BAB TIGA
DERET TAKHINGGA
Definisi 3.1.1:
Deret (an) dikatakan konvergen ke s jika
barisan jumlah parsial (sn) konvergen ke s.
Jika barisan (sn) tidak konvergen, deret (an)
dikatakan divergen. Jika barisan (sn) terbatas
dan tidak konvergen, deret (an) dikatakan
berosilasi dengan hingga.
140
Definisi 3.1.2:
Deret (an) dikatakan Konvergen Mutlak jika
deret (an) konvergen. Suatu deret
dikatakan konvergen bersyarat jika ia
konvergen tetapi tidak konvergen mutlak
Contoh 3.1.3
Perhatikan deret (1/(n(n+1))).
Jumlah parsial sn = 1/1.2 + 1/2.3 + .. + 1/(n(n+1))
= (1 – ½ ) + (1/2 – 1/3) + …+(1/n -
1/(n+1))
= 1 – 1/(n+1)
Terlihat bahwa barisan jumlah parsial (sn) konvergen ke 1.
Jadi deret (1/(n(n+1))) konvergen ke 1 (atau mempunyai
jumlah 1)
Contoh 3.1.4
Perhatikan deret (n/(n+1)).
Karena n/(n+1) 1/2 untuk semua n, maka jumlah
parsial sn n/2. Selanjutnya karena barisan (n/2) tidak
terbatas ke atas maka barisan jumlah parsial (sn) juga
tidak terbatas ke atas. Jadi deret (n/(n+1)) tidak
konvergen (divergen).
141
Teorema 3.1.5:
(1) Jika deret (xn) dan (yn) konvergen maka
deret (xn+yn) konvergen dan:(xn+yn) =
(xn) + (yn)
Hasil yang sama berlaku untuk deret (xn- yn )
(2) Jika deret (xn) konvergen dan c bilangan
real maka deret (cxn) konvergen dan:
(cxn) = c (xn)
Teorema 3.1.7:
Jika (xn) konvergen maka lim(xn) = 0
Contoh 3.1.8
Perhatikan deret (1/n). Meskipun lim(1/n)=0, kita tidak
dapat memutuskan bahwa deret tersebut konvergen.
Jika deret (1/n) konvergen maka untuk = ½ terdapat
bilangan asli m sehingga untuk semua n m dan p 1,
berlaku:
1/(n+1) + 1/(n+2) +…+ 1/(n+p)< 1/2 (*)
Akan tetapi untuk n = m = p, diperoleh:
1/(m+1) + 1/(m+2) + …+ 1/2m m/2m =
1/2
Ini bertentangan dengan (*)
Jadi deret (1/n) tidak konvergen.
Contoh 3.1.9
Deret (1/n2) konvergen.
Dimisalkan an = 1/n2. Sebelum membuktikannya secara
formal, perhatikan bahwa:
Untuk n m, p 1 berlaku:
1/(n+1)2 + 1/(n+2)2 + …+ 1/(n+p)2
< 1/(n(n+1)) + 1/((n+1)(n+2)) + …+ 1/((n+p-
144
1)(n+p))
= (1/n – 1/(n+1)) + (1/(n+1) – 1/(n+2)) +…
+(1/(n+p-1) – 1/(n+p))
= 1/n – 1/(n+p) < 1/n.
Sekarang, bukti formalnya ditulis sebagai berikut:
Diambil bilangan > 0 dan dipilih bilangan asli n, dengan
1/n < , maka untuk semua n m dan p 1 berlaku:
sn - sn+p= 1/(n+1)2 + 1/(n+2)2 + …+
1/(n+p)2
< 1/n <
Menurut teorema (Kriteria Cauchy), deret (1/n2)
konvergen.
Teorema 3.1.10
Jika (xn) konvergen mutlak maka ia
konvergen
Contoh 3.1.11
Perhatikan deret ((cos(nx))/n2), xR.
Karena cos(nx) 1, maka an= (cos(nx))/n2 1/n2.
Selanjutnya karena deret (1/n2) konvergen maka deret
(an) juga konvergen. Dengan kata lain, deret (an)
konvergen mutlak
Contoh 3.1.12
Jika deret (an) konvergen mutlak maka deret ((-1)nan
juga konvergen mutlak. Pernyataan ini dapat
digeneralisasikan sebagai berikut: Jika deret (an)
konvergen mutlak dan (n) barisan terbatas maka deret (n
an) konvergen mutlak. (tulis detail buktinya).
Contoh 3.1.14
Menggunakan Kriteria Cauchy telah ditunjukkan bahwa
deret (1/n2) konvergen.
Selanjutnya perhatikan bahwa:
Definisi 3.1.15:
Jika (an) suatu deret dan f:NN fungsi
bijektif maka deret (af(n)) disebut Deret Susun
Ulang dari (an).
148
Teorema 3.1.16: Susun Ulang
Jika deret (xn) konvergen mutlak maka
sebarang deret susun ulang (xn) konvergen
mutlak ke bilangan yang sama
Cek-Up (Dikerjakan
Berkelompok)
6. Tunjukkan deret
(3/2 – 4/3)+(5/4 – 6/5)+… konvergen
tetapi deret 3/2 – 4/3 + 5/4 – 6/5 + … divergen
11. Tunjukkan :
(i) (1/(+n)(+n+1)) = 1/ >0
(ii) (/(n(n+1)(n+2)) = ¼
Contoh 3.2.3
(a) Telah diketahui bahwa deret harmonik (1/n) divergen.
Untuk p 1, maka 1/n 1/np. Menurut teorema
(comparison test), karena deret (1/n) divergen maka
deret (1/np) divergen untuk p1.
(b) Untuk p=2, yaitu deret (1/n2). Kita akan
membandingkannya dengan deret konvergen
(1/(n(n+1))) (lihat contoh 3.1.3).
Meskipun berlaku 1/(n(n+1)) < 1/n2 kita tidak dapat
menggunakan teorema (comparison test) secara langsung
sebab suku-suku pada ruas kiri membentuk deret
158
konvergen. Kita akan menggunakan limit comparison
test untuk menguji konvergensi deret (1/n2).
Perhatikan:
1/(n(n+1)) : 1/n2 = n/(n+1)
mempunyai limit 1 0, dan karena deret (1/(n(n+1)))
konvergen maka deret (1/n2) juga konvergen.
(c) Untuk p 2, anda dapat menggunakaan secara
langsung comparison test atau limit comparison test
untuk menunjukkan deret (1/np) konvergen.
Menggunakan comparison test kita tidak dapat
menentukan konvergensi deret (1/np) , 1 < p < 2,
kecuali kita dapat menemukan deret yang karakter
konvergensinya diketahui untuk dibandingkan dengan
deret (1/np)
Contoh 3.2.4
Perhatikan deret (n /(n3+5)).
Karena n /(n3+5) n /n3 = 1/n5/2, dan deret (1/n5/2)
konvergen, maka deret (n /(n3+5)) juga konvergen
Contoh 3.2.5
Perhatikan deret 1/log 2 + 1/log 3 + 1/log 4 + …
Karena 1/n < 1/log n untuk n 2 dan deret (1/n)
divergen maka deret (1/log n) divergen
159
Contoh 3.2.6
Diberikan an= 1/(n1+1/n) dan bn = 1/n.
Akibat 3.2.8:
Jika 0 < r < 1 dan barisan X=(xn) memenuhi
xn1/n r n K untuk suatu bilangan asli K,
maka jumlah parsial sn , dan jumlah s=(xn)
n K memenuhi:
s – sn rn+1 /(1- r ) untuk n
K
Akibat 3.2.9:
161
Diberikan barisan bilangan real X=(xn) .
Contoh 3.2.10
Kita tidak dapat mengunakan teorema atau akibat uji akar
untuk memeriksa konvergensi deret (1/np) sebab
lim ((1/np)1/n) = lim ((n1/n)-p) = 1
Contoh 3.2.11:
Diberikan an=1/nn.
Karena lim(1/nn)1/n=lim(1/n)=0<1 maka deret (1/nn)
konvergen
162
Akibat 3.2.13:
Jika 0 r < 1 dan jika barisan X=(xn)
memenuhi
xn+1 r xn
untuk n K maka jumlah parsial sn dan
jumlah s = xn memenuhi:
s – sn r xn/(1 – r ) untuk n
K
Akibat 3.2.14 :
Jika X=(xn) barisan bilangan real dan
Contoh 3.2.15
Tes rasio tidak dapat digunakan untuk menguji
konvergensi deret (1/np) sebab lim((1/(n+1)p)/(1/np))
= lim (1/(1+1/n)p) = 1
165
Contoh 3.2.16
Diberikan an = (-1)n(n+2)/(2n+5).
Diperoleh an+1/an = (n+3)(2n+5) / ((n+2)(2n+1+5)
lim(an+1/an) = 1/2 < 1
Menurut uji rasio, deret (an) konvergen mutlak.
Contoh 3.2.17
Diberikan an = nn/n!.
Diperoleh lim(an+1 / an) = lim ((1 + 1/n)n) = e > 1.
Menurut uji rasio, deret (an) divergen
166
Contoh 3.2.19
Deret 1 – ½ + 1/3 – ¼ + … konvergen bersyarat sebab
untuk an = 1/n, barisan (an) merupakan barisan bilangan
168
positip turun monoton dengan lim(an) = 0. Menurut
teorema (alternating series), deret ((-1)n+1an)
konvergen. (Ingat, deret (1/n) tidak konvergen)
3. Tunjukkan deret
169
1/12 + 1/23 + 1/32 + 1/43 + …
konvergen, tetapi Ratio Test dan Root Test gagal
digunakan.
Petunjuk: Bandingkan dengan deret (1/n2)
5. Tunjukkan deret:
(1/2)p + (1.3/(2.4))p + (1.3.5/(2.4.6))p + …
konvergen untuk p > 2 dan divergen untuk p 2.
6. Perhatikan deret:
1 – 1/2 - 1/3 + 1/4 + 1/5 – 1/6 – 1/7 + + - - …
Apakah deret tersebut konvergen ?
Daftar Pustaka
Bartle, 1976, The Elements of Real Analysis, Wiley, New
Yok.