Anda di halaman 1dari 14

TEORI RING

“TEORI RING DAN SUBRING”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ring

Dosen Pembimbing :

Fatqurhohman M.Pd

kelompok 1 :

Elgi Arga Laksana 1810251006

Nafriani Imamiyah 1810251014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strutur Aljabar merupakan himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan aksioma dan
suatu komposisi biner atau lebih (Kromodihardjo, 1988). Pada mata kuliah Aljabar Abstrak
sebelumnya, telah mempelajari grup dan subgrup. Dalam bab ring, terdapat kemiripan seperti
pada grup, yaitu di dalam ring terdapat subring (Soebagio, 1993).
Sebagai mahasiswa matematika tentu perlu mengusai konsep abstrak, fakta, serta
prinsip, yang saling berkaitan. Sehingga diperlukan cara berpikir logis guna membuktikan
keberadaan subring, berdasarkan definisi ring dan subring serta penyelesaian masalah ring
dan subring.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat diambil dua pokok
permasalahan, yaitu :
1. Apa itu Ring ?
2. Apa itu Subring ?
3. Bagaimana menyelesaikan soal-soal Ring?
4. Bagaimana menyelesaikan soal-soal Subring?

1.3 Manfaat dan Tujuan


Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ring
diharapkan setelah membaca makalah ini dapat :
 Mengetahui definisi Ring dan subring
 Mampu mengidentifikasi suatu ring merupakan suatu subring atau bukan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ring


Ring adalah suatu himpunan tak kosong yang mempunyai dua operasi biner, yaitu
penjumlahan dan perkalian. disebut ring atau gelanggang apabila memenuhi syarat-syarat
berikut:
1. (H, o) merupakan grup abelian, yang memiliki sifat kealjabaran:
a) Tertutup
a,b Є H → a o b Є H
b) Assosiatif
a,b,c Є H → (a o b) o c = a o (b o c)
c) Memiliki identitas
Ǝi Є H, a Є H → a o i = i o a = a
d) Memiliki invers
a Є H → a o a-1 = a-1 o a = i
e) Komutatif
a, b Є H → a o b = b o a
2. (H, *) merupakan semigrup, yang memiliki sifat kealjabaran :
a) Tertutup
a, b Є H → a * b Є H
b) Assosiatif
a,b,c Є H → (a * b) *c = a * (b * c)
3. Bersifat distributif (kiri/kanan) dari operasi * terhadap o yaitu:
a) Distributif kanan a * (b o c) = (a * b) o (a * c)
b) Distributif kiri (a o b) * c = (a * c) o (b * c)

2.2 Contoh Soal


Contoh soal :
Diketahui M = {0,1,2,3} serta +4 dan x4 masing-masing operasi penjumlahan dan
perkalian modulo 4. Apakah (M,+4,x4) merupakan ring? Tunjukan !
Jawab :
(M,+4,x4) merupakan ring jika:
1. (M, +4) grup abelian

+4 0 1 2 3
0 0 1 2 3
1 1 2 3 0
2 2 3 0 1
3 3 0 1 2

 Tertutup
a,b Є H → a o b Є H
Bukti :
0 +4 Є M
Karena semua hasil operasi merupakan elemen dari himpunan M maka (M,
+4 ) tertutup.
 Assosiatif
a,b,c Є H → (a o b) o c = a o (b o c)
Bukti:
(0 +4 1) +4 2 = 0 +4 (1 +4 2)
1 +4 2 = 0 +4 3
3=3 terbukti
 Memiliki elemen identitas
Ǝi Є H, a Є H → a o i = i o a = a
Bukti:
aoi=ioa=a
0 +4 i = i +4 0 = 0
i=0
aoi=ioa=a
1 +4 i = i +4 1 = 1
i=0
aoi=ioa=a
2 +4 i = i +4 2 = 2
i=0
aoi=ioa=a
3 +4 i = i +4 3 = 3
i=0
Maka, (M, +4) memiliki elemen identitas yaitu i = 0
 Memiliki elemen invers
a Є H → a o a-1 = a-1 o a = i
Bukti:
a o a-1 = a-1 o a = i
0 o 0-1 = 0-1 o 0 = 0
0-1 = 0
a o a-1 = a-1 o a = i
1 o 1-1 = 1-1 o 1 = 0
1-1 = 3
a o a-1 = a-1 o a = i
2 o 2-1 = 2-1 o 2 = 0
2-1 = 2
a o a-1 = a-1 o a = i
0 o 0-1 = 0-1 o 0 = 3
3-1 = 1
Maka, (M, +4) memiliki elemen invers yaitu 0-1 = 0, 1-1 = 3, 2-1 = 2, dan 3-1 =
1.
 Komutatif
a, b Є H → a o b = b o a
Bukti:
aob=boa
0 +4 3 = 3 +4 0
3=3 terbukti
2. (M, x4) semigrup
 Tertutup
a, b Є H → a * b Є H
Bukti:
0 x4 1 Є M
Karena semua hasil operasi merupakan elemen dari himpunan M maka (M,
x4) tertutup.
 Assosiatif
a,b,c Є H → (a * b) *c = a * (b * c)
Bukti:
(0 x4 1) x4 2 = 0 x4 (1 x4 2)
0 x4 2 = 0 x4 3
0=0 terbukti
3. Distributif
a * (b o c) = (a * b) o (a * c)
Bukti:
a * (b o c) = (a * b) o (a * c)
0 x4 ( 1 +4 2) = (0 x4 1) +4 (0 x4 2)
0 x4 2 = 0 +4 0
0=0 terbukti
Maka (M,+4,x4) merupakan ring karena syarat dari ring terpenuhi.
[NOTE]
Dalam suatu ring berlaku sifat:

1. a.0 = 0.a = 0

2. a.(-b) = -(a.b) = (-a).b

3. –(-a) = a

4. –(a + b) = (-a) + (-b)

5. a.(b –c) = a.c – b.c

6. (a – b).c = a.c – b.c

7. (-1).a = -a

8. (-a).(-b) = a.b

Bukti:

1. a.0 = 0.a = 0

a.0 = a.(0+0) = a.0 + a.0

karena a.0 ЄR dan R suatu Rin, ka terdapat:

a.0 = a.0 + a.0

a.0 – a.0 = a.0 + a.0 – a.0

0 = a.0

Jadi terbukti bahwa a.0 = 0

2. a.(-b) = -(a.b) = (-a).b

-(a.b) adalah balikan dari a.b

Akan ditunjukan a.(-b) adalah balikan dari ab


a.b + a.(-b) = a. (b + (-b))

= a.0 = 0

Jadi terbukti –(a.b) = a.(-b)

3. –(-a) = a

-(-a) + (-a) =0

-(-a) + (-a) + a = 0 + a

-(-a) + (-a + a) = a

-(-a) + 0 =a

–(-a) =a

Jadi terbukti –(-a) = a

4. –(a + b) = (-a) + (-b)

(a + b) + (-(a + b)) =0

(-b) + (a + b) + (-(a + b)) = (-b) + 0

a + ((-b) + b) + (-(a + b)) = (-b)

a + (-(a + b)) + (-a) = (-b) + (-a)

-(a + b) = (-b) + (-a)

Jadi terbukti –(a + b) = (-a) + (-b)

5. a.(b – c ) = a.c - b.c

a.(b + (–c) = a.c – b. (-c)

a.(b – c ) = a.c - b.c

Jadi terbukti a.(b – c ) = a.c - b.c

6. (a – b).c = a.c – b.c

(a + (-b).c = a.c + (-b).c


(a – b).c = a.c – b.c

Jadi terbukti (a – b).c = a.c – b.c

7. (-1).a = -a

(-1).a = (-1).(1.a)

= -(1.1).a

= -a (1.1)

= -a

Jadi terbukti (-1).a = -a

8. (-a).(-b) = a.b

(-a).(-b) = (-1).a.(-1).b

= (-1).(-1).a.b

= 1.a.b

= a.b

Jadi terbukti (-a).(-b) = a.b

2.3 Macam – macam Ring


Misal (G, o, *) merupakan ring maka macam – macam ring adalah :
1. Ring Komutatif
Jika (G, *) suatu semigrup yang komutatif, yang syaratnya :
- Tertutup
a, b Є G → a * b Є G
- Asosiatif
, b, c Є G → (a * b) * c = a * (b * c)
- Komutatif
a, b Є G → a * b = b * a
2. Ring adalah Elemen Kesatuan
Jika (G, *) suatu monoida, yang syaratnya :
- Tertutup
( a, b Є G → a * b Є G
- Asosiatif
a, b, c Є G → (a * b) * c = a * (b * c)
- Memiliki elemen identitas
Ǝi Є G, a Є G → a * i = i * a = a
Macam – macam ring dengan elemen kesatuan dibagi 2 yaitu :
a. Sfield
Jika (G, *) membentuk grup, yang syaratnya :
- Tertutup
a, b Є G → a * b Є G
- Asosiatif
a, b, c Є G → (a * b) * c = a * (b * c)
- Memiliki elemen identitas
Ǝi Є G, a Є G → a * i = i * a = a
- Memiliki elemen invers
a Є G → a * a-1 = a-1 * a = i

b. Field
Field adalah suatu ring yang unsur-unsur bukan nolnya membentuk grup
komutatif/ abelian terhadap perkalian. Dengan kata lain suatu field adalah ring
komutatif yang mempunyai unsur invers terhadap perkalian.

Jika (G, *) membentuk grup abelian, yang syaratnya :


- Tertutup
a, b Є G → a * b Є G
- Asosiatif
a, b, c Є G → (a * b) * c = a * (b * c)
- Memiliki elemen identitas
Ǝi Є G, a Є G → a * i = i * a = a
- Memiliki elemen invers
a Є G → a * a-1 = a-1 * a = i
- Komutatif
a, b Є G → a * b = b * a

3. Ring Komutatif dengan Elemen Kesatuan


Jika ( G, * ) suatu semigrup yang komutatif dan memiliki elemen identitas, yang
syaratnya :
- Tertutup
a, b Є G → a * b Є G
- Asosiatif
a, b, c Є G → (a * b) * c = a * (b * c)
- Komutatif
a, b Є G → a * b = b * a
- Memiliki elemen identitas
Ǝi Є G, a Є G → a * i = i * a = a

Contoh :
Diketahui G = {0, 1, 2, 3} serta + dan masing – masing penjumlahan dan
perkalian modulo 4, ( G, +4, x4 ) merupakan ring. Termasuk jenis ring apakah
(G, +4, x4) ? Tunjukkan !
Jawab :
Untuk lebih memudahkan buat tabel Cayley dari masing – masing operasi
tersebut :

+4 0 1 2 3
X4 0 01 0 2 1 3 2 3
( G, +4 ) 0 0 10 1 0 2 0 3 0
1 0 21 2 2 3 3 0 1
2 0 2 0 2
( G, x4 ) 3 3 0 1 2
3 0 3 2 1

1. Tertutup
)a, b Є G → a * b Є G
Bukti :
a, b Є G → a x4 b Є G
0 x4 1 Є G

2. Asosiatif
a, b, c Є G → (a * b) * c = a * (b * c)
Bukti :
a, b, c Є G → (a x4 b) x4 c = a x4 (b x4 c)
(1 x4 2) x4 = 1 x4 (2 x4 3)
2 x4 3 = 1 x4 2
2=2 terbukti

3. Komutatif
a, b Є G → a * b = b * a
Bukti :
a, b Є G → a x4 b = b x4 a
2 x4 3 = 3 x4 2
2=2 terbukti
Jadi, karena tidak memiliki elemen identitas dan invers maka (G, + 4, x4 )
merupakan jenis ring komutatif.

2.4 Definisi Subring


Misalkan (R,+,∙) adalah suatu ring. Suatu himpunan S disebut sebagai subring dari R
jika S ≠ ∅, S ⊂ R, dan S adalah suatu ring terhadap kedua operasi yang sama dengan R
( penjumlahan dan perkalian ).

Teorema :
Misalkan (R,+,∙) adalah suatu ring, S ⊂ R, dan S ≠ ∅. S adalah subring dari R jika ∀a,
b ∈ S, berlaku :
(i) a - b ∈ S, dan
(ii) ab ∈ S

Bukti :
Jika S merupakan subring dari R, maka S terhadap operasi (+) merupakan grup abelian
sehingga berlaku 5 sifat yaitu : Tertutup, Asosiatif, Identitas, Invers, dan Komutatif. Pada
operasi ( ∙ ) merupakan semi grup (berlaku sifat tertutup dan asosiatif) dan memenuhi sifat
distibutif kanan dan kiri.
Dengan modal tersebut, pada operasi (+) S berlaku ∀a,b ∈ S, a+b ∈ S (tertutup) dan
∀b ∈ S, ∃ -b ∈ S (invers) sehingga ∀a,-b ∈ S, a + (-b) = a - b ∈ S. pada operasi ( ∙ ) berlaku
sifat tertutup sehingga ∀a,b ∈ S, ab ∈ S.

2.5 Contoh Soal


Contoh 1:
Misalkan Z4 = {0, 1, 2, 3} merupakan suatu Ring, buktikan bahwa S = {0, 2} adalah
Subring dari Z4.
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan bahwa S = {0, 2} memenuhi syarat-syarat dari suatu Ring.
1. S ≠ ∅, syarat terpenuhi karena S = {0, 2}
2. S ⊂ Z4, karena ∀a ∈ S, a ∈ Z4, yaitu {0, 2} ⊂ Z4
3. a - b ∈ S, Misalkan 0, 2 ∈ S

+ 0 1 2 3

0 0 1 2 3

1 1 2 3 0

2 2 3 0 1

3 3 0 1 2

Berdasarkan tabel cayley Z4, 0-1 adalah 0 dan 2-1 adalah 2. Sehingga,

+4 0-1 2-1

0 0 2
2 2 0
Sehingga terbukti ∀a, b ∈ S, a - b ∈ S
4. a . b ∈ S, Misalkan 0, 2 ∈ S

×4 0 2

0 0 0

2 0 0
Sehingga terbukti ∀a, b ∈ S, 0 ∈ S

Karena semua syarat telah terpenuhi maka S adalah Subring dari Z4.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
Ring adalah suatu himpunan tak kosong yang mempunyai dua operasi biner, yaitu
penjumlahan dan perkalian. disebut ring atau gelanggang apabila memenuhi syarat-syarat
berikut:
a. (H, o) merupakan grup abelian, yang memiliki sifat kealjabaran:
1. Tertutup
2. Assosiatif
3. Memiliki Invers
4. Komutatif

(H, *) merupakan semigrup, yang memiliki sifat kealjabaran :

5. Tertutup
6. Assosiatif

Bersifat distributif (kiri/kanan) dari operasi * terhadap o yaitu:

1. Distributif kanan a * (b o c) = (a * b) o (a * c)
2. Distributif kiri (a o b) * c = (a * c) o (b * c)
b. Macam –macam ring ada 2: Ring Komutatif dan Ring adalah kesatuan, lalu Ring
berdasarkan kesatuan dibagi menjadi 2 yakni Ring Sfield dan Ring Field.

c. (R, +,∙) adalah suatu Ring, S ≠ ∅ adalah merupakan himpunan bagian dari R. Bila operasi
yang sama dengan (S,+,∙) membentuk suatu Ring maka S disebut Subring dari R.
d. Misalkan (R,+,∙) adalah suatu ring, S ⊂ R, dan S ≠ ∅. S adalah subring dari R jika ∀a, b ∈
S, berlaku :
(i) a - b ∈ S, dan
(ii) ab ∈ S

DAFTAR PUSTAKA

Fadilla, Fitri Yanti. Subring dan Ideal. [online]


http://www.academia.edu/6953117/SUB_RING_dan_IDEAL

Fadli. 2014. Bahan Ajar Struktur Aljabar. [online]


https://www.leslytirsa201142056.wordpress.com
Fadli.2010.Bahan Ajar Struktur Aljabar.[online]
https://fadlibae.files.wordpress.com/2010/06/ring.pdf
Nurdeni dan Indra Martha. 2017. Struktur Aljabar. Tangerang: PT. Pustaka Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai