Anda di halaman 1dari 14

Bab 6

Perilaku Hormat Pada Orang


Lain

6.1 Pengertian
Hormat adalah menghargai orang lain dengan berlaku baik dan sopan.
Menghargai berarti menempatkan orang lain sebagai seseorang yang memilki
nilai yang tinggi atau istimewa sehingga kita pantas memperlakukan orang
tersebut dengan penuh penghargaan dan kemuliaan. Samani, Muchlas dan
Hariyanto,. 2013) menyatakan bahwa rasa hormat adalah secara sadar diri
membatasi kebebasan diri sehingga tidak menyakiti hati dan perasaan orang
lain. Setiap diri memiliki dorongan kebutuhan untuk dihargai sebagai manusia
yang memiliki harkat dan martabat, jika kita memperlakukan orang lain
sebagaimana kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita, dunia ini
akan menjadi lebih bermoral. Menumbuhkan rasa hormat juga perlu untuk
membentuk warga negara yang baik dan berhubungan interpersonal yang
positif, karena rasa hormat ini menuntut agar semua orang sama sama dihargai
dan dihormati (Zubaedi, 2015). Hormat artinya menunjukkan rasa hormat
yang tinggi atas kewibawaan orang lain, diri sendiri, dan negara karena
hakikatnya semua orang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang sama.
Ancaman kepada orang lain diterima sebagai ancaman juga kepada diri
sendiri. Rasa hormat adalah kesadaran diri dalam berpikir, berucap dan
berlaku baik terhadap orang lain baik yang lebih tua maupun yang muda dan
membatasi diri agar tidak menyakiti atau melukai hati dan perasaan orang lain,
karena rasa hormat merupakan nilai yang harus di tumbuhkan dalam diri agar
menjadi manusia yang memiliki karakter. Perilaku hormat merupakan
sebagian kecil daripada sekian banyak nilai-nilai yang terkandung di dalam
nilai-nilai karakter yang ada.
6.2 Manfaat
Salah satu alasan mengapa manusia dalam kehidupan harus saling
menghormati adalah untuk menghindari perselisihan yang kerap terjadi di
lingkungan sosial masyarakat. Perselisihan semacam ini sebaiknya tidak
terjadi karena akan membuat kita hidup dalam ketidaknyamanan. Selain hal
tersebut tersebut ada beberapa manfaat lain yang didapatkan ketika kita
mampu menghormati orang lain. Perilaku saling menghormati akan membuat
hati orang lain senang dan merasa dihargai sebagai manusia. Selain itu, saling
menghormati juga membuat seseorang dikenal sebagai pribadi yang memiliki
karakter baik. Arlis, et.al (2022) memaparkan beberapa manfaat dari sikap
menghormati orang lain sebagai berikut:
a. Orang lain akan menghormati kita
Seseorang yang mampu menghormati orang lain, tentu akan merasakan
bagaimana dihormati oleh sesamanya. Rasa saling menghormati ini tentu
sangat indah dan membuat hati menjadi lebih nyaman. Meski tidak semua
orang membalas perilaku tersebut, kita harus tetap melakukannya, sebab
saling menghormati merupakan sikap kemanusiaan yang tidak ternilai
harganya.
b. Hidup akan lebih tenang dan jauh dari konflik
Perilaku menghormati orang lain adalah kebiasaan baik yang mampu
membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan jauh dari konflik. Dengan
menerima segala perbedaan yang ada, hubungan sesama manusia dalam
lingkungan sosial menjadi lebih harmonis. Sikap ini merupakan cara
terbaik untuk menghindari konflik yang dapat mengganggu ketenangan
hidup.
c. Membentuk reputasi yang baik di mata orang lain
Ketika kita mampu menghormati dan menghargai orang lain, tentu reputasi
diri kita akan terlihat lebih baik di mata mereka. Memiliki reputasi yang
baik ini akan membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Orang lain akan
merasa senang dan nyaman ketika berinteraksi dengan kita, sehingga
mereka tidak segan memberi dukungan atau bantuan untuk berbagai hal,
terutama dalam pekerjaan.
d. Hidup menjadi lebih produktif
Sikap menghormati orang lain akan membuat suasana hati menjadi lebih
damai dan sejahtera. Hal ini juga menyebabkan diri kita menjadi lebih
produktif dan fokus tanpa ada bayang-bayang perselisihan yang terjadi.
Saling menghormati juga membuat kita memiliki hubungan yang baik
Bab 6 Perilaku Hormat Pada Orang Lain 3

