Metode Terbuka
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
g ( x r )−s
¿ ( x r−s) (P.3)
x r−s
Terapkan teorema nilai rata-rata pada persamaan (P.3.5) sehingga
x r +1−s=g '(t) ( xr −s ) (P.4)
Yang dalam hal ini x r +1<t < s. Misalkan galat pada lelaran ke-r dan lelaran ke-
adalah
ε r=x r −s dan ε r+1 =xr +1−s (P.5)
Persamaan (P.4 ) dapat kita tulis menjadi
ε r+1 =g ' (t) ε r
Atau dalam bentuk mutlak
|ε r+ 1|=|g '( t)||ε r|≤ K |ε r|
Berapakah batas-batas nilai K itu?
Misalkan x 0dan x berada didalam selang sejauh 2 hdari s, yaitu s−h< x <s +h.
Jika lelaran konvergen di dalam selang tersebut, yaitu x 0 , x 1 , x 2 , x 3 , … .menuju
|g ' ( x )|ke nol didekat akar, semakin cepat kekonvergenan metode lelaran titik
tetap ini
Gambar 1.1
Contoh :
Carilah akar persamaan f ( x )=2 x 2+ 3 x −4 dengan metode lelaran titik tetap.
Gunakan ε =0,000001.
Penyelesaian :
III. 2 x2 +3 x−4=0 II. 2 x2 +3 x−4=0 I. 2 x2 +3 x−4=0
−3 x+ 4 2
2 x +3 x=4 3 x=−2 x 2+ 4
x 2=
2 x ( 2 x +3 )=4
2
−2 x + 4
x=
x=
√ −3 x + 4
2
x=
4
2 x +3
g( x )=
2
−2 x +4
3
g( x )=
√ −3 x +4
2
g( x )=
4
2 x +3
3
Menentukan konvergen/divergen
√
−3 x +4 √−6 x +8 Untuk x → 0=¿ −3
I. g ( x )= = =−0,53033
2 2 2 √ −6.0+ 8
−3 −3
'
g (x)= Untuk x → 1=¿ =−1,06066
2 √−6 x+ 8 2 √−6.1+8
'
−1< g ( x ) <0 , konvergen bersosilasi
4 −8
II. g ( x )= Untuk x → 0=¿ 2
=−0,89
2 x +3 4 ( 0 ) +12.0+ 9
' −8 −3
g (x)= 2 Untuk x → 1=¿ =−0,32
4 x +12 x +9 2 √−6.1+8
−1< g' ( x ) <0 , konvergen bersosilasi
−2 x +4 −4.0
III. g ( x )= Untuk x → 0=¿ =0
3 3
' −4 x −4.1
g (x)= Untuk x → 1= =−1,33
3 3
'
g ( x ) ,divergen
∆ y f ( x r ) −0
m=f ' ( x r )= =
∆ x x r −x r+1
Atau
f ( xr )
f ' (x ¿¿ r)= ¿
x r −x r+1
Sehingga prosedur lelaran metode Newton-Raphson adalah
f ( xr )
x r +1=x r− '
, f '( x ¿¿ r )≠ 0. ¿
f ( xr )
(P.3.12)
'
0=f ( x r ) + ( xr +1−x r ) f ( x r )
(P.3.13)
atau
f (x ¿¿ r)
x r +1=x r− '
¿
f ( x¿¿ r ) , f ( xr ) ≠ 0 ¿
(P.3.14)
yang merupakan rumus metode Newton-Raphson.
Kondisi berhenti lelaran Newton Raphson adalah bila
|x r +1−x r|< ε
| x r+1− xr
x r +1
<δ
|
dengan ε dan δ adalah toleransi galat yang diinginkan.
Catatan :
'
1. Jika terjadi f ( x r ) =0 ,ulang kembali perhitungan lelaran dengam x 0 yang
lain.
2. Jika persamaan f ( x )=0 memiliki lebih dari satu akar, pemilihan x 0 yang
berbeda-beda dapat menemukan akar yang lain.
3. Dapat pula terjadi lelaran konvergen ke akar yang berbeda dari yang
diharapkan (seperti halnya pada metode lelaran titik-tetap).
Comtoh :
Selesaikan persamaan x−e− x =0dengan titik awal x 0=0
Penyelesaian :
−x
f ( x r )=x−e
f ' ( x r ) =1+e−x
f ( xr) x −e−x
⇒ x r +1=x r− =x r −
f ' ( xr ) 1+e− x
0−e 0 1
x 0=0 maka x 1=0− = =0,5
1+e 0 2
−0,00134051
x 2=0,566311 maka x 3=0,566311− =0,567143
1,56762
x r +1=g ( xr )
Prosedur lelaran pada setiap metode terbuka dapat ditulis dalam bentuk :
x r +1=g ( xr )
(P.3.19)
x r −f ( x r )
Misalnya pada metode Newton-Raphson g ( x r ) = . Misalkan x r adalah
f '(x r )
hampiran terhadap akar sejati s sehingga s=g (s ). Maka, berdasarkan konsep
galat yang sudah dijelaskan di Bab 2, s= xr + er dengan e r adalah galat dari x r.
Uraikan g( s) di sekitar x r :
1
g ( s )=g ( x r ) + g' ( x r ) ( s−x r )+ g ( {x} rsub {r} ) {(s- {x} rsub {r} )} ^ {2} +⋯
2
' 1
¿ g ( x r ) + g ( xr ) er + g {{(x} rsub {r} ) {e} rsub {r}} ^ {2} +
2
(P.3.20)
Kurangi persamaan (P.3.20) dengan (P.3.19) :
1
g ( s )=g ( x r ) + g' ( x r ) e r + g ( {{x} rsub {r} ) {e} rsub {r}} ^ {2} +
2
x r +1=g ( xr )
' 1
g ( s )−x r +1=g ( xr ) er + g (¿
2
2 ''
' ( s−x r ) f (t) (P.3.28)
0=(s−x r+1 ) f ( x r ) +
2
Misalkan s− xr +1=ε r +1dan s− xr =ε r, maka persamaan (P.3.28) dapat ditulis
Menjadi
2 ''
' ε r f (t) } (t) {ε} rsub {r} rsup {2}} over {2 {f} ^ {'} ( {x} rsub {r} ) ¿
ε r+1 f ( x r ) + =0 atau ε r+1 =f ¿
2
(P.3.29)
yang sama dengan (P.3.26), kecuali pada f ”( x r ) dan f ”(t), tetapi perbedaan ini
tidak begitu penting, sebab yang dicari adalah pangkat dari ε r. Pada proses
pencarian akar dengan metode Newton-Raphson, muncul kesulitan jika |f '| terlalu
dekat ke nol, dan kita harus menggunakan bilangan berketelitian ganda untuk
memperoleh f(x) dan f '(x) cukup teliti . Persamaan nirlanjar f(x) = 0 yang
mempunyai kasus seperti ini disebut berkondisi buruk
| |
x − xr
|x r−1 xr|ε ( galat muklak ) atau r −1x r +1
δ ( galat hampiran )
Perpotongan garis lurus dengan sumbu-x tetap Perpotongan garis lurus dengan sumbu-x mungkin
berada di dalam selang yang mengandung akar. menjauhi akar.
3. Berdasarkan nomor 2 di atas, lelarannya selalu 3. Berdasarkan nomor 2 di atas, lelarannya mungkin
konvergen divergen