Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN DAUN TAGETES ERECTA

TERHADAP LARVA NYAMUK DEMAM BERDARAH


DENGUE (DBD)

Karya Tulis Ilmiah

diajukan sebagai tugas akhir dan syarat kelulusan di Madrasah Aliyah Swasta
Ruhul Islam Anak Bangsa

Oleh

Cut Zalfa Zahiya


NIS 3065

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH BESAR


MADRASAH ALIYAH SWASTA
RUHUL ISLAM ANAK BANGSA
2022
LEMBAR PENGESAHAN  

Cut Zalfa Zahiya

PEMANFAATAN DAUN TAGETES ERECTA TERHAHAP


PENYAKIT DEMAN BERDARAH DENGUE (DBD)

disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing  

Anizar, S.Si.,M.Pd.
NIP 197309012005042001

Mengetahui,
Kepala Madrasah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB)  

Kusnadi, S.Ag.,M.A.  
NIP 197009171999051001

i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA  

Yang bertanda tangan di bawah ini:  

Nama Lengkap : Cut Zalfa Zahiya


NIS : 3065
Tempat/Tanggal Lahir : Sigli, 17 September 2005

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul “Pemanfaatan
Daun Tagetes erecta terhadap Larva Nyamuk Deman Berdarah Dengue
(DBD)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya
tidak  melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan  etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap  menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran  etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.

Aceh Besar, 30 Juli 2022


Yang menyatakan,  

Cut Zalfa Zahiya


NIS 3065

ii
Abstrak

Zahiya, Cut Zalfa. 2022. Pemanfaatan daun Tagetes erecta terhadap Larva Nyamuk
Demam Berdarah Dengue (DBD). Madrasah Aliayah Ruhul Islam Anak Bangsa.
Pengendalian vektor penularan Demam Berdarah di Indonsia masih
menggunakan bahan kimia yaitu dengan menggunakan insektisida
golongan organofosfat (malation dan temefos) untuk menurunkan
perkembangbiakannya. Upaya pengendalian penularan alternatif yang
dilakukan adalah memutuskan siklus hidup nyamuk pada stadium larva
dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah terurai di alam dan
tidak meracuni lingkungan fisik, biologi, dan kimia di sekitarnya. Daun
Tagetes erecta mengandung banyak zat yang berfungsi sebagai larvasida.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah mengetahui pemamfaatan daun
Tagetes erecta terhadap larva nyamuk demam berdarah. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Zulfikar, Khairunnisa, & Yasir diperoleh
hasil dengan menggunakan 8 ml ekstrak daun Tagetes erecta dapat
membunuh larva nyamuk Aedes ayepyti hingga 50 %. Dan semakin besar
dosis ekstrak yang digunakan maka semakin banyak jumlah kematian
larva nyamuk Aedes aepyti.
Kata Kunci : deman berdarah Dengue (DBD), daun bunga Tagetes erecta.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala kemampuan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan Tugas Karya Ilmiah
yang berjudul “Pemanfaatan Daun Bunga Tagetes erecta terhahap Larva Nyamuk
Deman Berdarah Dengue (DBD)”. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka
selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara-cara yang tidak
semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat
Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa selawat dan salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw atas petunjuk dan risalah- Nya, dan
atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karya ilmiah ini, Oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran
dan kritik untuk membangun karya ilmiah ini lebih baik lagi. Demikian yang
dapat saya sampaikan, semoga melalui karya ilmiah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Aceh Besar, 30 Juli 2022

Cut Zalfa Zahiya

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA.................................................... ii

ABSTRAK........................................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR...................................................................................................... iv

DAFTAR ISI..................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL.......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.1 Rumusan Masalah................................................................................. 1

1.3 Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2

1.4 Manfaat Pembahasan............................................................................ 2

1.4.1 Manfaat Bagi Penulis............................................................. 2

1.4.2 Manfaat Bagi Pembaca.......................................................... 2

1.5 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah..................................................... 2

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN....................................................................4

2.1 Demam Berdarah Dengue..................................................................... 4

2.1.1 Definisi Demam Berdarah Dengue........................................ 4

2.1.2 Nyamuk Aedes aegypti.......................................................... 5

2.2 Bunga Tahi Ayam................................................................................. 6

2.2.1 Definisi Bunga Tagetes erecta............................................... 6

2.2.2 Manfaat Bunga Tagetes erecta............................................... 7

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN.......................................................10

v
BAB IV PENUTUP............................................................................................13

4.1 Kesimpulan......................................................................................... 13

4.2 Saran.................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

BIODATA PENULIS

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Gambaran Klinis Demam Berdarah Dengue………………………5


