PROPOSAL
LAELA QADRIANI
N 201 14 071
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran 5 : Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
beda yaitu “ringan”, “sedang” dan “parah”. Namun kecelakaan dari kategori
ringan atau minor injury (Whardani dalam Kurniawan et al., 2017). Setiap
kecelakaan tidak terjadi secara kebetulan dan pasti terdapat penyebab dari
kerja meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan
lebih dari 2,78 juta kematian per tahun. Selain itu, ada sekitar 374 juta cedera
dan penyakit akibat kecelakaan kerja non fatal setiap tahun. Untuk Indonesia
jumlah kecelakaan kerja yaitu 11.028 kasus dan penyakit akibat kerja
sebanyak 118 kasus (Dirjen Binaswaker dan K3, 2017). Untuk Provinsi
Sulawesi Tengah, kasus kecelakaan kerja (KK) meningkat tajam yakni dari
70 kasus pada 2014 menjadi 454 kasus selama 2015 (Badan Penyelenggara
sambil bergurau, menaruh barang atau alat kerja tidak benar, sikap kerja yang
tidak selamat, bekerja di dekat alat yang bergerak atau berputar, kelelahan,
karena kontribusi dari perilaku kerja yang tidak aman. Berdasarkan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku manusia yaitu tindakan tidak aman
pengetahuan K3 dengan unsafe action pada pekerja di bagian unit Intake PT.
antara sikap dengan perilaku tidak aman pada pekerja di bagian pabrik urea
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Pada penelitian ini diketahui lebih banyak
pekerja yang memiliki sikap terhadap bahaya tidak baik melakukan perilaku
karena kurangnya pengawasan dan perhatian dari pemilik angkot, teman kerja
kerja aman terhadap perilaku aman pada pekerja di PT. Maruki Internasional
motivasi responden maka akan semakin tinggi untuk berperilaku tidak aman.
kampus agar terwujud kampus Universitas Tadulako yang bersih dan hijau
Lingkungan ini bekerja dalam sektor penataan lingkungan dan taman di area
parkir dan cleaning service. Tentunya dalam setiap sektor yang ada di UPT
kecelakaan kerja. Menurut hasil penelitian Nadia and Yuantari, (2017) risiko
yang dihadapi oleh petugas kebersihan saat bekerja antara lain terpapar debu,
kuman, bakteri dan virus, tertusuk atau tergores benda tajam, alergi dengan
bahan kimia, gangguan muskuloskeletal, terjatuh dari tangga, tersengat listrik
Kerja, yaitu terjatuh pada saat berusaha memadamkan api ketika terjadi
kasus, pada unit kebersihan terjadi 1 kasus tangan tergores kawat, 3 kasus
pekerja terkena benda tajam berupa alat kerja mereka sendiri seperti parang
sampah mengalami kecelakaan lalu lintas pada saat bekerja. Serta pekerja
Lalu pada unit jaringan air, salah seorang pekerja pernah mengalami
kecelakaan kerja jatuh dari mobil dan tertimpa pipa sepanjang 12 meter
sehingga harus dirawat di rumah sakit selama 1 bulan. Selain itu ada pula
pekerja yang terluka jari tangannya karena terkena alat kerjanya sendiri ketika
bekerja membuka jalan air. Berdasarkan data diatas unit kerja dengan kasus
action (tindakan tidak aman) seperti human error, kelalaian pekerja, kesalahan
menggunakan APD.
tentang faktor yang berhubungan dengan unsafe action (tindakan tidak aman)
pada pekerja di unit kebersihan UPT Pengelolaan Lingkungan Universitas
Tadulako
penelitian ini yaitu “faktor apa saja yang berhubungan dengan unsafe action
1.4 Manfaat
aktivitas pekerjaannya.
tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja atau perusahaan selalu dalam
keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap produksi digunakan secara aman
Hakikat dari kesehatan dan keselamatan kerja meliputi dua hal, yaitu
yang pertama sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja
pengusaha, manajer atau pekerja bebas di semua sektor kegiatan formal dan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta
benda. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas
merusak harta benda yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri. Jadi
kategori ringan atau minor injury (Wardhani dalam (Kurniawan et al., 2017)
c. Menurut sifat luka atau kelainan, seperti patah tulang, dislokasi (keseleo),
regang otot (urat), memar dan luka dalam yang lain, amputasi, luka di
d. Menurut letak kelainan atau luka di tubuh, misalnya kepala, leher, perut
dan sebagainya.
tubuh hilang atau terpaksa dipotong atau sama sekali tidak berfungsi.
penyebab yang secara berurutan dan berdiri sejajar antara faktor satu
environment).
melakukan pekerjaan.
d. Kecelakaan (accident)
e. Cidera (Injury).
dan potensi bahaya karena tindakan manusia dan kondisi yang tidak
kerugian pada manusia itu sendiri, harta benda atau properti dan
proses produksi
Reason, yaitu :
manusia ini disebabkan oleh salah satu dari 3 (tiga) situasi ini:
padanya.
tujukan.
tidak tahu apa yang lebih baik maupun karena ia dengan sengaja
mengambil risiko.
mengerjakan suatu hal secara benar dan aman dan telah biasa
2009).
benar dan aman atau terjadi perhitungan yang salah. Kesalahan ini
fisik dan mental yang terlalu berat akan pekerjaan tersebut, tugas
(Helliyanti, 2009).
(Unsafe Action).
2.7.1 Pengetahuan
2014)
suatu struktur organisasi dan masih ada kaitan satu sama lain.
2.7.2 Sikap
sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
tahapan yaitu:
segala risiko.
dengan rentang satu sampai lima yaitu ”sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
rentang satu sampai empat yaitu ”sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan
2010).
2.7.3 Pengawasan
APD).
yaitu rendah jika skor ≤ mean dan tinggi : jika skor > mean
(Suma’mur, 2013)
2.7.4 Motivasi
kerja adalah dorongan atau semangat yang timbul dalam diri seseorang
rangsangan dari luar baik itu dari atasan serta adanya dasar untuk
memenuhi kebutuhan dan rasa puas, serta memenuhi tanggung jawab
prestasinya.
amat primer, karena kebutuhan ini telah ada dan tersa sejak manusia
jiwanya sewaktu kerja. Selain itu juga perasaan aman akan harta
Oleh sebab itu pada tingkatan ini orang cenderung untuk selalu
orang lain.
c. Need of power
Lack of Control
Basic Causes
(Penyebab Dasar)
a. Faktor Individu
Pengetahuan
Immediate Causes
(Penyebab Langsung)
Sikap
Unsafe Act (Tindakan
Kemampuan Fisik Tidak Aman)
Stres
Unsafe Condition
(Kondisi Tidak Aman)
b. Faktor Kerja
Motivasi
Incident
Pelatihan K3 (Kecelakaan)
Pengawasan
Losses
(Kerugian)
Fasilitas
Peraturan
3 Ningsih Dewi Faktor-faktor yang Mahasiswa Kuesioner Penelitian dengan Terdapat hubungan antara
Sumaningrum Berhubungan analisis desain analitik pengetahuan dengan perilaku tidak
Dengan Perilaku kesehatan di dengan aman Mahasiswa Pada Saat Praktik di
Tidak Aman Perguruan pendekatan cross Laboratorium Perguruan Tinggi X di
Mahasiswa Pada Tinggi X di sectional Jawa Timur
Saat Praktik di Jawa Timur
Laboratorium
Perguruan Tinggi
X di Jawa Timur
10. Yahya Khosravi, Factors 56 hasil dan Weft QDA Analisis Prosedur Penyebab perilaku tidak aman dan
Hassan Asilian Influencing temuan Software kualitatif kecelakaan pada situs konstruksi
Mahabadi, Ebrahim Unsafe Behaviors penelitian tampaknya multifaktoral dan
Hajizadeh, and Accident on sebelumnya umumnya terkait dengan
Hassanzadeh Rangi, Construction yang masyarakat, organisasi, manajemen
Hamid Bastani dan Sites: A Review berhubungan proyek, pengawasan, kontraktor,
Amir H. Behzadan dengan faktor kondisi situs, kelompok kerja, dan
yang karakteristik individu.
mempengaruhi
tindakan tidak
aman dan
kecelakaan
Tabel 4.1 Tabel Sintesa
BAB III
KERANGKA KONSEP
dari para tenaga kerja yang mungkin dilatar belakangi oleh berbagai sebab
antara lain; kekurangan pengetahuan dan keterampilan, sikap dan tingkah laku
yang tidak aman, sikap masa bodoh dari tenaga kerja, kurang motivasi kerja
dari tenaga kerja, kurang adanya kepuasan kerja dan lain sebagainya
(Tarwaka, 2012).
bahwa faktor yang mempengaruhi Unsafe action adalah faktor internal dan
hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimilikinya melalui mata, hidung, telinga dan sebagainya. Pekerja
karena itu, pekerja dengan pengetahuan yang baik dapat mencegah terjadinya
negatif terhadap orang, objek atau situasi. Sikap tidak dibawa sejak lahir
sikap yang tidak baik yang menyebabkan terbentuknya perilaku tidak aman
begitupun sebaliknya.
unsafe action sedangkan pengawasan yang kurang baik atau tidak sama sekali
untuk bekerja dengan aman. Semakin rendah motivasi seseorang maka akan
semakin tinggi untuk berperilaku tidak aman, dan semakin tinggi motivasi
Variabel Bebas
3.3.1 Pengetahuan
a. Definisi Operasional
b. Kriteria objektif
guttman, yaitu :
= 10 × 1
= 10 (100%)
= 10 × 0
= 0 (0%)
Kategori
= 100% - 0%
= 50 %
= 50%
pengetahuan adalah :
3.3.2 Sikap
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
= 10 × 4
= 40 (100%)
Skor terendah = jumlah pertanyaan × bobot terendah
= 10 × 1
= 10 (25%)
` Kategori
= 100% - 25%
= 75%
= 37,5 %
= 62,5%
adalah :
3.3.3 Pengawasan
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
yaitu :
= 10 × 4
= 40 (100%)
= 10 × 1
= 10 (25%)
` Kategori
= 100% - 25%
= 75%
= 37,5 %
= 62,5%
adalah :
a. Definisi Operasional
untuk bertindak.
b. Kriteria Objektif
= 10 × 4
= 40 (100%)
= 10 × 1
= 10 (25%)
` Kategori
= 100% - 25%
= 75%
= 37,5 %
= 62,5%
Berdasarkan perhitungan di atas maka kriteria objektif sikap
adalah :
a. Definisi Operasional
bahaya.
b. Kriteria Objektif
guttman, yaitu :
= 12 × 1
= 12 (100%)
= 12 × 0
= 0 (0%)
Kategori
= 100% - 0%
2
= 50 %
= 50%
adalah :
Universitas Tadulako.
2. Ada hubungan antara sikap dengan tindakan tidak aman (unsafe act) pada
Tadulako.
Universitas Tadulako.
4. Ada hubungan antara motivasi dengan tindakan tidak aman (unsafe act)
Tadulako
BAB IV
METODE PENELITIAN
sikap, pengawasan dan motivasi terhadap variabel terikat yaitu unsafe action
(tindakan tidak aman), dimana data yang menyangkut kedua variabel akan
4.3.1 Populasi
berjumlah 71 pekerja.
4.3.2 Sampel
berjumlah 71 pekerja.
4.3.3 Metode Pengambilan Sampel
observasi yang telah divalidasi dan sesuai untuk melihat faktor yang
variabel yang akan diteliti. Juga data sekunder diperoleh dari buku,
Analisis Univariat
x2=2 (TexRunad-bcTextRun-1/2n)2
(a+b) (a+c) (b+d) (c+d)
Dimana :
Interpretasi :
Jika p-value > 0,05 menunjukkan dua variabel tersebut tidak ada
dan narasi.
DAFTAR PUSTAKA
Affidah, A.N., Sari, V.D.P., 2016. Pengaruh Motivasi dan Tindakan Tidak Aman
Terhadap Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi Dalam
Masa Giling Shift 3 PG X Kediri. J. WIYATA 3, 106–112.
Anizar, 2009. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
As’ad, M., 2008. Psikologi Industri, 10th ed. Liberty Yogyakarta, Yogyakarta.
Asriani, M., Hasyim, H., Purba, I., 2011. Faktor- Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Tidak Aman (Unsafe Action) Di Bagian Pabrik Urea PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang. J. Ilmu Kesehat. Masy. 2, 103–109.
Azwar, S., 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Colling, D.A., 1990. Industrial Safety Management And Technology. Pentice Hall
Inc, North Carolina.
Direktorat Bina Kesehatan Kerja Dan Olahraga, 2014. Jumlah Kasus Kecelakaan
Akibat Kerja (KAK) Tahun 2011-2014.
Grace, S., 2011. Analisis Perilaku Berbahaya Pada Tenaga Kerja Pengelasan Di
Jalan Mahakam Medan Tahun 2011.
Hajrah, Naiem, M.F., Jafar, N., 2017. Pengaruh Motivasi Kerja Aman Terhadap
Kejadian Kecelakaan Kerja Di PT. Maruki Internasional Indonesia. JST
Kesehat. 7.
Handayani, W., Lestari, Y., Puri, 2011. Kecelakaan Kerja Pada Perajin Rotan Di
Pitameh Dan Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang. J.
Kesehat. Masy. 5.
Hasibuan, M., 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Idelfianda, 2012. Survey Faktor Tindakan Tidak Aman Pekerja Konstruksi PT.
Waskita Karya Proyek World Class University Di UI Depok. Universitas
Indonesia, Depok.
ILO, 2017. Snapshots On Occupational Safety And Health (OSH), The Ilo At The
World Congres On Safety And Health At Work.
Kalalo, S.Y., Kaunang, W.P.., Kawatu, P., 2016. Hubungan Antara Pengetahuan
Dan Sikap Tentang K3 Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada
Kelompok Nelayan Di Desa Belang Kecamatan Belang Kabupaten
Minahasa Tenggara. PHARMACON J. Ilm. Farm. 5.
Martiwi, R., Koesyanto, H., Pawenang, E.T., 2017. Faktor Penyebab Kecelakaan
Kerja Pada Pembangunan Gedung. HIGEIA J. PUBLIC Health Res. Dev.
1.
Septiana, D.A., Mulyono, 2014. Faktor Yang Mempengaruhi Unsafe Action Pada
Pekerja Di Bagian Pengantongan Urea. Indones. J. Occup. Saf. Health 3.
Sertiasih, Y., Setyaningsih, Y., Widjasena, B., 2017. Hubungan Karakter Pekerja,
Promosi K3, Dan Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan
Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Mechanical Maintenance. J. Kesehat.
Masy. 5.
Widayatun, R.T., 1999. Ilmu Perilaku M.A 104 “Buku Pegangan Mahasiswa
Akper,” 1st ed. CV Sagug Seto, Jakarta.
Judul : Faktor yang Berhubungan dengan Unsafe Action (Tindakan Tidak Aman) Pada Pekerja Di Unit Kebersihan UPT
Dengan Unsafe Action (Tindakan Tidak Aman) Pada Pekerja Di Unit Kebersihan
lintang. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan beberapa hal terkait dengan
dengan unsafe action (tindakan tidak aman) pada pekerja di unit kebersihan
2. Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah dijadikan sebagai masukan
agar para pekerjanya dapat terhindar dari segala bentuk kecelakaan kerja dan
data.
sudah merasa tenang untuk mengisi kuesioner, baik pada hari yang sama
8. Semua catatan dan data yang berhubungan dengan penelitian ini akan
10. Responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak untuk
TTD
( Laela Qadriani )
PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN PENELITIAN
(Consent)
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh peneliti serta mengetahui
tujuan dan manfaat dari penelitian, maka dengan ini saya secara sukarela bersedia
Palu,……………………..2018
Yang Menyatakan
(………………………………...)
PERSETUJUAN PENGAMBILAN GAMBAR INFORMAN
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
untuk kepentingan ilmiah dalam rangka penyusunan Skripsi bagi peneliti dan
Palu,……………………..2018
Yang Menyatakan
(….…………………………….)
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat,
Kuesioner ini adalah alat yang digunakan untuk penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)
Universitas Tadulako (UNTAD), Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik
individu saudara, tingkat pengetahuan, sikap dan pengawasan ditempat kerja. Semua data dan
informasi yang diperoleh dari Saudara merupakan data yang bersifat RAHASIA dan jawaban
Saudara tidak akan mempengaruhi prestasi dan kinerja di tempat kerja saudara. Peneliti
berharap Saudara dapat memberikan informasi dengan jujur dan apa adanya. Atas perhatian
dan kerja sama serta kepedulian Saudara dalam kesediaan mengisi kuesioner ini kami ucapkan
terima kasih.
1. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : .....................................................................
Alamat : .....................................................................
Umur : .....................................................................
Masa Kerja : .....................................................................
Pendidikan Terakhir :
1. Tidak tamat SD
2. Tamat SD
3. Tamat SMP/MTs
4. Tamat SMA/MA/SMK
5. S1
KUESIONER PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG K3
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan saudara mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja.
Petunjuk Pengisian : Silahkan memberikan tanda (X) pada salah satu jawaban yang menurut saudara
paling sesuai dengan kondisi anda. Dengan pilihan sebagai berikut:
1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah :
a. Kebersihan, ketertiban dan keindahan tempat kerja
b. Upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
c. Ketertiban administrasi di tempat kerja
d. Tidak tahu
2. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja bertujuan untuk:
a. Menjaga keindahan, kebersihan dan ketertiban tempat kerja
b. Menjaga keadaan lingkungan tempat kerja
c. Melindungi pekerja agar tetap sehat, selamat dan aman dalam bekerja
d. Tidak tahu
3. Yang dimaksud dengan bahaya di tempat kerja adalah:
a. Semua yang dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
b. Bahan yang dapat menimbulkan kecelakaan
c. Bahan berbahaya yang mengganggu pekerjaan
d. Tidak tahu
4. Kecelakaan kerja adalah:
a. Kecelakaan yang terjadi pada pekerja
b. Kecelakaan pekerja di jalan raya
c. Kejadian yang tidak diharapkan dan mengganggu proses kerja yang menimpa pekerja ditempat kerja
akibat pekerjaannya
d. Tidak tahu
5. Penyebab langsung kecelakaan kerja adalah:
a. Terjepit benda atau tertimpa benda
b. Perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan kerja yang tidak aman
c. Kerusakan mesin/peralatan
d. Tidak tahu
6. Menurut saudara, manfaat apa saja yang saudara peroleh dengan memakai alat pelindung diri (APD) ?
a. Menghindari diri dari gangguan kesehatan seperti kecelakaan dan penyakit akibat kerja
b. Mematuhi peraturan sehingga tidak mendapat teguran dari atasan
c. Mendapat pujian dari atasan
d. Tidak tahu
7. Semua kegiatan Kesehatan dan Keselamatan harus:
a. Cukup diingat karyawan yang melakukannya
b. Dilaporkan secara lisan
c. Dibuat catatan dan laporan tertulis kepada pimpinan
d. Tidak tahu
8. Yang dimaksud dengan kecelakaan kerja di tempat kerja adalah:
a. Kecelakaan yang terjadi dijalan saat pergi bekerja
b. Terjepit saat hendak berangkat kerja
c. Kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan di tempat kerja
d. Tidak tahu
9. Yang termasuk kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja di tempat kerja saudara
adalah:
a. Pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
b. Bercanda atau tidak hati-hati dalam bekerja
c. Dalam keadaan mabuk dan mengantuk berat saat bekerja
d. Tidak tahu
10. Menurut anda kapan Alat Pelindung Diri (APD) seharusnya dipakai?
a. Pada saat hendak memulai pekerjaan
b. Bila terjadi kecelakaan
c. Ketika atasan melihat anda bekerja
d. Tidak tahu
Keterangan:
Jawaban: Benar dapat nilai (1)
Tidak benar dapat nilai (0)
KUESIONER SIKAP PEKERJA TENTANG K3
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui sikap saudara tentang pelaksanaan dan penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di tempat kerja saudara.
Petunjuk Pengisian: Silahkan memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang menurut
saudara penting, sesuai dengan kondisi anda. Dengan pilihan sebagai berikut:
Jawaban negatif:
STS : Sangat Tidak Setuju (4) TS : Tidak Setuju (3)
S : Setuju (2) SS : Sangat Setuju (1)
KUESIONER TENTANG PENGAWASAN DI TEMPAT KERJA
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengawasaan di tempat saudara bekerja.
Petunjuk Pengisian : Silahkan memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang menurut
saudara paling sesuai dengan kondisi anda. Dengan pilihan sebagai berikut:
No. Pertanyaan STS TS S SS
1. Atasan selalu mengawasi saya pada saat
bekerja
2. Atasan tidak mengingatkan pentingnya
kesehatan dan keselamatan kerja
3. Atasan selalu mengingatkan untuk taat
terhadap terhadap proses kerja yang sudah
ditetapkan
4. Pengawasan mengganggu konsentrasi saya
saat bekerja
5. Pengawasan mempengaruhi perilaku saya
dalam bekerja
6. Pengawasan membuat saya melakukan
tindakan aman
7. Pengawasan merupakan hal penting
8. Pengawasan tidak harus dilakukan secara
ketat di tempat kerja saya
9. Pengawasan membuat saya selalu berhati-hati
pada saat bekerja
10. Pengawasan tidak harus disertai sanksi
apabila didapatkan perbuatan yang melanggar
dalam saya bekerja
Keterangan :
Jawaban positif:
STS : Sangat Tidak Setuju (1) TS : Tidak Setuju (2)
S : Setuju (3) SS : Sangat Setuju (4)
Jawaban negatif:
STS : Sangat Tidak Setuju (4) TS : Tidak Setuju (3)
S : Setuju (2) SS : Sangat Setuju (1)
KUESIONER TENTANG MOTIVASI DI TEMPAT KERJA
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi di tempat saudara bekerja.
Petunjuk Pengisian : silahkan memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang menurut
saudara paling sesuai dengan kondisi anda. Dengan pilihan sebagai berikut:
Jawaban negatif:
STS : Sangat Tidak Setuju (4) TS : Tidak Setuju (3)
S : Setuju (2) SS : Sangat Setuju (1)
KUESIONER TENTANG UNSAFE ACTION DI TEMPAT KERJA
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengawasaan di tempat saudara bekerja.
Petunjuk Pengisian : Silahkan memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang menurut
saudara paling sesuai dengan kondisi anda. Dengan pilihan sebagai berikut:
No. Pertanyaan Tidak Kadang- Sering Sangat
pernah kadang sering
1. Menjalankan peralatan atau mesin
kerja sesuai perintah atau wewenang
2. Menggunakan peralatan kerja yang
rusak
3. Menggunakan peralatan kerja yang
tidak sesuai pekerjaannya.
4. Tidak menggunakan alat pelindung
diri pada saat bekerja
5. Penempatan yang tidak benar seperti
menempatkan peralatan kerja, baik
pada saat bekerja maupun setelah
bekerja
6. Mengangkat beban dengan posisi
tubuh yang janggal misalnya dengan
posisi tubuh yang bungkuk
7. Bersenda gurau berlebihan
(mengagetkan rekan kerja, berteriak
iseng atau jahil terhadap rekan kerja,
dan lain-lain).
8. Tidak Mengkonsumsi alkohol
dan/atau obat-obatan terlarang
sebelum, saat dan setelah bekerja
9. Posisi tubuh yang salah saat bekerja
10. Menggunakan alat kerja secara benar
11. Tidak melakukan pengamanan,
seperti tidak mematikan peralatan
atau mesin kerja yang tidak
digunakan
Keterangan :
Jawaban positif:
Tidak pernah: (4) Kadang-kadang : (3)
Sering: (2) Sangat Sering : (1)
Jawaban negatif:
Tidak pernah: (1) Kadang-kadang : (2)
Sering: (3) Sangat Sering : (4)