Anda di halaman 1dari 15

AKHLAK MULIA DAN TERCELA MORAL

Dosen : Bu Nur Hasanah

OLEH:

NAMA : ANGELLYNA ANASTASYA


NIM : 22034
KELAS : TINGKAT 1A KEPERAWATAN
MATA KULIAH : AGAMA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KERIS


HUSADA
WILAYAH CILANDAK TIMUR KOTA JAKARTA
SELATAN
TUGAS KE-2 (Materi ke 4\MORAL)
1. AKHLAK MULIA DAN TERCELA :
a. Berikan contohnya masing-masing!
b. Hal-hal apa saja yang mendorong manusia dapat berbuat mulia dan
tercela :
2. Berikan contoh kasus yang terdapat dari media berkaitan dengan moral dan
a-moral (masing-masing 3 kasus):
a. Sertakan tgl kejadian, lokasi, nama, dan kasus nya!
b. Bagaimana pendapat saudara dari setiap kasus tersebut?

1. AKHLAK MULIA DAN TERCELA

A. CONTOH AKHLAK MULIA YAITU:


Contoh akhlak mulia di lingkungan masyarakat:
Bergotong Royong, Mengaspirasikan pendapat, Saling membantu, Mengajarkan sesuatu yang
baik kepada sesama, Santun, Tegas, Adil, Bersahaja dan Tidak Sombong, Menaati peraturan
di masyarakat, tidak egois.

Contoh Akhlak Terpuji Kepada Orang Lain

1. Memberikan salam kepada orang lain.


2. Menjawab salam dari orang lain.
3. Tersenyum dihadapan orang lain.
4. Menghormati orang-orang yang lebih tua dari kita.
5. Menghargai orang-orang yang lebih muda dari kita.
6. Membantu teman yang membutuhkan.
7. Mengunjungi teman yang sedang sakit.
8. Memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan.
9. Memberikan makanan kepada orang yang kelaparan.
10. Membahagiakan orang yang sedang tertimpa musibah.

Contoh Akhlakul Mahmudah Kepada Sesama Manusia yang Lainnya

 Memuliakan tamu yang datang ke kediaman kita.


 Memuliakan tetangga sekitar rumah kita.
 Selasa rendah hati di depan orang lain.
 Senantiasa berprasangka baik kepada orang lain.
 Saling tolong menolong di dalam kebaikan

Contoh Akhlak Mulia Dilingkungan Keluarga

1. Membantu keluarga
2. kerja bakti
3. hormat kepada orangtua
4. sopan dan santun kepada orangtua
5. tidak membantah perintah orangtua
6. membuat orangtua bangga
7. beribadah
8. membersikan rumah
9. membantu ibu memasak
10. memberi keceriaan

CONTOH AKHLAK TERCELA YAITU :

10 Contoh Akhlak Buruk yang Harus Kita Hindari

1. Berdusta atau berhobong ketika berbicara dengan orang lain.


2. Suka berkhiatan jika diberikan kepercayaan dari orang lain.
3. Jika berjanji suka tidak ditepati.
4. Durhaka kepada kedua orang tua.
5. Berprasangka buruk kepada orang lain.
6. Suka iri dengan keberhasilan yang diraih orang lain.
7. Suka dengki terhadap kesuksesan yang diraih orang lain.
8. Sombong dengan apa yang dimilikinya.
9. Ghibah atau suka membicarakan aib orang lain.
10.Mudah sekali tersinggung dan cepat marah.

Contoh Akhlak Tercela yang Lainnya

 Mencuri barang yang dimiliki orang lain.


 Menipu orang lain dengan berbagai macam cara.
 Bertutur kata kasar dalam berbicara.
 Acuh tak acuh terhadap orang yang lebih tua dari kita.
 Suka mengadu domba atau memprovokasi orang lain.
 Dan masih banyak lagi yang lain-lainnya.

Contoh Perbuatan Tercela di Rumah (Lingkungan Keluarga)


1. Tidak mematuhi perintah orangtua
2. Berbohong kepada orangtua
3. Tidak mau mengakui kesalahan yang dilakukan di rumah
4. Menyiksa hewan peliharaan
5. Menolak saat diminta ibu membeli sesuatu
6. Menolak membantu kakak yang sedang membutuhkan bantuan
7. Melawan orangtua
8. Membuat kegaduhan saat orangtua beribadah.
9. Memarahi orangtua
10. Mengambil uang kakak tanpa izin untuk jajan
11. Menggoda adik sampai menangis
12. Merusak tanaman
13. Membuang makanan karena tidak suka
14. Mengumpat
15. Berkata kasar
16. Mengganggu tetangga
17. Tidak mau mengerjakan PR
18. Menolak membersihkan kamar sendiri
19. Mendebat orangtua
20. Mengotori rumah saat bermain