Gambar 2.1.2. Nyamuk Aedes aegypti……………………………………………6
Gambar.2.2.1.Bunga Tagetes erecta ........................……………………………..8

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Eksperimen Bunga Tagetes erecta Terhadap Larva Aedes aegypti….11

viii
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Deman Berdarah Dengue dikenal sebagai penyakit endemis di kalangan
masyarat Indonesia. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti) ini dapat
menyebabkan demam tinggi, ruam, nyeri otot dan sendi, bahkan dapat
menyebabkan kebocoran plasma yang mengakibatkan perdarahan serius,
penurunan tekanan darah tiba-tiba (syok), hingga kematian.
Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya
pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya
meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit
ini menyebar luas ke seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan laporan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus DBD kumulatif di Indonesia
tercatat sebanyak 13.776 kasus DBD hingga 20 Februari 2022 ( drg. Widyawati
2022 ). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: curah hujan tinggi,
kebiasaan buruk masyarakat Indonesia tentang kebersihan, dan belum
ditemukannya obat khusus untuk penyait DBD.
Pada zaman dahulu, Tagetes erecta banyak digunakan untuk mengobati
luka. Tanaman ini tergolong herba ,aromatik tahunan yang tumbuh hingga
ketinggian 0,4-1 m. Bunga Tagetes erecta banyak digunakan masyarakat sebagai
obat untuk mengobati penyakit mata, konjungtivitis, masuk angin, rematik, batuk,
wasir berdarah, dan bisul karena khasiat obat tradisionalnya. Berdasarkan
komposisi kimia bunga Tagetes erecta berpotensi sebagai larvasida, racun kontak,
dan racun perut. Berdasarkan informasi tersebut, diperlukan studi sistematis
tentang efektivitas daun Tagetes erecta sebagai larvasida Aedes aegypti.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan maka perumusan masalah
dari penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh Daun Tagetes erecta terhadap
Larva Nyamuk Deman Berdarah Dengue?”
2

1.3 Tujuan Pembahasan


Untuk mengetahui bagaimana pengaruh daun Tagetes erecta terhadap Larva
Nyamuk Deman Berdarah Dengue (DBD).

1.4 Manfaat Pembahasan

1.4.1 Manfaat bagi penulis

a. Penulis dapat terlatih untuk mengembangkan keterampilan dalam


membaca, karena sebelum menyusun karya ilmiah ini penulis harus
membaca dari berbagai sumber demi kesempurnaan topik yang akan
dibahas
b. Penulis dapat belajar untuk meringkas dan mengambil intisari dari
berbagai sumber serta mengembangkannya
c. Penulis dapat lebih memperluas wawasan pengetahuannya

1.4.2 Manfaat bagi pembaca

a. Pembaca jadi mengetahui bahwa daun Tagetes erecta dapat membunuh


larva nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD)
b. Menambahnya wawasan pembaca

1.5 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Agar karya ilmiah ini dapat dipahami dengan mudah, maka penulis
menyusun sistematika karya ilmiah ini terbagi menjadi 4 (empat) bab. Adapun
sistematikanya sebagai berikut :
BAB I : Penulis membahas tentang pendahuluan, yaitu latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penbahasan, manfaat pembahasan, dan sistematika
pembahasan.
BAB II: Memuat uraian tentang kajian pustaka mengenai pengertian demam
berdarah Dengue dan bunga Tagetes erecta.
BAB III: Penulis uraian tentang tumuan dan pembahasan yang didapatkan sesuai
dengan judul karya ilmiah.
3

BAB IV: Pada bab ini disajikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari
permasalahan dalam karya ilmiah ini, pada bab ini juga disajikan
saran yang merupakan sumbangan pemikiran dan rekomendasi dari
penulis mengenai pemanfaatan daun Tagetes erecta terhadap larva
nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

1
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN

2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD)


2.1.1 Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Sebelum tahun 1970, hanya
sembilan negara yang mengalami wabah DBD, tetapi saat ini DBD menjadi
penyakit endemik pada lebih dari 100 negara.
Demam Berdarah Dengue (DBD) juga merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Pada tahun 2015 terdapat
sebanyak 126.675 penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia dan 1.229 orang di
antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya, yakni sebanyak 100.347 penderita DBD.

Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dari genus
Flavivirus, famili Flaviviridae. Virus dengue mempunyai empat jenis serotipe
yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Sorotipe DEN-2 dan DEN-3 adalah
penyebab wabah demam berdarah di Asia Tenggara yang dianggap sebagai virus
berpotensi terbesar sebagai penyebab demam berdarah. Virus Dengue ditularkan
oleh nyamuk terutama dari spesies Aedes aegypti dan pada tingkat yang lebih
rendah, yaitu Aedes albopictus betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap
darah untuk memperoleh asupan protein, antara lain prostaglandin yang
diperlukan untuk bertelur. Selain DBD, nyamuk Aedes aegypti juga
mentransmisikan virus zika, chikungunya, dan demam kuning. ( Shyfa Murzella
2019 )
Rantai penularan penyakit DBD harus diputuskan dengan upaya-upaya
pengendalian vektor. Beberapa metode pengendalian vektor yang dapat dilakukan
yaitu dengan manajemen lingkungan, partisipasi masyarakat, pengendalian

4
5

biologis, pengendalian kimiawi, perlindungan individu, dan peraturan


perundangan.
Upaya perlindungan individu dari risiko penularan virus DBD dapat
dilakukan dengan memasang kawat kasa pada jendela, menggunakan kelambu,
dan menggunakan obat nyamuk yang terdiri dari obat nyamuk bakar, semprot, dan
gosok atau repellent (obat gosok ). Obat nyamuk bakar dan semprot memiliki efek
yang berbahaya bagi kesehatan karena terdapat proses pembakaran yang membuat
oksigen dalam ruangan berkurang. Inhalasi (hirupan) merupakan jalur cepat
insektisida menuju paru-paru dan peredaran darah yang dapat menimbulkan
gangguan saraf, fungsi hati, sistem pernapasan, dan efek karsinogenik dalam
jangka panjang. Penggunaan repellent menjadi salah satu alternatif dalam
menghindari efek samping dari bahan kimia yang dapat terhirup dan juga praktis
digunakan dengan cara diaplikasikan pada permukaan kulit.

Gambar 2.1.1 Gambaran klinis Demam Berdarah Dengue (Wawkeren, 2020)

2.1.2 Nyamuk Aedes aegypti

Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang dapat membawa virus Dengue
yang menyebabkan penyakit demam berdarah yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk genus Aedes. Nyamuk Aedes aegypti saat ini masih menjadi vector atau
pembawa penyakit demam berdarah yang utama. Selain dengue, Aedes aegypti
juga merupakan pembawa virus demam kuning ( Yellow fever ) dan chikungunya.
Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh
dunia ( Indira dkk, 2017 ).
6

Aedes aegypti adalah vektor utama di daerah tropik. Di Asia, A. aegypti


merupakan satu-satunya vektor yang efektif menularkan virus dengue karena
tempat perindukan berada di sekitar rumah dan hidupnya tergantung pada darah
manusia. Pada daerah yang penduduknya jarang, A. aegypti masih memiliki
kemampuan penularan yang tinggi karena kebiasaan nyamuk tersebut menghisap
darah manusia berulang-ulang pada siang hari. 2 Oleh karena itu, pengendalian
vektor merupakan salah satu cara untuk mencegah transmisi virus .

Gambar 2.1.2 Nyamuk Aedes aegypti (Marry Dame, 2019)

2.2 Tagetes erecta


2.2.1 Definisi Bunga Tagetes erecta
Tagetes erecta sering disebut sebagai kenikir, randa kencana dan ades
(Indonesia), tahi kotok (Sunda), amarello (Filipina), African Marigold, Astec
Marigold, American Marigold, Big Marigold (Inggris). Tagetes erecta L termasuk
kedalam keluarga Compositae (Asteraceae) dan mempunyai 59 species. Tanaman
ini merupakan salah satu herba hias yang biasa digunakan sebagai tanaman pagar
dan pembatas. Secara komersial sebagai bunga potong, karena mempunyai bentuk
bunga yang unik dan warnanya yang mencolok (Anonim I, 2010).
Berdasarkan taksonomi tanaman, Tagetes erecta termasuk dalam Kingdom :
Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
6

