Anda di halaman 1dari 30

METODE NUMERIK Kuliah ke-2

DERET TAYLOR DAN


TKM4104 ANALISIS GALAT
DERET TAYLOR

o Deret Taylor adalah alat yang utama untuk


menurunkan suatu metode numerik.
o Deret Taylor berguna untuk menghampiri
fungsi ke dalam bentuk polinom
o Fungsi yang rumit menjadi sederhana dengan
deret Taylor
DERET TAYLOR

Definisi :
Andai kata f dan semua turunannya, f ,f ,f ,
menerus di dalam selang [a,b]. Misalkan :
xo[a,b], maka nilai-nilai x di sekitar xo dan
x[a,b], f(x) dapat diperluas (diekspansi) ke
dalam deret Taylor :
DERET TAYLOR
Jika (x-xo)=h, maka :

Contoh :
Hampiri fungsi f(x)=sin(x) ke dalam deret Taylor di sekitar
xo=1.
Penyelesaian :
f(x) = sin(x) f (x) = - cos(x)
f (x) = -cos(x) f(4)(x) = sin(x)
f (x) = - sin(x) dst.
DERET TAYLOR
maka :
h2 h3 h4
f ( x) sin( x) sin(1) h cos(1) sin(1) cos(1) sin(1) ...
2 6 24

f ( x) 0,8415 0,5403h 0,4208h 2 0,0901h3 0,0351h4 ...


Kasus khusus adalah bila fungsi diperluas di sekitar xo=0,
maka deretnya dinamakan deret Maclaurin yang
merupakan deret Taylor baku.
Contoh 1 :
f(x)= sin(x) dimana xo = 0
DERET TAYLOR
Penyelesaian :
h2 h3
f ( x) sin( x) sin(0) h cos(0) sin(0) cos(0)
2 6
x3 x5
f ( x) sin( x) x ...
6 120
Contoh 2 : f(x)=ex dimana xo=0
Penyelesaian :
( x 0) 0 ( x 0) 2 0 ( x 0)3 ( x 0) 4 0
f ( x) e e
x 0
e e e ...
1! 2! 3! 4!
2 3 4
x x x
f ( x) e x 1 x e0 ...
2! 3! 4!
DERET TAYLOR
Karena suku-suku deret Taylor tidak berhingga
banyaknya, maka untuk alasan praktis deret Taylor
dipotong sampai suku order tertentu.
Deret Taylor yg dipotong s/d order ke-n dinamakan
deret Taylor terpotong yg dinyatakan:

( x xo ) ' ( x xo ) 2 '' ( x xo ) n ( n)
f ( x) f ( xo ) f ( x0 ) f ( xo ) .... f ( xo ) Rn ( x)
1! 2! n!
( x xo ) ( n 1) ( n 1)
Rn ( x) f (c); xo c x disebut galat / sisa (residu )
(n 1)!
DERET TAYLOR
Dengan demikian deret Taylor yg dipotong sampai suku
order ke-n dapat ditulis :
f ( x) Pn ( x) Rn ( x)
dimana :
n
( x xo ) k k
Pn ( x) f ( xo )
k 1 k!
( x xo ) ( n 1) ( n 1)
Rn ( x) f (c )
(n 1)!
DERET TAYLOR

Contoh : f(x)=sin(x); xo=1; utk deret Taylor orde


ke-n
Penyelesaian :
( x 1) ( x 1) 2 ( x 1)3 ( x 1) 4
P4 ( x) sin(1) cos(1) sin(1) cos(1) sin(1)
1! 2! 3! 4!
( x 1) ( 41) ( 41) ( x 1)5
Galat R4 ( x) f (c ) cos(c)
(4 1)! 5!
ANALISIS GALAT

a. Apa itu galat?


b. Mengapa harus ada galat?
c. Bagaimana menghitung galat?
d. Bagaimana galat timbul?
ANALISIS GALAT

o Solusi dengan metode numerik adalah


solusi hampiran (aproksimasi) terhadap
solusi eksak
o Galat () adalah perbedaan antara solusi
hampiran dengan solusi eksak.
o Definisi: = a -
ANALISIS GALAT
^
Galat Mutlak a a

Galat relatif : R x 100%
a

Galat relatif hampiran : RA ^
x 100%
a
ANALISIS GALAT

Misalkan :
^
a adalah nilai hampiran terhadap nilai sejati a, maka :
^
a a disebut galat
Contoh :
10,45 10,5 0,05
^
a 10,5; a 10,45
Contoh :
Diketahui : a= 10/3; = 3,333
Hitung : (a). Galat !
(b). Galat mutlak !
(c). Galat relatif !
(d). Galat relatif hampiran !
Penyelesaian :
(a). Galat : = a- = 10/3 3,333
= 10.000/3000 9999/3000
= 1/3000 = 0,000333
^
(b). Galat Mutlak a a 0,000333

0,000333
(c). Galat relatif : R x 100% x 100% 0,01%
a (10/3)
(d). Galat relatif hampiran :
0,000333 1
RA ^ x 100% x 100%
a 3,333 999
Pendekatan lain, perhitungan numerik yg meng-gunakan pendekatan lelaran
(iteration), RA dihitung dengan cara :
ar 1 ar
RA
ar 1
dimana : ar+1 = nilai hampiran lelaran sekarang
ar = nilai hampiran lelaran sebelumnya
Proses lelaran dihentikan bila :
|RA| < S
S = Toleransi galat yang dispesifikasikan
Semakin kecil S, semakin teliti solusinya, namun semakin banyak proses
lelarannya
Contoh :
Diketahui : Xr+1=(Xr3 + 3)/6; r =0,1,2,3
Xo= 0,5; s= 0,00001
Hitung : RA !
Penyelesaian :
Xo = 0,5
(X1 X o )
X1 = 0,4791667; RA 0,043478 s
X1

(X 2 X1 )
X2 = 0,4816638; RA 0,0051843 s
X2

(X 3 X 2 )
X3 = 0,4813757; RA 0,0005984 s
X3

(X 4 X 3 )
X4 = 0,4814091; RA 0,0000693 s
X4

(X 5 X 4 )
X5 = 0,4814052; RA 0,0000081 s , berhenti !
X5
SUMBER UTAMA GALAT NUMERIK

Secara umum terdapat dua sumber utama


penyebab galat dlm perhitungan numerik, yaitu :
1. Galat pemotongan (truncation error)
2. Galat pembulatan (round-off error)
Ada sumber galat lain, yaitu :
1. Galat eksperimental
2. Galat pemrograman
GALAT PEMOTONGAN

o Galat ini timbul akibat penggunaan hampiran sebagai


pengganti formula eksak.
o Ekspresi matematika yg lebih kompleks diganti dengan
formula yg lebih sederhana
o Tipe galat pemotongan bergantung pada metode
komputasi yg digunakan untuk penghampiran shg
kadang-kadang disebut juga galat metode.
Misalkan: turunan pertama f(x1), dihampiri dengan formula :
' f ( xi 1 ) f ( xi )
f ( x1 )
h
dimana : h = lebar absis xi+1
Contoh : hampiran fungsi cos(x) dengan bantuan deret Taylor
di sekitar x = 0 !
Penyelesaian :
f(x) = cos(x) f(4)(x) = sin(x)
f (x) = - sin(x)
f (x) = - cos(x)
Maka :
x 2 x 4 x 6 x 8 x10
f ( x) cos( x) 1 ......
2! 4! 6! 8! 10!

Nilai hampiran Galat pemotongan

Galat pemotongan :
( x xo ) ( n1) ( n 1)
Rn ( x) f (c )
(n 1)!
( x 0) ( 41) ( 41) x5
R4 ( x) f (c) cos(c)
(4 1)! 5!
Nilai Rn yg tepat hampir tdk pernah dapat kita
peroleh, karena kita tdk mengetahui nilai c sebenarnya
terkecuali informasi bahwa c terletak pada selang
tertentu. Karenanya tugas kita adalah mencari nilai
maksimum yg mungkin dari |Rn| untuk c dalam selang
yg diberikan, yaitu :
( n 1)
(x - x )
Rn ( x) Maks f ( n 1) (c) o

xo c x (n 1)!
Contoh-1 :
Gunakan deret Taylor orde 4 di sekitar xo=1 untuk menghampiri ln(0,9) dan
beri-kan taksiran untuk galat maksimum yang dibuat !
Penyelesaian :
f(x) = ln(x) f(1) = 0

f(x) = 1/x f(x) = 1

f(x) = -1/x2 f(x) = -1

f(x) = 2/x3 f(x) = 2

f(4)(x) = - 6/x4 f(4)(x) = -6

f(5)(x) = 24/x5 f(5)(c) = 24/c5


Deret Taylor :
( x 1) 2 ( x 1)3 ( x 1) 4
ln( x) ( x 1) R4 ( x)
2 3 4
(0,1) 2 (0,1)3 (0,1) 4
ln(0,9) 0,1 R4 ( x)
2 3 4
ln(0,9) 0,1053583 R4 ( x)
24 (-0,1)5
R4 (0,9) Maks 5
x 0,0000034
0 , 9 c 1 c 5!
Jadi : ln(0,9) = -0,1053583 dengan galat pemo-
tongan < 0,0000034.
Contoh-2 :
1

e f ( x) e x
2
Hampiri nilai x2
dx secara numerik, yaitu :
0
dengan deret Maclaurin orde 8 !
Penyelesaian :
Deret Maclaurin orde 8 dari f ( x) e x2 adalah :
4 6 8
x x x
1 x2
2
ex
2! 3! 4!
1 1
x 4 x 6 x8
0 e dx 0 (1 x 2! 3! 4! )dx
2
x 2

x3 x5 x 7 x9 x 1 1 1 1 1
x 1 1,4617724
3 10 42 216 x 0 3 10 42 216
GALAT PEMBULATAN

o Perhitungan dgn metode numerik hampir selalu


menggunakan bilangan nyata
o Dengan aplikasi computer, semua bilangan riil
tdk dapat disajikan secara tepat
o Keterbatasan komputer dalam menyajikan
bilangan riil menghasilkan galat yang disebut
galat pembulatan.
Contoh :
1/6 = 0,16666666, kalau 6 digit komputer hanya menuliskan
0,166667.
Galat pembulatannya = 1/6 0,166667 = -0,00000033.
Kebanyakan komputer digital mempunyai dua cara penyajian
bilangan riil, yaitu :
(a). Bilangan titik tetap (fixed point)
Contoh : 62.358; 0,013; 1.000
(b). Bilangan titik kambang (floating point)
Contoh : 0,6238 x 103 atau 0,6238E+03
0,1714 x 10-13 atau
0,1714E-13
Digit-digit berarti di dalam format bilangan titik kambang disebut
juga Angka Bena (significant figure).
ANGKA BENA

Adalah angka bermakna, angka penting atau


angka yg dapat digunakan dgn pasti.
Contoh :
43.123 memiliki 5 angka bena (4,3,1,2,3)
0,1764 memiliki 4 angka bena (1,7,6,4)
0,0000012 memiliki 2 angka bena (1,2)
278.300 memiliki 6 angka bena (2,7,8,3,0,0)
0,0090 memiliki 2 angka bena (9,0)
GALAT TOTAL
Galat akhir atau galat total pada solusi numerik merupakan
jumlah galat pemotongan dan galat pembulatan.
Contoh :
(0,2) 2 (0,2) 4
Cos(0,2) 1 0,9800667
2 24

Galat pemotongan Galat pembulatan

Galat pemotongan timbul karena kita menghampiri cos(0,2)


s/d suku orde 4 sedangkan galat pembulatan timbul karena
kita membulatkan nilai hampiran ke dalam 7 digit bena.

Anda mungkin juga menyukai