Contoh Perbuatan Tercela di Lingkungan Sekolah


21. Mencontek saat ujian
22. Mencuri barang milik teman
23. Membuang sampah di ruang kelas
24. Menghina teman sekolah
25. Tidak mau membantu mengerjakan tugas kelompok
26. Ingin menang sendiri dalam diskusi
27. Berkata kata kasar kepada guru
28. Tidak mau turut kerja bakti
29. Meminta uang kepada teman secara paksa.
30. Bercanda saat guru sedang mengajar.
31. Memfitnah teman
32. Melakukan perundungan terhadap murid baru
33. Menyuruh teman mengerjakan PRnya
34. Mempermalukan teman karena pakaiannya kurang bagus.
35. Tidak menjaga kebersihan toilet sekolah
36. Merebut buku yang sedang dibaca teman
37. Merusak taman sekolah
38. Merusak buku perpustakaan
39. Mengajak teman membolos sekolah
40. Makan di kantin tapi tidak membayar

Contoh Perbuatan Tercela di Lingkungan Masyarakat


41. Mencoret-coret fasilitas umum
42. Membuang sampah di got
43. Mengadu domba antar suku dalam masyarakat
44. Berlaku tidak sopan
45. Membuat suara bising saat orang beribadah
46. Menghina orang cacat
47. Kebut-kebutan di jalan yang sempit
48. Tidak mau berhenti saat lampu merah menyala di persimpangan
49. Berebut tempat duduk dengan lansia di angkutan umum.
50. Menghina orang yang berbeda suku.
51. Menyindir tetangga
52. Melakukan korupsi dana masyarakat
53. Tidak mau ikut kerja bakti
54. Melakukan kecurangan dalam jual beli
55. Mengganggu orang lewat dengan membunyikan petasan
56. Menyerobot antrian
57. Membuang limbah ke sungai
58. Berjudi
59. Mabuk-mabukan
60. Menggunakan narkoba
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Atau Pembentukan Akhlak Mulia
Pada dasarnya, akhlak mulia berkaitan sangat erat dengan nilai-nilai dan norma-norma. Juga,
seperti telah dikemukakan tadi, bahwa akhlak mulia terbentuk melalui proses pembiasaan
sehingga terbentuk karakter yang selaras dengan nilai-nilai yang baik dan positif maka perlu
diketahui faktor-faktor apa saja yang berperan dalam pembentukan karakter atau akhlak tersebut.
Sebenarnya, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, tetapi disini akan di sini
akan disebutkan sebagiannya saja yang dipandang paling dominan. Dari sejumlah faktor
tersebut dapat kita klasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu faktor-faktor internal dan faktor-
faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor ini meliputi beberapa hal berikut :
a. Insting atau Naluri
Insting adalah karakter yang melekat dalam jiwa seseorang yang dibawanya sejak lahir. Ini
merupakan faktor pertama yang memuncul kan sikap dan perilaku dalam dirinya. Tetapi karakter
ini dipandang masih primitif dan harus dididik dan diarahkan.
b. Adat/kebiasaan
Adat/kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar Dzikir
berpendapat bahwa perbuatan manusia, apabila di kerjakan secara berulang-ulang sehingga
mudah melakukannya, dinamakan adat kebiasaan.
c. Keturunan
Maksudnya adalah berpindahnya sifat-sifat tertentu dari orangtua kepada anak. Sifat-sifat
asasi orangtuanya. kadang-kadag anak mewarisi sebagian besar sifat-sifat orangtuanya.
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal dalam ini adalah melieu, yaitu segala sesuatu yang berada di luar individu
yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung, baik disadari maupun tidak
disadari, terhadap pembentukan mental dan kerakter. Ada dua macam :
a. Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan
tingkah laku seseorang. Lingkungan alam dapat mematangkan pertumbuhan bakat yang
dibawanya. Kita dapat melihat perbedaan antara individu yang hidup di lingkungan alam yang
tandus, gersang dan panas dengan individu yang hidup di lingkungan alam yang subur dan sejuk.
Lingkungan alaam ini dapat berpengaruh terhadap perangai dan pembawaan seseorang.
b. Lingkungan Pergaulan
Untuk menjamin kelangsungan hidupnya, manusia selalu berhubungan satu dengan yang
lain. Itulah sebabnya manusia membutuhkan pergaulan. Dengan adanya pergaulan, manusia
saling mempengaruhi, seperti dalam pemikiran, sifat dan tingkah laku. Lingkungan pergaulan ini
meliputi beberapa hal berikut :
1. Keluarga/Rumah
Keluarga merupakan salah satu sumber yang memberikan dasar-dasar ajaran bagi sesorang
yang merupakan faktor terpenting dalam pembentukan mentalnya.
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar adalah lingkungan di luar rumah tempat individu bersosialisasi dengan
tetangga, pada khususnya, dan masyarakat, pada umumnya, sehingga memberikan pengaruh
terhadap kepribadian, mental, dan perilakunya.
3. Lingkungan Sekolah/Tempat Kerja
Lingkungan sekolah atau tempat kerja, di mana individu melakukan sebagai aktivitasnya di
tempat tersebut, berpotensi untuk memberikan pengaruh terhadap karakter dan perilakunya.
Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak mulia pada
khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang sangat amat populer.
1. Menurut aliran Nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan
diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa
kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang yang sudah memiliki pembawaan atau
kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.
Aliran ini tampaknya begitu yakin terhadap potensi batin yang ada dalam diri manusia, dan
hal ini kelihatannya erat kaitannyadengan pendapat aliran intuisisme dalam hal penentuan baik
dan buruk sebagai mana telah diuraikan diatas. Aliran ini tampak kurang menghargai atau kurang
memperhitungkan peran pembinaan dan pendidikan.
2. Menurut Aliran Empirisme bahwa faktor yang paling brepengaruh terhadap pembentukan
dari seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan
pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik,
maka baiklah anak itu. Demikian jika sebaliknya.
Aliran ini tampak begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan
pengajaran.