Ordo : Asterales
7

Famili : Asteraceae
Genus : Tagetes
Spesies : Tagetes erecta L
Morfologi dari daun Tagetes erecta ayam yaitu:
a.Akar
Akar dari Tagetes recta merupakan akear tunggang. Akar jenis ini umum
ditemukan pada tumbuhan biji belah (donaeicotyled). Jika diamati, akarnya
berwarna putih kekuningan. Jika ditinjau dari anatominya, pada akar tagetes
erecta biasa ditemukan rambut akar. Fungsinya adalah untuk membantu tanaman
mengambil air dan mineral dari tanah. Rambut akar ini merupakan bagian dari
epidermis akar (Anonim II, 2007).
b. Batang
Batangnya tumbuh tegak dan bercabang-cabang. Warnanya adalah putih
kehijauan jika pucuknya masih muda dan hijau jika sudah dewasa. Tinggi
tanaman ini berkisar 30 cm hingga 120 cm. Pada sekujur batangnya, tumbuh daun
majemuk yang berujung runcing dan tepinya bergerigi.
c.Daun
Daun tunggal, menyirip menyerupai daun majemuk. Bentuknya memanjang
hingga lanset menyempit, dengan bintik kelenjar bulat dekat tepinya, warnanya
hijau.
d.Bunga
Bunganya merupakan bunga majemuk. Bunga ini berbentuk cawan dengan
tangkai yang panjang. Memiliki organ-organ bunga yang lengkap, berupa putik
dan benang sari pada tengah bunga, warnanya kuning atau orange.
8

Gambar.2.2.1. Tagetes erecta (Suci Arin Annisa, 2020)

2.2.2 Manfaat Tagetes erecta

Tagetes erecta pada jaman dulu banyak digunakan untuk pengobatan luka.
Tanaman ini dikenal secara umum sebagai tanaman herbal aromatik tahunan yang
tingginya mencapai 0,4-1 m. Bunga tahi ayam mempunyai khasiat obat tradisional
dan telah digunakan oleh banyak masyarakat sebagai obat untuk menyembuhkan
penyakit mata, konjungtivitis, pilek, rematik, batuk, pendarahan wasir, dan bisul.
5,6 Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bunganya. Bunga bisa
dikeringkan untuk penyimpanan. Namun, daun dan minyaknya juga berkhasiat
untuk obat. Tanaman ini telah banyak digunakan untuk pengobatan. Biasanya
digunakan untuk mengobati sakit perut, parasit, diare, penyakit hati, muntah,
gangguaan pencernaan, sakit gigi, dan penyakit lainnya. Kandungan kimia aktif
yang ada di bunga tahi ayam adalah tagetiin, terthienyl, helenian, alkaloid dan
flavoxanthin, semua senyawa tersebut bersifat toksik dan dapat berfungsi sebagai
larvasida.
Melihat komposisi senyawa kimiawi yang terdapat dalam Tagetes erecta,
maka daun Tagetes erecta diduga memiliki potensi sebagai larvasida, sebagai
racun kontak dan racun perut.
9

Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bunganya. Bunga


bisa dikeringkan untuk penyimpanan. Namun, daun dan minyaknya juga
berkhasiat untuk obat. Larutan bunga bisa digunakan untuk membunuh belatung
pada tanaman. Caranya, giling bunga (3g) sampai halus, lalu tambahkan satu liter
air. Saring dan siap digunakan untuk menyemprot tanaman.
Salah satu tanaman yang lebih aman dan ramah lingkungan serta dapat
digunakan sebagai insektisida nabati yaitu dari tanaman Tahi Ayam (Tagetes
erecta). Tagetes erecta juga berpotensi sebagai repellent. (Zen, Suharno, & Asih,
2017)
Contoh Pemakaian :
o Batuk rejan (pertusis), rebus daun bunga tahi ayam yang kering (15 g) dan
gula enau (secukupnya) dengan dua gelas air sampai airnya tersisa satu gelas.
Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing
setengah gelas.
o Sakit gigi, rebus daun bunga tahi ayam kering (15 g) dengan dua gelas air
sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua
kali. Masing-masing setengah gelas.
o Sakit mata, cuci daun bunga tahi ayam segar lalu rebus. Setelah dingin, saring
dan gunakan untuk mencuci mata yang sakit dengan gelas mata.
(Widyaningrum, 2006).
6
BAB III
TEMUAN DAN BAHASAN

Karbohidrat, alkaloid, glikosida, flavonoid, tanin, steroid, terpenoid,


piretrin, dan minyak atsiri semuanya terdapat dalam Tagetes erecta. Tubuh
tumbuhan menghasilkan minyak atsiri, yang kemudian disimpan di berbagai
organ. Menurut penelitian, minyak esensial diproduksi di kelenjar minyak
esensial. Ada kelenjar minyak atsiri larvasida yang terletak di dalam dan di luar
tanaman (kelenjar internal dan kelenjar eksterior).

