TRANSFORMATOR
Tugas ke 2
Tangggal 22 Maret 2020
NIM : 5183131027
Matakuliah : Transformator
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2020
1. Prinsip Kerja Transformator
Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan
atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini
dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika
kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan
medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet
(densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik
yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan
magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam
kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari
kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah
pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi
tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan
yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya
adalah kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan
ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya
Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk
mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti
Transformator tersebut diantaranya seperti :
E – I Lamination
E – E Lamination
L – L Lamination
U – I Lamination
1|TUGAS 2 TRANSFORMATOR
Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer
menentukan rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai
contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10 lilitan pada kumparan
sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input
pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan
Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan
primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang
dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada
Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator
Step Down.
1. Rugi–Rugi Transformator
Didalam pengoperasiannya transformator mengalami rugi–rugi daya,
baik pada kumparan maupun pada inti besinya. Rugi–rugi daya ini yang
mempengaruhi efisiensi kerja dari transformator tersebut. Macam–macam
rugi pada transformator adalah :
a. Kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh
resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya. Rugi tembaga
adalah rugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga.
Hal ini menimbulkan rugi tembaga (Pcu) Karena arus beban berubah–
ubah, rugi tembaga juga tidak tetap tergantung pada beban.
b. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder
tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan
primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan
menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
c. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar
yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat
mempengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini
dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara
semi-acak (bank winding)
d. Rugi Besi (Pi) Rugi besi adalah rugi yang timbul pada inti transformator
sebelum dibebani. Rugi besi ini terdiri atas :
1) Rugi Histerisis Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus
primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak
dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini
dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.
2) Rugi Arus Eddy Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang
disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti
magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan
GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan
2|TUGAS 2 TRANSFORMATOR
fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau
digunakan inti berlapis-lapisan. Rugi arus eddy adalah rugi yang
disebabkan arus pusar pada inti besi. Arus pusar ini mengalir pada inti
besi karena adanya induksi magnetis yang ditimbulkan oleh kumparan
primer pada inti besi. Sama seperti pada rugi histerisis, rugi arus eddy
ini akan berakibat timbulnya panas pada inti besi. Untuk memperkecil
rugi arus eddy ini dipakai inti besi berupa lembaran–lembaran tipis
yang dilapisi dengan lapisan isolasi.
e. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-
balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini
memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif
lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz,
yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi.
Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis
tembaga sebagai ganti kawat biasa. Efisiensi transformator didefinisikan
sebagai perbandingan antara daya listrik keluaran dengan daya listrik
yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal efisiensinya
100 %, Karena adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi
transformator tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator daya
frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%. hal ini karena sebagian
energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi. Efisiensi transformator
dapat diketahui dengan rumus : η = (Po/Pi)100%
Jawaban:
Tahanan total transformator pada sisi 440 Volt
= 0,046 + (440/3300)2 x 2,5 ohm
= 0,09 ohm
Arus beban penuh pada sisi 440 Volt
= 20 x 1000 = 45,5 Ampere
440
Jadi,
Jatuh tegangan di tahanan
3|TUGAS 2 TRANSFORMATOR
= 45,5 x 0,09
= 4,11 Volt
Rugi – rugi tahanan pada beban penah
= (45,5)2 x 0,09
= 187,23 Watt
3. A.
2. Kumparan (coil)
Kumparan (coil) adalah media tempat mengalirnya arus listrik yang
ukurannya telah di sesuaikan dengan penggunaanya.
Fungsi kumparan yaitu sebagai pembangkit fluks magnet pada rangkaian
magnetik.
4|TUGAS 2 TRANSFORMATOR
2. Oil lever indicator
Oil lever indicator adalah instrumen untuk menunjukan tingkat
volume minyak/oli transformer baik ketika minyak mengalami pemuaian
ataupun penurunan volume karena kebocoran.
3. Tangki konservator
Tangki ini berfungsi utntuk menampung minyak cadangan dan
uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban, didalam tangki
ini terdapat satu komponen yang di namakan RELAY BOCHOLZ yang
berfungsi sebagaimenjaga minyak agar tidak terkontaminasi dengan air.
4. Tap changer
Adalah alat yang mengatur nilai tegangan input primer pada trafo
sehingga pada output trafo diperoleh tegangan nominal
5. Tangki
Pada umumnya bagian -bagian trafo yang terendam di dalam
minyak (oli mineral) berada atau ditempatkan dalam satu tempat yang
disebut tangki ada 2 jenis tangki diantaranya:
a. jenis sirip (carrogation)
jenis terbuat dariplat baja yang dibuat bergelombang yang ditekuk
sesuai ukuran dan mengalami proses pengelasan menyerupai tangki
bersirip, dan siripnya itu berfungsi sebagai pendingin. untuk lebih
jelasnya lihat gambar di bawah ini.
b. jenis radiato
jenis ini terdiri dari badan tangki dan tutup yang terbuat dari Mild
steel plate (plat baja yang bercanai panas) yang ditekuk dan di las
sesuai dimensi yang di inginkan.
5|TUGAS 2 TRANSFORMATOR
6. Pressure valve relief
alat ini berfungsi sebagai pembuang kelebihan tekanan di dalam tangki
trafo jika melewati batas tekanan yang telah di tentukan, Alat ini terdiri
dari
* alumunium flange
*katup piringan
*gasket karet
katup ini bekerja pada tekanan 70 / 7 kpa (10 psi )
1. Relay Bucholz
2. Relay Suhu
6|TUGAS 2 TRANSFORMATOR
a. Relay Suhu Minyak
5. Relay Differensial
7|TUGAS 2 TRANSFORMATOR
transformator berdasarkan sirkulasi arus masukan atau perbandingan
besarnya arus sisi primer dengan arus sisi sekunder.
8|TUGAS 2 TRANSFORMATOR