3. Menurut Aliran Konvergensi berpendapat pembentukan akhlak di pengaruhi oleh faktor
internal, yaitu pembawaan sianak, dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang
dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.
Fitrah dan kecenderungan kearah yang baik yang ada didalam diri manusia dibina secara intensif
melaui metode.
Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak
mulia terbagi dua yaitu faktor internal dan eksternal.
 Hal-hal yang mendorong manusia dapat berbuat tercela :
Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak mulia pada
khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang sangat amat populer.
1. Menurut aliran Nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan
diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa
kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang yang sudah memiliki pembawaan atau
kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.
Aliran ini tampaknya begitu yakin terhadap potensi batin yang ada dalam diri manusia, dan
hal ini kelihatannya erat kaitannyadengan pendapat aliran intuisisme dalam hal penentuan baik
dan buruk sebagai mana telah diuraikan diatas. Aliran ini tampak kurang menghargai atau kurang
memperhitungkan peran pembinaan dan pendidikan.
2. Menurut Aliran Empirisme bahwa faktor yang paling brepengaruh terhadap pembentukan
dari seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan
pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik,
maka baiklah anak itu. Demikian jika sebaliknya.
Aliran ini tampak begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan
pengajaran.
3. Menurut Aliran Konvergensi berpendapat pembentukan akhlak di pengaruhi oleh faktor
internal, yaitu pembawaan sianak, dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang
dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.
Fitrah dan kecenderungan kearah yang baik yang ada didalam diri manusia dibina secara intensif
melaui metode.
Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak
mulia terbagi dua yaitu faktor internal dan eksternal.
2. Berikan contoh kasus yang terdapat dari media berkaitan dengan moral dan a-moral
(masing-masing 3 kasus):
 CONTOH KASUS MORAL:
1. Selasa, 27 September 2022 10:12
Personel Gabungan Balkot dan Relawan Bersihkan Sampah Pantai Marcony
Sampah Plastik dan Organik di Pantai Ini Tembus 20 Ton
Puluhan personel Kecamatan Balikpapan Kota bersama masyarakat, relawan melakukan kerja
bakti membersihkan tumpukan  sampah di kawasan Pantai Marcony, belakang eks Le Grandeur
Kelurahan Damai, pada Minggu (25/9).
Dipimpim langsung Camat Balikpapan Kota, Rosin Suparlan, dengan koordinator lapangan Kasi
Trantib dan LH Iskandar Noor.
"Tim gabungan yang terdiri dari aparat Kecamatan Balkot, Kelurahan se Balikpapan Kota, LPM,
didukung oleh Relawan Garuda, Jaguar Rescue, Pramuka Peduli, dan tim kebersihan dari DLH
Kota Balikpapan, bergerak membersihkan sampah sejak pukul 07.00 WITA," jelas Camat Rosin.
Dikatakan Rosin, sampah yang menumpuk berasal dari sampah laut yang ada di sekitar dan
akhirnya terkumpul di bibir pantai yang lokasinya kini bersih. Dari hasil kerja bakti berhasil
dikumpulkan sampah plastik dan organik sebanyak 600 polybag sampah atau sekira 20 ton.
"Kami juga mendapat bantuan alat berat dari DPU, selanjutnya tumpukan sampah yang berasal
dari sampah yang larut dan terbawa arus hingga ke bibir pantai Marcony," tambah
Iskandar. Sampah yang berhasil dibersihkan tersebut diangkut menggunakan kendaraan
operasional DLH menuju ke TPA.
Rosin kembali mengingatkan warga Kecamatan Balikpapan Kota dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya.
"Dan tentunya agar Kota Balikpapan menjadi kota yang paling dicintai no 1 di dunia," pungkas
Rosin. 
2. Aktivis Dorong Pemerintah Berantas Koruptor di Papua
Jumat 07 Oct 2022 12:41 WIB
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Eks ketua BEM Uncen berharap masyarakat tetap menjaga situasi damai di Papua
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kasus yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe
harus diselesaikan secara hukum. Tokoh pemuda dan eks ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Universitas Cendrawasih (Uncen), Erik Makabori mengimbau masyarakat di Papua
untuk tidak tergiring dalam kepentingan pribadi dalam membela Lukas.
Menurut Erik, para pemuda bisa lebih bijak dalam melihat sebuah perspektif peristiwa yang
sedang terjadi di Papua. "Berkaitan dengan kasus korupsi seharusnya sudah kewenangan negara
untuk melakukan proses hukum dan tidak boleh mengaitkan kasus korupsi dengan perjuangan
papua merdeka," ujarnya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (7/10/2022).Dia
mendorong KPK segera menuntaskan kasus dengan tersangka Lukas.
"Pemeriksaan terhadap Lukas Enembe adalah tanggung jawab negara dan pemerintah harus bijak
dan berkomitmen untuk memberantas koruptor di tanah Papua," ujarnya.Erik berharap
masyarakat Papua tidak terlibat dalam kekisruhan dan tetap menjaga situasi damai di Papua.
"Selain kasus Lukas Enembe, pejabat daerah Papua lainnya juga banyak yang melakukan korupsi
karena dinilai tidak ada efek jera," ucap Erik. Karena itu, ia mendorong pemerintah bertindak
tegas untuk mengadili semua pejabat daerah Papua yang terlibat kasus korupsi agar Bumi
Cenderawasih menjadi provinsi yang maju.Sementara itu, ketua tim hukum Gubernur Papua,
Petrus Balla Pattyona menyatakan, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua,
Mayjen Gustav Agus Irianto menemui kliennya di kediaman pribadi Lukas di Koya Tengah,
Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Kamis (6/10/2022). Petrus mengatakan, Gustav
menyampaikan pesan dari KPK agar Lukas yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus
gratifikasi senilai Rp 1 miliar memenuhi panggilan pemeriksaan di Jakarta.