dengan orang lain, sehingga kita dapat meminta bantuan atau bekerja sama
untuk melakukan suatu hal yang meningkatkan produktivitas.
e. Menambah teman
Sikap menghormati orang lain juga dapat memperluas relasi pertemanan.
Dengan sikap ini, kita tidak ragu untuk berkenalan, mencari tahu, dan
belajar banyak hal dengan teman-teman dari berbagai suku, agama, dan ras.
Kehadiran teman dengan berbagai latar belakang ini akan membuka pada
dan wawasan kita terhadap segala hal.

6.3 Bentuk Penghormatan Pada Orang


Lain
a. Hormatilah diri sendiri.
Menghormati orang lain dimulai dengan sikap menghormati terhadap diri
sendiri. Ketika kita menghormati diri sendiri maka berarti kita telah
menghargai diri kita sendiri sebagai manusia. Setelah kita menghormati diri
sendiri sepatutnyalah kita juga menghormati orang lain, karena kita
menyadari bahwa orang lain juga memiliki perasaan seperti yang kita
rasakan, kita berkewajiban menghormati orang lain sebagaimana kita juga
ingin dihormati oleh orang lain.. Ketika kita tidak bisa menghormati orang
lain maka pertanyakanlah nilai hakiki kita sebagai manusia, layakkah kita
disebut sebagai manusia.
b. Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh
Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu cara atau bentuk
penghormatan kita pada orang lain. Banyak orang yang tidak mampu
mendengarkan dengan baik, karena mereka mudah terganggu, selalu
memeriksa ponsel mereka, atau sibuk memikirkan apa yang selanjutnya
ingin mereka katakan. Belajarlah untuk bisa sungguh-sungguh
mendengarkan pada saat orang lain sedang berbicara, karena dengan begitu
orang lain akan merasa dihargai oleh kita.
c. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain
Aktivitas yang serba padat yang dilakukan oleh orang pada jaman modern
seperti saat ini, menyebabkan kita tidak lagi mempunyai banyak waktu.
Jadi jika kita sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain,
maka pastikanlah bahwa hal ini memang benar-benar harus kita lakukan
(misalnya karena keadaan yang bersifat darurat).

d. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian


4 Perilaku Hormat Pada Orang lain

Selain menjadi pendengar yang baik selayaknyalah kita merespon


pembicaraan orang lain sebagai wujud perilaku menghormati orang lain.
Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat dari orang lain dengan pikiran
yang terbuka. Kita tidak harus setuju dengan mereka, tetapi berikanlah
kesediaan kita untuk memikirkan apa yang mereka katakan.
e. Budayakanlah perilaku yang baik
Caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" pada saat kita
meminta sesuatu dari orang lain. Cara ini menunjukkan bahwa kita
menghargai waktu dan usaha yang orang lain berikan untuk menolong kita
dan membuat mereka merasa dihormati.

Selain itu Menurut Zubaedi (2015), cara menghormati orang lain dilakukan
dalam bentuk perilaku sebagai berikut:
a. Menghargai perbedaan
Setiap manusia memiliki perbedaan, seperti kondisi sosial ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, agama juga peran. Kita harus bisa menghargai
orang lain meskipun dalam berbagai aspek mereka berbeda dengan
kita. Kita harus bisa menerima orang lain dengan segala kondisi dan
keadaanya.
b. Menumbuhkan rasa empati
Kita harus mampu berempati dengan keadaan orang lain. Kita harus
bisa menempatkan diri atau membawa diri Ketika berhadapan dengan
orang lain sesuai dengan kondisi atau masalah yang sedang dialami.
Ketika kita mampu berempati maka orang akan bisa menerima kita
sehingga akan terjalin hubungan yang dilandasi oleh rasa penerimaan
dan penghormatan.
c. Tidak lupa bilang tolong dan terima kasih
Sering kali kita meminta orang lain yang lebih muda seperti anak atau
murid untuk mengucapkan kata “tolong” saat membutuhkan bantuan dan
mengucapkan “terima kasih” saat sudah diberikan bantuan. Sayangnya,
kita kerap lupa mengucapkan kata-kata ‘sakti’ tersebut. Kata “tolong” dan
“terima kasih” adalah kata-kata singkat, namun penting untuk
menunjukkan sikap hormat kita pada orang lain.

d. Biasakan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan


Bab 6 Perilaku Hormat Pada Orang Lain 5

Jika berjanji pada seseorang maka tentunya orang yang diberi janji
tersebut akan berharap janji itu bisa ditepati. Namun suatu ketika
karena sesuatu hal kita membatalkannya. Hal yang dapat kita lakukan
adalah meminta maaf bahwa kita tidak bisa menepati janji. Dengan
hal tersebut kita menunjukkan kejujuran dan menghargai orang lain
sebagai pribadi penting yang harus kita mintai maaf.

Bentuk penghormatan terhadap orang lain juga bisa ditunjukkan dalam


berperilaku peduli terhadap masalah kesehatan Bersama. Berbagai perilaku
menghormati orang lain yang menunjukkan kepedulian terhadap masalah
kesehatan bersama antara lain:
a. Tidak merokok sembarangan
Semua orang, telah mengetahui dampak negatif rokok bagi kehidupan.
Menurut penelitian, bahwa kurang lebih 11.000 orang meninggal
akibat rokok. Hal tersebut terjadi karena setiap seseorang menyalakan
sebatang rokok, setiap kali pula seseorang tersebut terkena lebih dari
8.000 bahan kimia beracun yang membahayakan. Penghisap asap
sampingan (perokok pasif) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Maka dari itu dengan
tidak merokok di sembarang tempat berarti orang tersebut peduli dan
menghargai orang lain yang tidak merokok.
b. Selalu menjaga kebersihan
Sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian khusus
karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam
pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan
warga masyarakat. Polusi sampah mengakibatkan dampak buruk
terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya
penyakit infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena
faktor pembawa penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat
akibat sampah yang menggunung, khususnya meningkatnya penyakit
di TPA, demam berdarah, dsb. Oleh sebab itu membuang sampah
pada tempatnya merupakan salah satu cara kita menghormati orang
lain.
6 Perilaku Hormat Pada Orang lain

c. Menghindari minuman keras dan penyalahgunaan zat


Alkohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah
kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang
terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses
fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Penurunan kesadaran
seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat demikian
juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek
alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya ”teler,
kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan
perilaku kriminal. 70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum
melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah
tangga dipengaruhi oleh alkohol. Oleh sebab itu demi keamanan dan
perlindungan terhadap sesama maka menjauhi alkohol dan zat-zat terlarang
merupakan salah satu wujud adanya sikap hormat pada orang lain.

Cara mudah lainnya yang bisa dilakukan dalam menunjukkan perilaku hormat
pada orang lain adalah:
a. Mendengarkan perkataan orang lain ketika berkomunikasi
Setiap manusia ingin untuk didengar perkataannya. Mendengarkan
apa yang dikatakan orang lain adalah cara dasar untuk menghormati
mereka. Selain itu, mendengarkan perkataan orang lain juga
bermanfaat bagi kita dalam mengumpulkan pemikiran untuk dijadikan
sebuah keputusan. Pastikan kita mampu untuk memisahkan setiap
omongan negatif dan mengambil omongan positif untuk diri kita.
b. Jangan sungkan untuk mengucapkan terima kasih lebih dulu
Ucapan terimakasih merupakan bentuk ketegasan kita menghargai dan
menghormati orang lain setelah mereka membantu kita dalam hal
tertentu. Selain itu, mengucapkan rasa terima kasih terbukti
berdampak positif pada diri kita seperti mengurangi stres,
meningkatkan harga diri dan menumbuhkan ketahananan mental kita
di masa-masa yang sulit.
c. Berperilaku sopan terhadap siapapun
Beberapa negara di dunia dikenal karena budayanya yang sopan
namun beberapa negara lainnya juga dikenal karena budayanya yang
kasar. Secara harfiah berperilaku sopan dapat mengangkat semangat
orang lain dan mengubah hari mereka lebih baik lagi. Jadi mulailah
bersikap sopan dan menjaga sikap untuk menunjukan rasa hormat
kepada orang lain.
Bab 6 Perilaku Hormat Pada Orang Lain 7

d. Proaktif untuk membantu orang lain


Kesediaan untuk membantu orang lain ketika dalam kesulitan,
menunjukkan sikap kepedulian dan penghargaan kita terhadap orang
tersebut. Ia akan merasa tersanjung dan senang ada orang yang peduli
terhadap dirinya, apalagi di tengah kesulitan yang sedang dihadapi.
e. Fokus menatap mata lawan bicara ketika berkomunikasi
Kontak mata menunjukkan kita benar-benar mendengar dan memberi
rasa hormat terhadap lawan bicara kita. Dengan hal tersebut kita
menunjukan bahwa kita tulus mendengarkan dan memperhatikan
selama pembicaraan berlangsung. Kita bisa melakukan kontak mata
yang benar dengan cara memfokuskan pada area wajah selama empat
detik, area mata selama empat detik dan terus berulang hingga lawan
bicara kita memberhentikan perkataannya.

6.4 Indikator Hormat Pada Orang Lain


Mu’in (2013) mengatakan bahwa hormat dan santun pada orang lain bisa
ditunjukkan dengan cara beda pada orang yang kedekatannya berbeda dengan
kita. Misalnya dengan teman kita, orang tua kita, guru kita, bahkan orang asing
yang baru kita kenal. Adapun indikator tersebut meliputi:
a. Tolerance (toleransi)
Sikap menghormati orang lain yang berbeda dengan kita atau kadang
seakan menentang kita dan memusuhi kita.
b. Acceptance (penerimaan)
Menerima orang lain yang datang pada kita, mungkin dengan tujuan
tertentu. Kita beri kesempatan ia untuk hadir di depan kita untuk
menyuarakan kepentingan dan tujuannya, baru kita bisa mengambil sikap
terhadap tujuannya. Misalnya kita akan tetap bersikap baik meskipun kita
tak sepakat dengan dirinya. Lawan sikap ini adalah tertutup (eksklusif) dan
reaktif terhadap hal-hal baru yang bahkan belum dipahami.
c. Autonomy (otonomi, kemandirian, ketidaktergantuan)
Kita masih punya sikap dan prinsip kita sendiri, orang lain pun juga
demikian. Otonomi adalah hasil pilihan dan pasti punya alasan, kita tak
bisa membuat orang lain tergantung pada kita dan memaksa orang lain
seperti kita dalam hal tertentu. Dengan menghormati orang lain, berarti
sikap untuk tidak mencampuri urusan mereka dan tidak memaksa
tergantung pada kita.
8 Perilaku Hormat Pada Orang lain

d. Privacy (privasi, urusan pribadi)


Menghormati orang lain berarti memberi mereka kesempatan untuk
melakukan kesibukkan dalam kaitannya dengan urusan mereka sendiri.
Privasi adalah urusannya sendiri yang tak berkaitan dengan kita dan
biarkanlah dia menjalaninya dan jangan sampai menganggunya untuk
melakukan privasinya.
e. Nonviolence (non-kekerasan)
Prinsif non kekerasan ini sangat penting bagi karakter kita untuk
menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Tindakan kekerasan sekaligus
menandai bahwa manusia tidak menghormati orang lain, mengingat
dampak kekerasan itu sangatlah nyata dan motivasi kekerasan pastilah
ungkapan rasa tidak suka (tidak menghormati). Kekerasan disini bisa
berupa kekerasan fisik maupun non-fisik ataupun psikologis yang berupa
umpan kata-kata yang menunjukkan rasa tidak suka, membenci, dan
mengintimidasi, atau melemahkan mental.
f. Courteus
Ini adalah sejenis rasa hormat aktif yang dilakukan dengan melakukan
sesuatu, atau rasa hormat yang ditunjukkan dengan sikap yang sengaja.
misalnya membuat lagu untuk memberikan rasa hormat pada orang yang
berjasa.
g. Polite
Sikap sopan yang ditunjukkan untuk memberikan rasa hormat. Sopan harus
dibedakan dengan takut dan sungkan. Pada budaya timur, kadang budaya
sopan identik dengan rasa takut dan sungkan, yang menimbulkan sikap
yang melemahkan diri dan menunjukkan posisi tidak setara yang
melanggengkan hubungan eksploitatif, sedangkan di barat sopan berarti
sikap yang tidak perlu menimbulkan efek terciptanya efek psikologis yang
melemahkan jiwa. Sopan juga tak mengorbankan posisi setara dan otonomi
diri dalam interaksi yang saling menghormati. Montaigne Essays pernah
mengatakan, ”The honor we receive from those that fear us, is not honor “(
Rasa hormat yang datang dari orang yang takut pada kita, bukanlah
kehormataan).
h. Concerned
Sikap perhatian yang memberikan perhatian pada hal atau orang yang
dihormati, misalnya, seseorang yang menghasilkan waktu untuk masalah-
masalah anak, ia dapat dikatakan concerned pada anak karena ia
Bab 6 Perilaku Hormat Pada Orang Lain 9

menghormati anak-anak. Seorang yang concerned pada hal tertentu tentu


di sebabkan oleh rasa peduli dan hormatnya pada sesuatu itu.

Menurut Pupuh Faturrohman indikator hormat dan santun dapat ditunjukkan


dengan perilaku berikut :
a. Sering berupaya bersikap hormat kepada orang tua, saudara, teman dan
guru, dan berupaya untuk menghindari diri dari sikap tidak hormat.
b. Terbiasa menghargai orang lain di sekolah, masyarakat: menghindar diri
dari sikap meremehkan orang lain; selalu menghargai orang yang lebih tua;
dan selalu mentaati aturan berlaku.
c. Selalu bersikap hormat terhadap orang tua, pejabat, tokoh masyarakat
dengan penuh kesadaran; selalu menghindarkan diri dari sikap
meremehkan dan melecehkan.
Thomas Lickona mengemukakan indikator hormat ada 3 bentuk yaitu :
a. Hormat terhadap diri sendiri, mengharuskan kita untuk memperlakukan apa
yang ada pada hidup kita sebagai manusia yang memiliki nilai secara
alami.
b. Hormat terhadap orang lain, mengharuskan kita untuk memperlakukan
semua orang bahkan orang-orang yang membenci kita sebagai manusia
yang memiliki nilai tinggi dan memiliki hak yang sama dengan kita sebagai
individu.
c. Hormat terhadap semua bentuk kehidupan dan lingkungan yang saling
menjaga satu sama lain.

6.5 Indikator Perilaku Santun


Santun adalah sifat halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang (Gunawan, 2020). Fatturahman (2013)
menyatakan hal serupa bahwa santun adalah sikap dan perilaku yang terkait
dengan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku ini di
wujudkan dalam hubungan diri sendiri, keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sikap atau perilaku santun merupakan salah satu indicator perilaku hormat
terhadap orang lain. Terdapat 3 indikator perilaku santun yaitu:
a. Sering berperilaku santun terhadap orang tua, saudara, teman, dan guru, dan
menghindarkan diri dari perilaku tidak sopan.
b. Selalu tertib menurut adat atau aturan yang berlaku; selalu baik budi
bahasanya; selalu bertingkah laku dan berpakaian sesuai dengan adat yang
10 Perilaku Hormat Pada Orang lain

berlaku; dan suka merasa belas kasihan dan suka menolong orang yang
kesusahan.
c. Selalu berperilaku santun dalam mengemukakan pikiran secara lisan dan
tulisan dalam pergaulan sehari-hari; selalu mengindarkan diri dari perilaku
yang tidak santun.
Rusyan (2013) menuliskan indikator santun dalam kehidupan kita yang patut
diperhatikan adalah meliputi :
a. Menghargai orang lain yang telah berbuat baik kepada kita.
b. Dapat menahan emosi atau marah, dan tidak cepat tersinggung.
c. Memiliki toleransi dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana
pun kita berada.
d. Tidak mementingkan diri sendiri.
e. Selalu berusaha menyenangkan hati orang lain
f. Tidak menyalahgunakan kedudukan, jabatan, ilmu pengetahuan, atau
kekayaan pada hal-hal yang tidak terpuji dan tidak disukai dengan aturan
agama dan adat istiadat.
g. Tidak menonjol-menonjolkan kehebatan, kekayaan, kegagahan, atau
kecantikan.
h. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan pangkat, kekayaan,
keturunan, dan warna kulit.
i. Tidak berbicara bohong.
j. Mau menyimak atau mendengarkan pembicaraan orang lain.
k. Mau berbicara dan mengeluarkan pendapat secara jujur dengan cara baik
dan benar
Majid dan Andayani (2013), mengemukakan terdapat 4 indikator santun
yaitu:
a. Menghormati orang yang lebih tua
b. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan
c. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong
d. Tidak meludah di sembarang tempat

6.6 Strategi Pembudayaan Hormat Dan


Santun
Krisis akhlak pada anak dan remaja di tengah arus moderinisasi saat ini
dimungkinkan disebabkan oleh tidak efektifitasnya pendidikan nilai dalam arti
luas (dirumah, di luar rumah dan di sekolah). Karena itu, banyak orang-orang
Bab 6 Perilaku Hormat Pada Orang Lain 11

dewasa yang berkomentar terhadap pelaksanaan pendidikan nilai yang


dianggap belum mampu menyiapkan generasi muda bangsa menjadi warga
negara yang lebih baik. Adapun perilaku hormat dan santun yang sangat
menjunjung tinggi nilai-niai budi pekerti tidak lagi kelihatan dalam kehidupan
yang modern ini. Di sisi lain semakin mendekatnya usia remaja ke masa
dewasa seringkali membuat para remaja berusaha menunjukkan dirinya bahwa
mereka sudah hampir dewasa. Oleh sebab itu, mereka mulai melakukan
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang dewasa, seperti berpakaian
layaknya orang dewasa, berani berbicara dihadapan orang tua, mengajukan
pendapat, dan sebagainya. Dalam kondisi seperti itu, remaja menginginakan
penghargaan dan penghormatan dari orang dewasa. Jika remaja dengan segala
perilakunya tidak dihargai dan dihormati, maka tidak mustahil mereka akan
melakukan hal-hal yang kurang proposional, bahkan terkadang menganggap
orang dewasa egois dan sombong (Amirulloh, 2012).
Hilangnya sikap hormat dan santun merupakan salah satu dari sekian
penyebab kurang terbentuknya akhlak. Tidak terpeliharanya sikap hormat dan
santun ini dapat berdampak negatif terhadap budaya bangsa indonesia yang
dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai. Maka dari itu
diperlukan upaya pembudayaan dan pembiasaan dalam menanamkan nilai-
nilai tersebut.
Antoro (2010) mengatakan bahwa pembudayaan merupakan suatu proses
pembiasaan. Pembudayaan hormat dan santun dapat dimaksudkan sebagai
upaya pembiasaan hormat dan santun agar menjadi bagian dari pola hidup
seseorang yang dapat di cerminkan melalui sikap dan perilaku keseharian.
Hormat dan santun sebagai perilaku dapat di capai oleh anak melalui berbagai
cara. Salah satunya melalui proses pembudayaan, proses ini dapat dilakukan di
rumah dan di sekolah. Pembudayaan hormat dan santun di rumah dapat
dilakukan melalui peran orang tua dalam mendidik anaknya. orang tua dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Orang tua memberikan conto- contoh penerapan perilaku sopan
santun di depan anak
b. Menanamkan kebiasaan bersikap sopan dalam kehidupan sehari-hari
baik dalam pergaulan keluarga maupun lingkungan
Pembudayaan hormat dan santun di sekolah dapat dilakukan melalui
program yang dibuat oleh sekolah. Sekolah dapat melakukan desain dan
skenario melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menerapkan pendidik dan staf kependidikan sebagai role model
dengan memberikan contoh hormat dan santun yang ditunjukkan
dalam lingkungan sekolah.
12 Perilaku Hormat Pada Orang lain

b. Sekolah dapat mengintegrasikan perilaku hormat dan santun ini


dalam setiap mata pelajaran dan kegiatan sekolah.

Pustaka
Anas salahudin, (2013) Pendidikan karakter pendidikan berbasis agama &
budaya bangsa. Bandung : CV Pustaka Setia.
Antoro Dwi Sunu (2010)., Pembudayaan sikap sopan santun di rumah dan di
sekolah, Jurnal Pendidikan. Yogyakarta; Universitas terbuka
Amirullah syarbini (2012)., Buku pintar Pendidikan karakter panduan
lengkap mendidik karakter anak disekolah, madrasah, dan
rumah. Jakarta : Prima Pustaka
Fathul mu’in, (2013)., Pendidikan karakter konstruksi teoritik dan praktik.
Jogjakarta ;Ar-Ruzz Media.
Majid Abdul dan Andayani Dian (2013)., Pendidikan karakter perspektif
Islam. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Masnur Muslich, (2013)., Pendidikan karakter menjawab tantangan krisis
multidimensional. Jakarta : Bumi Aksara, 2013
Faturrohalman Pupuh (2013)., Pengembangan pendidikan karakter.
Bandung: Pt refikaaditama, 2013
Gunawan, Heri. (2020). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi,.
Bandung: Alfabeta
Samani, Muchlas dan Hariyanto,. 2013. Konsep Dan Model Pendidikan
Karakter. Jakarta: Rosda Karya
Lickona Thomas (1991)., Educating for Character: How Our Schools can
Teach Respect and Responsibility, New York: Bantam Books, 1991
Rusyan A. Tabrani (2006)., Pendidikan Budi Pekerti. Bandung : PT.
Sinergi Pustaka Indonesia.
Ujiningsih dan Antoro. 2010. Pembudayaan Sikap Sopan Santun di
Rumahal dan di Sekolahal Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Karkater Siswa. Makalah: FKIP Universitas Terbuka Yogyakarta
Zubaedi. 2015. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana.
Bab 6 Perilaku Hormat Pada Orang Lain 13
14 Perilaku Hormat Pada Orang lain

Suyanta lahir di Temanggung, pada 27 April 1972. Ia


tercatat sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada.. Pria
yang kerap disapa Yanta ini adalah anak dari pasangan
Sunarya (ayah) dan Murdiyati (ibu). Suyanta bukanlah
orang baru di dunia pendidikan keperawatan Tanah Air.
Ia mengawali karir sebagai perawat pelaksana di RSJ
Magelang. Pada 23 tahun lalu pindah tugas kerja
sebagai dosen keperawatan di Poltekkes Kemenkes
Semarang, Menjabat sebagai Ketua Program Studi
Sarjana Terapan Keperawatan Magelang (2019-2022).
Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi D3 Keperawatan Magelang.
Selain mengajar MK Keperawatan Jiwa, juga mengajar MK Psikologi dan
Pengembangan Karakter Perawat. Berbagai karya buku dan publikasi hasil
penelitian dan pengabdian tentang keperawatan dan kesehatan jiwa telah
dihasilkan.
Email. suyantas@ymail.com

Anda mungkin juga menyukai