Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

“PENDIDIKAN KEHIDUPAN KELUARGA”


MENGIDENTIFIKASI PERILAKU POSITIF DAN NEGATIF YANG ADA DI
LINGKUNGAN KELUARGA DAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

OLEH:

NAMA : AIWAHIDIN

STAMBUK : A1J117034

JURUSAN : PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keluarga merupakan lingkungan terdekat dari setiap individu, utamanya bagi seorang
anak. Pengetahuan, pemahaman dan interaksi yang mereka dapatkan pertama kali adalah dari
lingkungan keluarga, sekaligus seiring waktu yang akan mengiringi perkembangan mereka.
Sedangkan lingkungan kedua yang dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak adalah
lingkungan sekolah.

Perkembangan karakter seorang anak dipengaruhi oleh perlakuan keluarga terhadapnya.


Karakter seseorang terbentuk sejak dini, dalam hal ini peran keluarga tentu sangat berpengaruh.
“Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Bagi setiap orang keluarga
(suami, istri, dan anak-anak) mempunyai proses sosialisasinya untuk dapat memahami,
menghayati budaya yang berlaku dalam masyarakatnya.” (Mudjijono, et al., 1995)

Pendidikan dalam keluarga sangatlah penting dan merupakan pilar pokok pembangunan
karakter seorang anak. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung lebih
dihormati karena dianggap berada strata sosial yang tinggi. Kualitas seseorang dilihat dari
bagaimana dia dapat menempatkan dirinya dalam berbagai situasi.

Perilaku belajar baik positif maupun negatif dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain. Faktor internal meliputi kondisi rohani dan psikologi dan faktor eksternal meliputi
lingkungan sosial keluarga, pergaulan, belajar, kemudian lingkungan non sosial berupa gedung
sekolah, cuaca, fasilitas belajar. Keluarga merupakan unsur sosial terkecil yang memberi fondasi
primer pada anak. Lingkungansekitar dan sekolah sebagai lingkungan belajar anak ikut memberi
nuansa pada perkembangan anak, karena baik buruknya struktur keluarga dan lingkungan sekitar
memberi pengaruh baik dan buruknya pertumbuhan kepribadian anak. Pendidikan di lingkungan
keluarga berpengaruh besar dalam pendidikan anak karena membantu perkembangan anak dalam
belajar, memberi rangsangan pada anak untuk lebih giat dalam belajar dan memberi dukungan
mengenai perilaku yang benar.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Perilaku Positif dan Negatif Di Lingkungan Keluarga

a. Perilaku Positif

1) Senantiasa saling mengingatkan dan mengajak keluarga untuk mendekatkan diri kepada
sang pencipta contohnya seperti mengajak adik mengaji, sholat dll.

2) Mentaati aturan yang berlaku dalam keluarga contohnya seperti mandi sebelum waktu
magrib

3) Menghindari ucapan "ahh" ketika dimintai bantuan oleh orangtua contohnya seperti ketika
disuruh ibu membeli ikan jangan pernah mengatakan “aah”.

4) Memperingan beban kerjaan orang tua dengan cara seperti memasak, membersihkan rumah,
menjadi anak yang sederhana, dsb.

5) Membantu adik atau kakak dalam proses pembelajaran seperti membantu mengejarkan
pekerjaan rumah.

6) Tidak menyakiti perasaan orang tua dengan salah satu cara tidak terjebak dalam pergaulan
bebas.

7) Saling mencintai sesama anggota keluarga.

8) Mengakui keberadaan dan fungsi tiap-tiap anggota keluarga

9) Adanya keterbukaan antar anggota keluarga

10) Mengembangkan sikap tenggang rasa.

11) Menghargai Orang Tua

12) Mau mengalah dengan adik saat bermain

13) Menjaga nama baik keluarga

14) Menghormati Anggota Keluarga

15) Membantu Orang Tua dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan imbalan apapun

16) Meminta bantuan Orang Tua jika terdapat masalah


17) Dapat menyesuaikan diri dengan keluarga

b. Perilaku negatif

1) Membantah, mengatakan "ah", , tidak mau mendengar, dan malas menolong orangtua

2) Tidak mau mengalah dengan adik saat bermain

3) Kalau disuruh atau diberi perintah oleh ibu tidak mau melaksanakan (misal disuruh beli
sayur akan tetapi sibuk bermain hp)

4) Membantah ketika dinasihatin ortu ketika kita melakukan kesalahan

5) Mencela omongan ibu bapamu

6) Menghina adik/kakak

7) Melawan ibu bapamu

8) Tidak saling mengingatkan dalam keluarga untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