3. Peduli Tempat Ibadah Kapolresta Kunjungi Pura Dalam Ciwa Nata Dan Masjid Al
Mujahirin Lingsar
POLRESTA MATARAM
07/10/2022 09:21
Lombok Barat – Dalam memelihara Kamtibmas dan peduli tempat ibadah Kapolresta Mataram
Kombes Pol Mustofa SIK MH mengunjungi bersilahturahmi bertempat di Pura dalam Ciwa Nata
Dusun Sraya Duman Desa Duman dan Masjid Al Mujahirin Dusun Sandongan Desa Saribaya
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Kamis, (06/10)
Kapolresta Mataram didampingi Kasat Reskrim Kompol I kadek Adi Budi Astawa, ST, SIK, KBO
Sat Binmas Polresta Mataram Ipda I Wayan Budiarta disambut Ketua PHDI Kecamatan Lingsar I
Wayan Madra, Jero Mangku Ketut Kertana, Kades Duman Suhardi, SH, Kades Saribaya
Abdurahman beserta Bhabinkamtibmas Duman Aiptu I Wayan Adnyana, Bhabinkamtibmas
Sariabaya Bripka Dewa Ngakan Katyana dan Babinsa Duman Sertu M. Hafizin. Sambutan Ketua
PHDI Kecamatan Lingsar yang menyampaikan pada kesempatan yanh sangat bahagia ini kita bisa
bersama-sama hadir bersilaturahmi, bersama bapak-bapak dari polresta Mataram, ucap Wayan
Madra. Tempat Ibadah Pura ini kami telah laksanakan renovasi pasca gempa kemarin, dengan
telah melalui prosesi pemelaspasan, yang sebenarnya pura ini mulai di bangun 1 tahun kemarin
tapi karena masih banyak kegiatan sehingga tertunda, saat ini puran kami dalam tahap pengerjaan
ornamen yang percetakannya ada di karang baru, tutur Wayan Madra. Selanjutnya krama pura
dalam yang dukung oleh 90 Kartu Keluarga yang ada di wilayah ni, selanjutnya ini kembali lagi
berswadaya untuk prosesi acara dan pembangunan di tempat ini. Kami atas nama PHDI Lingsar
mengucapkan terima kasih kepada bapak dan jajarannya telah mendatangi kami serta memberikan
bantuan 30 sak semen kepada kami, pungkasnya. KBP Mustofa menyampaikan, pertama saya
mohon maaf telah menyita waktu siang semua sekalian, saya minta waktu bersilaturahmi, giat ini
sudah kami laksanakan setiap minggu, kalau membantu Pura ke 9 lokasi kami membawa seman
siapa tahu di butuhkan, kata KBP Mustofa. KBP Mustofa menjelaskan ingin mendekatkan diri
dengan seluruh elemen masyarakat Mataram di wilkayah hukum Polresta Mataram, tujuan kami
bukan membantu pura tapi ingin bersilaturahmi yang kaitannya dengan tugas pokok kepolisian
serta pelayanan kepolisian yang kurang di masyarakat, jelas KBP Mustofa. Situasi Kamtibmas
secara umum relatif aman meskipun kriminalitas sesuai data di dominasi oleh kasus Curanmor,
Narkotika dan Asusila, dan agak rawan tentang permasalahan kasus tanah, sehingga terkait kasus
ini masyarakat bisa berkoordinasi dengan Babinkamtibmas hingga BPN, terang KBP Mustofa.
Kami siap membantu rekan-rekan sekalian, prinsipnya saya ingin membantu masyarakat sesuai
tupoksi kepolisian dan ingin bersilaturahmi karena polisi hadir di tengah masyarakat untuk
membantu tugas-tugas masyarakat sekalian. Serta terkait giat Ironman tolong di sampaikan kepada
warganya dengan akan ada sejumalh titik jalan yang akan kami tutup karena kegaitan ini
merupakan event internasional, dan jika ada warganya yang membutuhkan vaksinasi silahkan
hubungi kami untuk bisa kami komunikasikan dengan bapak bupati, tambah KBP Mustofa.
Selanjutnya menuju Masjigd Al Muhajirin Dusun Sandongan Desa Saribaya Kecamatan Lingsar
disambut Kades Duman Suhardi SH yang mengatakan bahwa saat ini penyalahgunaan narkoba
sudah masuk ke perkampungan termasuk desa kami, kita ingin generasi kita ini kedepannya bisa
tidak rusak akibat hal ini, untuk itu mohon bantuannya untuk di berantas sesegera mungkin, ucap
Suhardi. KBP Mustofa menanggapi bahwa agar sebelumnya di sosialisasikan dan di persiapkan
betul agenda masyarakat tersebut dengan di komunikasikan bersama Kapolsek sehingga
kambtimas di wilayah bisa di kelola, prinsipnya polisi siap membantu kegiatan masyarakat,
ungkap KBP Mustofa. Kemudian terkait penyalahgunaan Narkotika saya juga mengajak semua
pihak sekalian, kalau mendasari pada data rata-rata usia pengguna narkotika berada pada usia 40
tahun, contoh ada wilayah di Mataram menjual tramadol, di wilayahnya tidak ada tramadol namun
membeli ke wilayah Cakra artinya sekuat apapun polisi melakukan merazia dalam memberantas
hal ini tapi jika orangnya langsung tidak ingin menjauh dan sadar percuma, tegas KBP Mustofa.
KBP Mustofa berharap masyarakat ikut aktif menanggulangi hal ini juga, untuk itu kenapa
silaturahmi saya ke tempat ibadah, tujuannya biar pengurus tempat ibadah bisa menyampaikan
himbauan dan semakin mengajak umat serta jemaahnya untuk mendekatkan diri dengan Tuhan
YME, harap KBP Mustofa. Sehingga pesan kamtibmas kita juga bisa tersalurkan, dan harapan
kami silahkan 3 pilar terus berkolaborasi dalam mengelola kamtibmas di wilayah, tutup KBP
Mustofa. Kades Saribaya Sdr. Abdurahman dan Takmir masjid Sdr. Salirah langsung melakukan
ramah tamah dan menyerahkan sebanyak 30 sak semen yang di terima langsung Kades Saribaya
Sdr. Abdurahman dan melakukan foto bersama.

