TRANSFORMATOR
Dosen Pengampu : Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Critical book report”. Dalam ini diharapkan
dapat memberikan informasi perbandingan dua buku yang berasal dari dua pengarang yang
berbeda, namun dengan judul materi yanghampir sama.
1
Penulis berharap kiranya tugas ini berguna bagi kita dan menambah pemahaman tentang
bagaimana cara mengkritik dan membedakan buku. Sehingga pada saat kita membutuhkan buku
kita sudah tahu membandingkan buku yang mana yang lebih bagus untuk digunakan. Akhir kata
kami ucapkan sekian dan terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ............................................................................................................ 4
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 24
5.2 Saran ................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang ilmu kelistrikan.
2. Menambah wawasan tentang Transformator.
3. Mengetahui cara – cara uttuk membuat suatu Transformator.
4
BAB II
IDENTITAS BUKU
5
BAB III
RINGKASAN BUKU
A. RINGKASAN BUKU I
Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam klasifikasi mesin
listrik static yang berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu
tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan
dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.
Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik memungkinkan terpilihnya tegangan yang
sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam
pengiriman daya listrik jarak jauh.
Dasar teori dari transformator adalah apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir
mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet dan apabila magnet
tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda
tegangan mengelilingi magnet, sehingga akan timbul Gaya Gerak Listrik (GGL).
Gangguan ini terjadi akibat sambaran petir yang mengenai kawat phasa, sehingga
menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa tersebut dan
menimbulkan gangguan pada trafo. Hal ini dapat terjadi karena arrester yang terpasang tidak
berfungsi dengan baik, akibat kerusakan peralatan/pentanahan yang tidak ada. Pada kondisi
normal, arrester akan mengalirkan arus bertegangan lebih yang muncul akibat sambaran petir ke
tanah. Tetapi apabila terjadi kerusakan pada arrester, arus petir tersebut tidak akan dialirkan ke
tanah oleh arrester sehingga mengalir ke trafo. Jika tegangan lebih tersebut lebih besar dari
kemampuan isolasi trafo, maka tegangan lebih tersebut akan merusak lilitan trafo dan
mengakibatkan hubungan singkat antar lilitan.
6
2. Overload dan Beban Tidak Seimbang
Overload terjadi karena beban yang terpasang pada trafo melebihi kapasitas maksimum
yang dapat dipikul trafo dimana arus beban melebihi arus beban penuh (full load) dari trafo.
Overload akan menyebabkan trafo menjadi panas dan kawat tidak sanggup lagi menahan
beban, sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya suhu lilitan tersebut. Kenaikan ini
menyebabkan rusaknya isolasi lilitan pada kumparan trafo.
Gangguan ini terjadi pada bushing trafo yang disebabkan terdapat kelonggaran pada
hubungan kawat phasa (kabel schoen) dengan terminal bushing. Hal ini mengakibatkan tidak
stabilnya aliran listrik yang diterima oleh trafo distribusi dan dapat juga menimbulkan panas
yang dapat menyebabkan kerusakan belitan trafo.
a) Flash Over
Flash Over dapat terjadi apabila muncul tegangan lebih pada jaringan distribusi
seperti pada saat terjadi sambaran petir/surja hubung. Bila besar surja tegangan yang timbul
menyamai atau melebihi ketahanan impuls isolator, maka kemungkinan akan terjadi flash over
pada bushing. Pada system 20 KV, ketahanan impuls isolator adalah 160 kV. Flash over
menyebabkan loncatan busur api antara konduktor dengan bodi trafo sehingga mengakibatkan
hubungan singkat phasa ke tanah.
b) Bushing Kotor
7
Kegagalan isolasi minyak trafo dapat terjadi akibat penurunan kualitas minyak trafo
sehingga kekuatan dielektrisnya menurun. Hal ini disebabkan oleh :
1. Packing bocor, sehingga air masuk dan volume minyak trafo berkurang.
B. RINGKASAN BUKU II
Pendahuluan
PemeliharaanTransformatormerupakancarauntukmempertahankanpenyalurantenagaListrik
kepelanggan agar tidakterganggu, sehinggapelangganmendapatkankepuasan,
disampingitupemeliharaantrafodanasessoriesnyasendiribertujuanuntukmempertahankankemampu
andanumurtrafotersebut agar perusahaantidakmengeluarkanbiaya yang
sangatbesaruntukpemeliharaantrafotsb.
8
Posisi sling diletakkan di bawahataupadadasardanmelingkarpadatransformator yang
akanditarik, karenatumpuanberatnyaberada di dasar packing transformator.
Jaditidakbolehsalahpadasaatpenempatan sling
sebagaialatbantuuntukmenariktransformatortersebut.
1. Harus membuka tutup atas terlebih dahulu dengan mencabut keseluruhan paku-
paku yang ada dengan menggunakan alat bantu cukit satu-persatu.
2. Setelah itu baru membuka stoot bagian dalam yang menyilang dengan mencabut
pakunya terlebih dahulu dengan alat bantu cukit.
1. Membuka klem siku plat yang berada pada sudut-sudut packing transformator
tersebut.
9
– Pagarmuka – belakang
– Pagarkiri – kanan
3.2.1. PemeriksaanFisik.
Periksa Name Plate serta Sertifikat Transformator, apakah telah sesuai dengan
permintaan, pemeriksaan antara lain :
Antara sisi Tegangan rendah (TR) dengan sisi Tegangan Tinggi (TT).
Antara sisi Tegangan rendah (TR) dengan bodi (E).
Antara sisi Tegangan Tinggi (TT) dengan bodi (E).
10
– X1 – X2dan X3 – X4untuktransformator 1 phasa.
Periksa hubungan phasa-phasa pada sisi TT dan sisi TR apakah terhubung dengan baik
( Megger 0 Ohm).
PadasaatOnhubunganphasa X1 – X2dan X3 –
X4terhubungataujikadiukurdenganmeggermenunjuknilai 0 (short), padasaat Off
hubunganphasaterbuka (Open).
3.2.4. PemeriksaanminyakTransformator.
11
Perubahanteganganinimungkinterjadikarena supply oleh PLN berubah. Biasanyaposisi nominal
tap changer akanberadapada tap 3 (tegangan primer 20 KV), apabiladiperlukanperubahanposisi
tap changer prosedur yang harus di ikutiadalahsebagaiberikut :
12
rutindanseksamaakandiketahuikondisitransformatorsetiapsaatdankerusakan-kerusakan yang
akanmemakanbiayabesardapatdihindari.
Pemeriksaan level
minyakperludilakukansecaraberkalauntukmengetahuiapakahminyakmasihdalambatas yang
diijinkan, jikaditemuikeadaan yang abnormal,
makaperluditelitipenyebabnyauntukmengetahuiadanyakebocoranpadatangki.
3.5.1.2. Pemeriksaantegangantembusminyaktrafo.
Minyakisolasidalamtransformatorlambat-
launakanmengalamipencemaransesuaidenganumurpakainya.
13
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
A. KELEBIHAN
a. Buku 1
Penjelasanpadabukuinilumayanlengkapkarenaisisudahlumayancukupmenjelaskantentangm
ateripadajuduldarisetiap baba
ataumateridarisetiapmateribesarnya.Drisegitampilanbukuinilumayanmenarikperhatianparapemba
cadanbisalebihmenambahwawasanlebihuntukpembacatentangevaluasibelajar.Bukuinijugadilengk
apidengansoallatuhan.
b. Buku 2
Dari segi cover bukuinisangatmenarikperhatiandarisudutpandangsaya, sebabgambarpada
cover tidakmembuatbosanpembacanya.
UntuksegiisipadabukuinimenurutsayasangatlengkapKarena di jelaskansecara detail
danlugastentangmateriyg di cakuppadabukuyautusepertimateriutuamapadabuku,
contonyamateritentangevaluasibelajar.
B. KEKURANGAN
a. Buku 1
Untukpenulisanbukukurangmenarikkarenahurufnyasama rata dankadangada yang
tidakjelaslagimungkinkarenabukusudahsangat lama dantua,
sehigggakertasnyajugasudahmemilikiwarnapudar.
b. Buku 2
Kelemahandaribukuinimenurutsayaadalah:
Terdapat berapa kesalahan pada penulisan kata
Terdapat susunan antar materi yang tidak sesuai contohnya pada pembahasan
Transformator gambar yang disajikan adalah gambar pembangkit Transformator.
Pada buku ini tidak disertai dengan kata pengantar dan langsung masuk ke daftar isi.
14
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan melakukan perbandingan antara kedua buku, penulis pun mengetahui buku
yang tepat untuk di pelajari agar pembaca dengan mudah memahami apa yang di baca.
Sebenarnya kedua buku memiliki keunggulan masing – masing namun tak terlepas dari
kekurangan juga sehingga kedua buku melengkapi satu sama lain. Dengan demikian buku yang
lebih baik untuk dipelajari secara khusus jika ingin membahas pembangkit Listrik, maka buku
yang tepat adalah buku kedua. Akan tetapi jika ingin membahas pembangkit listrik lebih baik
membahas buku pertama disbanding bukukedua.
Saran
Setelah membaca dan membandingkan kedua buku, saya berpendapat bahwa buku
kedua lebih bagus dan lengkap pada setiap materinya dan saya menyarankan untuk menjadikan
buku ini sebagai pedoman dalam mempelajari mengenai peencanaan alat pembangkit dan lebih
mendalam tentang pembangkit tenaga listrik.
Dan buku pertama dapat melengkapi isi sesuat materi dengan penjelasan yang lengkap
sehingga penbaca merasa puas dan memahami isi buku .
15
DAFTAR PUSTAKA
16