Anda di halaman 1dari 9

MATERI ETIKET TATA KRAMA SISWA

Perbedaan Etika Dan Etiket


Etika dan etiket adalah hal yang menyangkut perilaku manusia. Namun, kedua-duanya memiliki
perbedaan. Berikut ini akan saya jelaskan terlebih dahulu mengenai asal kata dan pengertian dari etika
dan etiket.
Kata Etika berasal dari dari bahasa Yunani yaitu ethos yang disebut “ethikos”, dalam bahasa indonesia
artinya timbul dari kebiasaan. pengertian dari istilah etika menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), yang mengartikan etika sebagai sebuah bidang ilmu dalam mempelajari tentang apa yang
baik dan buruk, dan juga akhlak (hak dan kewajiban moral).
Kata Etiket berasal dari Bahasa Perancis yaitu “etiquette” yang dalam bahasa indonesia artinya adalah
sopan santun. Sebenarnya banyak terdapat definisi dari kata etiket, Menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), definisi etiket sebagai (sopan santun, adat, dan lain sebagainya) sebuah tata cara
dalam rangka memelihara sebuah hubungan yang solid di dalam sebuah lingkungan masyarakat.

Perbedaan etika dan etiket adalah sebagai berikut.


Etika
Istilah etika memiliki sifat yang absolute atau dengan kata lain bahwa etika mempunyai sebuah
ketentuan dan prinsip yang tidak dapat dinegosiasikan. Yang dimana seseorang melakukan tindakan
yang tidak baik akan mendapatkan hukuman dan yang melakukan tindakan yang baik akan
mendapatkan pujian.
Contoh :
Larangan untuk melakukan membunuhan atau pencurian yang memang sudah diajarkan oleh guru
mulai dari sekolah dasar (SD) sampai guru agama dan orang tua. Maka jika seseorang melakukan hal
tersebut terhadap orang lain maka akan mendapatkan hukuman sesuai ketentuan.
Dan tentang bagaimana cara melakukan suatu perbuatan yang memberikan norma dari perbuatan
tersebut juga berkaitan dengan etika. Hal seperti ini memang jarang diperhatikan oleh seseorang dalam
pergaulan, terutama di kalangan remaja.
Contoh :
Mengambil barang milik orang lain entah itu berharga atau tidak yang dilakukan tanpa seijin
pemiliknya adalah suatu perbuatan yang dilarang, karena pada dasarnya perbuatan tersebut tidak ada
bedanya dengan mencuri.
1. Selalu berlaku walaupun tidak ada saksi mata.
Contoh : larangan untuk mencuri tetap ada walaupun tidak ada yang melihat kita mencuri.
2. Bersifat jauh lebih absolut atau mutlak.
Contoh : “Jangan Mencuri” adalah prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
3. Memandang manusia dari segi dalam.
Contoh : Walaupun bertutur kata baik, pencuri tetaplah pencuri. Orang yang berpegang teguh pada
etika tidak mungkin munafik.
4. Memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
Contoh : Mengambil barang milik orang lain tanpa izin orang tersebut tidak diperbolehkan.
Etiket
Etiket sebenarnya hanya berlaku di saat kita berada dalam sebuah pergaulan, atau dengan kata lain
etiket berlaku jika kita bersama orang lain, teman, kerabat, saudara, atau bahkan istri/suami sendiri.
Namun etiket tidak akan berlaku jika kita sedang dalam kondisi sendirian.

Contoh sederhana seperti mengangkat kaki ke atas meja, berbicara pada saat sedang makan dan makan
bersama orang lain dianggap cara makan yang tidak sopan atau pun bersendawa, hal tersebut sudah
melanggar etiket dan tidak seharusnya dilakukan. Namun ketika sedang sendirian dam melakukan
perbuatan tersebut atau pelanggaran etiket lainnya, cara makan yang seperti itu tidak melanggar etiket
karena etiket tidak berlaku dan boleh dilakukan.

1. Hanya berlaku dalam pergaulan. Etiket tidak berlaku saat tidak ada orang lain atau saksi
mata yang melihat.
Contoh : Sendawa di saat makan melakukan perilaku yang dianggap tidak sopan. Namun, hal itu tidak
berlaku jika kita makan sendirian, kemudian sendawa dan tidak ada orang yang melihat sehingga tidak
ada yang beranggapan bahwa kita tidak sopan.