 CONTOH KASUS A-MORAL


Kasus AY, Cerminan Bobroknya Moral Generasi
Kamis 11 Apr 2019 16:44 WIB
Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang siswi SMP di Pontianak, AU, menjadi korban pengeroyokan sejumlah siswi SMA.
Aksi tersebut terjadi pada Jumat, 29 Maret 2019, di sebuah bangunan yang terletak di Jalan
Sulawesi, Pontianak, Kalimantan Barat.
Akibat luka yang dideritanya, kini korban masih menjalani perawatan di rumah sakit di Pontianak.
Menurut Kasatreskrim Polresta Pontianak Kompol Husni Ramli, peristiwa ini baru dilaporkan
korban dan orang tuanya satu pekan setelah kejadian.Berbagai kasus tindakan brutal remaja selalu
menjadi konsumsi media berita setip hari. Remaja negeri kini tengah mengalami dekadensi moral
yang luar biasa. Atas nama globalisasi, remaja diseret dalam kubangan lumpur liberalisme yang
menuhankan kebebasan sehingga meningkatkan gaya hidup tanpa aturan.Tingkah laku mereka
sangat jauh dari adat ketimuran apalagi dari nilai nilai keislaman. Bobroknya moral generasi
bangsa sungguh menjadi sebuah bencana di masa depan, bagaimana tidak remaja yang seharusnya
menjadi penerima tonggak estafet kepemimpinan di masa depan namun jauh dari harapan, mau
dibawa ke mana bangsa ini jika generasi penerusnya tak dapat diharapkan? Remaja seharusnya
menjadi pewaris budaya luhur, justru menjadi korban budaya kufur.Lantas ,siapa yang seharusnya
disalahkan dan bertanggung jawab atas krisisnya moral remaja saat ini? Remaja ibarat bibit
tanaman yang harus dirawat, dipupuk, dan di bersihkan dari berbagai hama sehingga si empunya
dapat memanen dengan hasil yang memuaskan. Pun dengan remaja harus senantiasa dijaga,
dididik dengan baik, dibekali ilmu agama yang memadai sejak usia dini, dan dijauhkan dari
berbagai budaya liberalisme yang merusak.Sejatinya kerusakan generasi menjadi tanggung jawab
bersama mulai dari ruang lingkup paling kecil, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, dan kemudian
negara. Keluarga menjadi pembangun fondasi kepribadian seorang anak, terutama ibu, namun
pada kenyataan nya, seorang ibu kini banyak yang lalai akan tugas utamanya sebagai pencetak
generasi. Karena krisis ekonomi seorang ibu dituntut untuk keluar mencari nafkah layaknya
seorang suami demi untuk tercukupinya kebutuhan. Kemudian sekolah, sekolah kini seolah-olah
gagal dalam pembentukan karakter siswa, sistem sekadar transfer ilmu namun minus pengamalan.
Di tambah lagi kontrol masyarakat yang lemah, tipe masyarakat yang apatis, acuh tak acuh dan
individualis. Lantas apa yang seharusnya menjadi solusi atas problema ini?
Jawabannya hanya satu yaitu kembali pada aturan Islam. Di mana dalam sistem Islam semua
pihak ikut bertanggung jawab akan terjaganya generasi, mulai dari peran ibu dalam Islam adalah
pengatur rumah tangga dan pencetak generasi bukan sebagai poros roda perekonomian, keluarga
menjadi komponen pertama dan utama pembentukan kepribadian Islami. Kemudian masyarakat
dalam sistem Islam mempunyai kontrol sosial yang kuat dengan menerapkan amar makruf nahi
mungkar dan diatur berdasarkan aturan Islam.
Pun, sistem pendidikan dalam Islam adalah pencetak output generasi yang unggul dalam hal
penerapan prinsip moral dan spiritual. Hal itu karena pendidikan berdasarkan prinsip akidah islam.
Terakhir adalah negara yang bertugas menjauhkan dan menjaga generasi dari budaya luar yang
merusak. Membatasi semua konten media yang merusak. Negara juga bertugas menangkal
berbagai segala ide, pemikiran yang bertentangan dengan akidah islam.
Pengirim: Dian Ambarwati, Wonogiri

 Sepanjang 2021, BNN Ungkap 760 Kasus Tindak Pidana Narkoba


30/12/2021
Yoanes Litha
Badan Narkotika Nasional (BNN) RI sepanjang tahun 2021 berhasil menyita 3,31 ton
metamfetamin (sabu) dan 115 ton ganja narkoba yang melibatkan jaringan sindikat
nasional dan internasional.
Sepanjang tahun lalu BNN berhasil mengungkap 85 jaringan sindikat narkoba nasional dan
internasional yang terlibat dalam 760 kasus tindak pidana narkoba. Sebanyak 1.109 orang
ditangkap.
“Barang bukti narkoba yang disita pada 2021 adalah 3,31 ton metamfetamin (sabu), 115,1 ton
ganja, 50,5 hektare lahan ganja dan 191.575 butir ekstasi,” ungkap Kepala BNN RI, Komisaris
Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose dalam konferensi pers capaian kinerja BNN RI di tahun
2021, Rabu (29/12).
Petrus menambahkan BNN RI juga berhasil mengungkap 14 kasus tindak pidana pencucian uang
(TPPU) yang berasal dari kejahatan narkotika dengan jumlah tersangka sebanyak 16 orang. BNN
menyita aset dan uang senilai Rp108 miliar. Penyalahgunaan Narkoba Naik 0,15%
Petrus menambahkan meskipun berada dalam masa pandemi COVID-19 ada kenaikan prevalensi
penyalahgunaan narkoba sebesar 0,15 persen berdasarkan hasil survei penyalahgunaan narkoba
2021 yang dilakukan oleh BNN, Badan Pusat Statistik dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.
“Pada kategori setahun pakai yang sebelumnya 1,80% atau 3.419.188 pada tahun 2019, kini
menjadi 1,95% atau 3.662.646 pada tahun 2021 dan pada kategori pernah pakai meningkat dari
2,40% atau 4.534.744 menjadi 2,57% atau 4.827.616,” jelas Petrus. Kenaikan penyalahgunaan
narkoba itu turut dipengaruhi banyaknya pasokan narkoba yang masuk ke Indonesia yang 90%
diantaranya melalui jalur laut. Diungkapkannya, melalui intervensi program Desa Bersinar (Bersih
Narkoba), BNN berhasil menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di wilayah
pedesaan . Pada rentang usia 25-49 tahun , contohnya, terjadi penurunan dari 3,39% menjadi
2,24% di kalangan mereka yang pernah pakai sementara pada kategori setahun pakai mengalami
penurunan dari 2,50% menjadi 1,61%. Desa Bersih Narkoba adalah salah satu upaya pencegahan
dan penanganan penyalahgunaan narkoba di desa yang dikelola secara mandiri oleh pemerintah
desa bersama dengan masyarakat.
“Sekali lagi ini menunjukkan intervensi program Desa Bersinar dan intervensi berbasis
masyarakat yang dilakukan BNN bekerja sama dengan seluruh stake holder berhasil,” kata Petrus.
Pada tahun 2021 telah telah terbentuk 346 Desa Bersinar, meningkat 100% dari tahun sebelumnya.
Sinergitas antara aparat TNI-POLRI dan aparat desa berhasil mengindentifikasi 557 orang yang
diduga sebagai pelaku tindak pidana narkoba. Petrus mengakui, berbagai pihak perlu mendukung
revisi Undang-Undang Narkotika untuk menjawab tantangan banyaknya narapidana yang berasal
dari tindak pidana narkotika di lembaga-lembaga pemasyarakatan di Indonesia.
“Kita bagaimana para penyalahguna ini tidak dibawa kepada Criminal Justice System proses tetapi
dilakukan rehabilitasi,”papar Petrus.
Anggota Komisi III DPR RI, Ichsan Soelistio menyatakan Revisi Undang-Undang Narkotika telah
