Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

TRANSFORMATOR
Dosen Pengampu : Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Critical book report”. Dalam ini diharapkan
dapat memberikan informasi perbandingan dua buku yang berasal dari dua pengarang yang
berbeda, namun dengan judul materi yanghampir sama.

1
Penulis berharap kiranya tugas ini berguna bagi kita dan menambah pemahaman tentang
bagaimana cara mengkritik dan membedakan buku. Sehingga pada saat kita membutuhkan buku
kita sudah tahu membandingkan buku yang mana yang lebih bagus untuk digunakan. Akhir kata
kami ucapkan sekian dan terimakasih.

Medan, April 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ............................................................................................................ 4

BAB II IDENTITAS BUKU


2.1 Buku Pertama ..................................................................................................... 5
2.2 Buku Kedua ........................................................................................................ 5

BAB III RINGKASAN BUKU


3.1 Buku Pertama...................................................................................................... 6
3.2 Buku Kedua ........................................................................................................ 14

BAB IVKELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


4.1 Buku Pertama...................................................................................................... 23
4.2 Buku Kedua ........................................................................................................ 23

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 24
5.2 Saran ................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha untuk menyuplai energi listrik yang ada
dengan seoptimal mungkin seiring dengan semakin meningkatnya konsumen energi listrik. Agar
dapat memanfaatkan energi listrik yang ada serta menjaga kualitas sistem penyaluran dan
kerusakan peralatan, maka diperlukan suatu sistem pengaman dan sistem pemeliharaan instalasi
Gardu Induk. Dalam suatu gardu induk terdapat suatu peralatan yaitu transformator dayayang
berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya (mentransformasikan tegangan).Pemeliharaan transformator daya dilakukan untuk
menjaga efektivitas dan daya tahan peralatan sistem tenaga listrik, khususnya transformator daya
agar dapat bekerja sebagaimana mestinya sehingga kontinuitas penyaluran tetap terjaga dengan
baik. Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan secara terjadwal sesuai dengan buku panduan dari
pabrik.Jika terjadi ketidaknormalan dari suatu hasil pemeliharaan transformator maka perlu
dilakukan investigasi lebih lanjut agar tidak terjadi gangguan pada saat transformator beroperasi.
.
1.2. Tujuan
1. Sebagai pemenuhan salah satu tugas Critical Book Report mata kuliah Transformator.
2. Mengetahui buku yang paling tepat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penjabaran materi tentang Transformator.
3. Menjelaskan bagaimana cara merencang Transformator.

1.3. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang ilmu kelistrikan.
2. Menambah wawasan tentang Transformator.
3. Mengetahui cara – cara uttuk membuat suatu Transformator.

4
BAB II
IDENTITAS BUKU

2.1. Identitas Buku I


Judul : Pemeliharaantransformator
Penulis : Dr. Ir. Hermawan
Penerbit : Penerbit Erlangga
Tahun Terbit : 2005
Tempat Terbit : Jakarta

2.2. Identitas Buku II


Judul : Pemeloharaan transformator tegangan tinggi
Penulis : HadhaAlanajibiwono
Penerbit : Grafindo
Tahun Terbit : 1989
Tempat Terbit : Jakarta
ISBN : tidakdibuatpadabuku

5
BAB III
RINGKASAN BUKU
A. RINGKASAN BUKU I
Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam klasifikasi mesin
listrik static yang berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu
tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan
dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.
Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik memungkinkan terpilihnya tegangan yang
sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam
pengiriman daya listrik jarak jauh.

Dasar teori dari transformator adalah apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir
mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet dan apabila magnet
tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda
tegangan mengelilingi magnet, sehingga akan timbul Gaya Gerak Listrik (GGL).

2.5 Penyebab Gangguan Trafo

1. Tegangan Lebih Akibat Petir

Gangguan ini terjadi akibat sambaran petir yang mengenai kawat phasa, sehingga
menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa tersebut dan
menimbulkan gangguan pada trafo. Hal ini dapat terjadi karena arrester yang terpasang tidak
berfungsi dengan baik, akibat kerusakan peralatan/pentanahan yang tidak ada. Pada kondisi
normal, arrester akan mengalirkan arus bertegangan lebih yang muncul akibat sambaran petir ke
tanah. Tetapi apabila terjadi kerusakan pada arrester, arus petir tersebut tidak akan dialirkan ke
tanah oleh arrester sehingga mengalir ke trafo. Jika tegangan lebih tersebut lebih besar dari
kemampuan isolasi trafo, maka tegangan lebih tersebut akan merusak lilitan trafo dan
mengakibatkan hubungan singkat antar lilitan.

6
2. Overload dan Beban Tidak Seimbang

Overload terjadi karena beban yang terpasang pada trafo melebihi kapasitas maksimum
yang dapat dipikul trafo dimana arus beban melebihi arus beban penuh (full load) dari trafo.

Overload akan menyebabkan trafo menjadi panas dan kawat tidak sanggup lagi menahan
beban, sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya suhu lilitan tersebut. Kenaikan ini
menyebabkan rusaknya isolasi lilitan pada kumparan trafo.

3. Loss Contact Pada Terminal Bushing

Gangguan ini terjadi pada bushing trafo yang disebabkan terdapat kelonggaran pada
hubungan kawat phasa (kabel schoen) dengan terminal bushing. Hal ini mengakibatkan tidak
stabilnya aliran listrik yang diterima oleh trafo distribusi dan dapat juga menimbulkan panas
yang dapat menyebabkan kerusakan belitan trafo.

4. Isolator Bocor/Bushing Pecah


Gangguan akibat isolator bocor/bushing pecah dapat disebabkan oleh :

a) Flash Over

        Flash Over dapat terjadi apabila muncul tegangan lebih pada jaringan distribusi
seperti pada saat terjadi sambaran petir/surja hubung. Bila besar surja tegangan yang timbul
menyamai atau melebihi ketahanan impuls isolator, maka kemungkinan akan terjadi flash over
pada bushing. Pada system 20 KV, ketahanan impuls isolator adalah 160 kV. Flash over
menyebabkan loncatan busur api antara konduktor dengan bodi trafo sehingga mengakibatkan
hubungan singkat phasa ke tanah.

b) Bushing Kotor

     Kotoran pada permukaan bushing dapat menyebabkan terbentuknya lapisan penghantar


di permukaan bushing. Kotoran ini dapat mengakibatkan jalannya arus melalui permukaan
bushing sehingga mencapai body trafo. Umumnya kotoran ini tidak menjadi penghantar sampai
endapan kotoran tersebut basah karena hujan/embun.

5. Kegagalan Isolasi Minyak Trafo/Packing Bocor

7
      Kegagalan isolasi minyak trafo dapat terjadi akibat penurunan kualitas minyak trafo
sehingga kekuatan dielektrisnya menurun. Hal ini disebabkan oleh :

1. Packing bocor, sehingga air masuk dan volume minyak trafo berkurang.

2. Karena umur minyak trafo sudah tua.

B. RINGKASAN BUKU II
Pendahuluan

PemeliharaanTransformatormerupakancarauntukmempertahankanpenyalurantenagaListrik
kepelanggan agar tidakterganggu, sehinggapelangganmendapatkankepuasan,
disampingitupemeliharaantrafodanasessoriesnyasendiribertujuanuntukmempertahankankemampu
andanumurtrafotersebut agar perusahaantidakmengeluarkanbiaya yang
sangatbesaruntukpemeliharaantrafotsb.

Pemeriksaan/inspeksi yang seksamaperludilakukanuntukmenjamin agar


transformatorselaluberadadalamkondisi yang
baik.Apabiladiperlukanmakatransformatorharusdimatikanuntukmelakukanpemeriksaan.Denganp
emeriksaan yang rutindanseksamaakandiketahuikondisitransformatorsetiapsaatdankerusakan
yang akanmemakanbiayabesardapatdihindari.

Untukmendapatkanunjukkerjadanumurtrafotsbdiatas yang sesuaidengan yang diharapkan,


adabeberapahal yang perludiperhatikandalampemeriksaandanpemeliharaanmulaidaripabrikan,
penerimaan/pemindahan, pembongkaran, pemasangansampaipengoperasiandanpembebanan.