Minyak atsiri bertindak sebagai larvasida dengan mengganggu sistem saraf


serangga dan sistem pencernaan larva, menyebabkan keracunan perut dan
kematian. Selanjutnya, flavonoid ini juga berdampak pada sistem pernapasan
serangga; Flavonoid yang masuk ke dalam tubuh serangga dapat melumpuhkan
saraf yang mengatur pernapasan serangga sehingga mengakibatkan kematian.
Tidak hanya untuk larva ternyata minyak tersebut juga dapat membunuh nyamuk
Aedes aegypti ukuran dewasa.

Ekstraksi daun Tagetes erecta mengandung zat yang dinamakan zat


Terthienyl, zat ini termasuk dalam racun pencernaan pada nyamuk karena racun
ini menghentikan kerja enzim pada organ pencernaan. Zat tersebutlah yang dapat
membunuh nyamuk, zat Terthienyl ini akan menguap dan terhirup oleh nyamuk
saat disemprotkan ke sekitar nyamuk, lalu zat tersebut masuk ke dalam sistem
pencernaan tubuh nyamuk.

Zat Terthienyl berdasarkan penelitian (Hutagalung & Dwisyahputra,


2013) merupakan racun perut, karena menyerang sistem pencernaan nyamuk
tersebut. Ciri-ciri dari nyamuk yang akan mati akibat racun perut tersebut yaitu,
nyamuk akan lemas, terbang rendah dan lambat, lalu setelah itu nyamuk akan
diam saja karena racunnya mulai bereaksi. Sedangkan nyamuk yang sudah mati
tubuhnya akan lemas, berwarna pucat, dan tubuhnya akan menyusut karena
pengaruh racun tersebut

10
11

Menurut (Dalimartha, 2003) menyatakan bahwa bunga tahi ayam


mengandung Tagetiin 0,1%, Terthienyl, Helenian 0,74%, flavoxanthin. Tagetes
erecta memiliki bau tak sedap yang nyamuk yang dihindari nyamuk Dan serangga
lainnya. Di lahan-lahan pertanian Tagetes erecta kerap ditanam sebagai refugia
dan berdampingan dengan tanaman sayur untuk menolak serangan hama. Zat
Terthienyl yang terdapat dalam daun Tagetes erecta akan menghambat kerja
berbagai enzim yang ada dalam tubuh larva nyamuk. Zat lain dalam Tagetes
erecta pun mampu membasmi jentik nyamuk dengan cara menghambat kerja
enzim dalam tubuh nyamuk (Marini, Ni’mah, Mahdalena, Komariah, & Sitorus,
2018).

Tabel 3.1 Eksperimen Ekstrak Tagetes erecta Terhadap Larva Aedes aegyti

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zulfikar , Khairunnisa dan


Yasir, 2019 diperoleh hasil dengan menggunakan 8 ml ekstrak Tagetes erecta
dapat menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes agypti hingga 50 %.

Penelitian ini menemukan bahwa ekstrak daun Tagetes erecta dapat


digunakan sebagai agen larvasida. Pada semua kelompok uji yang telah diberikan
ekstrak daun Tagetes erecta, menghasilkan beberapa larva yang telah mati.
Jumlah kematian larva nyamuk bervariasi pada tiap kelompok, jumlah kematian
larva tergantung dari kandungan ekstrak daun Tagetes erecta, jika kandungan
12

ekstrak daun Tagetes erecta tinggi, maka jumlah kematian larva nyamuk akan
lebih tinggi juga, begitupun sebaliknya.