masuk dalam Program Legislasi Nasional Prioritas (Prolegnas) 2020-2024.
“Kalau tidak salah itu sudah masuk dalam Prolegnas, Revisi Undang-Undang Narkotika yang
sekarang tidak lama lagi akan masuk dalam harmonisasi undang-undang di DPR yang akan
menjadi salah satu prioritas untuk dilakukan revisi,” kata Ichsan Soelistio dalam konferensi pers
itu. Data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan per Agustus 2021 menyebutkan jumlah penghuni
Lapas di Indonesia mencapai 266.514, sementara kapasitas total hanya mencapai 135.561
penghuni.
 8 Kasus Perjudian di Malang Diungkap, Ada Judi Online Jaringan Australia dan Hongkong
Avirista Midaada, Okezone · Rabu 24 Agustus 2022 18:20 WIB
MALANG - Dua aksi judi online diungkap Polresta Malang Kota. Pengungkapan kasus judi
online sesuai instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dari dua kasus judi online yang diungkap, dua tersangka berinisial B (44) warga Kelurahan
Wonokoyo, dan S (34) warga Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, diamankan Satreskrim
Polresta Malang Kota dan jajaran Polsek Kedungkandang.
Kapolsek Kedungkandang, Kompol Agus Siswo Hariyadi menjelaskan, tersangka ditangkap di
rumahnya pada Jumat (19/8/2022) malam. Tersangka diamankan setelah pihak kepolisian
melakukan penyelidikan dan mengembangkan dari kasus sebelumnya.
"Berawal dari adanya informasi masyarakat, bahwa di wilayah Wonokoyo terdapat praktek judi
online. Dari informasi itu, kami kembangkan dan berhasil menangkap tersangka," kata Agus
Siswo Hariyadi, saat rilis di Mapolresta Malang Kota, pada Rabu siang (24/8/2022).
Polisi juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti, berupa satu buah handphone, satu buku
tulis berisi rekapan nomor togel, akun judi online dari situs judi yang berisi saldo Rp775 ribu,
uang sisa setoran Rp 116 ribu, dan satu buah buku tabungan.
"Jadi, tersangka ini membuat akun di salah satu situs judi online. Setelah itu, tersangka mengisi
saldo di akun tersebut dengan mentransfer sejumlah uang. Usai membuka akun, tersangka
menerima tombokan dari teman-temannya," jelasnya.
Kemudian, tombokan tersebut ditombokkan setiap harinya dengan tombokan dari luar negeri yaitu
Sydney, Australia dan Hongkong. Pelaku berperan pengepul dari sejumlah orang, dimana dari
hasil nomor rekapan togel yang keluar ia mendapat omzet ratusan ribu rupiah.
"Setiap merekap dan melakukan perjudian jenis togel tersebut, tersangka mendapat omset sebesar
Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu. Dan dari pengakuannya, tersangka telah menjalankan aksi judi
online selama 5 bulan," paparnya.
Sementara, Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga menjelaskan,
pihaknya juga berhasil mengungkap aksi judi online jenis togel dari dan mengamankan seorang
bandar berinisial S (34). Pelaku diketahui telah melakukan aksi perjudian togel online selama dua
tahun.
"Berawal dari adanya informasi masyarakat, kami berhasil melakukan penangkapan tersangka.
Dari penangkapan itu, kami juga mengamankan beberapa barang bukti yaitu uang tunai Rp 235
ribu, 35 lembar bukti transfer deposit online, satu kartu ATM, dan buku tafsir mimpi," ujar Bayu
Febrianto Prayoga.

Tragedi Kanjuruhan dan Rendahnya Budaya Malu Bangsa Kita


OLEH : Syahganda Nainggolan
Sabtu, 8 Oktober 2022 | 11:29
AREMANIA, klub suporter Arema FC, telah mensomasi Presiden Joko Widodo, Kapolri, Ketua
Umum PSSI, Panglima TNI, Menpora, DPR RI, PT LIB (Liga Indonesia Baru), Direktur LIB dan
panpel kompetisi sepakbola di Kanjuruhan Malang lalu, paska tragedi Kanjuruhan.
Seminggu lalu, Sabtu (1/10), kita mengenang tragedi besar dalam sejarah persepakbolaan kita, sebuah
pembantaian brutal terhadap suporter sepak bola. Catatan kematian terakhir adalah 131 jiwa,
diantaranya puluhan anak-anak dan wanita. Dari sembilan poin somasi Aremania, kita akan membahas
poin pertama, yakni permintaan maaf dari Presiden, Ketua Umum PSSI, Kapolri, Panglima TNI, dan
lainnya. Poin permintaan maaf adalah poin budaya, bukan soal apakah pihak yang dituju terkait
langsung, melainkan sebuah pertanggungjawaban moral, khususnya ketika kejadian ini adalah
persoalan nasional dan bahkan internasional, jadi kita bukan hanya sekedar mencari kambing hitam.
Permintaan maaf terutama ditujukan pada ketua PSSI. Sebab, netizan dan masyarakat meyakini bahwa PSSI lah
simbolik identitas persepakbolaan kita.
Permintaan maaf dari Iwan Bule (Mochammad Iriawan, ketua umum PSSI) sebenarnya sudah dia
sampaikan pada Minggu (2/10). Namun, kenapa masyarakat tetap tidak puas dan tetap masih meminta
Iwan Bule meminta maaf? Bahkan suara itu terus menggema di media sosial?
Untuk Iwan Bule ini, sebenarnya permintaan maaf yang diinginkan masyarakat, khususnya netizen,
bukan sekedar minta maaf saja, melainkan minta maaf yang disertai rasa bersalah, malu dan lalu
mengundurkan diri dari ketua umum PSSI. Sebab, di Indonesia permintaan maaf seringkali hanya
merupakan "lip service", tanpa makna.
Dalam berbagai media, disebutkan Iwan Bule tidak terima dengan permintaan netizen agar dia
mengundurkan diri, bahkan katanya dia harus terus menjabat sebagai bentuk tanggung jawab. Dengan
demikian, menurutnya, dia justru harus mengaudit kenapa kerusuhan itu terjadi. Dan dia juga merasa
tidak terlibat dalam tataran teknis pelaksanaan pertandingan, khususnya urusan pengamanan, antara
Arema FC dan Persebaya itu.

 MENURUT PENDAPAT SAYA


Somasi Aremania terhadap presiden, Kapolri, Ketum PSSI dan lainnya mempunyai landasan moral
penting untuk kita dukung. Tentu saja somasi ini mewakili perasaan masyarakat kita semua. Karena
terjadi pembantaian manusia dengan sadis di Kanjuruhan, yang dilakukan oleh aparat negara.
Bangsa ini perlu belajar budaya malu, maksudnya elite bangsa, khususnya yang berkuasa. Jangan
membiarkan bangsa ini terbiasa mencari kambing hitam.
Dalam kacamata sosiologi, "shame culture" merupakan spirit bangsa Asia, baik Korea, Jepang, China
dan juga harusnya Indonesia. Budaya Jawa, "Wedi Wirang, Wani Mati" (Lebih baik mati daripada
malu) sudah lama hilang, meski mungkin tidak sepenuhnya.
Kita harus mendorong sifat-sifat bermoral dan bertanggung jawab pemimpin kita. Jokowi harus minta
maaf, Kapolri harus minta maaf dan Iwan Bule harus mundur. Itu di luar urusan pidana, ini soal moral
dan budaya malu. Itu juga di luar jadwal kerja tim TGIPF yang dipimpin Mahfud MD. Dengan
demikian kepedihan atas kematian ratusan korban Kanjuruhan bisa terobati, setidaknya sebagiannya.

Anda mungkin juga menyukai