2. Bersifat relatif.
Contoh : Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan bisa saja dianggap sopan dalam
kebudayaan lain.

3. Hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja.


Contoh : Banyak penipu dengan maksud jahat berhasil mengelabui korbannya karena penampilan dan
tutur kata mereka yang baik.

4. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan oleh manusia.


Misalnya : Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.

Tata krama (etiket) atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup,
contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima
pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda
melatih Anda cara makan, minum, menyapa, member hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku
Anda menjadi kebiasan. Tata karma adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antarmanusia. Tata
krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambabt kelingkungan
yang lebih luas.Tata karma telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tata karma adalah kebiasaan sopan santun yang dispakati dalam lingkungan pergaulan antara
manusia setempat
Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti
sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata karma berarti adat sopan santun, kebiasaan sopan
santun. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang
yang berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun
penampilan itu hanyalah polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka
dendam, egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik,
kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka
menolong dan menghargai orang lain.
Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa enak kalau dimakan. Makna tata
krama yang sesungguhnya bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan masam rasanya,
demikian pula makna tata karma bukanlah seperti durian yang tajam tapi enak rasanya. Kedua-duanya
sama merugikan.

Ada beberapa kunci pokok yang perlu dicamkan dalam masalah komunikasi:
a) Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
b) Setiap orang mempunyai perbedaan-perbedaan perorangan tidak ada kembar satu telur yang
sama.
c) Kenal dulu barus yang, makin kenal makin sayang, tak kenal makin tak sayang.

ETIKET PELAJAR SAAT DI LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN MASYARAKAT