Dalam penelitian biasanya digunakan larva instar III, ekstrak Tagetes


erecta berkonsentrasi pada larva instar III yang merusak morfologi pada larva.
Pengaruh temefos secara umum pada larva diawali dengan terjadinya kejang-
kejang atau tremor pada larva yang akhirnya membuat larva kehabisan energi
sehingga menyebabkan paralisis, yaitu lumpuh hingga kematian. Pengaruh ini
juga terjadi dalam penggunaan larvasida alami yang ada pada bubuk kopi arabika
(Coffea Arabica L). Efek larvasida yang berasal dari ekstrak daun Tagetes erecta
juga memiliki sistem kerja yang mirip dengan Larvasida temefos.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
         Berdasarkan penelitian tentang pengaruh Pemanfaatan Daun Bunga Tahi
Ayam terhahap Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) yang telah dilakukan
oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa :

Dapat disimpukan bahwa ekstrak dari daun Tagetes erecta sangat


berpengaruh terhadap kematian larva nyamuk Aedes agypti , Yaitu dengan
menggunakan dosis 8 ml ekstrak dari daun Tagetes erecta dapat menurunkan
perkembangbiakan larva nyamuk hingga 50 %. Di dalam daun Tagetes erecta
banyak mengandung zat yang berfungsi sebagai larvasida, Salah satunya adalah
minyak atsiri yang berfungsi sebagai racun perut.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Daun Bunga Tahi Ayam
terhadap kejadian Deman Berdarah Dengue (DBD), peneliti memberikan saran
sebagai berikut :

Dapat diinformasikan kepada masyakat bahwa ekstrak daun bunga tahi


ayam dapat membunuh perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amanda, Aldilla, Tinni Rusmartinni, and Ratna Dewi Indi Astuti. "Efektivitas
Ekstrak Etanol Bunga Tahi Kotok (Tagetes erecta) sebagai Repellent
Nyamuk Aedes aegypti." Prosiding Pendidikan Dokter.

Azizah, N.E.E. 2017. “Daya Insektisida Alami Berbahan Dasar Bunga Tahi
Kotok (Tagetes erecta L.) Konsentrasi 50% terhadap Nyamuk Culex
quinquefasciatus Dewasa.Yogyakarta.” Universitas Gadjah Mada.

Badriyah, S. 2016. “Uji Daya Insektisidal Daun Tahi Kotok (Tagetes erecta L.)
Sebagai Bahan Dasar Obat Anti Nyamuk Elektrik Terhadap Mortalitas
Nyamuk Aedes aegypti.” Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Hartati, W.M.S., Wahyuono, S., Khasanah, N. 1999. “Identifikasi Senyawa


Antimikroba Minyak Atsiri Daun Tagetes (Tagetes erecta L, fam
(Compositae)”. (2015)

Hutagalung, & Dwisyahputra. (2013). “Pengaruh Estrak Dun Kenikir (Tagetes


erecta L.) sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes sp”. Medan:
Universitas Sumatera Utara.

Marini, M., Ni’mah, T., Mahdalena, V., Komariah, R. H., & Sitorus, H. (2018).
“Potensi Daya Tolak Ekstrak Daun Marigold (Tagetes erecta L.) terhadap
Nyamuk Aedes aegypti”. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit
Bersumber Binatang Banjarnegara.

Zen, Suharno, & Asih, T. (2017). “Potensi Ekstrak Bunga Tahi Kotok (Tagetes
erecta) sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes sp. yang Aman dan
Ramah Lingngkungan”. Jurnal Bioedukasi Pendidikan Biologi.

Zulfikar, Khairunnisa Khairunnisa, and Yasir Yasir. "Pengaruh Ekstrak Daun


Bunga Tahi Ayam (Tagetes erecta) Terhadap Kematian Larva Aedes
aegypti." Sel Jurnal Penelitian Kesehatan 6.2 (2019).

Zen, Suharno, and Triana Asih. “Potensi Ekstrak Bunga Tahi Kotok (Tagetes
erecta) sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes aegypti Yang Aman
dan Ramah Lingkungan.” BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi) 8.2
(2017)

14
BIODATA PENULIS

A. Data Pribadi
1. Nama : Cut Zalfa Zahiya
2. Tempat & Tanggal Lahir : Sigli, 17 September 2005
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Hobi : Membaca dan menonton
6. Alamat Asal : Kampung Asan, Sigli
7. Telepon & HP : 082137374861
8. E-mail : cutzalllllll@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan Formal


1. SD : SD Unggulan Iqro` Sigli
2. SMP : SMPS YPPU Sigli
3. SMA : MAS Ruhul Islam Anak Bangsa

C. Pengalaman Organisasi
1. Panitia PORSERI 2021/2022
2. Panitia RIABFAIR 9

D. Skill
1. Microsoft Office Word
2. Microsoft Excel
3. Badminton
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Aceh Besar, 30 Juli 2022

Cut Zalfa Zahiya

Anda mungkin juga menyukai