3.1. PEMINDAHAN DAN BONGKAR TRAFO.

3.1.1. Penurunantransformatordariatas truck.

1. Memakai alat bantu Rope Sling dan Wire Sling :

Untukmenariktransformatordariatas truck dapatdigunakan Rope Sling.

8
Posisi sling diletakkan di bawahataupadadasardanmelingkarpadatransformator yang
akanditarik, karenatumpuanberatnyaberada di dasar packing transformator.

2. Memakai alat bantu Forklift :

Untukmenurunkantransformatordariatas truck denganmenggunakan forklift yang


harusdiperhatikanadalah, mengangkatdaribawah/dasar packing yang
sudahdibuatkhususuntukpenurunannya.
Tidakbolehterlalukasarpadasaatmendorongataumeletakkantranformatortersebut.

3. Memakai alat bantu crane :

Untukmenurunkantransformatordariatas truck denganmenggunakan crane


makabisamengangkatnyadariatasdenganmenyantolkan sling ketempatcantel yang sudahada.

Jikaposisidaribak truck tidak rata, makadisaatpenarikandenganmenggunakan sling


menujukeposisi forklift yang
akanmenurunkannyaharussecaraperlahankarenacenderungbisamerusak Arrester maupun LV
Bushing.

Jaditidakbolehsalahpadasaatpenempatan sling
sebagaialatbantuuntukmenariktransformatortersebut.

3.1.2. Cara PembongkaranKayupadatransformator yang dipackingpenuh.

1. Harus membuka tutup atas terlebih dahulu dengan mencabut keseluruhan paku-
paku yang ada dengan menggunakan alat bantu cukit satu-persatu.

2. Setelah itu baru membuka stoot bagian dalam yang menyilang dengan mencabut
pakunya terlebih dahulu dengan alat bantu cukit.

1. Membuka klem siku plat yang berada pada sudut-sudut packing transformator
tersebut.

4. Tinggal melepas dari packing yang tersisa yaitu :

9
– Pagarmuka – belakang

– Pagarkiri – kanan

 PEMERIKSAAN SAAT PENERIMAAN BARANG.

Hal-hal yang perludiperhatikanpadasaatpenerimaantransformatorantaralain :

3.2.1. PemeriksaanFisik.

– Packing transformator, jika packing tertutupapakahmasihtertutupbaik.

– Periksaassesoristransformator, apakahsudahsesuaidengansyaratkontrak yang disepakati,


misalnyaTermometer, Oil Level, Buchholz Relay, Breather (silica gel ) dll.

 Periksa Name Plate serta Sertifikat Transformator, apakah telah sesuai dengan
permintaan, pemeriksaan antara lain :

Daya/ Kapasitas       .                         :             kVA

TeganganSisiTeg.Tinggi               :             Volt

TeganganSisiTeg.Rendah                       :             Volt

PemeriksaanVektor Group                          :

Pemeriksaan Tapping Tegangan          :

Periksa Volume minyakpadagelasduga (oil Level),


apakahterdapatkebocoranpadatransformator.

1.1 3.2.2  Pemeriksaan Elektrik

 Antara sisi Tegangan rendah (TR) dengan sisi Tegangan Tinggi (TT).
 Antara sisi Tegangan rendah (TR) dengan bodi (E).
 Antara sisi Tegangan Tinggi (TT) dengan bodi (E).

10
–   X1 – X2dan X3 – X4untuktransformator 1 phasa.

 Periksa hubungan phasa-phasa pada sisi TT dan sisi TR apakah terhubung dengan baik
( Megger 0 Ohm).

Padatransformator 1 phasadengan 4 bushing teganganrendah X 1terhubungdengan X2dan


X3terhubungdengan X4danantara X1-X2dan X3-X4tidakterhubung ( Open ).

Padatransformator 1 phasa CSP (denganpengaman)


periksaapakahmekanismebrekerbekerja, denganmeng On/Off kanbreker.

Gambar 1 Pengukurtahananisolasi (Megger).

PadasaatOnhubunganphasa X1 – X2dan X3 –
X4terhubungataujikadiukurdenganmeggermenunjuknilai 0 (short), padasaat Off
hubunganphasaterbuka (Open).

3.2.3. Pemeriksaan Tap Changer padasetiapposisi.

Ubah-ubahposisi tap changer mulai tap 1 sampai tap terakhir,


dengancarapengendurkanpenguncipadakepala tap tap changer, tarikkepalakeatasdanputarpada
tapping yang dikehendaki. Padatiap tap, terminal phasatersambung (megger 0 Ω).

3.2.4. PemeriksaanminyakTransformator.

Untuktransformator yang telah lama dantersimpandigudang yang tidakdigunakan (lebihdari


1 – tahun) sebelumdiberiteganganperludiadakanpemeriksaantegangantembusminyaktrafo. Hal
inidiperlukankarenadimungkinkanadanyabenturan-benturanataukebocoran-kebocoran yang
menyebabkansil packing yang rusaksehinggaadanyaudara yang masukketrafo, danjuga yang
perludiperhatikansaatpenerimaantrafodaripabrikan agar diperiksapadatahunpembuatannya

.4.4.PEMINDAHAN TAP CHANGER.

Fungsidari tap changer padatransformatoradalahmenyesuaikantegangandari output


transformator agar sesuaidengan supply peralatanlistrik/ beban yang akandigunakan.

11
Perubahanteganganinimungkinterjadikarena supply oleh PLN berubah. Biasanyaposisi nominal
tap changer akanberadapada tap 3 (tegangan primer 20 KV), apabiladiperlukanperubahanposisi
tap changer prosedur yang harus di ikutiadalahsebagaiberikut :

1. Lepas tegangan incoming transformator (sisi primer) dengan melepaskan Fuse


Cut Out atau melalui Circuit Breaker pada panel incoming trafo. dan pastikan bahwa sudah tidak
ada tegangan tinggi yang mensupply trafo. Untuk menghindari beban kejut yang besar pada
transformator saat pemasukan tegangan, lepas beban pada sisi sekunder dengan membuka beban
pada panel Out Going.
2. Grounding transforinator untuk memastikan safety, keamanan operator.
3. Lepas kunci pengaman tap changer.
4. Putar tap changer pada kondisi yang diinginkan. Catatan :

Contohperhitunganperbandingantegangan.misal, padatrafo 1000 KVA 20 KV/400 V,


padaposisi tap 3 terjadipenurunanteganganmenjadi 390 V (no load) makaperhitungan .
20.000/400 x 390 = 19.500.

Jadi tap diubahkeposisi tap 4. (lihat name plate). Makaadasisisekunderakankeluartegangan


400 V (standar).

5. Pastikan tap pada posisi yang benar.


6. Pasang kembali kunci pengaman tap changer.
7. Ukur dengan megger antar phasa untuk melihat hubungannya (megger harus nol).
8. Masukkan kembali tegangan pada sisi primer dan masukan beban secara bertahap.

3.5.  TEHNIK PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR.

Pemeriksaan yang seksamapadatrafo yang sedangber-


operasiperludilakukanuntukmenjamin agar transformatorselaluberadadalamkondisi yang
baik.Apabiladiperlukandandapatmembahayakanpetugas,
makatransformatortersebutdapatdimatikan agar pemeriksaan yang
dilakukanmendapatkanhasil/data yang optimal.Denganpemeriksaan yang

12
rutindanseksamaakandiketahuikondisitransformatorsetiapsaatdankerusakan-kerusakan yang
akanmemakanbiayabesardapatdihindari.

3.5.1. PEMERIKSAAN MINYAK TRANSFORMATOR.

3.5.1.1 Pemeriksaan level minyak.

Pemeriksaan level
minyakperludilakukansecaraberkalauntukmengetahuiapakahminyakmasihdalambatas yang
diijinkan, jikaditemuikeadaan yang abnormal,
makaperluditelitipenyebabnyauntukmengetahuiadanyakebocoranpadatangki.

Periksa packing/gasket, valve danbagian yang


dilasjikadijumpaikebocoransegerahubungipabrikpembuat.

3.5.1.2. Pemeriksaantegangantembusminyaktrafo.

Minyaktransformatorbergunauntukmengisolasiteganganantara winding dan core, body


danantarabagian-bagian yang berteganganlainnya.Minyakjugaberfungsijugamemindahkanpanas
yang dibangkitkanoleh core dan winding
keperalatanpendingin.Olehsebabituharusmemenuhipersyaratankarakteristikseperti di bawahini :

1. Harus mempunyai kekuatan isolasi (dielectric Strength)


2. Harus mempunyai efek pendingin yang baik atau kekentalan rendah.
3. Harus sudah dimurnikan dan bebas dari material yang dapat menimbulkan karat
atau kerusakan material isolasi lainnya.
4. Harus bebas dari material seperti uap air,fiber dll.
5. Tidak mudah menguap.

Minyakisolasidalamtransformatorlambat-
launakanmengalamipencemaransesuaidenganumurpakainya.

13
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
A. KELEBIHAN
a. Buku 1
Penjelasanpadabukuinilumayanlengkapkarenaisisudahlumayancukupmenjelaskantentangm
ateripadajuduldarisetiap baba
ataumateridarisetiapmateribesarnya.Drisegitampilanbukuinilumayanmenarikperhatianparapemba
cadanbisalebihmenambahwawasanlebihuntukpembacatentangevaluasibelajar.Bukuinijugadilengk
apidengansoallatuhan.
b. Buku 2
Dari segi cover bukuinisangatmenarikperhatiandarisudutpandangsaya, sebabgambarpada
cover tidakmembuatbosanpembacanya.
UntuksegiisipadabukuinimenurutsayasangatlengkapKarena di jelaskansecara detail
danlugastentangmateriyg di cakuppadabukuyautusepertimateriutuamapadabuku,
contonyamateritentangevaluasibelajar.

B. KEKURANGAN
a. Buku 1
Untukpenulisanbukukurangmenarikkarenahurufnyasama rata dankadangada yang
tidakjelaslagimungkinkarenabukusudahsangat lama dantua,
sehigggakertasnyajugasudahmemilikiwarnapudar.
b. Buku 2
Kelemahandaribukuinimenurutsayaadalah:
 Terdapat berapa kesalahan pada penulisan kata
 Terdapat susunan antar materi yang tidak sesuai contohnya pada pembahasan
Transformator gambar yang disajikan adalah gambar pembangkit Transformator.
 Pada buku ini tidak disertai dengan kata pengantar dan langsung masuk ke daftar isi.

14
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan
Dengan melakukan perbandingan antara kedua buku, penulis pun mengetahui buku
yang tepat untuk di pelajari agar pembaca dengan mudah memahami apa yang di baca.
Sebenarnya kedua buku memiliki keunggulan masing – masing namun tak terlepas dari
kekurangan juga sehingga kedua buku melengkapi satu sama lain. Dengan demikian buku yang
lebih baik untuk dipelajari secara khusus jika ingin membahas pembangkit Listrik, maka buku
yang tepat adalah buku kedua. Akan tetapi jika ingin membahas pembangkit listrik lebih baik
membahas buku pertama disbanding bukukedua.

Saran
Setelah membaca dan membandingkan kedua buku, saya berpendapat bahwa buku
kedua lebih bagus dan lengkap pada setiap materinya dan saya menyarankan untuk menjadikan
buku ini sebagai pedoman dalam mempelajari mengenai peencanaan alat pembangkit dan lebih
mendalam tentang pembangkit tenaga listrik.
Dan buku pertama dapat melengkapi isi sesuat materi dengan penjelasan yang lengkap
sehingga penbaca merasa puas dan memahami isi buku .

15
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan. 2005. PemeliharaanTransformator. Jakarta; erlangga

AlanajibowonoHadha. 1989. PemeliharaanTransformatorTeganganTinggi. Jakarta; Elex


Media Komputindo

16

Anda mungkin juga menyukai