1. Etiket Pelajar saat di lingkungan Keluarga


Keluarga merupakan tempat utama dan pertama dalam pembentukan jati diri dan kepribadian
seseorang yang berhubungan langsung dengan anggota keluarga, misalnya:
1. Menghormati orang tua dan melaksanakan perintahnya dengan baik.
2. menyambut ajakan orang denganwajah riang dan gembira.
3. Menghormatiorang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda
4. Bila diajak bicara harus memperhatikan
5. Minta izin pada orang tua sebelum berangkat sekolah.
6. Mengucapkan salam bila masuk dan keluar rumah.
2. Etiket Pelajar saat Di Lingkungan Sekolah
Dalam kehidupan sehari hari manusia dituntut untuk saling berhubungan, mengenal dan
membantu satu sama lainnya. Agar tingkah laku kita disekolah diterima dan disenangi oleh teman
teman kita disekolah, kita hendaknya menjaga tata krama dan sopan santun. Karena tata krama dan
sopan santun adalah cerminan pribadi kita.
Di sekolah setiap hari kita bertemu dengan guru dan teman teman, Masing-masing dari mereka
memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda .
Setiap lingkungan sekolah dan setiap guru yang mengajar mempunyai ciri dan situasi yang
berbeda.Ada guru tertentu suasananya sangat angker, serba ketakutan dan mudah mengantuk.
Sedangkan guru lainnya sangat santai bahkan ada beberapa siswa berani menepuk punggung si guru.
Tetapi apapun situasi di sekolah semua siswa harus menjaga etika secara baik dan benar.
Bagaimana Etika Pergaulan yang Baik Saat di Sekolah, berikut penjelasannya :
 Menghormati dan bersikap sopan terhadap guru. Guru adalah orang yang mendidik dan
mengajarkan kepada kita berbagai ilmu pengetahuan, baik secara formal maupun nonformal.
Lewat guru juga kita bisa menjadi lebih pintar dan wawasan kita luas. Begitu mulianya tugas guru,
lewat guru juga membantu tugas para orang tua mengantarkan putra-putrinya mencapai masa
depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, kita harus menghormati dan menjaga sikap agar mereka
tidak kecewa apalagi sampai sakit hati. Guru adalah orang tua kedua setelah orang tua kandung
kita. Saat berbicara dengan guru gunakanlah bahasa yang santun dan sopan dengan mereka.
Hormatilah mereka dimanapun mereka berada, baik di sekolah maupun diluar sekolah,
Ucapkanlah salam seraya menyapa dengan hormat saat berpapasan dengan mereka. Apabila ada
pertanyaan, bertanyalah dengan sopan ketika menemui pelajaran yang kurang di pahami.
 Selama kita berada dilingkungan sekolah, hormatilah peraturan sekolah. Peraturan sekolah
diciptakan atau dibuat agar suasana yang tentram dan tertib agar pelaksanaan pendidikan di
sekolah dan semua programnya berjalan dengan baik, dan semua pihak wajib mematuhinya.
Apabila ada peraturan yang memberatkan, bentuklah perwakilan siswa, dan dimusyawarahkan
dengan pihak sekolah tanpa melakukan hal yang negatif dan merusak.
 Bergaullah dengan semua teman, dengan tidak membeda bedakan status teman seperti kaya,
miskin, agama dan suku tertentu.
 Sebagai pelajar yang baik harus bersemangat dalam menuntut ilmu, karena dengan ilmu
pengetahuan, hidup seseorang akan lebih bermartabat. Belajar dan Mencari ilmu pengetahuan
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap umat islam, baik laki-laki maupun
perempuan,muda maupun tua. Sebagaimana dalam firman Alloh SWT yang artinya, "…niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat…"(QS. Al-Mujadilah: 11). Oleh karena itu Kewajiban seorang
siswa adalah belajar dengan sebaik-baiknya dan terus berusaha untuk memiliki prestasi. Dengan
bersemangat belajar pasti akan tercapai cita-citanya.
 Jadikanlah teman kita sebagai mitra kita dalam menuntut ilmu pengetahuan. Bekerja samalah
dengan mereka dalam hal kebaikan serta berlomba dalam mencapai prestasi. Saat kita di sekolah,
kita selalu bertemu dengan teman teman kita, masing-masing dari mereka memiliki karakter dan
latar belakang yang berbeda. Apapun kondisi dan keadaan mereka, mereka tetap teman kita semua.
Dalam bergaul dengan mereka juga kita harus pandai memilah, mana teman yang akan membawa
kita ke hal hal yang positif dan mana teman yang akan membawa kita ke hal hal yang negatif. Kita
harus bisa mengontrol diri agar tidak terseret mengikuti mereka yang tidak baik. Adapun dengan
teman yang rajin, patuh, dan berprestasi, kita harus mencontohnya agar bisa berlomba dalam hal
kebaikan denganya. Berusahalah bersikap jujur dalam segala hal, seperti tidak menyontek ketika
ada ujian, dan membolos. Jadilah siswa yang jujur dan berprestasi.
 Jangan bersikap sombong dan sok tahu diantara teman teman, bersikaplah rendah hati, janganlah
berbohong dan dapat dipercaya oleh guru dan teman. Janganlah meremehkan teman di depan
teman lainnya.
 Apabila kalian berdebat dengan teman, janganlah ingin menang sendiri, hargailah pendapat orang
lain.
 Harus peduli dan berani membela teman yang sedang kesusahan, kesulitan dan tertindas teman
lainnya. Bila ada teman yang kesulitan tanpa diminta harus segera menolong. Bila ada teman yang
berbuat tidak baik dan mengancam teman sekelas harus berani menegur dengan sopan dan baik,
dan apabila tidak bisa diingatkan dengan baik sebaiknya diberitahukan pada ketua kelas atau wali
kelas.
 Berpakaianlah yang rapi dan bersih dan tidak berbau. Dan janganlah memakai perhiasan yang
berlebih, gantilah kaos kaki dan baju setiap hari agar terhindar dari bau tidak sedap kepada teman
di sekitar kamu...gunakanlah pakaian yang pantas dan sesuai keadaan dan harus yang menutup
aurat.
 Sebagai siswa kita tidak hanya dituntut pandai di bidang akademis saja tetapi juga harus mampu
membina hubungan yang baik dan harmonis dengan guru, siswa dan karyawan, sehingga suasana
di sekolah tercipta suasana yang menyenangkan.
3. Etiket pelajar di dalam kelas
 Di dalam kelas sebaiknya bersikap duduk yang sopan duduk tegak, dan tidak merebahkan kepala di
meja, jangan mengangkat kaki di atas kursi atau meja meskipun dalam keadaan istirahat
 Jaga kebersihan diri sendiri, hindari bau badan yang bisa menganggu teman di sekitar, cobalah
selalu mandi dengan baik dan bersih. bila itupun tidak membantu, bisa menggunakan deodoran
 Jangan memakai wangi parfum yang berlebihan
 Jangan pernah sekalipun meludah di lantai sekolah apalagi di kelas
 Jagalah bila ada posisi baju kamu yang tidak benar terutama anak perempuan
 Jangan berbicara yang tidak perlu bila guru sedang menerangkan pelajaran, bila sedang tidak
berkonsentrasi buatlah corat coret di kertas tentang pelajaran. bila itu juga tidak bisa berkonsentrasi
buatlah gambar dari pelajaran yang sedang kamu hadapi.
 Jangan tertawa dan berteriak berlebihan dan keras bila di dalam kelas
 Jaga kebersihan kelas, jangan membuang sampah sembarangan
 Jangan terlalu sering meminjam peralatan tulis kepada teman , kecuali bila perlu sekali atau karena
tertinggal. Bila meminjam alat tulis, buku atau apapun kepada teman harus segera dikembalikan.
4. Etiket berkomunikasi dengan guru dan teman di sekolah
 Berbicaralah yang jelas dimengerti baik dalam hal volume suara atau kejelasan kata uyang terucap,
jangan terburu buru dalam berkomunikasi
 Menatap mata lawan bicara dengan lembut
 Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
 Gunakan gerakan tubuh yang sopan dan wajar
 Jujur tidak berbohong
 Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
 Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
 Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
 Tidak mudah emosi / emosional
 Berinisiatif sebagai pembuka dialog
 Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
 Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
 Bertingkahlaku yang baik
 Ucapkan salam selamat malam, apa kabar, bagaimana keadaannya hari ini
 Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
 Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
 Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
 Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
 Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
 Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
 Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan
bicara.
 Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
 Jangan sering memotong pembicaraan orang lain.
 Jangan mendominasi pembicaraan gunakan komunikasi 2 arah yang seimbang kecuali dalam
keadaan tertentu.
 Bila mengakhiri percakapan ucapkan salam selamat pagi, sampai ketemu lagi, sukses selalu, salam
untuk keluarga di rumah dan lain sebagainya .

5. Etiket Pelajar saat Di Lingkungan Masyarakat


Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara kita dapat
menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui keinginan orang lain. Berbicara bisa
mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita harus
pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama Islammengajarkan agar kita berbicara
sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara yang bisa
menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak setan yang ditujukan untuk mengadu
domba, fitnah, isu dan gosip.

Tata krama berkenalan Kedua belah pihak saling menyebutkan nama, saling memandang, berjabatan
tangan, tidak mengayun-ayunkan tangan. Tata karma bertamu Hendaknya berjanji dahulu dan datang
tepat waktu. Tata krama berbicara
 Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan
 Jangan memotong pembicaraan orang lain
 Perhatikan Anda berbicara dengan siapa

Tata karma berpenampilan


a. Cara menggunakan pakaian
 Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi sabuk hitam (seragam putih abu-abu)
 Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga §
 Memaka pakaian harus cocock dengan situasi dan tempat

b. Cara berjalanbersama
 Laki-laki harus melindungi wanita
 Kalau ada dua wanita dan satu pria, pria berjalan di sisi yang berdekatan dengan lalu lintas
 Kalau ada dua pria dan satu wanita, wanita ada di tengah.

c. Tata cara makan


 Cicipilah makan dan minuman dengan tidak bersuara.
 Jika batuk pada waktu makan tutupi mulut.
 Berdoa sebelum makan.

d. Tata cara menggunakan fasilitas umum


 Buang sampah pada tempatnya
 Jagalah kebersihan baik di dalam kelas maupun di sekitar halaman.
 Taman umum harus ikut kita jaga kebersihannya.
 Sopan berkendara di jalan.
Etiket Menyambut Tamu

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut tamu:

1. Berpakaian yang rapi dan pantas.


Meskipun berada di rumah sendiri, dalam menyambut tamu kita seharusnya memakai pakaian yang
pantas. Tentu tidak akan enak dilihat tamu jika kita hanya berpakaian daster atau baju yang kotor.
2. Menyuguhkan minuman.
Terkadang tamu akan bilang tidak usah jika ditawari minuman, namun meski begitu kita perlu
menyediakannya. Bisa jadi si tamu malu atau basa-basi saja. Tidak perlu memaksakan menyuguhkan
yang berlebihan, namun setidaknya minuman yang minimal ada.
3. Sampaikan terima kasih.
Tamu bertandang ke rumah kita dengan menempuh perjalanan dan menyisihkan waktunya untuk
bertemu kita. Karena itu, sampaikanlah ungkapan penghargaan kita pada tamu karena telah berkunjung
ke rumah kita.

Teknik Komunikasi yang Baik


Sebagai hal yang selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi harus dilakukan dengan
baik. Berikut adalah beberapa teknik komunikasi yang baik:
 Bicara dengan jelas.
Komunikasi intinya adalah menyampaikan pesan kepada lawan bicara, dan tugas kita adalah
bagaimana agar pesan tersebut sampai sesuai dengan keinginan kita. Yang paling penting adalah bicara
apa yang kita maksudkan dengan jelas, supaya tidak ada kesalah pahaman.
 Mendengarkan dengan baik.
Seperti yang telah diulas sebelumnya, mendengarkan adalah hal yang sangat penting dalam
komunikasi. Tanpa kita berusaha mendengarkan baik, komunikasi yang terjalin tidak akan efektif. Kita
tidak memperhatikan apa yang dibicarakan orang lain dan membuat komunikasi jadi terhambat.
 Perhatikan lawan bicara.
Kita berkomunikasi dengan lawan bicara, maka kita harus perhatikan lawan bicara kita. Dengan
begitu, lawan bicara merasa dihargai dan komunikasi berjalan lebih lancar. Kalau sudah begitu,
hubungan yang terjalin dengan lawan bicara pun akan terus terjalin dengan baik.
 Konfirmasi jika merasa salah paham.
Dalam berkomunikasi, kita tidak dapat terhindar dari adanya kesalahpahaman. Kesalahpahaman bisa
terjadi karena berbagai hal, misalnya gangguan lingkungan atau ketidakfokusan kita dalam menyimak.
Karena itu, perlu dikonfirmasikan langsung hal yang disalahpahami guna meluruskan keadaan.
 Perhatikan komunikasi non-verbal.
Seperti yang dibahas sebelumnya, komunikasi bukan hanya soal bicara atau verbal. Ada juga aspek-
aspek komunikasi non-verbal dan justru peranannya jauh lebih besar dibanding komunikasi verbal.
Contoh dari komunikasi non-verbal adalah gestur tubuh, mimik wajah, penampilan, tanda baca, dan
lain sebagainya.
Etiket Komunikasi
Etiket dikenal juga sebagai tata krama, yang mengatur sikap dan tindakan manusia dalam bergaul
dengan manusia lain berdasarkan standar sopan santun dan adab. Etiket sebenarnya secara sadar atau
tidak sudah banyak kita pelajari dan pahami sedari kecil. Namun untuk lebih jelasnya lagi, berikut
adalah contoh dari etiket komunikasi:

1. Pengunaan bahasa yang baik dan intonasi yang sesuai.


2. Mengucapkan permisi ketika lewat di depan orang lain.
3. Mengucapkan tolong ketika minta bantuan.
4. Mengucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan.
5. Mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan.
6. Menghormati orang-orang yang lebih tua.
7. Mengurangi kebiasaan menyela ucapan orang lain.

Teknik Komunikasi Yang Baik

 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara


 Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
 Menatap mata lawan bicara dengan lembut
 Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
 Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
 Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
 Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
 Menerima pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
 Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
 Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan
bicara.
 Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik
 Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat
tangan, merunduk, hormat, canda gurau.

Manfaat Mempelajari Etika Komunikasi


Setelah membahas berbagai hal mengenai etika komunikasi, berikut adalah manfaat dari mempelajari
etika komunikasi:

1. Melancarkan komunikasi dengan orang lain.


2. Memahami apa yang dikomunikasikan orang lain.
3. Diterima dalam sosial masyarakat karena mengikuti etika yang berlaku.
4. Memperkuat hubungan yang terjalin dengan orang lain.
5. Pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.
6. Dihargai orang lain karena kita menghargai mereka juga.
7. Tidak bertindak sembarangan dan seenaknya dalam berkomunikasi.
Demikian pembahasan mengenai etika komunikasi. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi anda yang
mencari informasi mengenai etika, etika komunikasi, etiket, etika dalam komunikasi, teknik
komunikasi yang baik, dan manfaat etika komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai