Anda di halaman 1dari 36

REFRESHING

“Pertumbuhan dan Perkembangan”

PEMBIMBING :
dr. Hj. Rini Sulviani, Sp. A, M.Kes

DISUSUN OLEH:
Derry Arya Pratama (2015730028)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD R. SYAMSUDIN, SH - SUKABUMI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis menyajikan hasil Refreshing dengan judul “Pertumbuhan dan
Perkembangan”. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan pula terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dr. Hj. Rini Sulviani, Sp. A, M.Kes atas kesediaan beliau sebagai
pembimbing dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, baik dari segi
materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Atas
bantuan dan segala dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis
ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan masukan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya untuk dunia kesehatan.

Sukabumi, Mei 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................3
KEBUTUHAN TUMBUH KEMBANG.............................................................................................3
CIRI CIRI PERTUMBUHAN............................................................................................................6
CIRI CIRI PERKEMBANGAN......................................................................................................7
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN....8
PROSES TUMBUH KEMBANG.....................................................................................................11
PERIODE PRANATAL.............................................................................................................11
PERIODE NEONATAL.............................................................................................................12
TAHUN PERTAMA...................................................................................................................14
TAHUN KEDUA.........................................................................................................................16
TAHUN PRA-SEKOLAH..........................................................................................................21
TAHUN-TAHUN AWAL SEKOLAH.......................................................................................22
KEDEWASAAN.........................................................................................................................23
PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK...............................................................................25
Ukuran Antropometrik..............................................................................................................25
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK.......................................................................................28
INTREPETASI PENILAIAN INDIVIDUAL..................................................................................29
Menggunakan Denver II............................................................................................................29
MENGGUNAKAN KUESIONER KPSP..................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................35

2
TINJAUAN PUSTAKA

KEBUTUHAN TUMBUH KEMBANG

Ilmu Pertumbuhan (Growth) dan Perkembangan (Development) merupakan dasar llmu


Kesehatan Anak dan kedua istilah itu disatukan menjadi ilmu Tumbuh-Kembang, meskipun
merupakan proses yang berbeda, keduannya tidak bendiri sendiri, tetapi saling berkaitan satu
sama lain.
Pertumbuhan ialah bertambahan ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan.
Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan
satuan panjang atau satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran
pertumbuhan.
Kebutuhan dasar anak unfuk tumbuh kembang secara garis besar dikelompokkan
kedalam 3 kelompok, yaitu: 1. Kebutuhan fisis-biomedis (Asuh) 2. Kebutuhan akan kasih
sayang/emosi (asih) 3. Kebutuhan latihan/rangsangan/bermain (asah) Jadi dalam
membesarkan anak hendaknya dipakai falsafah''asuh, asih, dan asah" supaya anak bisa tumbuh
dan berkembang optimal sesuai dengan kemampuannya dengan demikian menjadi manusia
yang berguna.
1. Kebutuhan Akan (asuh) Yaitu kebutuhan akan :
Nutrisi yang adekuat & seimbang. Merupakan kebutuhan akan "asuh" yang terpenting.
Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan dimana anak sedang
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terutama pertumbuhan otak.
Sampai umur 6 bulan Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang ideal untuk bayi baik
ditinjau dari segi kesehatan fisis maupun psikis. Asi mempunyrai kadar laktosa tinggi yang
diperlukan otak bayi. Pertumbuhan otak manusia lebih cepat dan lebih besar dibandingkan
dengan otak jenis makhluk hidup lain. Karena memerlukan zat-zat yang sesuai untuk
mendorong pertumbuhan otaknya dengan sempurna. Pemberian makanan tambahan yang tepat
akan memberikan hasil hasil yang lebih baik bagi pertumbuhan anak. Namun demikian, akan
lebih sempurna apabila makanan tambahan yang diberikan dalam bentuk yang seimbang. Oleh
karena kebutuhan dan pemenuhannya sangat tergantung pada ibu dan keluarga, pengetahuan
tentang gizi harus dikuasai oleh ibu/keluarga melalui penyuluhan gizi.

NutRien-nutrien dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:


Golongan pembangun : protein hewani dan protein nabati,
Protein hewani : ikan, daging, susu, telur dan sebagainnya.

3
Protein nabati: tahu, tempe, kacang-kacangan, beras, gandu dan sebagainya.
Golongan sumber tenaga : karbohidrat, lemak dsb. Misalnya beras, kentang, gandum, susu,
ubi, singkong, maizena dan sebagainya.
Golongan pelindung : mikro nutrien (besi, kalsium, seng, mangan dan sebagainya), vitamin-
vitamin dan air.

Perawatan kesehatan dasar


lmunisasi
Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas
terhadap penyakit penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, misalnya : penyakit TBC,
difteri, tetanus, pertusis, polio,campak, hepatitis B dan Dengan melaksanakan imunisasi yang
lengkap, maka diharapkan dapat mencegah timbulnnya penyakit-pengakit yang menimbulkan
kesakitan dan kematian.
Sebab morbiditas : Diperlukan upaya deteksi dini, pengobatan dini dan tepat serta, limitasi
kecacatan. Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari para orang tua,yaitu dengan cara
membawa anaknya yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Pertolongan pertama
dengan oralit atau cairan rumah tangga lainnya oleh ibu di rumah pada anak yang menderita
diare perlu diajarkan kepada para ibu, juga obat panas pada anak demam. Demikian pula
dengan penyakit ISPA yang sering memberi dampak pada tumbuh kembang anak harus
ditanggulangi sedini mungkin.

Pakaian
Pakaian yang layak bersih dan aman (tidak mudah terbakar, tanpa pernik-pernik yang mudah
menyebabkan anak kemasukan benda asing).

Perumahan
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yaang tidak membahayakan
penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan penghuninya. Misalnya ventilasi dan
pencahayaan yang cukup, tidak penuh sesak, Cukup leluasa untuk anak bermain, bebas polusi,
maka akan menjamin tumbuh kembang anak.
Higiene diri dan Sanitasi Lingkungan
Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang peranan penting pada
tumbuh kembang anak. Kebersihan perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya
penyakit-penyakit kulit dan saluran pencernaan seperti : diare, cacing dan lain-lain. Sedangkan
kebersihan lingkungan erat dengan penyakit saluran pernafasan, saluran percernaan, serta
penyakit akibat nyamuk.
Kesegaran jasmani : olah raga, rekreasi.

4
2. Kebutuhan akan emosi/kasih sayang (asih)
Kebutuhan akan asih yaitu kebutuhan terhadap emosi meliputi
2.1 Kasih sayang orang tua.
Kasih sayang orang Tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtera yang memberi bimbingan,
perlindungan, perasaan aman kepada anak merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan
anak unfuk tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin. Bayi yang normal biasanya akan
mulai menampakkan rasa cemas bila ditinggalkan ibunya pada umur antara 7 sampai 9 bulan.
Hubungan antara ibu dan anak pada dua tahun pertama dalam kehidupan si anak harus cukup
memberikan kepercayaan pada si anak, akan tetapi bila berlebihan dapat menyebabkan anak
menjadi manja. Bila seorang ibu oleh karena bekerja harus meninggalkan anaknya, maka hal
ini tidak akan mengakibatkan kelainan pada anak asal si ibu setiap hari masih dapat bertemu
dan bergaul dengan si anak dalam waktu waktu tertentu.
2.2. Rasa Aman
seorang anak akan merasa diterima oleh orang tuannya bila ia merasa bahwa kepentingannya
diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia dan keluarganya
2.3. Harga Diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga, keinginannya
diperhatikan, apa yang dikatakann ingin didengar orang tua, tidak diacuhkan.
2.4. Kebutuhan akan sukses
Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan dari padanya dapat dilakukannya, dan ia
merasa sukses mencapai sesuatu yang diinginkan orang tua. Janganlah anak dipaksa
melakukan sesuatu diluar kemampuannya.
2.5. Mandiri
Kemandirian pada anak hendaknya selalu didasarkan pada perkembangan anak. Apabila orang
tua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaui kemampuannya, maka anak dapat
menjadi tertekan. Anak masih perlu bantuan untuk belajar mandiri, belajar untuk memahami
persoalan, memahami apa yang harus diperhatikan dan kesemuanya itu memerlukan waktu.
2.6. Dorongan
Anak membutuhkan dorongan dari orang-orang sekelilingnya apabila tak mampu menghadapi
situasi/masalah. Tentu saja dorongan yang diberikan bukan merupakan bantuan yang
seutuhnya sehingga anak tinggal menerima jadi, tetapi dapat berupa Langkah-langkah yang
dapat diambil memberi semangat bahwa dia dahulu dapat mengatasi dengan baik, dan
sebagainya.
2.7. Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman
Anak-anak membutuhkan dorongan orang tua dan orang-orang disekelilingnya dengan
diberikan kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan sifat-sifat bawaannya. Apabila
anak menerima hasil tanpa usaha, anak justru tidak senang. Dia ingin diberikan kesempatan
menunjukkan kemampuan dan ingin mempunyai pengalaman.
2.8. Rasa memiliki

5
Kebutuhan anak akan rasa memilih sesuatu (betapapun kecilnya) harus diperhatikan. Semua
benda-benda miliknya yang dianggap berharga harus dapat dia miliki sendiri (bagi orang tua
barang-barang tersebut tidak berharga sama sekali). Orang tua harus dapat memberikan "rasa
memiliki" pada anak. Penghargaan orang tua pada benda milik anak sangat diperlukan anak.

3. Kebutuhan akan stimulasi (asah)


Merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak : pendidikan dan pelatihan.
Yang dimaksud dengan stimulasi disini adalah perangsangan yang datang dari
lingkungan luar anak antara lain berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan hal yang
sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyak mendapat stimulasi yang
terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan tidak
mendapat stimulasi.
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan
anak. Stimulasi harus dilaksanakan dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Bermain,
mengajak anak berbicara (komunikasi verbal) dengan penuh kasih sayang adalah "makanan"
yang penting bagi perkembangan anak seperti halnya kebutuhan makanan untuk pertumbuhan
badan. Bermain bagi anak tidak hanya sekedar mengisi waktu luang anak saja, tetapi melalui
bermain anak bisa belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-ototnya melibatkan
perasaan emosi dan pikiran. Dengan demikian melalui bermain anak mendapat berbagi
pengalaman hidup. Manfaat lain dari bermain apabila dilakukan bersama orang tuanya adalah
hubungan orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan juga orangtua akan mengetahui
secara dini kalau anaknya mengalami gangguan perkembangan. Agar dapat bermain,
diperlukan pula tersedianya alat permainan edukafif dan kreatif yang layak; sesuai dengan
kematangan mental anak.

CIRI CIRI PERTUMBUHAN


Secara garis besar terdapat 4 kategori perubahan sebagai ciri pertumbuhan yaitu:
1. Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya
umur anak teriadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain.
Organ tubuh seperti jantung, paru-paru atau usus akan bertambah besar, sesuai dengan
peningkatan kebutuhan tubuh.
2. Perubahan proporsi
Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan perubahan proporsi.
Anak bukanlah dewasa kecil, tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi bila
dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Proporsi fubuh seorang bayi baru lahir
sangat berbeda dibandingkan tubuh anak ataupun orang deurasa. Pada bayi baru lahir,
kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar dibanding dengan umur-umur
lainnya. Titik pusat tubuh bayi baru lahir kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan
pada orang dewasa titik pusat fubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis.

6
3. Hilangnya ciri-ciri lama
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti
menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks-refleks
primitif.

4. Timbulnya ciri-ciri baru


Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi organ
Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang
menggantikan gigi susu yang telah lepas, dan munculnya tanda-tanda seks sekunder
seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita dan
lain lain.

CIRI CIRI PERKEMBANGAN


Perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan. Perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, antara lain meliputi perkembangan sistem neuromuskurler, bicara,
emosi dan sosial. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia
yang utuh. Ciri-ciri perkembangan adalah :
1. Perkembangan melibatkan perubahan
7
Karena perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan, maka setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi
misalnya, disertai dengan perubahan pada oorgan kelamin, perkembangan
intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. Perubahan-perubahan
ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara urnuln, perubahan proporsi tubuh,
berubahnya ciri-ciri lama dan timbulngra ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan
zuatu organ tubuh tertentu.
2. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya Seseorang tidak akan
bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya
3. Perkembangan mempunyai pola yang tetap Perkembangan fungsi organ fubuh
terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu,
3.1 Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.
3.2 Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar) lalu
berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan
dalam gerakan halus. Pola ini disebut proksimodistal.
4. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan : Tahap ini dilalui seorang anak
mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi
terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
5. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Seperti halnya pertumbuhan,
perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan tangan
berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian fubuh yang lain mungkin
berkembang pesat pada masa lainnya.
6. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan Pada saat pertumbuhan
berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan,
dan nalar, asosiasi dan lain-lain.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN
Faktor internal
1.1. Perbedaan ras/etnik atau bangsa
Bila seseorang dilahirkan sebagai ras orang Eropa maka tidak mungkin ia memiliki
faktor herediter ras orang Indonesia atau sebaliknya. Tinggi badan tiap bangsa berlainan, pada
umumnya ras orang kulit putih mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang dari pada ras
orang Mongol.
1.2. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang tinggi-tinggi dan ada keluarga yang gemuk-gemuk.
1.3. Umur

8
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupan dan masa remaja.
1.4. Jenis kelamin .
wanita lebih cepat dewasa dibanding anak laki-laki. Pada masa pubertas wanita
umunnya tumbuh lebih cepat dari pada laki-laki dan kemudian setelah melewati masa pubertas
laki-laki akan lebih cepat.
1.5. Kelainan genetik
Sebagai salah satu contoh : Achondroplsia yang menyebabkan dwarfisme, sedangkan
sindroma Marfan tendapat pertumbuhan tinggi badan yang berlebihan.
1.6. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada
sindroma Down's dan sindroma Tumer's.

Faktor eksternal / lingkungan


2.1 Faktor Pranatal :
1. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi Pertumbuhan
janin.
2. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
3. Toksin/zat kimia
Aminopterin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
palatoskisis.
4. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.
5. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital
mata, kelainan jantung.
6. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo
virus, Herpes simpleks), PMS (Penyakit Menular Seksual) serta penyakit virus lainnya dapat
mengakibatkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu ,tuli, mikrosefali, retradasi mental dan
kelainan jantung kongenital.
7. Kelainan imunologi

9
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu
sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin; kemudian melalui plasenta
masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kernicterus yang akan menyebabkan kerusakan
iaringan otak.
8. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan
terganggu.
9. Psikologis ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah, k ekerasan mental pada ibu hamil dan lain
lain.

2.2 Faktor Persalinan : Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.

2.3 Pasca Natal


1. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
2.Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani.
3. Lingkungan fisis dan kimia
Sanitasi lingkungan yang kuang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat
kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dan lain lain) mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak
4. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang
tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembanganya.
5. Endokrin:
Gangguan hormon misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami
hambatan perfumbuhan. Defisisnesi hormon pertumbuhan akan menyebabkan anak menjadi
kerdil.
6. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek
dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
7. Lingkungan pengasuhan
10
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang
anak.
8. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya
penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap perilaku anak.
9. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya
dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf pusat yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

PROSES TUMBUH KEMBANG


Tumbuh kembang merupakan proses keseimbangan sejak konsepsi sampai dewasa
melalui mata rantai tumbuh kembang yang terbagi dalam beberapa tahap yang meliputi :
1. periode pranatal : masa janin dalam kandungan
2. periode neonatal : lahir sampai dengan 28 hari
3. periode bayi : 1 bulan sampai 12 bulan
4. periode prasekolah : 1 sampai 5 tahun
5. periode sekolah : 6 sampai 12 tahun
6. periode remaja untuk wanita 10 - 18 tahun dan pria 12 - 20 tahun (pubertas wanita 10 - 12
tahun dan pubertas pria 12 -14 tahun).

PERIODE PRANATAL
Perkembangan Somatik
Masa Embrional. Kejadian-kejadian penting sebelum kelahiran ditunjukkan dalam.
Dalam usia 6 hari pascapembuahan, implantasi dimulai, embrio terdiri dari massa sel sferis
dengan rongga sentral (blastokista). Setelah 2 minggu, implantasi selesai dan sirkulasi
uteroplasenta dimulai; embrio mempunyai 2 lapisan yang terpisah, endodermis dan
ektodermis, serta amnion sudah mulai terbentuk. Setelah 3 minggu, lapisan benih utama yang
ketiga (mesoderm) telah muncul, bersama dengan neural tube dan pembuluh darah primitif.
Sepasang pipa jantung telah mulai memompa. Selama minggu ke-4 sampai ke-8, pelipatan
lateral lempengan embriologis, diikuti dengan pertumbuhan pada ujung kranial dan kaudal dan
pembentukan kuncup tangan dan kaki menghasilkan bentuk seperti manusia. Prekusor otot
skelet dan vertebra (somite) muncul, bersama dengan arkus brankialis yang akan membentuk
rahang bawah, rahang atas, palatum, telinga luar dan bangunan kepala dan leher. Plakode
lensa muncul, menandai tempat mata yang akan datang; otak tumbuh dengan cepat.
Pada akhir minggu ke-8, ketika mendekati masa embrional, sistem-sistem organ besar
yang belum sempurna telah berkembang; rata-rata berat embrio 9 g dan panjang dari kepala ke
pantat 5 cm. Masa janin. Dari minggu ke-9 dan selanjutnya (masa janin), perubahan somatik
11
janin terdiri dari penambahan jumlah dan ukuran sel serta perubahan kembali struktur
beberapa sistem organ. Perubahan dalam proporsi tubuh digambarkan pada gambar 9-1. Pada
minggu ke-10, wajahnya dapat dikenali sebagai manusia. Usus tengah kembali dari tali pusat
ke dalam abdomen, berputar berlawanan arah jarum jam ke lambung, usus kecil, dan usus
besar ke posisi normalnya. Pada minggu ke-12, jender genitalia eksterna dapat dibedakan
dengan jelas. Perkembangan paru terjadi dengan pembentukan tunas bronkus, bronkiolus, dan
selanjutnya bercabang semakin kecil. Pada minggu ke-20 - ke-24, alveolus primitif dan
produksi surfaktan telah mulai; sebelum itu, tidak adanya alveolus menyebabkan paru-paru
tidak bergun.

Perkembangan Prilaku
Kontraksi otot muncul untuk pertama kali pada sekitar minggu ke-8, segera diikuti oleh
gerakan fleksi lateral. Pada minggu 13-14, gerakan bernapas dan menelan muncul, dan
stimulasi taktil menimbulkan gerakan yang lembut. Refleks menggenggam tampak pada
minggu ke 17 dan berkembang dengan baik pada minggu ke-27. Mata membuka terjadi pada
sekitar minggu ke- 26. Pada pertengahan kehamilan, dapat diamati kisaran gerakan bayi baru
lahir sepenuhnya. Selama trimester ketiga, tiga keadaan perilaku janin tampak jelas
digambarkan: (1) pasif dengan sedikit gerakan mata dan sedikit variasi frekuensi jantung, (2)
gerakan mata terusmenerus dengan ledakan aktivitas tubuh dan percepatan frekuensi jantung
dan (3) gerakan mata dan tubuh terus-menerus dengan takikardia. Perbedaan secara individual
pada tingkat aktifitas janin biasanya dirasakan oleh para ibu dan telah diamati secara
ultrasonografi. Perilaku janin jelas dipengaruhi oleh pengobatan dan diet ibu, peningkatan,
misalnya, setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung kafein dan mungkin dipengaruhi
oleh irama ibu sehari-hari.

PERIODE NEONATAL
Kemampuan Berinteraksi
12
Hampir segera setelah lahir, neonatus kelihatan siap dan dengan segera mengisap jika diberi
kesempatan minum. Periode kesiapsiagaan ini dapat berubah secara merugikan karena
beberapa obat analgesik dan obat bius ibu atau hypoxia janin. Pandangan dekat neonatus
mempunyai jarak fokus tetap 8-12 inci, kira-kira dari buah dada ke wajah ibunya, juga
ketertarikan melihat pada wajah sejak lahir. Pendengaran berkembang dgngan baik, dan bayi
lebih menyukai suara wanita. Kemampuan bawaan dari lahir dan kegemarannya memastikan
bahwa, ketika ibu memandang bayinya yang baru lahir, pandangan tersebut sepertinya
terbalas. Periode awal interaksi sosial, biasanya berlangsung selama 40 menit, diikuti dengan
periode mengantuk. Setelah itu, periode kesiapsiagaan atau rangsangan berselang seling
dengan tidur. Jika ibu tertinggal periode kesiapsiagaan pertama (karena dia telah dibius), dia
tidak dapat mengalaminya selama masa interaksi sosial untuk beberapa hari.

Modulasi Bangun
Adaptasi terhadap kehidupan diluar kandungan membutuhkan perubahan psikologis
yang sangat besar dan cepat, termasuk pengisian udara ke paru-paru, mengubah rute sirkulasi
dan aktivasi saluran pencernaan. Perubahan tingkah laku yang dibutuhkan tidak sedikit
pengaruhnya. Untuk mendapatkan makanan, untuk menghindari hipoatau hipertermia dan
untuk menjamin keselamatan, bayi baru lahir harus bereaksi dengan tepat pada kisaran
rangsangan sensoris l,ang luas. Untuk melakukan hal tersebut, bayi harus bangun untuk
berespons terhadap rangsangan tetapi tidak begitu lama sehingga tingkah laku menjadi tidak
beraturan. Dalam keadaan tidur, bayi tidak dapat makan dan berinteraksi, bayi yang terlalu
lama bangun akan menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan autonomik, termasuk kemerahan
atau becorang coreng (mottleQ, pucat perioral, kecegukan, muntah, gerakan tungkai tidak
terkendali, atau terus-menerus menangis). Kebutuhan untuk menyeimbangkan respons
terhadap dunia luar melawan stabilitas internal merupakan tantangan pusat tingkah laku bagi
bayi baru lahir.
Keadaan Tingkah Laku
Pengaturan tingkah laku bayi menjadi.keadaan tingkah laku yang tersendiri dapat
merefleksikan kemampuan bayi baru lahir untuk mengatur waktu bangun. Enam keadaan telah
diterangkan; tidur tenang, tidur aktif, mengantuk, siap siaga, rewel dan menangis. Pada
keadaan siap siaga, bayi melihat dengan perasaan yang mendalam terhadap obyek atau muka
dan mengikutinya secara horisontal dan (dalam I bulan) secara vertikal; mereka juga menaruh
perhatian pada suara baru, sepertinya mencari sumber suara tersebut. Bila dirangsang
berlebihan, mereka dapat menenangkan diri sendiri dengan memandang ke sudut lain,
menguap, atau menghisap bibir atau jari mereka, dengan cara demikian akan menaikkan
aktivitas parasimpatis dan mengurangi aktivitas saraf simpatis. Keadaan tingkah laku ini
menentukan tonus otot bayi, gerakan spontan, pola ensefalogram, dan respons terhadap
rangsangan

Pengaturan Bersama
Orang tua yang secara aktif berpartisipasi dalam pengaturan keadaan bayi, merangsang
atau menenangkan secara bergantian untuk memperpanjang interaksi ating. Selanjutnya,
orang tua diatur oleh isyarat-isyarat bayi, berespons, misalnya dengan memasukkan susu (atau
dengan botol susu) dalam respons tangisan lapar. Interaksi demikian ating n suatu ating
13
yang diarahkan terhadap peningkatan homeostatis fisiologis bayi dan pertumbuhan fisik. Pada
saat yang sama, interaksi ini membentuk dasar kemunculan hubungan psikologi antara orang
tua dan anak. Bayi ating untuk menghubungkan keberadaan orang tua dengan pengurangan
tekanan yang menyenangkan (seperti dalam pemberian makan) dan menunjukkan kesenangan
ini dengan penenangan lebih cepat pada ibunya daripada pada orang asing.

TAHUN PERTAMA
Usia 0-2 Bulan
Berat badan bayi baru lahir dapat turun 10% dibawah berat badan lahir pada minggu
pertama disebabkan oleh ekskresi cairan ekstravaskular yang berlebihan dan kemungkinan
masukan makanan kurang. Masukan makanan membaik ketika kolostrum diganti dengan susu
yang lebih berlemak, karena bayi belajar mengancing dan menghisap lebih efisien, dan karena
ibu menjadi lebih nyaman dalam teknik pemberian makan. Bayi harus bertambah lagi atau
melebihi berat badan lahir pada saat berumur 2 minggu dan harus bertumbuh kira-kira 30 gr (1
oz)lhart selama bulan pertama (Tabel 1 1-5). Gerakan-gerakan sering kali tidak terkontrol,
kecuali pandangan mata, pergerakan kepala dan penghisapan. Senyum terjadi tanpa keinginan
sendiri. Menangis terjadi da1am responsnya terhadap rangsangan yang mungkin jelas
kelihatan (popoknya basah) tetapi sering kali tidak jelas. Puncak menangis secara nonnal
sekitar usia 6 minggu, ketika bayi yang sehat menangis sampai 3 jam/hari, kemudian
berkurang menjadi 1 jam atau kurang pada 3 bulan.

Perkembangan anak pada fase awal dibagi menjadi 4 aspek kemampuan fungsional:
1. Motorik kasar
2. Motorik halus dan penglihatan
3. Berbicara, bahasa dan pendengaran.
4. Sosial emosi dan perilaku.

14
Pada usia sekitar 2 bulan, munculnya senyum dengan keinginan sendiri (sosial) dan
meningkatnya kontak mata menandai adanya perubahan dalam hubungan orang tua dan anak,
peningkatan perasaan orang tua yang merasa lebih dicintai. Pada bulan berikutnya, jangkauan
motorik, kontrol sosial dan penyatuan kognitif bayi meningkat secara dramatis. Pengaturan
bersama mengambil bentuk pertukaran sosial yang kompleks.

15
TAHUN KEDUA
Sebagian besar anak mulai berjalan sendiri mendekati usia satu tahun, sebagian lagi
tidak dapat berjalan sampai usia 15 bulan. Bayi yang sangat aktif dan berani cenderung
berjalan lebih awal; bayi yang kurang aktif, lebih penakut dan yang terikat dengan menyelidiki
obyek-obyek secara terperinci berjalan lebih lambat. Berjalan lebih awal tidak terkait dengan
perkembangan di bidang-bidang yang lain. Pertama, bayi berjalan tertatih-tatih, lutut
16
membengkok dan lengan difleksi ke siku, seluruh batang tubuh berputar pada setiap langkah,
jari kaki mungkin menunjuk ke luar dan ke dalam dan kaki menempel pada lantai. Kemudian,
perbaikan menuju kemantapan yang lebih besar dan efisiensi tenaga. Setelah beberapa bulan
latihan, pusat gravitasi bergeser ke belakang dan batang tubuh berdiri lebih stabil, sementara
lutut ekstensi dan lengan mengayun ke samping untuk keseimbangan. Jari-jari kaki ditahan
sejajar dan anak itu dapat berhenti, berputar dan membungkuk tanpa jatuh.

17
Berat dan tinggi badan meningkat secara bertahap meskipun kepala berkembang agak
lambat

18
19
20
TAHUN PRA-SEKOLAH
Antara usia 2 dan 5 tahun, tantangan-tantangan perkembangan dari periode
sebelumnya diakhiri dalam keadaan lingkungan sosial yang luas dan dibentuk kembali oleh
pertambahan bahasa yang rumit. Pada akhir tahun kedua, pertumbuhan tubuh dan otak lambat,
dengan penurunan yang seimbang pada kebutuhan nutrisi dan nafsu makan . Antara usia 2 dan
5 tahun, rata-rata pertambahan berat badan anak kira-kira 2 kg dan tinggi badan 7 cm setiap
tahun. Bagian utama'perut anak menjadi rata dan tubuh menjadi lebih langsing.
Puncak energi fisik dan kebutuhan tidur menurun sampai 11-13 jam/24jam, biasanya
termasuk sekali tidur siang. Ketajaman penglihatan mencapai 20/30 pada usia 3 tahun dan
20/20 pada usia 4 tahun. Semua 20 gigi primer telah muncul pada usia 3 tahun.

21
Sebagian besar anak berjalan dengan gaya matur dan lari dengan mantap sebelum
akhir tahun ketiganya.
Perkembangan bahasa terjadi paling cepat antara usia 2 dan 5 tahun. Perbendaharaan
kata bertambah dari 50-100 kata sampai 2000 lebih. Susunan kalimat meningkat dari
"telegrafi" kalimat dua- dan tiga-kata sampai penggabungan semua aturan tata bahasa pokok.
Perbedaan yang penting antara percakapan, produksi suara yang dapat dimengerti, dan bahasa,
mendasari tindakan mental. Bahasa mencakup fungsi pengungkapan maupun penerimaan.
Pada umumnya, masalah percakapan lebih dapat dinilai untuk terapi daripada masalah bahasa.
Selama periode prasekolah, bermain ditandai dengan penambahan kompleksitas dan
khayalan, dari tulisantulisan sederhana yang meniru pengalaman umum seperti belanja dan
meletakkan bayi di tempat tidur (usia 2 atau 3 tahun) ke skenario yang lebih luas mencakup
kejadian tunggal seperti pergi ke kebun binatang atau pergi berwisata (usia 3 atau 4 tahun
untuk menciptakan skenario yang telah hanya dibayangkan, seperti terbang ke bulan (usia 4
atau 5 tahun).
Pada usia 2 tahun, pembatasan tingkah laku terutama eksternal; pada usia 5 tahun,
pengontrolan-pengontrolan ini perlu dikendalikan jika anak harus berfungsi dalam kelas yang
khas. Keberhasilan dalam mencapai tujuan ini berdasarkan pada perkembangan emosi
sebelumnya, khususnya kemampuan menggunakan bayangan internalisasi dari" orang dewasa
yang dipercaya untuk memberikan rasa.aman pada saat stres. Anak perlu mempercayai diri
sendiri terhadap dukungan orang dewasa untuk mengatasi masalah emosinya.

TAHUN-TAHUN AWAL SEKOLAH


Anak usia antara 6-12 tahun, periode yang kadang-kadang disebut sebagai masa anak-
anak pertengahan atau masa laten, mempunyai tantangan baru. Kekuatan kognitif untuk
memikirkan banyak faktor secara simultan memberikan kemampuan pada anak usia-sekolah
untuk mengevaluasi diri sendiri dan merasakan evaluasi teman-temannya. Sebagai akibatnya,
penghargaan diri menjadi masalah sentral.

22
KEDEWASAAN
Antara usia 10-20 tahun, anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat pada
ukuran , bentuk, fisiologi tubuh dan fungsi psikologis serta sosialnya. Hormon-hormon
mengatur jadwal perkembangan dalam hubungan dengan struktur sosial yang didisain untuk
memelihara perpindahan dari masa kanakkanak ke masa dewasa.
Status Pubertas
Penilaian pubertas dengan menggunakan kriteria menurut Tanner (1962), pada anak laki laki
perkembangan penis, anak perempuan perkembangan payudara, rambut pubis dan axilla untuk
keduanya

23
Pada anak perempuan status pubertas ditambahkan dengan sudah menarche atau belum.

24
Beberapa Permasalahan mungkin dapat terjadi pada awal,pertengahan, atau pun akhir
masa remaja anak-anak.

PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK


Ukuran Antropometrik
Tinggi Badan
Pengukuran pada anak sampai usia 2 tahun dengan berbaring menggunakan infantometer,
diperlukan bantuan ibu untuk memegang kepala anak agar alat tetap menempel pada ubun-
ubun, kesulitan biasanya pada saat meluruskan tungkainya dengan telapak kaki menempel
pada pengukur, karena bayi tidak suka dipegang agar diam beberapa waktu.

Anak diatas usia 2 tahun dengan berdiri menggunakan alat stadiometer, microtoise,
tinggi duduk. Tujuan pengukuran adalah mendapat catatan jarak tinggi dari permukaan puncak
kepala hingga telapak kaki, atau hingga ujung tulang sacrum pada tinggi duduk.

25
Posisi standard pada kepala secara rutin dipakai pada bidang horizontal (Frankfurt
Planel) melewati bagian ekstemal meatus telinga.

Disarankan pada posisi bediri menggunakan pemberat pada kepala ± 0.5 kg., untuk
menekan rambut agar datar dan mencegah perbedaan pada pergerakan alat keatas dan
kebawah disaat mengukur. Pada posisi yang benar subyek diinstruksikan untuk menarik nafas
dalam dalam dan berdiri tegak, untuk meluruskan terhadap kyfosis atau londosis. Pada saat
yang sama pengukur menekan pada tulang mastoid yang menonjol untuk menahan pada posisi
saat menarik nafas dalam tadi, kemudian diinstruksikan untuk menghembuskan nafas dan
relaksasi menurunkan bahunya. Apabila pengukuran dilapangan tidak mungkin menggunakan
stadiometer yang ditempelkan pada dinding, para pengukur antropometri dapat memilih
altematif lain yaitu 1). Menggunakan stadiometer yarg portable;2). Alat pengukur panjang
(infantomter) yang portable,3). Anthropometer, 4). alat dengan desain sendiri.

26
Diperlukan dua orang untuk mengukur tinggi badan, seorang mengafur posisi dan
memberi instruksi pada subyek, yang lain memegang, mencek posisi dan mengatur alat
pengukur. (Gambar 1a,1b)

Berat Badan
Pengukuran dapat dilakukan dengan tepat menggunakan timbangan elektronik, bayi
dalam keadaan telanjang, atau pada anak dengan memakai baju dalam saja. Timbangan lain
yang dapat digunakan dengan tepat adalah timbangan yang menggunakan dacin, atau
timbangan injak yang secara teratur ditera unfuk menjaga ketepatannya. Usahakan agar jarum
penunjuk selalu pada angka 0 setiap akan dilakukan penimbangan.

Lingkaran Kepala
Pengukuran pada lingkaran occipitofrontal merupakan ukuran pertumbuhan kepala dan
otak. Rerata dari 3 kali pengukuran dipakai sebagai standarnya . Ukuran ini penting sekali
pada keadaan keterlambatan perkembangan dan kecurigaan adanya hidrocephalus.
Pengukuran dilakukan dengan mengukur lingkaran yang terbesar.

Lingkaran Lengan
Pengukuran lingkaran lengan sama seperti posisi pada waktu mengukur lingkaran kepala, dari
samping dengan lengan kiri menggantung bebas disampingnya.

Lingkaran Dada
Pada pengukuran lingkaran dada sangat dipengaruhi oleh tingkat pengukuran dan status
pemafasan pada umumnya tehnik pengukuran dilakukan dengan subyek berdiri tegak dengan
lengan diangkat dan diturunkan setelah pita pengukur diletakkan pada tempatnya. Pita
pengukur ditahan ditempat yang telah ditetapkan (melingkari puting susu pada lingkaran dada
terbesar, atau 2 ukuran diatas,/dibawah payudara) Menurut Montagu (1960)dikutip oleh Noel
Cameron (1984)tinggi pengukuran pada lingkaran melewati ketiak (axilkry chest girth).

27
Lipatan Kulit (skinfold)
Tebal lipatan kulit untuk menilai tebalnya lemak subkutan menggunakan Harpenden skinfold
caliper yang dilakukan pada daerah biceps, triceps, subscapula, dan daerah panggul.

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


Pada masa neonatus, penilaian perilaku dapat mendeteksi kisaran gangguan neurologis
dan dapat menjadi_ kan orang tua peka terhadap sifat-sifat individual bayinya. Selama masa
bayi, penilaian berperan meyakinkan kembali orang tua dan untuk mengidentifikasi masalah
sensoris, motorik, kognitif, serta emosional secara dini, ketika masalahmasalah ini mungkin
dinilai paling baik untuk pengobatan

28
INTREPETASI PENILAIAN INDIVIDUAL

Menggunakan Denver II

29
1. Lebih (advanced)
Bilamana seorang anak lewat pada uji coba yang terletak di kanan garis umur,
dinyatakan perkembangan anak lebih pada uji coba tersebut.

Garis umur

2. Normal
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan
disebelah kanan garis umur dikategorikan sebagai normal.

Garis umur Garis umur

F R

Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas
perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka
dikategorokan sebagai normal.

Garis umur Garis umur


P
F

Garis umur
R

3. Caution / peringatanl
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak ® tugas perkembangan, dimana garis
umur terletak pada atau anatara persentil 75 dan 90.

Garis umur Garis umur

F R

Garis umur Garis umur

R F

4. Delay / keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang terletak
lengkap disebelah kiri garis umur.

30
Garis umur Garis umur

F R

5. No opportunity / tidak ada kesempatan. Pada tugas perkembangan yang berdasarkan


laporan, orang tua melaporkan bahwa anaknya tidak ada kesempatan untuk
melakukan tugas perkembangan tersebut. Hasil ini tidak dimasukkan dalam mengambil
kesimpulan.

Garis umur Garis umur


NO NO

Kesimpulan
1. Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
2. Suspect / di duga
Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan
Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat
seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan

31
3. Untestable / tidak dapat diuji
Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis umur
atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah
75–90%.
Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.

TINDAK LANJUT

Skrining perkembangan

Suspek/curiga ada gangguan


Normal

Evaluasi untuk diagnostic


(development assesment) Monitoring perkembangan secara rutin

Masalah perkembangan Normal

Monitoring perkembangan secara rut


Intervensi dini

32
MENGGUNAKAN KUESIONER KPSP

9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh, tentang kemampuan yang telah
dicapai oleh anak mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun .auuntuk mengetahui perkembangan anak
sesuai umurnya atau terlambat
Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Contoh:

Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10, perkembangan anak sesuai dengan umurnya


Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8, perkembangan anak meragukan
Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang, Kemungkinan ada penyimpangan
Perkembangan.

Interpretasi

33
“Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau pernah atau sering atau
kadang-kadang.
“Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu tidak tahu
Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya
(S)
Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada penyimpangan (P) .rinci
jawaban “tidak” pada aspek perkembangan mana

34
DAFTAR PUSTAKA

Moetsin towafti B. Narendra . Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi I bagian
Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. 2002
Robert D. Needlman . Nelson : Ilmu Kesehatan Anak Volume I Edisi XV Bagian
Pertumbuhan dan Perkembangan. 2000
Tim Pelaksana Geriatri dan Pertumbuhan Perkembangan FKK UMJ. Manual Clinical
Skill Lab Sistem Geriatri Dan Pertumbuhan Perkembangan. 2017

35

Anda mungkin juga menyukai