9) Mengabaikan Perintah Orang Tua

10) Tidak menjaga nama baik keluarga

11) Tidak Menghormati Anggota Keluarga

12) Malas menolong Orang Tua

13) Bekerja Seperlunya

14) Bergantung Pada Orang Lain

15) Pemalu (Tidak Percaya Diri)

16) Kaku (Tidak Mudah Menyesuaikan Diri)

17) Mudah Menyerah

18) Mencuri

19) Sombong/merasa hebat dihadapan Orang Tua

20) Tidak Mengerjakan Pekerjaan Rumah

21) Acuh Tak Acuh sesama adik/kakak


22) Meremehkan dan Menjatuhkan Karakter Orang Tua

23) Sikap Manipulatif dalam keluarga

24) Memperlakukan dengan Penghinaan sesama adik/keluarga

25) Mengesampingkan Pikiran dan Perasaan Orang Tua

26) Menggunjing

2.2 Perilaku Positif dan Negatif Di Lingkungan Sekolah

a. Perilaku Positif

1) Tidak bersikap senioritas pada adik kelas.

2) Saling menghormati antar elemen sekolah, seperti menghormati adik kelas, tukang bersih
sekolah, pedagang kantin, dsb

3) Menjadi siswa/i yang giat dan aktif dalam proses pembelajaran.

4) Tidak bersikap apatis kepada teman yang membutuhkan bantuan.

5) Menjalankan peraturan sekolah semaksimal mungkin.

6) Membuang sampah pada tempatnya, tidak di laci meja, ruang kelas, bahkan kamar mandi.

7) Menjenguk teman sekolah yang sedang sakit

8) Membersihkan lingkungan sekolah bersama-sama

9) Belajar yang giat dan tidak bolos sekolah

10) Saling menghormati teman yang berbeda agama atau suku dan tidak membeda-bedakannya

11) Tidak menyontek.

b. Perilaku Negatif

1) Mengganggu teman di kelas, contoh seperti menyembunyikan alat menulis teman.


2) Membully/mengejek teman, contoh seperti menghina nama orang tua dan saling mengejek.
3) Emosional, contohnya seperti Teman sebangkunya tidak sengaja menyenggol tangan
siswa/teman sehingga siswa tersebut marah dan meluapkan emosinya kepada temannya.
4) Provokator, contohnya seperti, apabila siswa tersebut tidak menyukai hal seperti tidak mau
mengerjakan tugas dari guru maka siswa tersebut menyuruh teman yang lain agar tidak
mengerjakannya juga.
5) Berkelahi, pada saat jam istrahat siswa/teman bermain petak umpet di depan kelas dengan
teman-temannya, karena salah satu seorang teman tidak mau bergantian berjaga siswa/teman
langsung menyekik leher teman tersebut dari belakang sehingga terjadilah pekelahian.
6) Membolos sekolah
7) Berbicara kotor sesama teman sekolah
8) Ramai/ribut pada saat jam pelajaran, contohnya seperti siswa yang asyik ngobrol, bermain
dan bercanda dengan teman sebangku.
9) Tidak mematuhi tata tertib contohnya seperti, beberapa siswa, mulai dari tidak memakai ikat
pinggang, dasi dan bahkan kaos kaki yang tidak sesaui. Ada juga siswa yang melanggar
aturan pada saat jam pembelajaran siswa tersebut makan di kelas.
10) Sering keluar masuk kelas contohnya seperti siswa yang keluar dengan temannya pada saat
jam pembelajaran berlangsung dikarenakan siswa tersebut tidak berani untuk ke toilet
sendiri. Namun ada juga siswa yang meminta izin ke toilet tetapi pergi ke kantin untuk
membeli jajan.
11) Bermusuhan hanya karena tidak dicontekin saat ulangan
12) Mencontek ketika ulangan,berkata kotor saat bersama teman atau saat sedang emosi
13) Tidak menyapa guru saat bertemu atau berani membantah guru ketika diberi nasihat
14) Membawa barang berbahaya di sekolah, seperti narkoba, minuman keras dll.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem, atau
entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya, yang mencakup
sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik (mati). Perilaku positif artinya
perilaku baik yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan. Perilaku (sikap) positif
tercermin dalam : Disiplin, suka bekerja keras, ulet, serta jujur. perilaku negatif menurut bahasa
adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan yang kurang
baik/menyimpang dari ukuran umum. Lingkungan keluarga adalah suatu daerah yang tediri dari
ayah, ibu dan anak untuk mencapai tujuan bersama. Lingkungan sekolah adalah suatu daerah
yang terdiri dari lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.

Anda mungkin juga menyukai