Anda di halaman 1dari 12

BAB I

MESIN BUBUT

1.1 Kegiatan Belajar 1:

Mesin bubut memiliki beberapa jenis,


namun dapat diklasifikasikan menjadi empat

Bekerja dengan Mesin Bubut

kelompok yaitu:
1.1.1. Tujuan Pembelajaran

1. Mesin

Setelah pembelajaran siswa dapat:

bubut

digunakan

Menyebutkan

bagian-bagian

mesin

bubut

Mendeskripsikan bagian-bagian dari


mesin bubut

untuk

mesin

latihan

menyelesaikan

Mendeskripsikan mesin bubut

bersifat

ringan,

maupun

pekerjaan

ringan.

ini
yang

Peralatan

dan

bentuknya pun kecil dan sederhana


sehingga alat ini dapat digunakan
untuk mengerjakan benda dengan
ukuran kecil.
2. Mesin bubut sedang, berfungsi untuk

Mendeskripsikan cara kerja mesin

memperbaiki

atau

bubut

perkakas

secara

Mengoperasikan mesin bubut sesuai

Konstruksinya pun lebih cermat dan

dengan SOP

dilengkapi dengan beberapa peralatan


khusus

1.1.2 Aktivitas belajar siswa


Pendahuluan

sehingga

pengerjaan
pengerjaan

yang
yang

menghasilkan
produksi.

cocok

bagi

bervariasi

dan

membutuhkan

ketelitian.

Mesin bubut termasuk kedalam salah

3. Mesin bubut standart, mesin ini dibuat

satu jenis perkakas penyayatan. Perkakas

lebih berat dengan daya kuda yang

untuk menyayat adalah mesin-mesin yang

lebih besar dari pada mesin bubut

digunakan untuk menyayat serupih serupih

ringan. Mesin ini merupakan mesin

dengan alat penyayat. Prinsip kerja mesin

standart

bubut adalah benda kerja yang berputar,

pembuatan

sedangkan pisau bubut bergerak memanjang

umumnya.

dan melintang. Dari kerja ini dihasilkan

4. Mesin

yang

bubut

digunakan

mesin

bubut

panjang,

dalam
pada

Mesin

ini

sayatan dan benda kerja yang umumnya

termasuk mesin bubut industri yang

simetris.

digunakan

untuk

pekerjaan-pekerjaan
Jenis-jenis Mesin Bubut

mengerjakan
panjang

dan

besar, bahan roda gigi dan lainnya.

Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya


dikerjakan dengan mesin bubut antara lain:

7. Mengebor.
8. Mengkartel.

1. Membubut tepi.

Pada gambar 1 dapat dilihat bentuk-bentuk

2. Membubut silindris (bubut luar).

benda kerja yang dibuat dengan mesin bubut

3. Membubut dalam,

tersebut. Meskipun ada juga kemampuan-

4. Memotong,

kemampuan lain yang dapat dikerjakan oleh

5. Membubut tirus,

mesin tersebut.

6. Membuat ulir luar dan dalam.

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan


Ukuran Mesin Bubut
Ukuran mesin bubut di tentukan oleh
panjang jarak diantara kedua senternya
dinyatakan dalam inchi, sedangkan tingginya
di

ukur

alasnya.

dari

ujung

Ketika

senternya

melakukan

terhadap
pekerjaan

membubut pasang atau setelah kedudukan


pahat bubut agar posisi ujung potong pahat
tepat pada titik senter dari kepala lepas.
Untuk

mengatur

posisi

tersebut

dapat

menggunakan ganjal plat tipis atau dengan


menggunakan tempat pahat model perahu
(American tool post). Kemudian lanjutkan
membubut benda kerja sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan.

Gambar 1.2 Ukuran mesin bubut


Bagian-bagian Mesin Bubut
Bagian-bagian

mesin

bubut

yang

umum diketahui antara lain :


1. Kepala tetap. Kepala tetap terletak di
bagian kiri mesin dan berfungsi untuk
memutar benda kerja. Di dalamnya
terdapat transmisi roda gigi.
2. Kepala lepas. Bagian ini berfungsi
untuk menopang benda kerja yang

panjang

pada

saat

proses

sepanjang meja. Selain eretan utma

pembubutan, dan terletak di sebelah

juga

kanan.

eretan atas yang mempunyai fungsi

3. Eretan. Eretan merupakan bagian

terdapat

eretan

lintang

dan

masing-masing dalam pembubutan.

mesin bubut yang biasanya digunakan

4. Alas mesin. Berfungsi untuk tempat

untuk melakukan penyatan benda

dudukan kepala lepas, eretan, dan

kerja.

penyangga diam.

