Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Bekerja Mundur


Terkadang bilangan terakhir dari sebuah masalah sudah diketahui namun
bilangan awalnya belum diketahui. Karena strategi yang dilakukan adalah membalik
operasi untuk menemukan bilangan awalnya, siswa perlu memahami operasi balik
untuk memecahkan masalah dengan strategi “bekerja mundur”. Strategi ini cocok
untuk menjawab permasalahan yang menyajikan kondisi (hasil) akhir dan
menanyakan sesuatu yang terjadi sebelumnya.
Berikut adalah langkah menyelesaikan teori bekerja mundur, yaitu:
a. Memahami Masalah
b. Memahami Rencana Untuk Menyelesaikan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah tidak akan berhasil tanpa perencanaan yang
baik. Dalam perencanaan pemecahan masalah, siswa diarahkan untuk dapat
mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah ini, hal ini yang paling penting
untuk diperhatikan adalah apakah strategi tersebut berkaitan dengan permasalahan
yang akan dipecahkan. Untuk contoh permasalahan diatas, strategi membuat gambar
atau table tentu tidak terkait dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Strategi
yang kemungkinan paling tepat digunakan adalah strategi bekerja mundur dan
menggunakan kalimat terbuka.
c. Melaksanakan Penyelesaian Soal
Jika siswa telah memahami pemasalahan dengan baik dan sudah menentukan
strategi pemecahannya, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penyelesaian soal
sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan siswa memahami substansi
materi dan keterampilan siswa melakukan perhitungan-perhitungan matematika akan
sangat membantu siswa untuk melaksanakan tahap ini. Perhatikan contoh
penyelesaian permasalahan.
Diketahui:

𝑎 36
=5 b =
𝑏 6

𝑎 = 5𝑏 b =6
a + b = 36 a=5xb
5b + b = 36 =5x6
6b = 36 = 30
Jadi, bilangan-bilangan tersebut adalah 30 dan 6.

d. Memeriksa Ulang Jawaban Yang Diperoleh


Langkah memeriksa ulang jawaban yang diperoleh merupakan langkah
terakhir dari pendekatan pemecahan masalah matematika (Hudojo, 2001). Langkah ini
penting dilakukan untuk mengecek apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan
ketentuan dan tidak terjadi kontradiksi dengan yang ditanya.
Ada empat langkah penting yang dapat dijadikan pedoman untuk dalam
melaksanakan langkah ini, yaitu:
a. Mencocokkan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan
b. Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh
c. Mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan penyelesaian masalah
d. Mengidentifikasi adakah jawaban atau hasil yang memenuhi
Cara ini digunakan ketika pemecah masalah mendapati suatu masalah yang
memiliki titik akhir (end-point) namun mendapati terlalu banyak/rumit cara untuk
menyelesaikan masalah ketika melalui titik awal permasalahan.

B. Contoh Soal

1. Pada awal bulan Pak Dibjo menerima gaji. Setengah dari gajinya diberikan istrinya
untuk belanja sehari- hari. 1/3 sisanya, diberikan anaknya untuk biaya sekolah.
Setengah dari sisanya untuk bayar telpon, listrik dan PAM. Jika sekarang uang Pak
Dibyo tinggal Rp.300.000, berapa gaji Pak Dibyo semula?
(1) Memahami masalah
Pertanyaan apa yang harus dijawab adalah besar gaji pak Dibyo semula,
sebelum digunakan.
(2) Direncanakan soal dapat diselesaikan dengan cara bekerja mundur, dengan
membuat alur. (Bagian ini tidak harus dinyatakan secara tertulis).
(3) Menyelesaikan masalah
Masalah ini dapat diselesaikan dengan cara bekerja mundur.
Sisa yang sudah diketahui ialah 300.000

6 1 1
𝑥 = 𝑥 + 𝑥 + 𝑠𝑖𝑠𝑎
6 2 3
6 3 2
𝑥 = 𝑥 + 𝑥 + 𝑠𝑖𝑠𝑎
6 6 6
6 5
𝑥 = 𝑥 + 𝑠𝑖𝑠𝑎
6 6
6 5
𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑥 − 𝑥
6 6
1
𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝑥
6
1
Jadi 6 𝑥 = 300.000

Jadi, x = 300.000 x 6
x = 1.800.000

Gaji Pak Dibyo semula, yaitu:


Jadi gaji Pak Dibyo semula adalah Rp l.800.000,-

(4) Memeriksa kembali


Periksa kembali jawaban yang diperoleh, yaitu: Istrinya mendapat Rp.900.000
1
(setengah dari gaji), dan gaji yang tersisa Rp.900.000. Anaknya mendapat 3 dari sisa,
1
yaitu dari Rp.900.000, yaitu Rp.300.000, dan gaji yang tersisa Rp.600.000. Untuk
3
1 1
bayar Listrik, telepon dan PAM dari sisanya, yaitu dari Rp.600.000, yaitu
2 2
Rp.300.000 dan tersisa Rp.300.000. Sesuai dengan masalah yang dihadapi.
2. Sekar memiliki sejumlah uang di sakunya. Ia menghabiskan 3.000 rupiah untuk
membeli kue sebagai snack. Dia kemudian menghitung sisa uangnya, dan ternyata
masih 10.000 rupiah. Berapa uang yang dimiliki Sekar sebelum membeli snack
tersebut?
Jawab:

(1) Memahami masalah


Pertanyaan apa yang harus dijawab adalah besar uang yang dimiliki Sekar
sebelum membeli snack.
(2) Direncanakan soal dapat diselesaikan dengan cara bekerja mundur, dengan
membuat alur. (Bagian ini tidak harus dinyatakan secara tertulis).
(3) Menyelesaikan masalah
Kue : Rp. 3000
Sisa: Rp. 10.000
Uang semula?
Uang semula = Snack + kembalian
Uang semula = Rp. 3000 + Rp. 10.000
Uang semula = Rp. 13.000

(4) Memeriksa kembali


Jadi, uang yang dimiliki Sekar sebelum membeli snack tersebut ialah Rp.
13.000,- dari menjumlahkan harga snack dan kembalian yang diterima Sekar
setelah membeli snack.

3. Gita membuat beberapa kue. Seperdua bagian kue disimpannya untuk dimakan pada
hari berikutnya. Kemudian dia membagi kue yang tersisa kepada tiga saudaranya
sehingga setiap anak memperoleh 4 kue. Berapa banyak kue yang dibuat Gita? Berapa
banyak kue yang dibuat Gita?
Penyelesaian:

(1) Memahami masalah


Pertanyaan apa yang harus dijawab adalah banyak kue yang dibuat Gita.
(2) Direncanakan soal dapat diselesaikan dengan cara bekerja mundur, dengan
membuat alur.
Pada permasalahan di atas, hasil akhirnya sudah diketahui yaitu 4 kue yang
diperoleh masing-masing saudara Gita. Yang ditanyakan adalah kondisi
sebelumnya yaitu banyak kue yang dimasak Gita. Untuk menyelesaikan
permasalahan ini, kita menggunakan strategi bekerja mundur dengan terlebih
dahulu menghitung jumlah kue yang diterima semua saudara Gita dan kemudian
mengalikan hasilnya dengan dua Gita membuat beberapa kue. Seperdua bagian
kue disimpannya untuk dimakan pada hari berikutnya. Kemudian dia membagi
kue yang tersisa kepada tiga saudaranya sehingga setiap anak memperoleh 4 kue.

(3) Menyelesaikan masalah


Misalkan kue yang dibuat = a (menulis kalimat terbuka)
1
Kue yang disimpan = 2 𝑎

Kue dibagi kepada tiga orang masing-masing mendapat 4 kue


1
𝑎∶3=4
2
𝑎 1
× =4
2 3
𝑎
=4
6 Berjalan Mundur
a =4x6
a = 24

(4) Memeriksa kembali


Jadi kue yang dibuat Gita adalah 24 potong. Dari penyelesaian di atas terlihat
bahwa ada dua strategi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di
atas, yaitu bekerja mundur dan menulis kalimat terbuka (variabel).

4. Hanin memikirkan sebuah bilangan. Jika kamu menambhakan bilangan 6 pada


bilangan tersebut, mengurangi 7, membagi 2 dan menambhakannya 9, dan hasilnya
adalah 11. Bilangan berapa yang ia pikirkan?

(1) Memahami masalah


Pertanyaan apa yang harus dijawab adalah bilangan berapa yang
dipikirkan Hanin.
(2) Direncanakan soal dapat diselesaikan dengan cara bekerja mundur, dengan
membuat alur. (Bagian ini tidak harus dinyatakan secara tertulis).
(3) Menyelesaikan masalah
Bilangan yang dipikirkan Hanin + 6 – 7 : 2 + 9 = 11
11- 9 = 2
2x2=4
4 + 7 = 11
11 - 6 = 5
(4) Memeriksa kembali
Coba untuk dimasukkan ke dalam pernyataan yang terdapat pada penyelesaian
masalah poin 3 yaitu:
5 + 6 = 11 – 7 = 4 : 2 = 2 + 9 = 11
Jadi, bilangan yang dipikirkan Hanin ialah 5

5. Zidan memiliki sekantung penuh uang koin. Dia memperkirakan jumlah yang ia
punya adalah 17.500,-. Dia membeli 2 pensil seharga 4.900,- dan sebuah penghapus
seharga 2.500,- setelah itu, dia menghitung sisa uang koin di kantongnya dan
mendapati jumlahnya adalah 9.800,-. Apakah Zidan tahu persis jumlah uang
disakunya sebelum ia membeli peralatan tulis tersebut? Mengapa bisa begitu

(1) Memahami masalah


Pertanyaan apa yang harus dijawab adalah bilangan berapa jumlah uang
disaku Zidan sebelum ia membeli peralatan tulis tersebut.
(2) Direncanakan soal dapat diselesaikan dengan cara bekerja mundur, dengan
membuat alur. (Bagian ini tidak harus dinyatakan secara tertulis).
(3) Menyelesaikan masalah
Perkiraan uang koin = Rp. 17.500,-
Kembalian = Rp. 9.800,-

2 pensil = Rp. 4.900,-


1 penghapus = Rp. 2.500,-
= Rp. 7.400,-
(4) Memeriksa kembali
Total uang Zidan = Rp. 7.400,- + Rp. 9.800,-
= Rp. 17.200

Jadi uang Zidan sebenarnya ialah Rp. 17.200,- , bukan Rp. 17.500,-

6. Seorang pedagang berhasil menjual 1.905 kg beras selama seminggu. Selama


seminggu tersebut beras tiap hari selalu meningkat dua kali dari penjualan hari
sebelumnya. Tentukan penjualan beras dari hari senin hingga minggu tersebut.

(1) Memahami masalah


Pertanyaan apa yang harus dijawab adalah berapa penjualan beras dari hari
senin hingga minggu tersebut.
(2) Direncanakan soal dapat diselesaikan dengan cara bekerja mundur, dengan
membuat alur. (Bagian ini tidak harus dinyatakan secara tertulis).
(3) Menyelesaikan masalah
a + 2a + 4a + 8a + 16a + 32a + 64a = 127a
1905
𝑎= = 15
127

Jadi, a= 15, itu tinggal dimasukkan ke dalam rumus:


a + 2a + 4a + 8a + 16a + 32a + 64a = 127a

(4) Memeriksa kembali


Coba dimasukkan kedalam rumus, menjadi:
15 + 2 x 15 + 4 x 15 + 8 x 15 + 16 x 15 + 32 x 15 + 64 x 15 = 127 x 15
15 + 30 + 60 + 120 + 240 + 480 + 960 = 1905
Jadi, penjualan beras dari hari senin yaitu:
Senin = 15 kg
Selasa = 30 kg
Rabu = 60 kg
Kamis = 120 kg
Jumat = 240 kg
Sabtu = 480 kg
Minggu = 960 kg
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. PJJ S1 PGSD: Dirjen
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Hartono, Rudi. 2013. 10 Problem Solving (Strategi Menyelesaikan Permasalahan


Matematika dengan Elegan dan Efisien). Palembang: International Master Program on
Mathematics Education Pascasarjana Universitas Sriwijaya.

Lidinillah, Dindin Abdul Muiz. 2008. Jurnal Pendidikan Dasar: Strategi Pembelajaran
Pemecahan Masalah di Sekolah Dasar.

Sulistyowati, Endang. 2008. Jurnal: Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika


SD/ MI.

Suryawan, Herry Pribawanto. Jurnal: Strategi Pemecahan Masalah Matematika. Yogyakarta:


Jurusan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Blogspot. Pendekatan Pemecahan Masalah Matematika. www.muinarifah.blogspot.co.id. 12


September 2016.

Anda mungkin juga menyukai