PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata kuliah kalkulus diperguruan tinggi merupakan sumber nilai dan
pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi,guna
mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya.
Kalkulus adalah mata kuliah yang berguna untuk membantu mahasiswa agar
secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar matematika untuk
menerapkan,mengembangkan bakat dan keahlian , karena ilmu ini bisa membawa
kita menuju masa depan yang cerah dan mempunyai rasa tanggung jawab dan
bermoral.
B. Tujuan
Mengkritik materi buku kalkulus untuk diberikan kelemahan serta kelebihan buku
C. Manfaat
a. Untuk menambah wawasan tentang kalkulus
b. Untuk mengetahui pembagian dari materi kalkulus.
BAB II
1
RINGKASAN BUKU
A. Identitas buku
1.Buku utama
Judul buku : Kalkulus dan Geometri Analitis
No. ISBN :-
Pengarang :Drs. Manangkap Silitingo, M, Pd.
Drs. Jongga Manullang, M. Pd.
Tahun terbit :2018
2
Bilangan-bilang riil merupakan sekumpulan bilangan (rasional dan tak
irasional)yang dapat mengukur panjang,bersama-sama dengan negatifnya dan nol
dinamakan bilangan-bilangan riil.
Urutan bilangan-bilangan riil bukan nol secara baik dipisahkan menjadi dua
himpunan terpisah,bilangan-bilangan riil positif dan bilangan-bilangan riil
negative.Sehingga relasi urutan < (dibaca “kurang dari”) yaitu
X < y ↔ y – x positif
Ketaksamaan
Mencari ketaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan riil yang membuat
ketaksamaan berlaku.Cara menyelesikan ketaksamaan :
3. | a+ b | ≤|a|+ ¿ b∨¿
4. |a-b| ≥∨|a|−¿ b∨¿
3
Rumus jarak
Ini didasarkan pada teorema Phytagoras,yang mengatakan jika a dan b merupakan
ukuran dua kali suatu segitiga siku-siku dan c merupakan ukuran sisi miringnya.
D(P,Q) = √ (x 2−x 1)2 +( y 2− y 1)2
Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang terletak pada suatu jarak tetap (jari-jari)
dari suatu titik tetap (pusat).Secara umum,lingkaran beerjari-jari r dan berpusat (h,k)
mempunyai perasaan.
(x - h)2 + (y - k)2 = r2
Garis lurus
Garis lurus adalah yang paling sederhana dari semua kurva.Sebuah garis adalah obyek
geometri
Grafik Persamaan
Grafik suatu persamaan dalam x dan y terdiri atas titik-titik di bidang yang koordinat-
koordinat (x,y) –nya memenughi persamaan artinya membuat suatu persamaan yang
benar.
a. Fungsi
Fungsi (f) adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x dalam
satu himpunan,yang disebut daerah asal,dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan
kedua.Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasil (jelajah) fungsi
tersebut.
c. Fungsi Trigonometri
Definisi andaikan t menentukan titik P(x,y) maka sin t = y dan cos t = x
Sifat-sifat dasar sinus dan kosinus
|sin t| ≤ 1∨cos t∨≤ 1
1 1
Sec t = csc t =
cos t sin t
Limit
a. Defenisi Limit
(Pengertian secara intuisi). Untuk mengatakan bahwa lim
x →c
f ( x )=L berarti
lim x =c
x →c
lim kf ( x ) =k lim f ( x )
x →c x→ c
Teorema Substitusi.
Jika f suatu fungsi polinom atau fungsi rasional ,asalkan dalam kasus fungsi
rasional nilai penyebut di c tidak nol.
lim f ( x )=f (c)
x →c
Teorema Apit.
Andaikan f,g,h adalah fungsi-fungsi yang memenuhi f(x) ≤ g (x)≤ h( x) untuk
semua x dekat c,kecuali mungkiin di c.Jika limx →c
f ( x )=¿ lim h ( x )=L , ¿ maka
x→ c
lim g ( x )=L
x →c
5
Garis singgung jika tidak tegaklurus :
Defenisi
Turunan fingsi f adalah fungsi lain fʹ (dibaca f aksen) yang nilainya pada sebarang bilangan
c (asalakn limit ini ada) adalah
f ( c+ h )−f (c )
fʹ (c) = lim
h→ 0 h
Aturan Pangkat
Jika f(x) = xn,dengan n bilangan-bilangan bulat positif,maka fʹ (x) = nxn-1
Aturan jumlah
Jika f dan g fungsi-fungsiyang terdiferensialkan,maka (f+g)’(x) = f(x)+g(x) yakni
D[f(x)+g(x)] = Df(x) + Dg(x)
6
Aturan selisih
Jika f dan g fungsi-fungsi yang terdiferensialkan,maka (f-g)’(x) = f’(x)-g’(x) yakni
D[f(x)-g(x)] = Df(x) – Dg(x)
Aturan hasil kali
Jika f dan g fungsi-fungsi yang terdiferensialkan,maka (f ∙ g)’(x) = f(x)g(x)f’(x) yakni
D[f(x)g(x)] = f(x)Dg(x)+ g(x)Df(x)
Defenisi
Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], maka f mencapai nilai maksimum dan nilai
minimum.
Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f(c) adalah titik
ekstrim,maka c haruslah suatu titik kritis yakni c berupa satu:
7
BAB V INTEGRAL
Defenisi f suatu anti turunan dari f pada selang I jika DF = f pada I yakni,jika F’(x) = f(x)
untuk semua x dalam I. (Jika x suatu titik ujung dari I,F’(x)hanya perlu berupa turunan satu
sisi).
Aturan pangkat
' x '+1
∫ x dx= r+ 1 +c
Teorema B
∫ sin x dx=−cos x +C
∫ cos x dx=sin x+C
Teorema C
Teorema D
ʃ[g(x)]rgʹ(x) dx = ¿ ¿ + C
Integral Tentu
8
Defenisi andaikan f suatu fungsi yang didefenisikan pada selang tutup [a,b].Maka secara
simbolik
b
∫ f ( x )dx= A –Abawah
atas
a
Fungsi-fungsi polinom
1. ∫ f ( x )dx = k∫ f (x )dx
a a
b b b
9
c b c
Sifat pembandingan.Jika f dan g terintegralkan pada [a,b] dan jika f(x)<g(x) untuk
semua x dalam [a,b], maka
b b
Sifat Keterbatasan.Jika f terintegralkan pada [a,b] dan jika m ≤ f(x) ≤ M untuk semua
x dalam [a,b], maka
b
m(b-a) ≤∫ f (x ) dx ≤ M(b-a)
a
Dx¿
Teorema Nilai rata-rata untuk integral.Jika f kontinu pada [a,b],maka tedapat suatu
bilangan c antara a dan b sedemikian sehingga
b
∫ f ( t ) dt =f (c )(b−a)
a
Pandang suatu benda yng bergerak sepanjang garis lurus dengan kecepatan v(t)
b
pada saat t.Bila v(t)≥/0,maka ∫ v (t) dt menyatakan jarak yang ditempuh dalam selang
a
waktu a ≤ t ≤ b. Namun, v(t) dapat pula bernilai negative (yang bebrarti bahwa benda itu
bergerak dalam arah sebaliknya),maka
b
10
Menyatakan perpindahan benda itu,yang berarti,jarak lurus dari tempat berangkat
s(a) ke tempat akhir s(b).Untuk mendapatkan jarak keseluruhan yang ditempuh benda
b
selama a ≤ t ≤ b,harus menghitung ∫ ¿ v (t )∨¿ ¿dt,luas daerah antara kurva kecepatan dan
a
sumbu t
Defenisi sebuah kurva rata disebut mulus apabila kurva itu ditentukan oleh
persamaan-persamaan x = f(t),y = g(t), a ≤ t ≤ b,dengan ketentuan bahwa turunan-turunan f’
dan g’ adalah kontinu pada [a,b] sedangkan f’(t) dan g’(t) tidak bersama-sama nol di selang
(a,b).
1
Dx ln x = , x > 0
x
1. ln 1 = 0
2. ln ab = ln a + ln b
a
3. ln = ln a – ln b
b
4. ln ar = r ln a
Fungsi Invers dan Turunannya
Suatu fungsi f memadankan suatu nilai x dalam daerah asalnya D dengan nilai
tunggal y dalam daerah hasilnya R.
11
Eksistensi Fungsi Invers
Apabila f memiliki invers f-1 maka f-1 juga memiliki invers,yaitu f.Jadi dapat
dikatakan bahwa f dan f-1 merupakan pasangan fungsi invers.Dirumuskan
Teorema fungsi invers Andaikan f dapat diturunkan dan monoton murni pada
selang I. Apabila f’(x) ≠ 0 pada sesuatu x dalam I, maka f-1 dapat diturunkan di titik y = f(x)
pada daerah hasil f dan berlakulah
1 dx 1
(f-1)̍ (y) = dapat juga ditulis =
f '( x ) dy dy /dx
Fungsi Eksponen
Definisi Invers ln disebut eksponen asli dan ditulis sebagai exp yaitu x = exp y ↔ y
= ln x dan diperoleh :
Teorema A andaikan a dan b bilangan rasional,maka eaeb = ea+b dan ea/eb = ea-b
Sifat-sifat nya
1. axay = ax+y
12
ax
2. y = ax-y
a
3. (ax)y = ax-y
4. (ab)x = axbx
Fungsi loga
ln x
dan dapat disimpulkan loga x =
ln a
−π π
X = sin-1 y ↔ y = sin x dan ≤x ≤
2 2
X = cos-1y ↔ y = cos x dan 0≤ x ≤ π
−π π
Invers Tangen x = tan-1 y ↔ y = tan x dan <x<
2 2
π
Invers Sekanx = sec-1 y ↔ y = sec x dan 0 ≤ x ≤ π ,dengan x≠
2
sinh x cosh x
Tan h = coth x =
cosh x sinh x
1 1
Sech x = csch x =
cosh x sinh x
13
1. ∫ k du=ku+C
ur +1
+C r≠−1
r +1
2. ∫ u ' du=¿ ¿
ln|u| + C r = -1
Eksponen
u
3. ∫ e du=¿eu + C
u
4. ∫ au du=¿ lna a ¿ + C , a ≠ 1 , a> 0
Trigonometri
5. ∫ sin u du=−cos u+ C
6. ∫ sec2 u du=tanu+ C
7. ∫ sec u tan u du=sec u+C
Fungsi Aljabar
du u
8. ∫ 2 2 = sin-1
√ a −u a
+C ()
du
9. ∫ a2 +u2 = 1a tan ()
-1 u
a
+C
14
BAB IX BENTUK TAK TENTU DAN INTEGRAL TAKWAJAR
f (x) f '( x )
lim =lim
x →u g(x ) x→ u g' (x)
Disini,u dapat mewakili sebarang symbol a,a-,a+, -∞ atau + ∞.Walaupuna aturan ini
gampang digunakan namun harus berhati-hati dalam memakainya,khusus nya harus teilti
dan benar apakah syarat yang diminta terpenuhi.Apabila tidak kita dapat melakukan
keslahan-kesalahan.
Andaikan a(x) 0 tetapi b(x) ∞ prosedur yang akan dilakukan untuk mengubah
persoalan tersebut menjadi dalam bentuk 0/0 penetapan aturan l’hopital.
Defenisi :
b b
∫ f ( x ) dx= lim
a →−∞ a
∫ f ( x ) dx
−∞
∞ b
∫ f ( x ) dx=blim
→∞
∫ f ( x)dx
a a
Apabila limit pada ruas kana nada dan bernilai terhingga,dikatakan bahwa integral
tak wajar yang bersangkutan konvergen dan memiliki nilai yang terhingga itu.Jika
tidak,integral disebut divergen.
Definisi
0 ∞ ∞
nilai
15
∞ 0 ∞
b c b
∫ f ( x )dx=∫ f ( x ) dx +∫ f ( x)dx
a a c
divergen.
Terdapat banyak integral tentu yang tidak dapat dievaluasi memakai metode-
metodeteorema dasar kalkulus disebabkan integral-integral tak tentu.
1. Aturan Trapesium
b
∫ f ( x ) dx ≈ h2 [ f ( x o ) +2 f ( x 2 ) +…+ 2 f ( x n−1 ) + f (x n )]
a
∫ f ( x ) dx ≈ h2 [ f ( x o ) +2 f ( x 2 ) +…+ 2 f ( x n−1 ) + f (x n )] + E n
a
16
(b−a)3
En = - f’’(c) dan c adalah suatu titik antara a dan b
12 n2
∫ f ( x ) dx ≈ h3 ¿
a
Teorema B
Andaikan turunan keempat f(4) (x) ada pada [a,b].Maka kesalahan En pada aturan
Parabolik oleh
En = -¿ ¿f(4)(c) untuk suatu c antara a dan b
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
Buku utama
-Menjelaskan tentang materi kalkulus dengan baik
17
-Di jelaskan secara lengkap dan disertai dengan gambar dan contoh soal dan
pembahasan serta ditambah dengan soal latihan.
- Menarik untuk dibaca karena di jelaskan secara baik, disertai gambar dan rumus
Buku pembanding
-Rumus-rumus pada buku lengkap dan contoh-contoh soal pada buku luas
B. KEKURANGAN BUKU
Buku utama
- Terdapat banyak kata-kata yang susah untuk dimengerti
- Kurang menarik untuk dibaca karena buku terlalu tebal
Buku pembanding
- Terdapat kata-kata yang sulit untuk dipahami
- Gambar pada buku tidak terlalu menarik karena warnanya kurang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
Kalkulus merupakan bahasa latin calculus yang artinya “batu kecil” untuk
menghitung adalah cabang ilmu matematika yang mencakup
limit,turunan,integral,dan deret tak terhingga.kalkulus memiliki dua cabang
utama,kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui
teorema dasar kalkulus.
B. Saran
Diharapkan setelah membaca critical book review ini pembaca dapat lebih
jika ada salah penulisan diharapkan saran dan kritik yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Purcell, Edwin J. dkk. 1998. Kalkulus dan analitis Geometri Edisi Kelima Jilid 1. Bandung
19
20