Caranya

adalah

dengan

menggerakan ke kiri dan ke kanan

Gambar 1.2 Mesin Bubut


Gerakan-gerakan Dalam Membubut
Dalam

membubut

sesuatu

bahan,

diperlukan beberapa macam gerakan yang


dinyatakan sebagai berikut:
a) Gerakan berputar; kecepatan putar
benda kerja digerakan pada pahat,
dan dinamakan kecepatan potong.
b) Gerakan
pemotongan

Memanjang;
itu

arahnya

jika
sejajar

dengan sumbu benda kerja, gerakan


ini dinamakan gerakan pemakanan.

Gambar 1.3 Gerakan berputar dan


memanjang

Biasanya pada gambar-gambar teknik,


ukuran garis tengah itu dinytakan dalam mm,
tetapi kecepatan potong dinyatakan dalam
m/menit.

Oleh

membaginya
memperoleh

Gambar 1.4 Gerakan melintang

karena

dengan
satuan

itu

kita

1000
meter.

harus
untuk

Sehingga

kecepatan potong tersebut ditulis dengan


persamaan;

c) Gerakan Melintang; jika pemotongan


itu arahnya tegak lurus terhadap
sumbu

benda

gerakan

kerja,

melintang

d x x n
1000

( m/menit)

dinamakan
atau

atau

Maka n kita dapatkan;

pemotongan permukaan.

1000V
d x

dalam rpm

Makin besar garis tengah benda kerja

Kecepatan Potong (V)


Putaran mesin pada waktu membubut

itu, makin panjanglah tatal yang dibentuk.

tergantung dari diameter bahan dan

Kita lihat, bahwa kecepatan potong itu

kecepatan memotong, sedangkan kecepatan

dipengaruhi lansung oleh besarnya garis

potong tergantung dari kekerasan

tengah benda kerja dan banyaknya putaran

bahan.

tiap menit. Seperti yang diilustrasikan pada

Kecepatan putar benda kerja ditunjukan

gambar 1.5.

pada satu titik yang berputar dalam satuan


waktu. Jika bendakerja dengan garis tengah
d1 membuat 1 putaran tiap menit, maka
panjang

tatal

(tersayat)

(beram)

dalam

yang

terpotong

menit

adalah

d x keliling .

Selanjutnya bila benda kerja berputar


lebih dari 1 putaran dalam 1 menit, misalnya
n

putaran,

maka

panjang

tatal

yang

dihasilkan dari proses penyayatan dalam 1


menit adalah d x x n . Panjang tatal ini
diukur dalam satuan meter tiap menit dan
dinamakan kecepatan potong (V). sehingga
kecepatan potong dapat dituliskan dalam
bentuk persamaan:
V d x x n

Gambar 1.5. Panjang tatal untuk n putaran

Kecepatan potong dipengaruhi oleh


factor-faktor sebagai berikut;

tinggi dengan kecepatan pemakanan yang


lambat.

Kekuatan bahan yang dikerjakan

Ukuran bagian tatal yang terpotong


( dalamnya pemotongan x kecepatan
pemakanan)

Tingkat kehalusan yang dikehendaki

Bahan

pahat

perkakas,

yang

baja

dipakai

kecepatan

(baja
tinggi,

karbida)

Bentuk pahat

Penjepitan benda kerja

Macam dan keadaan mesin bubut.


Kecepatan potong akan berpengaruh

terhadap umur atau lamanya pemakaian


pahat

potong.

Makin

naik

kecepatan

potongnya (untuk bahan yang sama) makin


berkurang

umur

pahatnya,

kecepatan

potongnya

makin

makin

Gambar 1.7 Sudut dan kecepatan potong.

turun

bertambah

umurnya, tapi makin kasar permukaan benda

Kecepatan pemakanan (f)

yang dimaksud dengan kecepatan

kerja.

pemakanan adalah jarak tempuh gerak


maju pisau/benda kerja dalam

satuan

millimeter permenit atau feet permenit.


