunyi:
“Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah seperti yang terdapat dalam al Quran” (Riwayat
Bukhari Muslim). Allah SWT menyuruh kita memandang kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai contoh terbaik dalam kehidupan kita sebagaimana firmanNya di dalam surah al
Qalam ayat 4: “Dan bahwa sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai
akhlak yang amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam aspek menghormati
sesama makhluk Allah sama ada menghormati sesama manusia maupun makhluk-
makhluknya yang lain. Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati sesama manusia mencakupi
hormat kepada yang tidak seusia yaitu antara yang muda kepada yang tua dan yang tua
kepada yang muda sebagaimana maksud hadis: “Barang siapa tidak menaruh hormat kepada
orang yang lebih tua diantara kami atau tidak mengasihani yang lebih muda, tidaklah
termasuk golongan kami” (Hadis sahih riwayat Imam Ahmad dan disepakati yang lain).
(Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang lain. Baik itu pendapat,
sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki keyakinan orang lain.
Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada pepatah yang
mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus menghormati dulu. Mungkin pepatah
itu bisa dijadikan motivasi buat kita agar kita bisa menghormati orang lain. (Wahyudin
Sumpeno, 2009: 45)
2.      Santun
Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam, berisi nilai-nilai
positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif. Perilaku positif lebih dikenal
dengan santun yang dapat diimplementasikan pada cara berbicara, cara berpakaian, cara
memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri dimanapun dan kapan pun. Santun
yang tercermin dalaman perilaku bangsa Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya
namung juga merupakan suatu proses yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang
luhur (Thomas Lickona, 2013:54).
3.      Peduli Sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih individualis. Kebersamaan
danm saling tolong-menolong dengan penuh ketulusan yang dahulu menjadi ciri khas
masyarakat kita semakin menghilang.Kepedulian terhadap sesamapun semakin
menipis.Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini didominasi pada bagaimana
mencapai mimpi-mimpi materialis. (Ngainun Naim, 2012:207)
Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor.Salah satunya adalah faktor
perubahan sosial yang berlangsung secara masif.Berhubungan dengan sesama manusia
senantiasa penuh dengan dinamika.Tidakselalu semuanya berjalan baik dan harmonis.Tidak
jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan kekerasan yang belakangan banyak terjadi
di daerah indonesia menunjukkan bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai potensi untuk
membangun kekayaan khazanah hidup. Padahal perbedaan merupakan bagian dari hukum
tuhan yang tidak mungkin untuk dihindari.Oleh karena itu perbedaan harus dijadikan sebagai
sarana untuk memperjkaya kehidupan. (Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011: 67)
Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat filsuf Deeepak Chora.Beliau
menyatakan “kalau kamu melayani sesama, kamu mendapatkan balasan yang lebih
banyak.Kalau kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik akan mengalir
kepadamu.”Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa pamrih berarti tidak
mengharapkan balasan atau pemberian apapun yang kita lakukan kepada orang lain. Jadi saat
melakukan aktivitas sebagai bentuk kepedulian, tidak ada keenggenan atau ucapan
menggerutu (Toto Suharto, 2012: 59).

PENUTUP
   A.    kesimpulan
Sebagai seorang, kita wajib menghormati orang lain. Baik itu pendapat, sikap, tingkah
laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki keyakinan orang lain. Kita harus bisa
menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita
mau dihormati, maka kita harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan
motivasi buat kita aagar kita bissa menghormati orang lain.

  B.     Kritik dan Saran


Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para pembaca, karena
kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna.Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca yang dengan itu semua kami harapkan makalah
ini akan menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai