Anda di halaman 1dari 18

Pengukuran

Besaran Listrik
Kelompok A
PBL 1

PBL 2
Tujuan
PBL 3
Alat dan Bahan
PBL 1 PBL 3

PBL 2
Multimeter

Dasar Teori Merupakan alat ukur besaran listrik


yang berfungsi untuk mengukur tegangan
(voltmeter), arus (amperemeter), dan
hambatan (ohmmeter) dari suatu komponen
listrik. Terdapat dua jenis multimeter,
yaitu multimeter digital dan multimeter
analog. Multimeter digital dan
multimeter analog dapat digunakan untuk
mengukur arus dan tegangan bolak-balik
(AC) dan searah (DC)
HUKUM OHM Hukum Ohm mengatakan bahwa apabila arus
listrik mengalir ke dalam sebuah
penghantar, intensitas arusnya sama
dengan tegangan yang mendorongnya
dibagi dengan tahanan penghantar.
HUKUM KIRCHOFF

Dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah


kuat arus listrik yang masuk pada suatu
percabangan sama dengan jumlah kuat
arus listrik yang ke luar dari
percabangan itu. Sehingga pada suatu
titik percabangan berlaku
PBL I Sebagai amperemeter digunakan basicmeter (BM) dan
sebagai voltmeter digunakan multimeter digital (M)
yang dirangkai secara paralel terhadap basicmeter (BM)
PBL II

Hambatan Shunt (𝑅𝑠ℎ𝑢𝑛𝑡 ) berfungsi untuk menaikkan


batas amperemeter. Hambatan Shunt tersebut kemudian
dirangkai secara paralel terhadap Basicmeter dimana
dalam Hukum Kirchoff telah dijelaskan bahwa Arus (I)
yang terbagi menjadi 2 yaitu melewati IBM dan
IRshunt)

Batas ukur voltmeter dapat dinaikkan dengan menggunakan


Rmultiplier yang dirangkai secara seri dengan voltmeter
PBL III

yang mana di dalam Hukum Kirchoff memiliki arti bahwa


(V) yang terbagi menjadi 2 yaitu melewati VBM dan VRm.
Kemudian akan ditentukan nilai hambatan dari masing-
masing multiplier agar dapat mengetahui proses dimana
batas ukur Voltmeter dapat dinaikkan.
PENGOLAHAN DATA
PBL 1
Data ke-

1. 36 0,52 V

2. 8 A 0,11 V

3. 16 A 0,21 V

4. 24 A 0,31 V
Tabel Regresi Linier ( ; = ; b = Ra)

No

1 36 0,52 1,296 0,2704 1,872

2 8 0,11 6,4 0,0121 8,8

3 1,6 0,21 2,56 0,0441 3,36

4 2,4 0,31 5,76 0,0961 7,44

Σ 1,15 2,192 0,4227 3,04


Nilai b

Pelaporan
Ra = { b Ω
b = Ra = 14602.8 Ω
Ra= { 14602,8 966,73 } Ω
Nilai

 = 0.02

Tingkat Ketelitian
TK = ( 1- )

TK = ( 1 - ) 100%
Nilai

= 93%

= 966.73 Ω
PBL 2

Shunt Batas Ukur Pengamatan


ke- Teoritis
N =

4,4

1 50 mA 4,73 4,527

4,45

1,1

2 1 A 1,06 1,056
Rumus nilai Rshunt Rshunt =

Rshunt ke-1  Rshunt =


Ω

Rshunt ke-2  Rshunt =


Ω
PBL 3

Multiplier Batas Ukur Pengamatan


ke- Teoritis
N =

7,395

1 1 V 6,985 7,18

7,156

15,61

2 1 A 12,703 13,79
Rumus nilai Rmultiplier Rm = Ra (

Rm ke-1  Rm = (14602,8)(7,18 - 1)
Ω

Rm ke-2  Rm = (14602,8)(13,79 – 1)
Ω
ANALISIS
PBL I
Dalam praktikum PBL I, kami mengukur hambatan dalam pada basicmeter.
Hambatan dalam pada basicmeter berfungsi untuk mengukur arus listrik
yang melebihi batas sehingga alat tidak rusak. Untuk nilai tegangan dan
arus listrik diukur menggunakan multimeter yang dihubungkan secara
paralel dengan basicmeter.

Selain mendapat hambatan dalam, kami juga mendapatkan hubungan antara


arus terhadap tegangan adalah berbanding lurus. Semakin besar
tegangannya maka semakin besar pula arusnya
ANALISIS
PBL II
Dalam praktikum PBL II, kami menggunakan komponen tambahan yaitu
Hambatan Shunt (Rshunt). Komponen tersebut berfungsi untuk menaikkan
batas ukur amperemeter. Rshunt disusun secara paralel terhadap
basicmeter, sehingga arus akan terbagi menjadi 2 yaitu melewati dan
Multimeter pada percobaan ini berfungsi sebagai amperemeter untuk
mengetahui jumlah arus yang mengalir pada rangkaian.

Dalam mencari besar hambatan shunt, hambatan dalam yang dicari dalam
PBL I juga digunakan dalam perhitungan Rshunt. Serta di PBL II kami
mencari nilai N. Semakin besar nilai N, maka semakin kecil nilai dari
Rshunt.
ANALISIS
PBL III
Dalam praktikum PBL III
, kami menggunakan komponen tambahan yaitu Hambatan Multiplier (Rm).
Komponen tersebut berfungsi untuk menaikkan batas ukur voltmeter. Rm
disusun secara seri terhadap basicmeter, sehingga tegangan yang
mengalir akan terbagi menjadi 2 yaitu melewati dan . Multimeter pada
percobaan ini berfungsi sebagai voltmeter untuk mengukur batas ukur
baru dari voltmeter Basicmeter yang diberi hambatan multiplier.

Dalam mencari besar hambatan multiplier, hambatan dalam yang dicari


dalam PBL I juga digunakan dalam perhitungan Rshunt. Serta di PBL III
kami mencari nilai N. Semakin besar nilai N, maka semakin besar juga
nilai dari Rmultiplier.
KESIMPULAN

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK


Multimeter berfungsi untuk mengukur tegangan,
arus, dan hambatan. Multimeter dapat dirangkai
secara seri atau paralel. Untuk menaikkan batas
ukur amperemeter, digunakan hambatan shunt yang
dirangkai secara paralel. Dan untuk menaikkan
batas ukur voltmeter, digunakan hambatan
multiplier yang dirangkai secara seri .
REFERENSI
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Modul praktikum fisika dasar I tahun


2022
https://slideplayer.info/slide/
15550124

Anda mungkin juga menyukai