Besarnya

kecepatan

pemakanan

dipengaruhi oleh:

jenis bahan pahat yang digunakan

jenis

kasar

harus

lain.

menggunakan

pendinginan

atau

tidak.

digunakan putaran rendah (lambat) dan


kecepatan pemakanan yang besar (cepat)

dilakukan,

memotong atau mengkartel dan lain-

Gambar 1.6. Umur pahat vs kec. Potong


pemotongan

yang

misalnya membubut rata, mengulir,

V (m/mnt)

Pada

pekerjaan

jenis bahan yang akan dibubut,

pekerjaan

misalnya besi, baja, baja tahan karat

pemotongan penyelesaian digunakan putaran

(stainless steel), atau bahan-bahan

hasilnya

akan

baik.

Pada

non fero lainnya

kedalaman pemakanan.
sebagai

pedoman

umum

untuk

mengetahui besarnya kecepatan pemakanan


dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1. Kecepatan pemakan untuk pahat HSS

Pekerjaan kasar yang dimaksud adalah

Ketika pahat memotong sedalam a, maka

pekerjaan pendahuluan dimana pemotongan

diameter benda kerja akan berkurang 2a,

atau penyayatan benda kerja tidak diperlukan

karena bagian permukaan benda kerja yang

hasil yang halus dan presisi, sehingga

dipotong ada dua sisi, sebab benda kerja

kecepatan pemakanannya dapat dipilih angka

yang berputar.

yang besar dan selanjutnya masih dilakukan


pekerjaan penyelesaian (finising). Pekerjaan
ini dapat dilakukan dengan gerakan otomatis
ataupun gerakan manual, namun demikian
tidak boleh mengabaikan kemampuan pahat
dan kondisi benda kerja. Semakin tebal
penyayatan

hendaknya

semakin

rendah

putarannya untuk menjaga umur pahat dan


tidak terjadi beban lebih terhadap motor

Gambar .. gerak makan (f) dan kedalaman

penggeraknya.

potong (a)

Kedalaman pemotongan (a)

Frekwensi pemakanan (i)

Kedalaman potong a (depth of cut), adalah

Merupakan banyaknya pengulangan pahat

tebal bagian benda kerja yang dibuang dari

potong

benda kerja, atau jarak antara permukaan

penyayatan

sampai

yang dipotong terhadap permukaan yang

pemakakan

ditentukan

belum terpotong .

mesin,

bergerak

tebalnya

mulai

dari

titik

awal

selesai.

Frekwensi

oleh;

kemapuan

pengurangan

diameter

benda

kerja,

dan

tingkat

kehalusan

pekerjaan.

sepusat dan ada juga berahang tiga atau


empat tak sepusat. Cekam dengan rahang
tiga

sepusat

biasanya

digunakan

untuk

Panjangnya penyatan / jarak tempuh pahat

menjepit benda silindris. Sedangkan cekam

potong (L).

rahang empat biasanya digunakan untuk

Pada proses membubut, jarak tempuh

membubut eksentris.

pahat potong adalah panjang benda kerja


yang akan dibubut di tambah dengan jarak
kebebasan awal pahat.
Menghitung waktu pemotongan (T)
Waktu pemotongan dinyatakan sebagai
lamanya penyayatan yang di perlukan untuk
menyelesaikan satu pekerja dari keadaan
awal sampai selesai. Waktu pemotongan
dapat dituliskan dalam bentuk persamaan

2. Plat pembawa, berbentuk bulat pipih

sebagai beriku;

digunakan
T

untuk

memutar

pembawa

sehingga benda kerja yang terpasang

L .i
Vf

padanya akan ikut berputar dengan poros

Dimana :

mesin.

T = waktu pemotongan (mnt)

3. Pembawa, Pembawa ada 2 (dua) jenis,

L = jarak tempuh pahat potong (mm)

yaitu

I = frekwensi pemakanan (tergantung

pembawa berujung bengkok. Pembawa

pada

pembawa

berujung

lurus

dan

besarnya

pengurangan

berujung lurus digunakan berpasangan

dan

kedalaman

dengan plat pembawa rata sedangkan

diameter
pemotongan).

Vf = f . n (kecepatan makan) dalam


mm/mnt

pembawa berujung bengkok dipergunakan


dengan plat pembawa beralur.

Perlengkapan mesin bubut


Merupakan perangkat pendukung yang
diperlukan
Terdapat
pekerjaan

pada

pekerjaan

membubut.

banyak

perangkat

pendukung

membubut

keperluannya.

sesuai

Diantaranya

dengan

perlengkapan

4. Penyangga, Penyangga ada dua macam

mesin bubut itu adalah ;

yaitu penyangga tetap (steady rest) dan

1. Cekam, digunakan untuk menjepit benda

penyang jalan. Penyangga ini digunakan

kerja. Bentuknya ada yang berahang tiga

untuk

membubut

benda-benda

yang

panjang, karena benda kerja yang panjang

(main spindle). Senter putar ikut berputar

apabila tidak dibantu penyangga maka hasil

bersama benda kerja.

pembubutan akan menjadi berpenampang


elip/oval, tidak silindris dan tidak rata.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja
dalam bengkel kerja adalah menyangkut
akan

keselamatan

pekerja,

keselamatan

peralatan kerja, dan keselamatan lingkungan


kerja secara keseluruhan.

5. Kolet, Kolet digunakan untuk menjepit


benda silindris yang sudah halus dan
biasanya

berdiameter

kecil.

Bentuknya

bulat panjang dengan leher tirus dan

Dalam lingkungan bengkel pemesinan


banyak terdapat peralatan peralatan yang jika
tidak dapat menggunakannya dengan baik
atau

penggunaan

yang

tidak

hati-hati

kemungkinan bahaya kerja dapat saja terjadi.

berlubang, ujungnya berulir dan kepalanya

Untuk mencegah timbulnya bahaya

dibelah menjadi tiga. Pada bagian muka

pekerjaan tersebut, maka perlu pencegahan

penampang kolet tertera ukuran diameter

yang

benda yang dapat dijepitnya . Pada saat

keselamatan dan kesehatan kerja.

penggunaannya kolet ditempatkan pada

Keselamatan dalam bengkel tersebut adalah

kepala tetap mesin bubut..

meliputi:

lebih

dini

dengan

memperhatikan

1. Pakaian kerja.
Pakain kerja yang dibunakan dibengkel
kerja bubut adalah pakaian yang rapih dan
baik. Tidak ada bagian pakai yang menjulur
karena

bahaya

kemungkinan

pakaian

tersebut terputar oleh putaran mesin dapat


terjadi. Terutama sekali pada lengan baju,
sebaiknya

6.Senter, Senter terbuat dari baja yang


dikeraskan dan digunakan untuk mendukung
benda kerja yang akan dibubut. Bagian
senter

yang

mendukung

benda

kerja

mempunyai sudut 60o. Ada dua jenis senter


yaitu senter mati (tetap) dan senter putar.
Pada umumnya senter putar pemasangannya
pada ujung kepala lepas dan senter tetap
pemasangannya pada sumbu utama mesin

menggunakan

baju

lengan

panjang yang terkancing dengan rapat untuk


menghindar terkena percikan tatal yang
panas.
Selama bekerja juga sebaiknya tidak
mengenakan perhiasan seperti jam tangan,
cincin,dan

kalung,

karena

akan

dapat

menimbulkan kecelakaan kerja. Sepatu yang


digunakan juga sepatu yang berbahan kuat,
tertutup rapat dan telapaknya terbuat dari

bahan yang tidak licin untuk menghindari dari

Kaca pengaman pada mesin bubt juga

bahaya tergelincir. Sebagai ilustrasi pakaian

berfungsi untuk melindung mata dari bahaya

kerja yang baik dpat dilihat pada gambar

kecelakaan terkena lemparan tatal yang

berikut.

terlepas. Oleh kerena itu sebelum dan sedah


bekerja dengan mesin bubut kaca pengaman
ini

selalu

dibersihkan.

Jika

kurang

pencahayaan lampu yang terpasang pada


mesin bubut dapat dinyalakan.
Agar dapat bekerja dengan aman,
nyaman dan terhindar dari kecelakan kerja di
bengkel bubut ada beberapa hal yang mesti
diperhatikan sebelum memulai pekerjaan,
selama bekerjan dan setelah menyelesaikan
pekerjaan. Hal tersebut adalah:
a) sebelum memulai pekerjaan.

Periksalah

apakah

sesua

sudah

sesuai dengan kaidah K3.

2. Kaca mata pengaman

dipakai apakah sudah sesai denga

Selama pekerjaan membubut beram


atau tatal hasil penyayatan munkin saja

SOP pemeriksaan kondisi mesin.

terputus dan terlempar, karena posisi pekerja

rencana pekekerjaan sesuai dengan

maka saat bekerja haruslah selalu memakai

SOP pekerjaan, bertanyalah kalau

kaca mata yang bening dan kuat agar mata


lemparan tatal yang terlepas.

Cermatilah tuntutan pekerjaan dengan


mempelajarinya dengan baik. Buat

selalu berada di depan mesin yang bekerja,

terlindungi dari kemungkinan bahaya terkena

Periksalah mesin bubut yang akan

belum mengerti.

Set mesin sesuai dengan rencana


pekerjaan.

b) selama melaksanakan pekerjaan.


Patuhilah rencana perkejaan yang
sudah direncakan sesuai dengan SOP
pekerjaan.
Bekerjalah

dengan

pakian

kerja

sesuai dengan syarat keselamatan


kerja di bengkel bubut.
3) Kaca pengaman

Alat pelindung pada mesin harus


terpasang dan berfungsi.

Mengasai

mesin

dan

peralatan

Pada pembubutan benda kerja di


mesin bubut posisi ujung sayat mata

dengan baik.
Menguasai teknik pengerjaan bubut

pahat hendaklah ditempatkan tepat


setinggi ujung senter kepala lepas

dengan baik sesuai standar.


Menguasai tindakan pencegahan dan
pertolangan pertama pada bahaya

mesin bubut.
Kecepatan
pekerjaan

kecelakan dengan baik.

potong

pada

pembubutan

proses

ditentukan

oleh beberapa factor, yang terpenting


c) setelah menyelesaikan pekerjaan.

Matikan mesin bubut sesuai dengan

benda kerja, kekerasan bahan pahat

SOP penyelesaian pekerjaan.

potong dan diameter benda kerja.

Tempatkan

kembali

perkakas

Sebelum memulai bekerja dengan

pekerjaan pada tempatnya yang tepat

mesin

sesuai prosedur.

dahulu

Bersihkan mesin dari kotoran akibat

mengoperasikan mesin bubut sesuai

pekerjaan sampai benar-benar bersih.

diantaranya adalah kekerasan bahan

bubut,

hendaklah

terlebih

memahami

cara

prosedur yang benar.

Jangan meninggalkan bengkel kerja


sebelum

semua

prosesur

penyelesaian pekerjaan bena-benar


sudah dilaksanakan sesuai dengan
SOPnya yang benar.
1.1.3 Rangkuman
Mesin bubut adalah peralatan potong,

1.1.4. Tugas
1. Amatilah

mesin

bubut

yang

terdapat di bengkel produksi.


2. Bentuklah

kelompok

yang

beranggota 3 atau 4 orang untuk


mendiskusikannya.
3. Observasilah

langkah-langkah

utama yang perlu dilakukan untuk

dimana proses kerjanya adalah benda

mengoperasikan mesin bubut,

kerja yang berputar dan alat potong

4. Presentasikanlah di depan kelas

atau penyayat bergerak memanjang


atau melintang.

hasil diskusi kelompok !

1.5 Penilaian diri


Siswa di beri kesempatan untuk menilai

dirinya, sesuai dengan criteria yang sudah

dirinya

ditentukan

sendiri

kecakapan

dan

tentang
penguasaan

kemampuan,
kompetensi

.
Tabel penilaian siswa
Tahap
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan

Deskripsi

Skor

Kriteria pensekoran;

Menggunakan skla skor 1 100

Semakin baik kemampuan yang di tunjukan semakin tinggi skor yang diperoleh.

1.6 Uji kompetensi/ulangan.


1. Jelaskanlah prinsip kerja mesin bubut !
2. Ada berapakah jenis mesin bubut ? , Jelaskan masing-masingnya !
3. Sebutkanlah bagian-bagian mesin bubut, jelaskan fungsinya !
4. Jelaskanlah bagaimana mengatur kesenteran mesin bubut ?
5. Apa sajakah alat yang termasuk alat bantu mesin bubut ?, jelaskan fungsinya.
6. Apakah yang dimaksud kecepatan potong mesin butbut?, jelaskan factor yang
mempengaruhinya!

1.1.2 Kegiatan belajar 2


Macam-macam alat potong pada mesin membubut.

1.1.2. Tujuan Pembelajaran.


Setelah pembelajaran siswa dapat:

Menjelaskan jenis-jenis alat potong mesin bubut

Memilih alat potong yang tepat untuk berbagai jenis pekerjan pada mesin bubut.

Membentuk dan mengasah perkakas potong/pahat dengan perlatan yang tepat.

Menggunakan peralatan perkakas asah dengan baik dan benar.

1.1.2 Aktivitas belajar siswa.


Pendahuluan
Pahat, adalah perkakas yang digunat sebagai alat penyayatan pada pekerjaan membubut.

Jenis bahan pahat bubut yang banyak digunakan industri-industri dan bengkel-bengkel antara
lain baja karbon, HSS,karbida, diamond,dan karbit.

Anda mungkin juga menyukai